Вы находитесь на странице: 1из 2

Pedahuluan

Sampai saat ini kanker mulut rahim masih merupakan masalah kesehatan perempuan didunia,
sehubungan dengan angka kejadian dan kematiannya yang tinggi. Setiap tahun didunia terdapat 500000
kasus baru kanker cerviks dan lebih dari 250.000 kematiann. Di Indonesia yang berpenduduk sekitar 220
juta jiwa, terdapat sekitar 52 juta perempuan yang terancam kanker cerviks. Penyebab utama kanker
cerviks adalah infeksi HPV (Human Papiloma Virus). (Imam Masjidi 2009).

Pertumbuhan cerviks adalah keganasan yang muncul dari serviks. Itu karena perkembangan sel yang
tidak teratur yang bias menyerang atau menyebar keberbagai bagian tubuh, umumnya tidak ada indikasi
yang terlihat. Indikasi selanjutnya mungkin melibatkan perdarahan vagina yang tidak biasa, nyeri
panggul, atau sisaan ditengah seks. Sementara perdarahan setelah berhubungan seks mungkin tidak
serius.

Untuk wilayah Asian, insiden kanker cerviks di Singapore sebesar 25,0 pada ras cina ; 17,8 pa rs lay; dan
Thailand sebesar 23,7 per 100.000 Penduduk. Insiden dan angka kematian Kanker serviks menurun
selsms beberapa decade terakhir di AS. Hal ini karena skrining pap menjadi lebih popular dan lesi serviks
pre-invasif lebih sering dideteksi dari pada kanker invasive. Diperkirakan terdapat 3.700 kematian akibat
kanker serviks pada tahun 2006.

Di Indonesia diperkirakan ditemukan 40.000 kasus baru kanker mulut rahim setiap tahunnya. Menurut
data kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium patologi, kanker serviks merupakan penyakit
kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak di Indonesia. Yaitu lebih kurang 36 %. Dari data 17
rumah sakit di Jakarta 1977 kanker serviks menduduki urutan pertama, yaitu 432 kasus diantara 918
kanker pada perempuan.

Kontaminasi HPV memiliki semua kebutuhan akan perbaikan lebih dari 90 % kasus, sebgagian besar
yang menderita penyakit HPV, elemen bahaya lainnya termasuk merokok, kerangka tahan tak tahan,
kontrasepsi oral, memulai hubungan sdeks pada usia musa, dan memiliki banyak pasangan seksual,
namun ini kurang penting, penyakit serviks secara teratur menimbulkan perubahan prakanker lebih dari
10 sampai 20 tahun.

Antibodi HPV memastikan melawan sekitar dua dan tujuh strain beresiko tinggi dari kelompok infeksi ini
dan dapat mencegah hingga 90% tumor serviks.skrining pertumbuhan serviks yang memanfaatkan pap
smear dapat membedakan perubahan prakanker yang bila diobati dapat menjaga peningkatan
keganasan. Pengobatan penyakit serviks dapat terdiri dari beberapa tindakan yaitu operasi, kemoterapi,
dan radioterapi. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun di Amerika Serikat adalah 68 %. Bagaimanapun
juga bergantung terutama pada seberapa dini keganasan dikenali.
PEMBAHASAN

Вам также может понравиться