Вы находитесь на странице: 1из 6

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN KAWASAN PELABUHAN DI

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Aji Arisyandi

Program Studi Teknik Informatika


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
aji.arisyandi@gmail.com

Abstract - The presence of transportation 1. PENDAHULUAN


infrastructure have a very close effect on Tersedianya infrastruktur perhubungan
the national economy, considering the sangat berpengaruh besar terhadap
activity on the field of transport activity perekonomian nasional, mengingat
contribute to the distribution of goods and kegiatan di bidang transportasi berperan
services to the entire country and between penting dalam kegiatan distribusi barang
countries. West Kalimantan mostly located dan jasa ke seluruh pelosok tanah air dan
in the coastal marine area (western part of antar negara, oleh karena itu kebijakan
the island of Borneo) and partly upstream pembangunan infrastruktur perhubungan
areas crossed by large rivers, thus allowing berdampak signifikan terhadap kondisi
abundant water transportation. The perekonomian nasional, maka kebijakan
research of port area mapping geographic pembangunan perhubungan ke depan
information systems in the province of selain berpengaruh terhadap prospek
West Kalimantan uses forward chaining perekonomian nasional dipengaruhi pula
approach as a main method of research. oleh kondisi eksternal dan internal,
This method has a function to trace the kemajuan-kemajuan yang telah dicapai
progress of a presupposition of a sampled serta kebijakan strategis yang ditempuh
cases which have determinant variables selama ini.
including vehicle volume, passenger Provinsi Kalimantan Barat sebagian
volume, the dock port and sea port besar wilayahnya terletak di pesisir laut
operations time. In determining the (bagian barat Pulau Kalimantan) dan
required port class user role in sebagian lagi daerah hulu yang dilintasi
incorporating elements of assessment oleh sungai-sungai besar, sehingga
resulting in a mapping of the port area of memungkinkan banyak terdapat sarana
the province with certain classes. transportasi air. Pelabuhan laut merupakan
Geographic Information System is salah satu infrastuktur perhubungan yang
designed to facilitate tabular data, spatial memiliki fungsi yaitu: (1) Sebagai gateway
data port and port-related variable data. (Pintu Gerbang) suatu negara atau daerah,
The output of the report table and mapping karena suatu kapal dapat memasuki suatu
of sea port area as a source of data for negara/daerah melalui pelabuhan negara
Stake Holders and the general public atau daerah yagng bersangkutan; (2)
because the existing system is using a Sebagai interface (penghubung),
web-based design to determine the port pelabuhan sebagai titik singgung atau
area development planning in the province tempat pertemuan dua sistem transportasi
of West Kalimantan. yaitu transportasi laut dan transportasi
darat termasuk angkutan sungai. Ini berarti
Keywords: database, forward chaining, pelabuhan harus menyediakan berbagai
web fasilitas dan pelayanan jasa yang
dibutuhkan untuk perpindahan barang dari perhubungan laut, yang ada di Propinsi
kapal ke moda angkutan darat, atau Kalimantan Barat. Selain itu dapat menjadi
sebaliknya; (3) Sebagai link (mata rantai), sumber informasi dalam menyusun arahan
pelabuhan merupakan sebagai salah satu dan alat bantu bagi bidang pehubungan
mata rantai dari sistem transportasi dimana laut untuk merencanakan penataan
pelabuhan tidak terlepas dari mata rantai perimbangan perbaikan dan
transportasi lainnya baik dilihat dari pengembangan, khususnya mengenai
kinerja maupun dari segi biaya sangat transportasi laut, serta rencana
mempengaruhi tingkat efisiensi dan pembangunan pengembangan guna
menentukan tingkat biaya transportasi mendukung peningkatan pelayanan
secara keseluruhan; (4) Sebagai industry transportasi bagi masyarakat.
entity (kawasan industri), dimungkinkan
juga sebagai prasarana guna menunjang 2. LANDASAN TEORI
dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan 2.1 Sistem Informasi Geografis
perkembangan industri dari daerah yang Sistem Informasi Geografis (SIG)
menjadi hinterland dari pelabuhan. atau Geographic Information System
Dengan fungsi dan bentuk layanan yang (SIG) adalah suatu sistem informasi yang
diberikan oleh Pelabuhan Laut, maka dirancang untuk bekerja dengan data
manajemen infrastruktur akan sangat yang bereferensi spasial atau
mempengaruhi aktivitas tersebut. Data berkoordinat geografi atau dengan kata
aktivitas pelabuhan laut akan menjadi lain suatu SIG adalah suatu sistem
sumber informasi bagi pihak terkait untuk basis data dengan kemampuan khusus
melakukan peremajaan maupun untuk menangani data yang bereferensi
penambahan dalam usaha melakukan keruangan (spasial) bersamaan dengan
peningkatan dan pengembangan baik seperangkat operasi kerja (Barus, 2000).
layanan maupun infrastruktur. Perlu Sedangkan menurut Aronoff (1989) SIG
adanya suatu teknologi informasi yang adalah sistem informasi yang didasarkan
menghimpun informasi lokasi dari pada kerja komputer yang memasukkan,
infrastruktur tersebut, ke dalam suatu basis mengelola, memanipulasi dan menganalisa
data yang terkomputerisasi, sehingga data serta memberi uraian.
memudahkan pihak terkait memperoleh Prahasta (2005) menyatakan SIG terdiri
informasi guna melakukan perawatan atau atas beberapa subsistem yaitu:
bahkan melakukan pengembangan. a) Data Input, subsistem ini bertugas
Tujuan pokok dari pemanfaatan SIG untuk mengumpulkan dan
adalah untuk mempermudah mendapatkan mempersiapkan data spasial dan data
informasi yang telah diolah dan tersimpan atribut dari berbagai sumber. Subsistem
sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. ini pula yang bertanggung jawab dalam
Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan mengkonversi atau mentransformasikan
dalam SIG adalah data yang telah terikat format-format data aslinya kedalam
dengan lokasi dan merupakan data dasar format yang digunakan oleh SIG.
yang belum dispesifikasi. Aplikasi SIG b) Data Output subsistem ini menampilkan
dapat digunakan untuk berbagai atau menghasilkan keluaran seluruh
kepentingan selama data yang diolah atau sebagian basisdata baik dalam
memiliki referensi geografis, maksudnya bentuk softcopy maupun bentuk
data tersebut terdiri dari fenomena atau hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan
objek yang dapat disajikan dalam bentuk lain-lain.
fisik serta memiliki lokasi keruangan. c) Data Management, subsistem ini
Melalui penelitian ini diharapkan mengorganisasikan baik data spasial
mampu memberikan informasi bagi semua maupun atribut ke dalam sebuah
pihak mengenai sasaran dan prasarana basisdata sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, di-update, dan di- pengembangan applikasi di lingkungan
edit. jaringan telah menunjukan potensi yang
d) Data Manipulation & Analysis, besar dalam kaitannya dengan geo
subsistem ini menentukan informasi informasi. Sebagai contoh adalah adanya
yang dapat dihasilkan oleh SIG. peta online sebuah kota, hal tersebut
Adapun fungsi-fungsi dasar dalam SIG memungkinkan pengguna dapat dengan
adalah sebagai berikut: mudah mencari lokasi yang diinginkan
a) Akuisisi data dan proses awal secara online melalui jaringan
meliputi: digitasi, editing, intranet/internet tanpa mengenal batas
pembangunan topologi, konversi geografi penggunanya. Secara umum
format data dan pemberian atribut. Sistem Informasi Geografis dikembangkan
b) Pengelolaan database meliputi: berdasarkan pada prinsip input/ masukan
pengarsipan data, permodelan data, manajemen, analisis dan representasi
bertingkat, pemodelan jaringan dan data.
pencarian atribut.
c) Pengukuran keruangan dan analisis 2.3 Metode Forward Chaining
meliputi: operasi pengukuran, analisis Suatu rantai yang dicari atau dilewati /
daerah penyangga dan overlay. dilintasi dari suatu permasalahan un-
d) Penayangan grafis dan visualisasi tuk memperoleh solusi penalaran dari fakta
meliputi: transformasi skala, menuju konklusi yang terdapat dari fakta.
generalisasi, peta topografi, peta Forward chaining merupakan grup dari
statistik, tampilan perspektif. multipel inferensi yang melakukan pen-
carian dari suatu masalah kepada
2.2 Aplikasi Web GIS solusinya.
WebGIS merupakan aplikasi Forward chaining merupakan proses
Geographic Information System (GIS) perunutan yang dimulai dengan menam-
yang dapat diakses secara online melalui pilkan kumpulan data atau fakta yang
internet / web. Pada konfigurasi WebGIS meyakinkan menuju konklusi akhir. Jadi
ada server yang berfungsi sebagai metode forward chaining dimulai dari
MapServer yang bertugas memproses informasi masukan (if) dahulu kemudian
permintaan peta dari client dan kemudian menuju konklusi (then) atau dapat
mengirimkannya kembali ke client. Dalam dimodelkan sebagai berikut :
hal ini pengguna / client tidak perlu
mempunyai software GIS, hanya IF (informasi masukan)THEN (konklusi)
menggunakan internet browser seperti Informasi masukan dapat berupa data,
Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau bukti, temuan atau pengamatan, sedangkan
Google Chrome untuk mengakses konklusi dapat berupa tujuan, penjelasan,
informasi GIS yang ada di server. atau diagnosis.
GIS memiliki kemampuan untuk
melakukan pengolahan data dan 3. PERANCANGAN SISTEM
melakukan operasi-operasi tertentu dengan
menampilkan dan menganalisa data. 3.1 Analisis Hasil Pengujian
Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya Analisis dilakukan dalam tahap
secara jumlah applikasi namun juga pengujian dan validasi untuk mengetahui
bertambah dari jenis keragaman karakteristik sistem dan mengidentifikasi
aplikasinya. jika terdapat ketidak konsistenan sistem.
Pengembangan applikasi GIS Hasil analisis juga digunakan sebagai
kedepannya mengarah kepada applikasi dasar perbaikan.Adapun hasil dari
berbasis Web yang dikenal dengan Web pengujian menggunakan forward chaining,
GIS. Hal ini disebabkan karena dapat dilihat di bawah ini sebagai contoh
parameter yang di tetapkan untuk kelas
pelabuhan:

Tabel 1 Penentuan Kelas Pelabuhan


Fact I II III
Volume >2000 1000- < 1000
penumpang 2000
(orang)
Volume > 500 250- < 250
kendaraan 500 Gambar 1. Antarmuka Halaman Utama
(unit)
Dermaga > 1000 500- < 500
(GRT) 1000
Waktu > 12 6-12 <6
Operasi
(Jam/hari)

3.2 Analisis Penarikan Kesimpulan


Kesimpulan dirumuskan
berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan apakah sistem yang dirancang
mampu menggambarkan pemetaan
Gambar 3. Antarmuka Halaman
kawasan Pelabuhan sesuai dengan
Manajemen
perancangan sistem. Dapat di ketahui dari
4 (empat) variabel tersebut yang memiliki
parameter tertentu yang berdasar pada
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001
tentang kepelabuhanan.

4. HASIL PERANCANGAN
4.1 Antarmuka Aplikasi
Sistem yang telah dirancang
memerlukan spesifikasi komputer
minimum dengan Sistem Operasi
Gambar 3. Antarmuka Halaman Laporan
Windows 7. Pada komputer tersebut juga
harus terpasang MySQL, XAMPP dan
4.2 Hasil Pengujian Aplikasi
Browser. Sistem yang dirancang terdiri
Pengujian yang akan dilakukan berupa
dari halaman utama, halaman manajemen
pengecekan fungsi-fungsi yang ada di
dan halaman laporan
dalam modul sistem yang dibangun.
Halaman yang dirancang tersebut
Sistem Informasi Geografis Pemetaan
berfungsi untuk menampilkan informasi
Kawasan Pelabuhan di Provinsi
tentang kawasan pelabuhan dan
Kalimantan Barat ini memilki satu modul
mengakses berbagai menu lain pada
yaitu modul pengguna dan terdiri dari
aplikasi. Antarmuka hasil perancangan
beberapa fungsi di setiap menu utama.
halaman aplikasi dapat dilihat pada
Pengujian fungsi-fungsi tersebut dilakukan
Gambar dibawah:
dengan menjalankan fungsi sebagaimana
yang telah diatur oleh sistem diantaranya peraturan pemerintah yang telah ada dan
fungsi melakukan manipulasi kelas dimasukkan kedalam aplikasi.
pelabuhan. Hasil Pengujian menunjukkan
bahwa apa yang dianalisis untuk
4.3 Analisis Hasil Pengujian diterapkan didalam aplikasi yang
Dalam menghasilkan beberapa keluaran dirancang telah berhasil dan sesuai dengan
berupa kelas-kelas pelabuhan diperlukan tujuan perancangan aplikasi. Indikator
adanya ketentuan dan kondisi yang harus yang dapat dilihat tertulis pada aturan
dipenuhi sebagaimana sudah tertulis penentuan kelas dan nilai variabel yang
didalam Peraturan Pemerintah No. 69 masuk kedalam kategori penilaian tertentu.
tahun 2001 tentang Kepelabuhan. Aplikasi Range nilai yang ada pada kategori
dapat melakukan beberapa pengujian yang pengujian manipulasi kawasan juga telah
telah dirancang oleh pengguna dan juga sesuai sebagaimana mestinya dan
dapat dilihat oleh publik. Pengguna level memungkinkan variasi input nilai pada
pertama (admin) diberikan fasilitas untuk proses manipulasi data serta menghasilkan
dapat melakukan manipulasi terhadap pengujian yang telah sesuai dengan tujuan
kawasan pelabuhan yang telah ada ataupun perancangan sistem.
menambah pelabuhan baru.
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.7 5. KESIMPULAN
yang menjelaskan bahwa penambahan Setelah dilakukan analisis dan
kawasan dengan volume angkutan 2000 pengujian terhadap Sistem Informasi
orang/hari dan kendaraan > 500 unit / hari Geografis Pemetaan Kawasan Pelabuhan
serta kapasitas dermaga > 1000 GRT dan Di Provinsi Kalimantan Barat, dapat
waktu operasi dermaga > 12 jam / hari disimpulkan bahwa:
dapat dikategorikan sebagai Pelabuhan 1. Sistem dapat memetakan dan
Kelas I. Sedangkan Tabel 4.8 menjelaskan dapatmelakukan manajemen
bahwa penambahan kawasan dengan persebaran kawasan pelabuhan yang
volume angkutan 1000-2000 orang/hari berada di Provinsi Kalimantan Barat
dan kendaraan 250-500 unit / hari serta dan serta dapat memberikan informasi
kapasitas dermaga 500-1000GRT dan masing-masing kawasan pelabuhan
waktu operasi dermaga 6 jam / hari dapat tersebut.
dikategorikan sebagai Pelabuhan Kelas II. 2. Sistem dapat membantu pengguna
Tabel 4.9memberikan gambaran bahwa dalam menentukan perencanaan
penambahan kawasan dengan volume pembangunan kawasan pelabuhan di
angkutan < 1000 orang/hari dan kendaraan Provinsi Kalimantan Baratsesuai
<250 unit / hari serta kapasitas dermaga dengan kaidah yang diatur oleh aturan
500 GRT dan waktu operasi dermaga <6 yang telah dibuat pemerintah.
jam / hari dapat dikategorikan sebagai 3. Sistem dapat mengklasifikasikan kelas
Pelabuhan Kelas III. Seterusnya dapat pelabuhan laut sebagai mana tertuang
dilihat pada tabel 4.10 nilai selain kriteria dalam PP no.69 tahun 2001.
batasan pada tiga pengujian lainnya
menghasilkan keluaran berupa Kelas Referensi
Pelabuhan yang tidak dapat dikategorikan. [1] Artikel ”Web-GIS with MapServer”
Penentuan kelas tersebut dapat diproses pada http://mapserver.gis.umn.edu
secara background aplikasi dengan metode [2] Budiyanto, Eko. 2002. Sistem
forward chaining yang telah dirancang, Informasi Georafis Menggunakan
sebagaimana tertuang dalam analisis ArcView GIS. Yogyakarta: Andi.
perancangan aplikasi sebelumnya. Kelas [3] ESRI (Environmental Systems
yang dihasilkan telah disesuaikan dengan Research, Institute, Inc). 1999. Building
Applications with MapObjects. United
States of America.
[4] Fathansyah. 1999. Basis Data.
Bandung: Informatika.
[6] Nugroho, Bunafit 2007. Latihan
membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL.
Gava Media. :Jogjakarta.
[7] Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun
2001 tentang Kepelabuhanan.
[8] Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep
Dasar Sistem Informasi Geografis.
Bandung: Informatika.
[9] Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi
Geografis Tutorial ArcView. Bandung:
Informatika.
[10] Sulistiayanto, 2012. Skripsi. Sistem
Informasi Geografis UMKM Kabupaten
Probolinggo Berbasis Web. Universitas
Panca Marga, Probolinggo
[11] Sutarman, 2003, Membangun
Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL,
Graha Ilmu. :Jakarta.

Biografi
Aji Arisyandi, lahir di Pontianak,
Kalimantan barat, Indonesia, 14 juli 1989.
Memperoleh gelar sarjana dari program
studi Teknik Informatika Universitas
Tanjungpura, Pontianak, Indonesia , 2014.

Вам также может понравиться