MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 066/MENKES/SKIIU/2006
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESEHATAN
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Menimbang
Mengingat
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa kondisi geografis dan demografis Indonesia rawan
terhadap bencana, baik bencana alam (natural disaster)
maupun bencana karena ulah manusia (man made
disaster);
bahwa untuk penanggulangan krisis akibat bencana
secara optimal diperlukan kesiapsiagaan dari semua
unsur termasuk didalamnya kesiapsiagaan SDM
Kesehatan;
bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a,
dan b perlu Pedoman Pedoman Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 100
‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
Peraturan Pemerintah Nomor 32 rahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996
Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1419/MENKES
IPER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter
dan Dokter GigiMenetapkan
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
10.
1.
Peraturan Menteri Kesehalan Nomor
1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Depkes;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 448/Menkes/SI(/V1'1993
tentang Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban
Bencana di setiap Rumah Sakit;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 979/Menkes/SK/IX/2001
tentang ProsedurTetap ——Pelayanan Kesehatan
Penanggulangan Bencana lan Pengananan Penns
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1362/Menkes/SK/XII/2001 tentang Kebijakan dan Stralegi
Nasional Penanggulangan Masalah Kesehatan akibat
Kedaruratan dan Bencana Tahun 2002-2005;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/Menkes/Si. Ditetapkan di: Jakarta
ERI KES
(gt, Pada Tanggal : 1 Pebruari 2006
NiLampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 068/MENKES/SK/I/2006
Tanggal : 1 Pebruari 2006
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESEHATAN
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperti gempa bumi, tsunami,
tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir, angin puting beliung dan
kekeringan, maupun yang disebabkan oleh ulah manusia dalam pengelolaan
sumber daya dan lingkungan (contohnya kebakaran hutan, pencemaran
lingkungan, kecelakaan transportasi, kecelakaan industri dan tindakan teror bom)
serta konflik antar kelompok masyarakat.
Kejadian bencana umumnya berdampak merugikan. Rusaknya sarana dan
prasarana fistk (perumahan penduduk, bangunan perkantoran, sekolah, tempat
ibadah, sarana jalan, jembatan dan lain-lain) hanyalah sebagian kecil dari
dampak terjadinya bencana disamping masalah kesehatan seperti korban Iuka,
penyakit menular tertentu, menurunnya status gizi masyarakat, slress pa
trauma dan masalah psikososial, bahkan korban jiwa. Bencana dapat pula
mengakibatkan terjadinya arus pengungsian penduduk ke lokasi-lokasi yang
dianggap aman. Hel ini tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan baru di
wilayah yang menjadi tempat penampungan pengungsi, mulai dari munculnya
kasus penyakit dan masalah gizi serta masalah kesehatan reproduksi hingga
masalah penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, penyediaan air. bersih.
sanitasi serta menurunnya kualitas kesehatan lingkungan.
Upaya penanggulangan krisis akibat bencana merupakan rangkaian kegiatan
yang dimulai sejak waktu sebelum terjadinya bencrna yang dilakukan melalui
kegiatan pencegahan, mitigas!_ (pelunakan/penjinakan dampak) dan
kesiapsiagaan dalam menghadapl bencana, Kegiaten yang dilakukan pada saat
terjadinya bencana berupa keglatan tanggap darurat dan selanjuinya pada saat
setelah terladinya bencana berupa kegiatan pemulihanirehabilitasi dan
rekonstruksl. Untuk itu penanggulangan krisis akibat bencana harus mempunyai
suatu pemahaman permasalahan dan penyelesaian secara komprehensif, serta
terkoordinast secara lintas program maupun lintas sektor.