Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batubara adalah substansi heterogen yang dapat terbakar dan terbentuk dari
banyak komponen yang mempunyai sifat saling berbeda. Batubara dapat
didefinisikan sebagai satuan sedimen yang terbentuk dari dekomposisi tumpukan
tanaman selama kira-kira 300 juta tahun. Dekomposisi tanaman ini terjadi karena
proses biologi dengan mikroba dimana banyak oksigen dalam selulosa diubah
menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Kemudian perubahan yang terjadi
dalam kandungan bahan tersebut disebabkan oleh adanya tekanan, pemanasan
yang kemudian membentuk lapisan tebal sebagai akibat pengaruh panas bumi
dalam jangka waktu berjuta-juta tahun, sehingga lapisan tersebut akhirnya
memadat dan mengeras. Pola yang terlihat dari proses perubahan bentuk tumbuh–
tumbuhan hingga menjadi batubara yaitu dengan terbentuknya karbon.
Kenaikan kandungan karbon dapat menunjukkan tingkatan batubara, Dimana
tingkatan batubara yang paling tinggi adalah antrasit, sedang tingkatan yang lebih
rendah dari antrasit akan lebih banyak mengandung hidrogen dan oksigen. Selain
kandungan C, H dan O juga terdapat kandungan lain yaitu belerang
(S), nitrogen (N), dan kandungan mineral lainnya seperti silica, alumunium, besi,
kalsium dan magnesium yang pada saat pembakaran batubara akan tertinggal
sebagai abu. Karena batubara merupakan bahan galian fosil padat yang sangat
heterogen, maka batubara mempunyai sifat yang berbeda–beda apabila diperoleh
dari lapisan yang berbeda–beda. Bahkan untuk satu lapisan dapat menunjukkan
sifat yang berbeda pada lokasi yang berbeda pula.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis batubara yang ada di PT. MUM
2. Mengetahui kalori batubara yang ada di PT. MUM
3. Mengetahui lapisan-lapisan batubara di PT. MUM
1
2
C. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
PT. Manggala Usaha Manunggal (MUM) merupakan perusahaan yang
didirikan sejak 2006 yang bergerak dalam bidang mining contractor dan
pekerjaan di bidang kebumian. PT. ManggalaUsahaManunggal (MUM)
merupakan anak perusahaan dari PT. Titan Infra Energy (Titan Group).
PT. Manggala Usaha Manunggal (MUM) saat ini sedang
mengembangkan mining contractor di Kalimantan dan Sumatera. PT.
Manggala Usaha Manunggal (MUM) berkomitmen untuk memberikan
layanan yang terbaik untuk pelanggan melalui pengembangan sumberdaya
manusia, peralatan, sistem operasi dan teknik, lingkungan, dan keselamatan
kerja yang tinggi. Operasi perusahaan didukung oleh kantor pusat Jakarta dan
projek yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan.
2
3
3. Jam Kerja
Jadwal kegiatan penambangan karyawan PT. Manggala Usaha
Manunggal terdiri dari 2 Shift Kerja. Dengan perincian sebagai berikut.
a. Karyawan di kantor lapangan, jam 08:00 – 16:00 WIB (Istirahat 1 jam)
b. Karyawan workshop dan tambang
1) Shift 1 : Jam 06:00 WIB – 18:00 WIB
2) Shift 2 : Jam 18:00 WIB – 06:00 WIB
3
4
4
BAB II
ISI
A. Pengertian Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur–unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara juga
adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang
dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
B. Bentuk Lapisan Batubara
Secara umum struktur statigrafi pada daerah penambangan tersusun
atas lithology pada (Lampiran B). Statigrafi daerah kerja praktekadalah
sebagai berikut :
1. Lapisan Overburden
Lapisan overburden ini dicirikan dengan adanya batuan lempung
berwarna keabu-abuan, batu pasir, batu lempung lanauan (Silt Clay
Stone) dan sedikit bentonit. Pada lapisan ini batubara berada pada
kedalaman 8 m dengan ketebalan antara 0.5 – 1,5 m.
2. Lapisan Batubara A1
Pada Lapisan batubara A1 mempunyai lapisan pengotor yang berupa
lempungan berwarna putih keabuan hasil aktifitas vulkanik yang dikenal
dengan sebutan NAF (Non Acid Foam). Ketebalan rata-rata lapisan ini 3
m.
3. Lapisan Batubara A2
Lapisan batubara A2 mempunyai variasi ketebalan antara 9,8 - 14,75
m dengan ketebalan rata-rata 12 m.
4. Lapisan Interburden antara Batubara A2 dan B1
5
6
6
7
7
8
E. Aktivitas Penambangan
Kegiatan yang dilakukan di PT. Manggala Usaha Manunggal Site
Banjarsari Pribumi adalah sebagai berikut:
1. Survey dan Pemetaan
Survey dan pemetaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan posisi relatif, pengukuran, perhitungan, dan penggambaran
permukaan bumi dengan menggunakan metode tertentu. Alat yang
digunakan dalam survey dan pemetaan, yaitu electronic total
station(ETS).
Gambar 2
Kegiatan Survey danPemetaan
8
9
pohon besar maupun kecil. Karena lokasi tambang ini di dominasi oleh
hutan karet dan perbukitan kecil maka pekerjaan pembersihan ini
dilakukan oleh bulldozer.
3. Pengupasan Tanah Pucuk (Stripping Top Soil)
Pada tahap ini tanah pucuk yang subur (humus) dengan ketebalan rata-
rata 1 meter diambil dengan menggunakan excavatorselanjutnya
ditimbun di area khusus di tempat penimbunan top soil, yaitu bank soil,
lalu ditanami tanaman produktif agar tidak mudah tererosi, sehingga
kelak dapat dipakai untuk reklamasi paska tambang.
Gambar 3
PengupasanTanah Pucuk
9
10
ketebalan antara 5-8 meter, tanah yang telah dikupas tersebut dibuang
pada bagian yang telah ditambang dan dapat digunakan sebagai jalan.
Gambar 4
Pengupasan Tanah Penutup
5. Penambangan Batubara
Pada tahap ini batubara digali dan dimuat kedalam alat angkut,
kemudian batubara tersebut diangkut ke run off mine (ROM), yaitu
tempat penyimpanan batubara yang belum dihancurkan oleh crusher.
Kegiatan penambangan batubara secara umum terbagi dalam 4 tahap,
antara lain:
a. Penggalian Batubara (Coal Getting)
Penggalian batubara dilakukan dengan menggunakan alat gali
muat excavator. Pada prinsipnya batubara digali dan dimuat ke
dalam alat angkut.
10
11
Gambar 5
Penggalian Batubara
b. Pemuatan (Loading)
Pemuatan (loading) adalah memuat atau memindahkan
batubara yang telah digali ke dalam alat angkut. Kegiatan ini
dilakukan untukmengisikan batu bara hasil penggalian ke dalam alat
angkut.
c. Pengangkutan Batubara (Hauling)
Pengangkutan batubara betujuan untuk memindahkan batubara
dari front tambang ke area penimbunan batubara.
d. Penimbunan Batubara (Dumping)
Batubara yang telah dimuat dan telah diangkut akan ditimbun
ke tempat penimbunan batubara guna untuk melanjutkan ke proses
pemasaran.
6. Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan pendistribusian batubara ke
konsumen yang membutuhkan.
7. Reklamasi
Reklamasi adalah proses pengembalian lahan bekas tambang menjadi
seperti semula, minimalnya lahan tersebut memiliki nilai tambah.
11
12
12
13
BAB III
KESIMPULAN
13