KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Authors: Retnowulandari, Wahyuni Keywords: patrarki budaya patriarki dan hukum feminis Issue Date: Jan-2012 Publisher: Program Magister Ilmu Hukum PPS Universitas Trisakti Series/Report no.: Jurnal Hukum;Vol. 8, No. 3, hal 16-57 Abstract: Laki-laki dan perempuan dipolarisasikan dalam kebudayaan sebagai “berlawanan” dan “tidak sama” Kisah superioritas laki-laki atas perempuan (Patriarki) telah dimulai dari cerita penciptaan manusia dalam kitab suci Bibel, sebuah cerita yang sangat umum dikenal yaitu Adam yang diciptakan terlebih dulu dan Hawa, maka Adam lebih superior dan Hawa. Oleh karenanya hingga kini patriarki membudaya dise gala sistem kehidupan masyarakat baik dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, bahasa, politik, ekonomi dan hukum yang dikonstruksikan, dil embagakan dan disosialisasikan lewat institusi-institusi yang terlibat sehari-hari dalam kehidupan seperti keluarga, sekolah, masyarakat, agama, tempat kerja sampai kebijakan Negara. Akibat dari budaya Patriarki, maka produk-produk negara dan masyarakatnya dalam hal ini hukum sangat kental budaya Patriarkinya. Oleh karenanya dalam makalah ini penulis mengangkat masalah hukum yang baik produk materiel, maupun penegakannya, hingga saat ini masih sangat kental budaya patriarkinya, sehingga menimbulkan penolakan dari feminis untuk menentang cara pandang tersebut, dan mendobrak rantai patriarki yang menghubungkan seks, gender, dan seksualitas sebagai kesatuan, seolah-olah pelbagai hal tersebut tidak terpisahkan dan tidak dapat diubah. Selain itu walau kini norma, produk hukum sudah banyak yang berperspektif feminis, namun karena sumber daya manusianya dan atau masyarakatnya sendiri belum memahami hukum dengan perspektif perempuan, menjadikan hukum berperspektif perempuan ini belum dapat diterapkan secara de facto, karena memang tidak mudah merubah menerima konsep baru (femin,s) tersebut diatas suatu konsep yang telah lama melembaga (budaya hukum Patriarki). URI: http://hdl.handle.net/123456789/714 ISSN: 0125-9709