Вы находитесь на странице: 1из 19

Standar Operasional Prosedur (SOP) Hipnosis

POLITEKNIK SOP Hipnosis


KESEHATAN
No Halaman Ditetapkan
KALTIM
Dokumen 1/2 Oleh Direktur
Jl. Wolter.
Poltekkes
Monginsidi
Kemenkes
No.38
Kaltim
Samarinda
1. Tujuan a. Mengurangi ansietas
b. Memberikan relaksasi
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Merelaksasikan otot-otot tubuh

2. Ruang Indikasi : Klien dengan cemas, nyeri


Lingkup ataupun ketegangan yang membutuhkan
kondisi rileks.

3. Definisi Suatu kegiatan yang ditujukan untuk


menghilangkan ketegangan otot-otot tubuh
maupun pikiran sehinggan memberikan
rasa nyaman.

4. 4. Prosedur Komponen

5. Fase Orientasi:

1. Salam Terapeutik
2. Evaluasi/validasi kondisi pasien
3. Kontrak: topic/waktu/tempat

Fase Kerja :
Persiapan Alat

1. Persiapan alat berupa tape recorder atau


semacamnya yang bisa digunakan untuk
memutar music relaksasi.
2. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin
bagi klien termasuk pengontrolan suasana
ruangan agar jauh terhindar dari kebisingan.

Cara Kerja

1. Anjurkan klien untuk mengatur posisi


senyaman mnugkin.
2. Mainkan music relaksasi.
3. Instruksikan klien melakukan relaksasi
nafas dalam terlebih dahulu (kurang
lebih satu menit saja) dengan
menutupmata.
4. Tuntun klien melakukan relaksasi lima
jari dengan kalimat berikut
5. Bayangkan bahwa anda beradadi suatu
tempat yang paling indah yang pernah
anda kunjungi.
6. Rasakan suasana dan udara yang ada di tempat
tersebut, nikmati keindahannya, dengarkan
kicauan burung-burung yang bernyanyi riang,
ucapkan dalam hati “betapa merdunya.... betapa
indahnya.... betapa mengasyikkannya... beradaa di
tempat ini”.
7. Bayangkan bahwa di tempat itu orang-orang yang
anda cintai berada di samping anda (sambil
menyentuhkan ujung jari tengah ke ujung ibu jari).
8. Nikmati kebahagian yang anda rasakan, ucapkan
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”
9. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai tersebut
memberikan pujian yang paling indah untuk anda
(sambil menyentuhkan ujung jari manis ke ujung
ibu jari).
10. Rasakan betapa bahagianya anda, nikmati
kebahagian itu sambil tersenyum. Katakan lagi
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”.
11. Bayangkan bahwa orang yang adna cintai juga
memberikan hadiah yang anda damba-dambakan
selama ini (sambil menyentuhkan ujung jari
kelingking dengan ujung ibu jari).
12. Rasakan betapa bahagianya anda saat ini... dan
ucapkan lagi dalam hati sambil tersenyum “saya
semakin bahagia...saya sangat bahagia”
13. Baiklah, saya akan memberikan anda waktu untuk
beristirahat danterus menikmati kebahgian,
ketengan dan kenyamanan tersebut selama 5 menit
(tunggu sampai 5 menit).
14. Bagus sekali, kini anda benar-benar telah
menikmati suasana rileks, nyaman, tenag dan
penuh kebahgiaan. Saatnya anda bangun dalam
kondisi yang sangat segar. Saya akan menghitung
maju dari 1-. Pada hitungan ketiga, anda akan
terbangun dalam kondisi yang sangat segar, lebih
segar dari sebelumnya. Satu...dua...lebih segar dari
sbelumnya...tiga... bangu dan buka mata anda.
15. Bila klien ingin melnjutkan untuk tidur, biarkan
klien beristirahat sampai klien memutuskan sendiri
utuk terbangun.
16. Matikan tape recorder
17. Tanyakan perasaan klien setelah melakukan
relaksasi lima jari.
18. Dokumentasikan haisl intervensi pada catatan
keperawatan klien.

Fase Terminasi:
a. Evaluasi respon pasien
 Evaluasi subjektif
 Evaluasi objektif
b. Tindak lanjut pasien
c. Kontrak: topik/waktu/tempat

Sikap:

 Hati-hati
 Sikap ramah dan sopan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Teknik Imajinasi Terpimpin
(Guided Imagery)
POLITEKNIK SOP Pemberian Teknik Imajinasi Terpimpin
KESEHATAN (Guided Imagery)
KALTIM
No Halaman Ditetapkan
Jl. Wolter.
Dokumen 1/2 Oleh Direktur
Monginsidi
Poltekkes
No.38
Kemenkes
Samarinda
Kaltim

1. Tujuan a. M e n c a p a i k o n d i s i r e l a k s a s i
b. M e n i m b u l k a n r e s p o n
psikofisiologis yang kuat
c. M e n g u r a n g i n y e r i

2. Definisi Teknik yang menggunakan imajinasi


seseorang untuk mencapai efek positif
tertentu.

3. Prosedur Komponen

i. Fase Orientasi:

1. Salam Terapeutik
2. Evaluasi/validasi kondisi pasien
3. Kontrak: topic/waktu/tempat

Fase Kerja :
Persiapan Alat

1. Menyiapkan musik relaksasi


2. Menyiapkan sound speaker
3. Menyiapkan naskah Guided Imagery

Cara Kerja
1. Menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan pada klien
2. Membuat kontrak waktu
3. Berikan posisi pasien senyaman
mungkin yaitu posisi bersandar dan
minta klien untuk menutup matanya
selama prosedur
4. Meminta klien untuk menarik napas
dalam dan perlahan sebanyak 3 kali
untuk merelaksasikan semua otot dengan
tetap terpejam.
5. Meminta klien untuk memikirkan hal-
hal yang menyenangkan atau
pengalaman dengan mata terpejam yang
membantu penggunaan semua indra
dengan suara lembut.
6. Saat klien membayangkan dengan mata
tetap terpejam, klien dipandu untuk
menjelaskan bayangan dengan ditanya:
b. Apa yang dibayangkan
c. Dilakukan bersama siapa bayangan
menyenangkan tersebut
d. Kapan bayangan menyenangkan
dilakukan
e. Dimana bayangan menyenangkan itu
terjadi
f. Seberapa sering hal menyenangkan
dilakukan.
7. Jika klien menunjukkan tanda-tanda gelisah
atau tidak nyaman,hentikan latihan dan
memulainya lagi ketika klien telah siap.
8. Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh.
Setelah 15 menit kliendipandu keluar dari
bayangnnya.
9. Catat hal-hal yang digambarkan klien untuk
digunakan pada latihan selanjutnya dengan
menggunakan informasi spesifik yang
diberikan klien dan tidak membuat perubahan
pernyataan klien.

Fase Terminasi:

a. Evaluasi respon pasien


 Evaluasi subjektif
 Evaluasi objektif
b. Tindak lanjut pasien
c. Kontrak: topik/waktu/tempat

Sikap:

 Hati-hati
 Sikap ramah dan sopan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelatihan Relaksasi Benson
POLITEKNIK SOP Pelatihan Relaksasi Benson
KESEHATAN
No Halaman Ditetapkan
KALTIM
Dokumen 1/2 Oleh Direktur
Jl. Wolter.
Poltekkes
Monginsidi
Kemenkes
No.38
Kaltim
Samarinda
1. Tujuan Pelatihan relaksasi benson dapat menimbulkan
keadaan tenang dan rileks dimana gelombang otak
mulai melambat sehingga akhirnya membuat
seseorang menjadi tenang dan nyaman.

2. Definisi Relaksasibenson merupakan pengembangan


metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor
keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapatmembantu
pasien mencapai kondisi kesehatan dan
kesejahteraan lebih tinggi

3. Prosedur Komponen

i. Fase Orientasi:

4. Salam Terapeutik
5. Evaluasi/validasi kondisi pasien
6. Kontrak: topik/waktu/tempat

Fase Kerja :

Cara Kerja

1. Menjelaskan tindakan yang akan


dilakukan pada klien
2. Membuat kontrak waktu
3. Berikan posisi pasien senyaman mungkin
4. Anjurkan klien menutup mata
5. Anjurkan klien untuk relaksasi semua otot
secara dalam,mulai dari kaki dan relaksasikan
sampai wajah
6. Nafas melalui hidung, hembuskan nafas, sambil
mengucap satu, tenangkan pikiran. Nafas
dalam…hembuskan, satu, Nafas dalam…..
hembuskansatu. Bernafaslah dengan mudah dan
alami…hembuskan sampai tercipta ketenangan
dan rileks pada diri anda(sambal meneybut
nama Allah, kalimat istighfar)
7. Lakukan selama 15 menit. Kegiatan ini minimal
dilakukan 1 kali sehari.
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas
gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari.

Fase Terminasi:

a. Evaluasi respon pasien


 Evaluasi subjektif
 Evaluasi objektif
b. Tindak lanjut pasien
c. Kontrak: topik/waktu/tempat

Sikap:

 Hati-hati
 Sikap ramah dan sopan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Terapi Distraksi
POLITEKNIK SOP Terapi Distraksi
KESEHATAN
No Halaman Ditetapkan
KALTIM
Dokumen ½ Oleh Direktur
Jl. Wolter.
Poltekkes
Monginsidi
Kemenkes
No.38
Kaltim
Samarinda
1. Tujuan a. Mengurangi rasa sakit/nyeri.
b. Mengurangi rasa cemas
c. Menjadikan hati terntram

2. Ruang Indikasi :
Lingkup
a. Ketika badan terasa sakit/nyeri
b. Ketika cemas atau gelisah
c. Ketika tergesa-gesa dalam melakukan aktivitas
d. Pikiran tidak tenang atau tidak
fokus/konsentrasi

3. Definisi Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan


cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain
sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang
dialami.
Jenis Distraksi:

1. Distraksi Visual
a) Membaca/menonton TV
b) Menonton pertandingan
c) Imajinasi terbimbing
2. Distraksi Auditori
a) Humor
b) Mendengarkan music
3. Distraksi Taktil
a) Bernapas perlahan dan berirama
b) Masase
c) Memegang mainan
4. Distraksi Intelektual
a) Hobi (menulis cerita)

4. Prosedur Komponen

i. Fase Orientasi:

1. Salam Terapeutik
2. Evaluasi/validasi kondisi pasien
3. Kontrak: topik/waktu/tempat

Fase Kerja :

Persipan Alat

1. Televisi (TV)
2. Buku

Cara Kerja

1. Menjelaskan tindakan yang akan


dilakukan pada klien
2. Membuat kontrak waktu
3. Tanyakan keluhan pasien
4. Mengatur posisi pasien agar rileks tanpa
beban fisik.
5. Memberikan penjelasan pada pasien
beberapa cara distraksi
a. Bernapas pelan-pelan
b. Mendengarkan lagu sambil, menepuk-
nepuk jari kaki
c. Membayangkan hal-hal yang indah
sambil menutup mata
d. Menonton TV
e. Berbincang-bintang dengan orang
lain.
6. Menganjurkan pasien untuk melakukan
salah satu teknik distraksi tersebut.
7. Menganjurkan pasien untuk mencoba
teknik tersebut bila terasa nyaman atau
ketidaknyamanan.

Fase Terminasi:

a. Evaluasi respon pasien


 Evaluasi subjektif
 Evaluasi objektif
b. Tindak lanjut pasien
c. Kontrak: topik/waktu/tempat

Sikap:

 Hati-hati
 Sikap ramah dan sopan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Energy medicine (Reiki)

POLITEKNIK SOP Pelatihan Energy medicine (Reiki)


KESEHATAN
No Halaman Ditetapkan
KALTIM
Dokumen 1/2 Oleh Direktur
Jl. Wolter.
Poltekkes
Monginsidi
Kemenkes
No.38
Kaltim
Samarinda
1. Tujuan

a. Ruang Indikasi :
Lingkup
a. Ketika badan terasa sakit/nyeri
b. Ketika cemas atau gelisah
c. Ketika tergesa-gesa dalam melakukan aktivitas
d. Pikiran tidak tenang atau tidak
fokus/konsentrasi

b. Definisi a. Identifikasi pasien dengan memeriksa identitas,


riwayat kesehatan, penyakit dan keluhan pasien
secara cermat.
b. Kaji kebutuhan pasien akan kebutuhan untuk
pemberian terapi reiki.
c. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi pasien dengan memeriksa identitas
pasien secara cermat.
d. Panggil pasien dengan nama kesukaannya.
e. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada pasien
untuk bertanya dan jawab seluruh
pertanyaan pasien.
f. Minta pengunjung untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada pasien.
g. Atur posisi pasien sehingga merasakan aman
dan nyaman.

c. Prosedur Komponen

i. Fase Orientasi:

2. Salam Terapeutik
3. Evaluasi/validasi kondisi pasien
4. Kontrak: topik/waktu/tempat

Fase Kerja :

Persiapan Alat

1. Kursi

Cara Kerja

1. Lakukan Attunement (cara membuka diri untuk


menerima energy getaran yang lebih tinggi
untuk keperluan penyembuhan pribadi), proses
ini adalah untuk menyelaraskan diri kita
dengan energy Alam semesta, melalui
seorang pembimbing tingkat Master
Teacher.
REIKI LEVEL 1
2. Setelah Attunement :
a. Santai, pasrah, senyum (SPS).
b. Kibaskan telapak tangan 2-3 kali
c. Niatkan untuk menyalurkan energy Reiki
tanpa memikirkan caranya.
d. Rasakan aliran, semburan, hawa hangat dari
telapak tangan.
e. Rasakan energi diantara kedua telapak
tangan.
3. Penyembuhan diri sendiri (Self Healing).
a. Duduklah di kursi atau bersila di lantai,
punggung tegak dan selalu SPS.
b. Berdo`a memohon bantuan, bimbingan dan
kesembuhan dari Tuhan YME.
c. Aktifkan cakra mahkota dan cakra
telapak tangan sendiri (Kibaskan tangan
2-3 kali).
d. Buka aura diri sendiri ( depan dan
belakang ) tetap santai.
e. Niatkan untuk menyalurkan Rei Ki hingga
terasa mengalir di. telapak tangan.
f. Tempelkan kedua telapak tangan pada
bagian-bagian tubuh tertentu (masing-
masing selama + 60 hitungan), yaitu dengan
urutan mulai dari bagian depan tubuh
sebelah atas sampai bagian tubuh sebelah
bawah, demikian juga untuk bagian tubuh
bagian belakang, urutannya.
g. Tutup aura tubuh kita dengan cara menyisir
dari atas ke bawah sebanyak 2 kali (sekali
untuk bagian depan dan sekali untuk bagian
belakang).
h. Berterima kasih kepada Tuhan YME atas
segala bantuan yang telah diterima. Relax
sejenak sebelum berdiri atau teruskan
dengan latihan grounding

4. GROUNDING
a. Lakukan setiap hari atau setelah self
healing, duduklah dengan santai,
(sebaiknya duduk di atas kursi dan
punggung tegak lurus).
b. Kedua telapak tangan berada di atas
paha dalam keadaan terbuka dan
terlentang.
c. Berdo`a mohon bantuan, bimbingan
dan kesembuhan dari Tuhan YME.
d. Bayangkanlah cahaya putih (kuning
emas) yang terang benderang dari langit
turun memasuki cakra mahkota.
Proses Perjalanan Cahaya Tersebut Adalah:
1) Cahaya tersebut menghangatkan cakra
mahkota dan membuat cakra mahkota
membuka lebar seperti bunga teratai
dan bercahaya terang benderang.
2) Cahaya tersebut menembus cakra
mahkota di bagian tengahnya dan terus
mulai memasuki kepala.
3) Semakin jauh cahaya masuk kepala
memenuhi seluruh kepala dan mulai
mendorong cakra mata ketiga dari
dalam, mengakibatkan cakrta mata ketiga
juga mekar sepenuhnya.
4) Cahaya memenuhi seluruh kepala dan
turun memenuhi tenggorokan,
mendoroang cakra tenggorokan untuk
mekar sepenuhnya.
5) Cahaya yang telah memenuhi kepala dan
tenggorokan turun ke rongga dada,
memenuhi seluruh rongga dada mendorong
cakra jantung hingga mekar sepenuhnya.
Cahaya juga memenuhi seluruh rongga
perut, membuat cakra pusar, cakra sex dan
terakhir cakra dasar mekar sepenuhnya.
(pada saat cahaya menjalar keseluruh
rongga tubuh kita, cahaya tersebut akan
membasmi penyakit-penyakit yang ada
atau membenahi susunan organ tubuh
kita).
6) Cahaya turun melalui kaki, bila anda
melakukan Tekhnik grounding ini sambil
bediri atau duduk di kursi, bayangkan
cahaya turun dari kedua cakra telapak kaki.
Sedangkan bila anda melakukannya sambil
duduk besila, bayangkan cahaya turun dari
cakra dasar.
7) Cahaya yang telah turun dari cakra telapak
kaki atau cakra dasar memasuki bumi,
menembus seluruh lapisan bumi,hingga
sampai ke pusat bumi. (Katakan bahwa
cahaya yang turun kebumi tidak
membahayakan mahluk hidup yang ada
dibawah)
8) Berkatilah bumi dengan cinta kasih
sepenuhnya.
9) Menerima cahaya dan cinta kasih, bumi
akan membalasnya dengan cahaya berwarna
hijau yang naik dari pusat bumi ke tubuh
melalui cakra telapak kaki atau cakra dasar.
10) Perintahkan pikiran bawah sadar untuk
menjaga agar tubuh selalu terhubung
dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan
11) Cahaya ini akan membuat kapsul
berwarna hijau yang membungkus tubuh
kita (proteksi).
12) Setelah selesai ucapkan kembali terima
kasih kepada Tuhan YME.
Penyeimbangan Energi YIN-YANG: lakukan
meditasi reiki:
1) Meditasi Rei Ki cukup dilakukan seminggu
sekali.
2) Duduklah dengan punggung tegak & tetap
dalam keadaan SPS.
3) Cakra Mahkota & Cakra Telapak Tangan
dalam keadaan aktif.
4) Berdo`a mohon bantuan dan bimbingan
Tuhan YME.
5) Kibaskan tangan 2-3 kali, niatkan untuk
menyalurkan Rei Ki dari tangan kiri ke
seluruh tubuh bagian kiri dan telapak tangan
kanan ke seluruh tubuh bagian kanan.
6) Kemudian tempelkan telapak tangan kanan
diatas paha kanan dan telapak tangan kiri
diatas paha kiri.
7) Hal ini dilakukan selama + 5 atau 10 menit.
8) Setelah selesai ucapkan terima kasih kepada
Tuhan YME atas segala bantuan yang telah
diberikan.

Fase Terminasi:

d. Evaluasi respon pasien


d. Evaluasi subjektif
e. Evaluasi objektif
e. Tindak lanjut pasien
f. Kontrak: topik/waktu/tempat

Sikap:

 Hati-hati
 Sikap ramah dan sopan

Вам также может понравиться