Вы находитесь на странице: 1из 8

A.

Metode Snowball Throwing


1. Pengertian Metode Snowball Throwing
Aris Shiomin menyatakan bahwa metode Snowball Throwing merupakan
pengembangan dari metode pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari metode
pembelajaran kooperatif.1
Menurut Saminanto, metode Snowball Throwing merupakan salah satu metode
cooperative learning. metode pembelajaran snowball throwing disebut juga metode
pembelajaran gelundungan bola salju.2
Menurut Ismail, Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “snowball” dan
“throwing”. Kata snowball berarti bola salju, sedangkan throwing berarti melempar, jadi
snowball throwing adalah melempar bola salju. Pembelajaran snowball throwing
merupakan salah satu metode dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran snowball
throwing merupakan metode pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa
kelompok, yang dimana masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan.
Dalam pembuatan kelompok, siswa dapat dipilih secara acak atau heterogen.3
Menurut Suprijono, Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian
masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru
lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas
pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab
pertanyaan dari bola yang diperoleh.4
Menurut Kokom Komalasari, metode Snowball Throwing adalah pembelajaran
yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan
membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif
membentuk dan melempar bola salju.5

1
Aris shiomin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), Cet. 2, h.174.
2
Saminanto, Model-model pembelajaran, (Bandung : PT. Refika, 2010), h. 37.
3
Arif Ismail, Model-Model Pembelajaran Mutakhir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 27.
4
Agus Suprijono, Model-Model Pembelajaran. (Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya, 2011), h. 8.
5
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Refika
Aditama, 2010), h.67.
Hamzah B.Uno menyatakan bahwa metode Snowball Throwing adalah kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan individu untuk berpendapat, kemudian
dipadukan secara berpasangan, berkelompok, dan yang terakhir secara klasikal untuk
mendapatkan pandangan dari seluruh siswa atau siswa di kelas. 6

Dari pemaparan di atas mengenai pengertian metode Snowball Throwing dapat


disimpulkan bahwa metode snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang
membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota
kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti
bola salju, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu
yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola
yang diperolehnya. Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan
menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.

2. Tujuan Pembelajaran Metode Snowball Throwing


Menurut Asrori, tujuan pembelajaran Snowball Throwing yaitu melatih murid
untuk mendengarkan pendapat orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi murid dalam
membuat pertanyaan, serta memacu murid untuk bekerjasama, saling membantu, serta
aktif dalam pembelajaran.7
Sedangkan menurut Rukmana Devi, metode pembelajaran Snowball Throwing
yaitu melatih murid untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan
menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan
pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti metode Talking Stik akan tetapi
menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu

6
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi aksara, 2011), h.102.
7
Asrori, Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.3.
dilempar lemparkan kepada murid lain. Murid yang mendapat bola kertas lalu membuka
dan menjawab pertanyaannya. 8

Dari pemaparan di atas mengenai tujuan metode Snowball Throwing dapat


disimpulkan bahwasanya tujuan dari metode tersebut untuk melatih siswa agar berperan
aktif dalam proses belajar mengajar dengan mempunyai peran untuk bertanya,
menjawab, saling bekerjasama dan juga membantu antar kelompok dalam
menyampaikan materi yang telah ditentukan pendidik sehingga semua siswa berperan
aktif dalam pembelajaran.

3. Fungsi Pembelajaran Metode Snowball Throwing


Menurut Asrori dalam metode pembelajaran Snowball Throwing terdapat
beberapa fungsi yaitu: 9
a. Dapat meningkatkan keaktifan belajar murid.
b. Dapat menumbuh kembangkan potensi intelektual sosial, dan emosional yang
ada di dalam diri murid.
c. Dapat melatih murid mengemukakan gagasan dan perasaan.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai fungsi pembelajaran metode Snowball


Throwing dapat disimpulkan bahwasanya metode tersebut memiliki fungsi yang dapat
meningkatkan, mengembangkan potensi. Baik itu potensi sosial maupun emosional
yang ada dalam diri siswa tersebut serta dapat melatih siswa untuk mengemukakan
pendapat terhadap materi yang dibahas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

4. Langkah Metode Snowball Throwing


Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam melaksanakan metode
Snowball Throwing sebagaimana dikemukakan Agus Suprijono adalah sebagai berikut:
10

8
Rukmana Devi, Metode Analisis Kualitatif, (Bandung: Pustaka Utama, 2011), h.12.
9
Asrori, Loc.Cit.
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmasing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
kelompoknya.
d. Kemudian masing-masing murid diberi satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh
ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu murid
ke murid yang lain selama kurang lebih 5 menit.
f. Setelah tiap murid mendapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan
kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Guru bersama dengan murid memberikan kesimpulan atas meteri
pembelajaran yang diberikan.
h. Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penilaian pemahaman muridakan
materi pembelajaran.
i. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan
tugas di rumah.

Adapun menurut Jumanta Hamdayama, langkah-langkah metode Snowball


Throwing sebagai berikut:11
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok–kelompok dan memanggil masing– masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

10
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2009), h. 128.
11
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 110.
c. Masing–masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d. Kemudian masing–masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian.
g. Evaluasi.
h. Penutup.

Sedangkan, menurut Martinis Yamin dan Maisah, langkah pembelajaran metode


Snowball Throwing adalah sebagai berikut :12
Bagikan kepada setiap siswa selembar kertas kosong. Mintalah setiap siswa
menulis pertanyaan pada kertas itu. Mintalah mereka menulis dengan huruf cetak agar
mudah dibaca oleh teman yang menerima, tanpa perlu menulis nama atau identitas
pembuat pertanyaan. Ajaklah masing–masing siswa meremas kertas itu menjadi seperti
bola. Selanjutnya, guru dapat mengumpulkan bola pertanyaan dalam keranjang dan
membagi kembali bola–bola itu dengan melemparkan satu demi satu kepada setiap
orang di dalam kelas. Atau jika kelas membutuhkan penyegaran fisik, anda dapat
meminta mereka berdiri dan bermain perang–perangan dengan saling melempar bola
pertanyaan, melempari orang sebanyak–banyaknya dalam waktu 30 detik. Kemudian,
jika diberi aba–aba, setiap orang harus mengambil sebuah bola, membukanya, dan
meminta siapa saja atau menggunakan apa saja dalam ruangan itu untuk menjawab
pertanyaan pada bola. Setelah beberapa menit, mintalah setiap orang membaca

12
Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, (Jakarta: Persada Press, 2010), h. 92.
pertanyaan mereka di depan kelas dan memberi jawabannya. Guru dan siswa yang lain
dapat mengomentari bila perlu.

Dari pemaparan di atas mengenai langkah-langkah metode Snowball Throwing,


dapat disimpulkan bahwa langkah–langkah untuk melakukan metode pembelajaran
snowball throwing adalah guru membentuk siswa menjadi kelompok–kelompok kecil,
tiap kelompok menentukan anggota kelompoknya. Guru memanggil ketua kelompok
untuk menjelaskan materi, yang kemudian materi tersebut akan dijelaskan oleh ketua
kelompok kepada anggota kelompoknya masing–masing. Setelah selesai tiap anggota
kelompok akan menuliskan pertanyaan ke dalam selembar kertas, yang kemudian kertas
digulung menyerupai sebuah bola dan dilemparkan kepada anggota kelompok lain.
Kertas yang berisi pertanyaan yang didapatkan oleh anggota kelompok lain akan
dijawab pertanyaannya oleh siswa yang menerima kertas itu. Siswa maju ke depan satu–
satu untuk menjelaskan jawabannya sambil dievaluasi oleh guru.

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Snowball Throwing


Metode Snowball Throwing memiliki kelebihan dalam proses belajar mengajar.
Kelebihan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran metode Snowball
Throwing menurut Suprijono, diantaranya:13
a. Melatih kedisiplinan murid; dan
b. Saling memberi pengetahuan.

Sedangkan menurut Dian Safitri kelebihan metode Snowball Throwing antara


lain:14
a. Melatih kesiapan murid dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada
materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.

13
Agus Suprijono, Op.Cit., h. 130.
14
Dian Safitri, Metode Pembelajaran Snowball Throwing, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
h. 19.
b. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran
yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat penjelasan dari
teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan
penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang
didiskusikan dalam kelompok.
c. Dapat membangkitkan keberanian murid dalam mengemukakan pertanyaan
kepada teman lain maupun guru.
d. Melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.
e. Merangsang murid mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang
dibicarakan dalam pelajaran tersebut.
f. Dapat mengurangi rasa takut murid dalam bertanya kepada temanmaupun guru.
g. Murid akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan
suatu masalah.
h. Murid akan memahami makna tanggung jawab.
i. Murid akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku,
sosial,budaya, bakat dan intelegensia.
j. Murid akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya

Metode ini juga memiliki kelemahan sebagaimana yang dirumuskan oleh


Suprijono diantaranya :15
a. Pengetahuan tidak luas hanya terkuat pada pengetahuan sekitar murid.
b. Kurang efektif digunakan untuk semua materi pelajaran.

Berdasarkan pemaparan tentang kelemahan dan kelebihan pembelajaran


Snowball Throwing di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode ini mempunyai
kelebihan dan juga kelemahan. Dengan kelebihan metode ini ialah melatih murid dalam
merumuskan pertanyaan; murid menjadi lebih memahami dan mengerti tentang materi
pelajaran yang dipelajari; memiliki keberanian dalam mengemukakan pertanyaan serta

15
Agus Suprijono, Op.Cit., h. 132.
menjawab pertanyaan yang diajukan; dapat bekerjasama dalam menemukan pemecahan
suatu masalah; bertanggung jawab; bisa menerima heterogenitas suku, sosial,budaya,
bakat dan intelegensia dan murid akan terus termotivasi untuk meningkatkan
kemampuannya. Namun, di metode ini juga memiliki kelemahan yakni penguasaan
materi hanya ditujukan pada murid sehingga tidak luas pengetahuan yang didapat, dan
tidak bisa digunakan dalam semua materi pelajaran karena kurang efektif.

6. Alasan Memakai Metode Snowball Throwing dalam Materi Fiqh


Alasan kami memakai metode snowball throwing untuk materi fiqh adalah agar
siswa lebih mudah memahami serta berperan aktif dalam materi yang akan
disampaikan. Misalnya, dengan menggunakan salah satu materi fiqh yakni tentang
shalat. Dengan menggunakan metode ini, guru berperan untuk menyampaikan materi
tentang shalat terlebih dahulu, seperti menjelaskan pengertian dari shalat; bacaan dan
gerakan dalam shalat; serta zikir dan do’a ba’da shalat. Lalu siswa disini diajak untuk
merundingkan kembali materi yang disampaikan dan didiskusikan dalam sebuah
kelompok. Selanjutnya, mereka akan menulis materi tersebut ke selembar kertas lalu di
bentuk seperti bola salju kemudian dilempar ke kelompok lain untuk menjelaskan
materi tersebut. Begitupun sebaliknya. Dari bola yang terlempar ke salah satu kelompok
maka akan dipilih ketua dari kelompok tersebut lalu menjelaskan kembali materi
tersebut ataupun juga mempraktikkan materi tersebut. Seperti, mempraktikkan gerakan
shalat. Jadi, dengan metode ini siswa akan lebih aktif, tidak mudah bosan dan juga
siswa menjadi paham mengenai materi yang dipelajari.

Вам также может понравиться