Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
1. 2017
Pembahasan:
a. Tinjau percepatan 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑡1 ,
1
𝑎 = 6 (𝐾 2 𝑥)3
Dan menurut analisis dimensi,
1
[𝑎] = [6(𝐾 2 𝑥)3 ]
2 1
[𝑎] = [𝐾]3 [𝑥]3
2 1
𝐿𝑇 −2 = [𝐾]3 𝐿3
[𝐾] = 𝐿𝑇 −3
Tinjau kecepatan pada 𝑡 ≥ 𝑡1
𝑣 = √𝐵2 + 4𝐴(𝑥 − 𝐶)
𝑣 2 = 𝐵2 + 4𝐴(𝑥 − 𝐶)
Dan menurut analisis dimensi,
[𝐵] = [𝑣] = 𝐿𝑇 −1
[𝐶] = [𝑥] = 𝐿
[𝐵]2 = [𝐴] [𝐶] ⇒ (𝐿𝑇 −1 )2 = [𝐴]𝐿 ⇒ [𝐴] = 𝐿𝑇 −2
𝑣 = 𝑣1 + 𝑎(𝑡 − 𝑡1 )
2 3
𝐵2 = 9𝐾 3 𝑥14
1 2
𝐵 = 3𝐾 3 𝐶 3
𝐽𝑎𝑑𝑖
1 2
𝐴𝐵 = (3𝐾 3 𝐶 3 )
𝐴𝐵
𝐶𝐾
=9
2. 2008
kecepatan mula-mula bola relatif terhadap bumi adalah ve + vbe.
3. 2009
Pembahasan:
Waktu jatuh tetes adalah T, waktu jatuh tetes 3 adalah 2T, waktu jatuh tetes 2 adalah 3T, dan
waktu jatuh tetes 1 adalah 4T.
1
Persamaan gerak tetes 1 adalah 16𝑎 = 𝑔 (4𝑇)2 , sehingga didapat
2
2𝑎
2𝑎 = 𝑔𝑇 2 atau 𝑇 2 = 𝑔
1
Persamaan gerak tetes 2 adalah 𝑦 = 2
𝑔(3𝑇)2 = 9𝑎
1
Persamaan gerak tetes 3 adalah 𝑦 = 2
𝑔(2𝑇)2 = 4𝑎
1
Persamaan gerak tetes 4 adalah 𝑦 = 2
𝑔𝑇 2 =𝑎
Jadi posisi tetes 2 adalah 9a posisi tetes 3 adalah a, dan posisi tetes 4 adalah a
4. 2014
Pembahasan:
1
a. Momen inersia bola adalah 𝐼 = 2
𝑚𝑟 2
Energi potensial pegas:
1
𝐸𝑃𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 = 2
𝑘𝑥 2
Energi kinetik translasi roda:
1 1 𝑑𝑥 2
𝐸𝑃𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 = 𝑚𝑣 2 = 𝑚( )
2 2 𝑑𝑡
Roda berotasi tanpa slip sehingga memenuhi hubungan 𝑣 = 𝜔𝑟 dan energy system tidak
ada yang hilang karena gaya gesek. Energi total system:
𝐸𝑡𝑜𝑡 = 𝐸𝐾𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 + 𝐸𝐾𝑡𝑜𝑡 + 𝐸𝑃𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
3 𝑑𝑥 2 1
𝐸𝑡𝑜𝑡 = 4
𝑚 ( 𝑑𝑡 ) + 2
𝑘𝑥 2
b. Energi system kekal sehingga berlaku:
𝑑𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
=0
𝑑𝑡
3 𝑑𝑥 𝑑 2 𝑥 𝑑𝑥
2. 4 𝑚 𝑑𝑡 𝑑𝑡 + 2 𝑘𝑥 𝑑𝑡
=0
Kita dapat menyederhanakannya menjadi:
𝑑2 𝑥 2𝑘
𝑑𝑡
+ 3𝑚
𝑥 =0
Persamanaan ini merupakan persamaan gerak harmonis sederhana dengan frekuensi
angular:
2𝑘
𝜔 = √3𝑚
Frekuensi osilasi dari system ini:
𝜔 2𝑘
𝑓= = 2𝜋√
2𝜋 3𝑚
5. 2015
Pembahasan:
Misalkan tegangan yang menghubungkan kedua kereta adalah T. Percepatan kereta m1 dan kereta
m2 akan sama dengan a. Persamaan gerak kereta m1:
𝑇 = 𝑚1 𝑎
Persamaan gerak kereta 𝑚2 :
𝑚2 𝑔 sin ∝ − 𝑇 = 𝑚2 𝑎
Besar percepatan kedua kereta adalah
𝑚2
𝑎= 𝑔 sin ∝
𝑚1 𝑚2
Masing-masing bandaul tidak berosilasi sehingga percepatannya akan sama dengan percepatan
kereta relative terhadap permukaan bidang lintasan. Misalkan massa bandul dalam kereta 𝑚1 dan
kereta 𝑚2 berturut-turut adalah 𝑚𝑎 dan 𝑚𝑏 , sedangkan sudut simpangan bandul retalitf terhadap
vertical dalam kereta 𝑚1 dan 𝑚2 berturut-turut adalah 𝜃1 dan 𝜃2 .
𝑇2 =
6. 2009
Pembahasan:
a. Gaya berat pada benda 𝑚2 = 5 𝑘𝑔 adalah 𝑚2 𝑔 = 50𝑁
Gaya normal pada benda 𝑚2 = 5 𝑘𝑔 adalah 𝑁2 = 𝑚2 𝑔 = 50𝑁
Besar gaya gesek pada 𝑚2 adalah 𝐹2 = 𝜇2 𝑁2 = 𝜇2 𝑚2 𝑔 = 5𝑁
𝐹
Percepatan benda 𝑚2 adalah 𝑎2 = 𝑚2 = 𝜇2 𝑔 = 1 𝑚/𝑑𝑒𝑡 2
2
Kecepatan mula-mula benda 𝑚2 adalah 𝑣𝑖 = 5 𝑚/𝑑𝑒𝑡
Kecepatan setelah berjalan sejauh 𝑠0 = 8 𝑚 adalah 𝑣0
Dari hubungan energy didapat (usaha gaya gesek = perubahan energy kinetic)
1 1
𝑚 𝑣2 − 𝜇2 𝑚2 𝑔𝑠0 = 𝑚 𝑣2
2 2 𝑖 2 2 0
Atau
𝑣02 = 𝑣𝑖2 − 2𝜇2 𝑔𝑠0
𝑚2 𝑣0 = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2
15 = 𝑣1 + 5𝑣2
c. Sekarang tinjau proses setelah tumbukan. 𝑚2 akan diperlambat seperti pada saat sebelum
tumbkan. Dengan menggunakan hubungan energy (usaha gaya gesek = perubahan energy
kinetic), jarak yang ditempuh benda 𝑚2 sampai benda 𝑚2 berhenti adalah s:
1
𝑚 𝑣2 − 𝜇2 𝑚2 𝑔𝑠 = 0
2 2 2
atau
𝑣22 = 2𝜇2 𝑔𝑠
Jarak yang ditempuh benda 𝑚1 sampai benda 𝑚1 berhenti adalah s juga,
1
𝑚 𝑣 2 − 𝜇1 𝑚1 𝑔𝑠
2 1 1
= 0
atau 𝑣12 = 2𝜇1 𝑔𝑠
Dengan menggunakan kedua persamaan ini, didapat
𝑣2
𝜇1 = 𝜇2 𝑣12 dengan memasukkan hasil sebelumnya, didapat 𝜇1 = 0,625
2
𝑣22
d. Posisi berhenti s diberikan oleh 𝑠 = 2𝜇2 𝑔
= 2𝑚
7. 2016