Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN PENELITIAN
ABSTRACT
Background: The prevalence of dental caries among children remains high. This condition
may well be linked to improper dietary habits, society behavior and children’s frequent
consumption of cariogenic foods that cause dental caries. Purpose: The purpose of the study
is to find the relevance of dietary habits towards the occurrence of dental caries among
kindergarten aged children and is used as a point of reference for UKGS (School Dental
Health Service) on early prevention program of tooth decay. Materials and Methods: A
cross sectional study of 130 children was carried out in three kindergartens within UPDM (B)
Dentistry area. Clinical examination on children, questionnaire, parents’ interview and
purposive sampling technique were undertaken. Employing chi square test by using a
dependent variable of caries in children and independent variables such as: age (p=0.000),
gender (p=0.035), plaque pH (p=0.007), type of foods (p=0.012), frequency of eating
(p=0.000), meals (p=0.000), parent education (p=0.174) and family income (0.835). Result:
It is evident that there is a significant link between age, gender, pH plaque, food types,
number of meals, meals time with caries. Caries prevalence was 78. 5%, def-t at 6.09.
125
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
ABSTRAK
Latar Belakang: Masih tingginya angka karies gigi pada anak-anak dapat berhubungan
dengan pola kebiasaan makan yang salah dan beberapa perilaku masyarakat serta anak-
anak yang sering mengkonsumsi jajanan kariogenik yang dapat menyebabkan karies.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan pola kebiasaan makan terhadap terjadinya karies gigi
pada anak usia TK sebagai acuan kegiatan pencegahan dini kerusakan gigi pada kegiatan
UKGS. Bahan dan Metode: Cross sectional dengan jumlah sampel 130 anak pada tiga TK di
wilayah FKG UPDM (B), dengan pemeriksaan klinis pada anak, kuesioner dengan
wawancara kepada orangtua siswa, pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil:
menggunakan uji chi square dengan menggunakan variabel terikat karies pada anak dan
variabel bebas, diantaranya : umur (p=0,000), gender (p=0,035), pH plak (p=0,007), jenis
makanan (p=0,012), frekwensi makan (p=0,000), waktu makan (p=0,000), pendidikan
orangtua (p=0174) dan penghasilan keluarga (0,835). Simpulan: terdapat hubungan yang
bermakna antara umur, gender, pH plak, jenis makanan, frekuensi makan, dan waktu makan
dengan terjadinya karies, prevalensi karies 78.5%, def-t sebesar 6,09
Korespondensi: Mutiara Rina Rahmawati Ruslan, Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat,
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Prof Dr. Moestopo (Beragama), Hang Lekir I No.8,
Jakarta Pusat, Email: mutiara.ruslan@yahoo.com.au
126
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
127
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
128
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
129
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
umur 69-75 bulan sebanyak 56 anak dengan nilai p = 0,035 (p<0,05) antara
dengan proporsi sebesar 43%. Anak gender dengan terjadinya karies gigi.
yang paling banyak terkena karies Hal ini tidak sesuai dengan penelitian
terdapat pada usia 69-75 bulan yang dilakukan oleh Johansson
sebanyak 53 anak dengan proporsi dkk.(2009) yang menyatakan bahwa
94,6%. Penelitian ini menggunakan uji gender tidak mempunyai hasil
chi-square dan ditemukan hubungan signifikan terhadap terjadinya karies
yang bermakna dengan nilai p = 0,000 gigi, Hal ini disebabkan karena pada
(p<0,05) antara umur anak dengan gender laki-laki banyak sekali yang
terjadinya karies gigi. mengkonsumsi makanan kariogenik,
Hal tersebut tidak sesuai dengan dengan jajan di luar sekolah dibanding
ada penelitian yang dilakukan oleh yang perempuan sehingga anak laki-
Khan (2011), mengungkapkan bahwa laki banyak yang menderita karies gigi
anak umur kurang dari 3 tahun dan 3 - walaupun jumlah perempuan lebih
6 tahun tidak mempunyai hasil yang banyak daripada jumlah laki-laki.
signifikan terhadap terjadinya karies
gigi. Pada penelitian yang di lakukan pH gigi anak terhadap terjadinya
oleh Pindo (2014) mengungkapkan karies gigi
semakin muda usia anak maka Pada penelitian ini, total variabel
semakin rendah terjadinya karies gigi. pH gigi anak dengan menggunakan
Penelitian yang dilakukan oleh indikator Plak chek yang terbanyak
Prakash, Subramanian, Durges, Konde adalah indikator berwarna kuning dan
yang melaporkan bahwa Early orange sebanyak 39 anak dengan
Childhood Caries meningkat dengan proporsi sebesar 30%. Anak yang
bertambahnya usia karena terdapat paling banyak terkena karies gigi
penambahan gigi yang erupsi dan terdapat pada indikator berwarna
konsumsi makanan kariogenik(12). orange sebanyak 34 dengan proporsi
Anak –anak pada 3 TK tersebut 87,1%. Penelitian ini menggunakan uji
ternyata sering mengkonsumsi chi-square dan ditemukan hubungan
makanan kariogenik terutama yang yang bermakna dengan nilai p = 0,007
bersifat cair manis. Rata-rata yang (p<0,05) antara pH gigi anak dengan
memiliki karies gigi terdapat pada usia terjadinya karies gigi.
69-75 bulan yaitu berada di kelas TK Hal ini sesuai dengan penelitian
B, ini menandakan bahwa semakin yang dilakukan oleh Pindo (2014)
besar usia anak maka semakin besar yang menyatakan bahwa pH gigi anak
risiko terjadinya karies gigi pada anak. mempunyai hubungan yang signifikan
terhadap terjadinya karies gigi.
Jenis Kelamin Anak Pernyataan ini juga sesuai dengan
Pada penelitian ini, total variabel penelitian yang dilakukan oleh Papas
gender anak terbanyak adalah laki-laki (1989) yang menyatakan bahwa
sebanyak 70 anak dengan proporsi hidroksiapatit mempunyai kemampuan
sebesar 53,9%. Anak yang paling untuk larut yang bergantung pada
banyak terkena karies gigi terdapat temperatur, pH dan kekuatan ionic dari
laki-laki sebanyak 52 anak dengan pelarut yang mengelilingi kristal. Pada
proporsi 72,3%. Penelitian ini penelitian dari 3 TK yang diteliti
menggunakan uji chi-square dan ditemukan bahwa terdapat kebiasaan
ditemukan hubungan yang bermakna ngemil makanan kariogenik, dengan
130
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
131
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
terdapat pada setiap waktu sebanyak 80,7%. Anak yang paling banyak
84 dengan proporsi 88,4%. Penelitian terkena karies terdapat pada orang tua
ini menggunakan uji chi-square dan anak yang memiliki penghasilan >Rp.
ditemukan hubungan yang bermakna 2.400.000 sebanyak 82 dengan
dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) antara proporsi 78%. Penelitian ini
waktu makan anak dengan terjadinya menggunakan uji chi-square dan tidak
karies gigi ditemukan hubungan yang bermakna
Hal ini sesuai dengan penelitian dengan nilai p = 0,835 (p<0,05) antara
yang dilakukan oleh Angela (2005) penghasilan orang tua anak dengan
yang menyatakan bahwa faktor terjadinya karies gigi
makanan yang dihubungkan dengan Pendidikan mempengaruhi
karies gigi adalah jumlah fermentasi, perilaku dan pola pikir seseorang. Pada
konsentrasi, dan bentuk fisik dari penelitian yang dilakukan oleh Pindo,
karbohidrat yang dikonsumsi, retensi (2014) menyatakan bahwa peranan
di mulut, frekuensi makan dan waktu orangtua mempengaruhi perilaku anak
makan, dan diperkuat dengan dimulai sejak anak usia 3 tahun
penelitian yang dilakukan oleh Pindo pertama hingga masa prasekolah.
(2014) terdapat hubungan yang Orangtua masih merupakan faktor
signifikan antara waktu makan anak utama yang mempengaruhi dalam
terhadap terjadinya karies gigi. kesehatan gigi dan mulut, dalam hal
Pada penelitian yang dilakukan ini faktor pendidikan, pengetahuan
di 3 TK ini, ditemukan anak-anak kesehatan, dan perilaku juga dapat
tersebut banyak mengkonsumsi memberi wawasan untuk dapat
minuman susu cair manis setiap waktu meningkatkan kebiasaan pemeliharaan
dengan frekuensi konsumsi yang salah kesehatan gigi dan mulut anak. Jika
sehingga mereka banyak mengalami kita bandingkan dengan penelitian ini
terjadinya karies gigi. maka tidak terjadi kesamaan pendapat
karena pada penelitian yang dilakukan
Pendidikan dan penghasilan orang oleh anak-anak pada 3 TK ini tidak
tua anak mempunyai hubungan yang signifikan,
Pada penelitian ini, variabel sedangkan pada penghasilan orangtua
pendidikan orang tua anak yang anak, menurut penelitian sebelumnya
terbanyak adalah SMA sebanyak 52 oleh Mashoto dkk menyatakan bahwa
anak dengan proporsi sebesar 40%. kesenjangan sosial merupakan faktor
Anak yang paling banyak terkena penentu kesehatan masyarakat
karies gigi terdapat pada pendidikan terutama dalam kesehatan gigi dan
terakhir SMA sebanyak 43 dengan mulut dan beliau membuktikan bahwa
proporsi 90%. Penelitian ini semakin rendah standart penghasilan
menggunakan uji chi-square dan tidak seseorang, jika di bandingkan dengan
ditemukan hubungan yang bermakna penelitian ini maka terjadi perbedaan
dengan nilai p = 0,174 (p<0,05) antara pendapat karena pada penelitian
pendidikan orang tua anak dengan ternyata hubungan antara penghasilan
terjadinya karies gigi. Total variabel orang tua anak tidak signifikan.
penghasilan orang tua anak yang Hal ini disebabkan karena secara
terbanyak adalah yang memiliki homogen anak-anak tersebut semua
penghasilan >Rp 2.400.000 sebanyak menderita karies gigi, gengan
105 anak dengan proporsi sebesar prevalensi karies gigi 78,5%, deft 6,09
132
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
133
Vol. 10 No. 2 Agustus 2016 ISSN : 1907-5987
4. Budisuari, Oktarina, Mikrajab. 11. Mirah. Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut
Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan datang lagi. Available from
Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi www.unilever.co.id/id/mediacentre/pressr
dan Mulut (Karies) di Indonesia. Buletin elease/2011/pepsodent_2011.aspx
Penelitian Sistem Kesehatan 2010; 13(1): 12. Setiawati F. Disertasi : Peran Pola
91-83. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Dalam
5. Adyatmaka & Adyatmaka. Panduan Pencegahan ECC di DKI Jakarta.
UKGS Inovatif, Peminatan Keperawatan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Gigi Konsentrasi Sain Terapan Kesehatan Indonesia; 2012. Hlm. 58-56, 29-25.
Program studi Magister Epidemiologi 13. Aminabadi NA, Oskowi. Enamel Defect
Program Pascasarjana Undip; 2013. of Human Primary Dention as Virtual
6. Kidd EAM, Bechal JS, Sumawinata N, Memori of Early Developmental Even.
Faruk S. Dasar-dasar Karies Penyakit Journal of Dental Research Dental Clinic
dan Penanggulangannya. Jakarta: EGC; 2009; 3(4): 116-110.
1992. 14. Papas N. Nutrition in Clinical Dentistry.
7. Nurlaila AM, Djoharnas H. Darwita RR. Third edition. WB Saunders Company;
Hubungan Antara Status Gizi dengan 1989. P. 283, 277, 197, 144, 129.
Karies Gigi Pada Murid-murid Sekolah 15. Khan S.Y. Impact of Sociodemographic
Dasar Kecamatan Karangantu. Indonesia Factor and Dental Caries Severity in a
Jurnal of Dentistry 2005; 12(1). group of School Children. International
8. Angela A. Pencegahan Primer Pada Anak Journal of medical Dentistry 2011; 2:
yang Berisiko Karies Gigi. Dental Jurnal 187-182.
2005; Juli-Sept, 38(3). 16. Marya CM. A Textbook of Public Health
9. Heymann, Swift, Ritter. Sturdevant’s Art Dentistry. Jaypee Brothers Medical
and Science of Operative Dentistry.ed 7. Publishers; 2011.
Elsevier Singapore 2012; 43-41. 17. Pindobilowo. Hubungan Status Gizi
10. Asmawati, Pasolon FA. Analisis Terhadap Terjadinya ECC. Tesis
Hubungan Karies Gigi dan Status Gizi Universitas Indonesia; 2014. 15-9.
Anak Usia 10-11 tahun di SD Athirah, 18. Johanson L, Holgerson P, Kressin N.R,
SDN 1 Bawakaraeng dan SD 3 Bangala. Nuun M.E, Tanzer A.C. Snacking Habits
Dentofasial Jurnal 2007; 6(2). and Caries in Young Children. Kanger
2010; 44: 421-43.
134