Вы находитесь на странице: 1из 4

ASPEK IFRS APOTEK

UU Sumber daya di bidang kesehatan Undang-Undang Nomor 36


adalah segala bentuk dana, tenaga, Tahun 2009 tentang Kesehatan
perbekalan kesehatan, sediaan menyebutkan bahwa praktik
farmasi dan alat kesehatan serta kefarmasian meliputi
fasilitas pelayanan kesehatan dan pembuatan termasuk
teknologi yang dimanfaatkan untuk pengendalian mutu Sediaan
menyelenggarakan upaya Farmasi, pengamanan,
kesehatan yang dilakukan oleh pengadaan, penyimpanan dan
Pemerintah, pemerintah daerah, pendistribusian Obat,
dan/atau masyarakat. pelayanan Obat atas Resep
dokter, pelayanan informasi
Obat serta pengembangan
Obat, bahan Obat dan Obat
tradisional harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
UU Persyaratan UU No 44 Tahun 2009 Tentang Permenkes RI No.9 Tahun
UU no 36 th 2009 Rumah Sakit 2017 Tentang Apotek
Pasal 1 (2) (1) Rumah Sakit harus (1) Apoteker dapat
memenuhi persyaratan mendirikan Apotek
Umum lokasi, bangunan, prasarana, dengan modal sendiri
sumber daya manusia, dan/atau modal dari
kefarmasian, dan peralatan. pemilik modal baik
(2) Rumah Sakit dapat didirikan perorangan atau
oleh Pemerintah, perusahaan.
Pemerintah Daerah, atau (2) Dalam hal Apoteker
swasta. yang mendirikan
(3) Rumah Sakit yang didirikan Apotek bekerjasama
oleh Pemerintah dan dengan pemilik
Pemerintah Daerah modal maka
sebagaimana dimaksud pada pekerjaan
ayat (2) harus berbentuk Unit kefarmasian harus
Pelaksana Teknis dari tetap dilakukan
Instansi yang bertugas di sepenuhnya oleh
bidang kesehatan, Instansi Apoteker yang
tertentu, atau Lembaga bersangkutan.
Teknis Daerah dengan Pasal 4
pengelolaan Badan Layanan Pendirian Apotek harus
Umum atau Badan Layanan memenuhi persyaratan,
Umum Daerah sesuai dengan meliputi :
ketentuan peraturan a. Lokasi
perundang-undangan. b. Bangunan
(4) Rumah Sakit yang didirikan c. Sarana,prasarana, dan
oleh swasta sebagaimana yang peralatan ; dan
dimaksud pada ayat (2) harus d. Ketenagaan.
berbentuk badan hukum yang
kegiatan usahanya hanya bergerak
di bidang perumahsakitan.

(1) Persyaratan lokasi Pemerintah Daerah


B. Lokasi sebagaimana dimaksud Kabupaten/Kota dapat
dalam Pasal 7 ayat (1) harus mengatur persebaran Apotek
memenuhi ketentuan di wilayahnya dengan
mengenai kesehatan, memperhatikan akses
keselamatan lingkungan, dan masyarakat dalam
tata ruang, serta sesuai mendapatkan pelayanan
dengan hasil kajian kefarmasian.
kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan Rumah
Sakit.
(2) Ketentuan mengenai kesehatan
dan keselamatan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menyangkut Upaya
Pemantauan Lingkungan, Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan/atau
dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.
(3) Ketentuan mengenai tata
ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan
peruntukan lokasi yang
diatur dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, Rencana
Tata Ruang Kawasan
Perkotaan dan/atau Rencana
Tata Bangunan dan
Lingkungan.
(4) Hasil kajian kebutuhan
penyelenggaraan Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus didasarkan pada studi
kelayakan dengan menggunakan
prinsip pemerataan pelayanan,
efisiensi dan efektivitas, serta
demografi
C. Bangunan Persyaratan bangunan sebagaimana (1) Banguan Apotek
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi
harus memenuhi : fungsi keamanan,
a. persyaratan administratif dan kenyamanan, dan
persyaratan teknis bangunan kemudahan dalam
gedung pada umumnya, sesuai pemberian pelayanan
dengan ketentuan peraturan kepada pasien serta
perundang-undangan; dan perlindungan dan
b. persyaratan teknis bangunan keselamatan bagi
Rumah Sakit, sesuai dengan semua orang
fungsi, kenyamanan dan termasuk penyandang
kemudahan dalam pemberian cacat, anak-anak, dan
pelayanan serta perlindungan orang lanjut usia.
dan keselamatan bagi semua (2) Bangunan Apotek
orang termasuk penyandang harus bersifat
cacat, anak-anak, dan orang permanen.
usia lanjut. Bangunan bersifat permanen
(1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat merupakan
dalam Pasal 9 harus dapat bagian dan/atau terpisah dari
digunakan untuk memenuhi pusat perbelanjaan,
kebutuhan pelayanan apartemen, rumah toko,
kesehatan yang paripurna, rumah kantor, rumah susun,
pendidikan dan pelatihan, dan bangunan yang sejenis.
serta penelitian dan
pengembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi kesehatan.
(2) Bangunan rumah sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit terdiri atas
ruang:
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan
latihan;
k. ruang kantor dan
administrasi;
l. ruang ibadah, ruang
tunggu;
m. ruang penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah
masyarakat rumah sakit
n. ruang menyusui
o. ruang mekanik
p. ruang dapur
q. laundry
r. kamar jenazah
s. taman
t. pengolahan sampah; dan
u. pelataran parkir yang
mencukupi.

Вам также может понравиться