Вы находитесь на странице: 1из 14

1

LAPORAN PRAKTIKUM
ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian

Oleh

Rahmad Dwi Putra


171710201040
TEP A

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan


suatu usaha. Energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang berarti
kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan suatu daya yang
digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat dua jenis energi yaitu energi terbarukan dan tidak terbarukan. Energi
terbarukan merupakan energi yang keberadaannya dapat diperbarui dan tidak
habis oleh batasan waktu. Energi terbarukan dapat disebut juga sebagai energi
alternatif, misalnya energi angin, energi surya, energi gelombang air laut, energi
air, biomassa, dan lain sebagainya. Energi tidak terbarukan merupakan energi
yang keberadaannya terbatas dan tidak dapat diperbarui lagi, artinya energi
tersebut akan habis pada rentang waktu tertentu, misalnya batubara dan minyak.
Minyak merupakan salah satu jenis energi yang saat ini banyak digunakan
dimasyarakat luas. Energi minyak dapat dimanfaatkan dan dikonversi menjadi
jenis energi lain yaitu energi panas. Salah satu alat yang umum digunakan untuk
mengubah energi minyak menjadi energi panas yaitu tungku. Pembakaran pada
minyak agar menjadi energi panas dibutuhkan beberapa syarat yaitu jumlah bahan
bakar yang cukup, terdapat oksigen, serta tersedianya suhu tinggi yang
memungkinkan proses kimiawi menghasilkan produk baru yang siap terbakar.
Proses konversi energi minyak menjadi energi panas dapat dilakukan melalui
kegiatan praktikum. Informasi mengenai kecepatan pembakaran serta seberapa
panas hasil dari pembakaran tersebut perlu diamati agar mengetahui nilai efisiensi
dari energi minyak. Selain itu, akan diketahui pula hasil sisa pembakaran dari
energi minyak.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagi berikut :
1. Untuk memahami adanya konversi energi minyak menjadi energi panas
2

2. Untuk merancang suatu system yang membutuhkan energi panas berasal


dari energi minyak.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat praktikum ini dalah sebagai berikut :
1. mengetahui tentang bagaimana konversi energi minyak menjadi energi
panas.
2. mengetahui rancangan suatu sistem yang membutuhkan energi panas yang
berasal dari energi minyak.
3

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum perhitungan energi listrik dilaksanakan pada hari Selasa, 26
Maret 2019. Praktikum dimulai pada pukul 09.40 WIB – 12.20 WIB. Tempat
pelaksanaan praktikum energi fosil berada di Laboratorium Energi, Otomatisasi,
dan Instrumentasi Workshop, Lantai 2, Gedung G, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universtas Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum energi fosil (minyak)
yaitu:
3.2.1 Alat
Peralatan pada praktikum energi fosil meliputi:
a. 1 buah tungku masak
b. Korek api
c. Selang kecil
d. Meteran
e. Termometer
f. 1 buah Panci
g. Stopwatch
h. Gelas ukur
i. Tisu/kertas
2.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum energi fosil (minyak) yaitu
setengah tangki bahan bakar minyak tanah dan 1 liter air.
4

3.3 Prosedur Praktikum


Langkah-langkah kegiatan praktikum energi fosil akan dijelaskan dalam
flowchart sebagai berikut.
Mulai

Mempersiapkan alat (tungku, korek api, selang


kecil, meteran, termometer, panci, stopwatch,
gelas ukur, dan tisu) dan bahan (minyak dan air)

Menghitung ketinggian tangki


minyak dari tungku

Menghitung volume minyak dan


air yang akan dipakai

Menyalakan tungku

Memasukkan air 1 liter ke panci dan


menempatkannya di atas tungku

Mengamati dan mengukur volume


minyak yang berkurang setiap 5 menit

Mengukur volume akhir air setelah


pemanasan

Data hasil praktikum


energi fosil (minyak)

Selesai

Gambar 2.1 Flowchart Prosedur Kerja Praktikum Energi Fosil (Minyak)


5

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pembahasan


Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh
hasil data pengukuran sebagai berikut
4.1.1 Data Percobaan 1

Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum Energi Fosil Percobaan Pertama


Pengamatan Waktu Temperatur Air Volume Volume
(Menit) (°C) Minyak dalam Minyak yang
Tangki Terbakar
1 0 28 1055,04 0
2 3 42 1029,92 25,12
3 6 61 994,75 35,17
4 9 74 979,68 15,07
5 12 84 969,63 10,05
6 15 91 959,58 10,05
Volume air sebelum pemanasan = 1 liter
Volume sisa air setelah pemanasan = 0,96 liter
Tinggi minyak = 0,5 m

4.1.2 Data Percobaan 2

Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum Energi Fosil Percobaan Pertama


Pengamatan Waktu Temperatur Air Volume Volume
(Menit) (°C) Minyak dalam Minyak yang
Tangki Terbakar
1 0 28 924,41 0
2 3 54 909,34 15,07
3 6 80 894,27 15,07
4 9 96 889,24 5,03
5 12 101 854,08 35,16
6 15 101 828,96 25,12

Volume air sebelum pemanasan = 1 liter


Volume sisa air setelah pemanasan = 0,86 liter
6

Tinggi minyak = 1,5 m

120
100
80
60
Percobaan 1
Suhu

40
Percobaan 2
20
0
0 10 20
Waktu

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Temperatur Percobaan I dan II

4.2 Gambar Konstruksi Perubahan Energi Fosil Menjadi Energi Panas

Gambar 4.2 Kontruksi Kompor


Perjalanan bahan bakar menuju kompor diawali dari minyak yang berada
dalam tangki dengan ketinggian 50 cm dari kompor mengalir melalui selang
menuju ke tangki kompor. Kompor dinyalakan dengan korek api, kompor
menyala akibat adanya udara sebagai oksidan yang bereaksi dengan bahan bakar.
Adanya panas dari korek api merupakan salah satu syarat yang diperlukan pada
7

proses pembakaran yang terjadi di kompor. Bahan bakar minyak bukan terdiri dari
campuran yang sebagian besar adalah hidrokarbon jenuh. Berikut reaksi
pembakaran bahan bakar minyak.

4.3 Panas yang Dihasilkan Oleh Pembakaran Minyak pada Pengamatan


Kedua dan Ketiga
4.3.1 Percobaan 1
Untuk mengetahui besarnya panas/kalor yang dihasilkan dari pembakaran
minyak pada saat pengamatan kedua dan ketiga pada kondisi letak tangki minyak
berada 50 cm di atas kompor adalah sebagai berikut.
Massa minyak = ρ x Vminyak terbakar 2 + 3
= 0,8 g/cm3 x (25,12 + 35,17) cm3
= 0,8 g/cm3 x 60,29
= 48,232 gram = 0,048 kg
Qminyak = Nilai kalor minyak tanah x jumlah minyak tanah
= 45,8 kJ/kg x 0,048 kg
= 2198,4 Joule
Jadi besarnya panas yang dihasilkan oleh pembakaran minyak pada pengamatan
kedua dan ketiga adalah sebesar 2198,4 Joule.
4.3.2 Percobaan 2
Percobaan yang kedua letak tangki minyak diletakkan lebih rendah dengan
jarak 150 cm di atas kompor, maka untuk mengetahui panas yang dihasilkan
adalah sebagai berikut.
Massa minyak = ρ x Vminyak terbakar 2 + 3
= 0,8 g/cm3 x (15,07+ 15,07) cm3
= 0,8 g/cm3 x 30,14
= 24,112 gram = 0,024 kg
Qminyak = Nilai kalor minyak tanah x jumlah minyak tanah
= 45,8 kJ/kg x 0,024 kg
= 1099,2 Joule
8

Jadi besarnya panas yang dihasilkan pada pengamatan kedua dan ketiga pada
percobaan kedua sebesar 1099,2 Joule.
.

4.4 Panas yang Diserap Air pada Pengamatan Kedua sampai Pengamatan
Ketiga
Untuk mengetahui besarnya panas/kalor yang diserap air pada saat
pengamatan kedua dan ketiga pada kondisi letak tangki minyak berada 50 cm di
atas kompor adalah sebagai berikut.
4.4.1 Percobaan 1
Massa air =ρxV
= 1 g/cm3 x 1000 cm3
= 1000 gram = 1 kg
Q air = m. c. ΔT (T3 – T2)
= 1 kg x 4200 J/kg°C x (61-42) °C
= 79.800 Joule
Jadi besarnya panas yang dihasilkan oleh pembakaran minyak pada pengamatan
kedua dan ketiga pada percobaan 1 sebesar 79.800 Joule.
4.4.2 Percobaan 2
Untuk mengetahui besarnya panas/kalor yang diserap air pada saat
pengamatan kedua dan ketiga pada kondisi letak tangki minyak berada 150 cm di
atas kompor adalah sebagai berikut.
Massa air =ρxV
= 1 g/cm3 x 1000 cm3
= 1000 gram = 1 kg
Q air = m. c. ΔT (T3 – T2)
= 1 kg x 4200 J/kg°C x (80-54) °C
= 109.200 Joule
Jadi besarnya panas yang diserap oleh air percobaan kedua pada
pengamatan kedua dan ketiga sebesar 109.200 Joule
9

4.5 Efisiensi Thermal Tungku


4.5.1 Percobaan1
Untuk mengetahui besarnya efisien thermal dari tungku kompor pada saat
percobaan pertama adalah sebagai berikut:
Total Volume Minyak Terbakar = 95,39 cm3
Total Massa Minyak =ρxV
= 0,8 g/cm3 x 95,39 cm3
= 76,312 gram = 0,0763 kg
Q total Minyak = Nilai kalor minyak tanah x jumlah minyak tanah
= 45,8 kJ/kg x 0,0763 kg
= 3,49 kj = 3.490 Joule

Total Massa Air =ρxV


= 1 g/cm3 x 1000 cm3
= 1000 gram = 1 kg
Q total Air = m. c. ΔT
= 1 kg x 4200 J/kg°C x 63 °C
= 264.600 Joule
Efisiensi thermal kompor = Q Air / Q Minyak
= 264.600 / 3.490
= 75,81 %
Jadi besarnya nilai efisiensi thermal kompor pada ketinggian minyak 50
cm yaitu 75%.
4.5.2 Percobaan kedua
Untuk mengetahui besarnya efisien thermal dari tungku kompor pada saat
percobaan kedua adalah sebagai berikut:
Total Volume Minyak Terbakar = 95,45 cm3
Total Massa Minyak =ρxV
= 0,8 g/cm3 x 95,45 cm3
= 76,36 gram = 0,07636 kg
Q total Minyak = Nilai kalor minyak tanah x jumlah minyak tanah
10

= 45,8 kJ/kg x 0,07636 kg


= 3,497 kj = 3.497 Joule

Total Massa Air =ρxV


= 1 g/cm3 x 1000 cm3
= 1000 gram = 1 kg
Q total Air = m. c. ΔT
= 1 kg x 4200 J/kg°C x 73 °C
= 306.600 Joule
Efisiensi thermal kompor = Q Air / Q Minyak
= 306.600 / 3.497
= 87,675 %
Jadi besarnya nilai efisiensi thermal kompor pada ketinggian minyak 150
cm yaitu 87,675%.
efisiensi termal adalah ukuran tanpa dimensi yang menunjukkan performa
peralatan termal seperti mesin pembakaran dalam dan sebagainya. Panas yang
masuk adalah energi yang didapatkan dari sumber energi. Output yang diinginkan
dapat berupa panas atau kerja, atau mungkin keduanya. Dalam hokum
thermodinamika yang pertama bahwa output tidak bisa melebihi input.
11

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:


1) Hubungan suhu terhadap waktu pembakaran berbanding lurus diantara
keduanya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembakaran,
maka akan akan semakin besar nilai suhunya.
2) Pembakaran adalah proses oksidasi yang sangat cepat antara bahan bakar dan
oksidator dengan menimbulkan nyala dan panas. Bahan bakar merupakan
substansi yang melepaskan panas ketika dioksidasi dan secara umum
mengandung karbon, hidrogen, oksigen dan sulfur.
3) Efiiensi termal dipengaruhi oleh ketinggian bahan bakar pada saat proses
pembakaran serta suhu yang mempengaruhi proses pembakaran tersebut.

5.2 Saran
Mohon untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan ketika
praktikum agar tidak terjadi bahan praktikum habis, sehingga praktikan dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
12

DAFTAR PUSTAKA

Koesoemadinata,R P,1980, Geologi Minyak Bumi- Dan Gas Bumi, ITB Bandung.

Aries, R.S., and Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, Mc

Graw Hill Handbook Co., Inc., New York.

Hardjono. 2001. Teknologi Minyak Bumi. Gadjah Mada University Press.

Jogjakarta
13

LAMPIRAN

Tungku Pemansana
Kompor n Air

Pengukura Pencatatan
n Suhu Suhu

Вам также может понравиться