Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
KP – B
Mechiko 3122108 / 28
UNIVERSITAS SURABAYA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah
Manajemen Operasi. Penulis juga bersyukur atas segala anugerah yang telah diberikan-Nya
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang mendukung
keberhasilan penulisan makalah ini. Dosen mata kuliah Manajemen Operasi yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam pengerjaan makalah mata kuliah ini. Pada saat
makalah mata kuliah ini dibuat, penulis mengalami sedikit masalah terhadap pembahasan materi,
karena perlunya pencarian sumber informasi yang akurat dan terbuka bagi pemenuhan kebutuhan
Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan sarana dan prasarana serta kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis menerima
kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat mendukung penulisan makalah mata kuliah
Manajemen Operasi. Tema makalah ini adalah Supply Chain Management. Penulis berharap agar
makalah ini dapat menjadi panduan bagi semua pihak yang membutuhkan data makalah ini.
Penulis
STATEMENT OF AUTHORSHIP
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah / tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas
pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan
jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism.
Kelas : KP B
Anggota Kelompok :
No Nama Lengkap NRP
1 Jefry Weliam Yohanes 3112216
2 Dodi Jemmy Putra 3112234
3 Adiel Andhika Putra 3122073
4 Michael Janitra Wihardjo 3122082
5 Melita Ekawati Irawan 3122102
6 Clarissa Tandiono 3122106
7 Mechiko 3122108
8 Arvian Christanto 3122155
9 Willy Hadinata 3122280
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang kompetitif ini, perusahaan atau organisasi dituntut agar lebih kompetitif lagi
agar bisa survive di pasar. Salah satu faktor yang berperan penting untuk mengungguli pesaing-
pesaing lain ialah dengan cara menerapkan manajemen rantai pasok atau biasa disebut Supply
Chain Management (SCM) yang efektif dan efisien. Penerapan Supply Chain Management
(SCM) yang efektif dan efisien akan membuat perusahaan secara tidak langsung menekan cost
nya, serta meningkatkan produktivitas atau outputnya.
Supply Chain Management mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk membawa
produk ke pasar dan menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan dalam Supply Chain
Management antara lain adalah operasi dalam manufaktur, pembelian, transportasi, dan distribusi
fisik yang saling terintegrasi dalam sebuah proses. Proses ini menghubungkan semua mitra
dalam sebuah rantai. Selain departemen dalam organisasi, mitra ini meliputi vendor, operator,
perusahaan ketiga, dan sistem penyedia informasi. Dalam organisasi, rantai pasokan mengacu
pada berbagai bidang fungsional, meliputi inbound dan outbound transportasi, pergudangan,
pengadaan barang, dan penyediaan barang. Peramalan, perencanaan produksi dan penjadwalan,
pemrosesan order, dan layanan pelanggan semua adalah bagian dari proses ini juga. Yang penting
juga adalah mewujudkan sistem informasi yang sangat diperlukan untuk memerantai semua
kegiatan ini. Setiap usaha bisnis selalu membutuhkan pihak lain agar usahanya dapat berjalan
dengan baik. Kemitraan dengan pihak lain umumnya terjadi dalam hal penyediaan bahan baku
atau pasokan material atau barang untuk diolah atau dijual kepada konsumen akhir. Manajemen
Rantai Pasok atau yang dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM) sangat penting
dalam kaitannya dengan kemudahan pelanggan. Pelanggan memperlukan produk atau barang
tersebut secara cepat. Oleh karena itu, penting untuk mengolah rantai pasokan agar pelanggan
tidak kesulitan dan selalu memperoleh barang.
Awalnya Penuai Photo merupakan toko percetakan photo namun karena pada
perkembangannya percetakan photo mulai ditinggalkan pelanggan akibat perubahan teknologi,
maka toko Penuai Photo merubah bidang usahanya menjadi toko kelontong namun tidak
merubah nama tokonya.
Pada awal usahanya sebagai toko kelontong, Penuai Photo hanya menjadi retailer yang
langsung menjual produk kepada end user. Namun, seiring berjalannya waktu, toko kelontong
Penuai Photo semakin dikenal pelanggan, barang yang disediakan semakin lengkap serta jumlah
barang stock yang ada semakin banyak. Lokasi toko Penuai Photo yang berada di tengah kota
sendiri merupakan keuntungan bagi mereka karena mudah dicari dan aksesnya mudah sehingga
banyak retailer dari desa yang membeli barang di Penuai Photo. Karena kepuasan pelanggan
akan ketersediaan barang di Penuai Photo, jumlah retailer Penuai Photo semakin banyak dan
selalu melakukan pembelian rutin, sehingga Penuai Photo memutuskan untuk tidak lagi menjual
barang langsung kepada para end user melainkan kepada para retailer, hal ini menyebabkan
Penuai Photo bukan lagi menjadi retailer melainkan menjadi Agen.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai
suplai, yaitu:
Rantai Suplai Hulu / Upstream Supply Chain
Meliputi aktivitas dari suatu perusahaan dengan para penyalurannya dan koneksi
mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para
penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material). Di
dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Tingkat taktis :
Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
Pengambilan keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari
inventori
Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor
dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan
Tingkat operasional :
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)
2. Meningkatkan profit
Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti
akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-
produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma karena
diminati konsumen.
3. Menurunkan cost
Pengintegrasian aliran produk dari perusahaan kepada konsumen akhir berarti
pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
BAB III
PEMBAHASAN
Penuai Photo biasanya menjual kepada pelanggan-pelanggan retail tetap mereka. Salah
satu pelanggan retail tetap sekaligus yang paling besar adalah Haji Amenah. Haji Amenah
biasanya melakukan pembelian rutin produk mie sedaap rasa soto dan mie sedaap goreng
sebanyak 75 dus tiap minggunya.
Penuai Photo memperoleh pasokan Mie Sedaap dari CV. Kawi Surya Cemerlang, dimana
proses pemesanannya dilakukan melalui telepon (order by call).
Setelah proses pemesanan, barang akan dikirim pada hari berikutnya. Umumnya, Penuai Photo
melakukan pemesanan sebanyak 500 dus Mie Sedaap. Varian Mie Sedaap yang selalu dipesan
adalah Mie Sedaap Rasa Soto dan Mie Sedaap Goreng. Moda transportasi yang digunakan untuk
pengiriman dari CV. Kawi Surya Cemerlang berupa mobil box. Penuai Photo memiliki kontrak
dengan CV. Kawi Surya Cemerlang dalam bentuk faktur penjualan. Pemesanan dilakukan secara
rutin setiap satu minggu sekali.
Relasi dengan CV. Kawi Surya Cemerlang telah dibangun sejak toko Penuai
Photo tersebut berdiri, yaitu sejak 19 tahun yang lalu. Selama ini, Penuai Photo tidak pernah
memiliki masalah dengan CV. Kawi Surya Cemerlang. Namun biasanya setelah masa libur
Lebaran CV. Kawi Surya Cemerlang mengalami kekosongan stok Mie Sedaap karena CV Kawi
Surya Cemerlang merupakan satu-satunya distributor wilayah Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut
menjadi masalah karena stok menjadi kosong dan akan berdampak pada proses outbound. Oleh
karena itu, untuk mencegah gangguan pada proses outbound, Penuai Photo akan mengorder
dalam jumlah lebih banyak sebelum libur Lebaran.
Penuai Photo menjual barangnya kepada retailer. Salah satu retailer yang melakukan
pembelian rutin adalah Haji Amenah. Haji Amenah biasanya memesan sebanyak 75 dus Mie
Sedaap Rasa Soto dan Mie Sedaap Goreng setiap minggu. Proses pembayarannya secara kredit
dan Haji Amenah mengambil sendiri pesanannya yang telah disediakan Penuai Photo di toko
menggunakan L300. Haji Amenah telah bermitra dengan Penuai Photo selama 19 tahun, oleh
karena itu Penuai Photo selalu memprioritaskan penyediaan barang yang diorder Haji Amenah
untuk tetap menjaga hubungan baik yang terjalin.
Selain Haji Amenah, Penuai Photo juga menjalin hubungan yang baik dengan semua
pelanggannya. Selama menjalin hubungan dengan pelanggan retail, Penuai Photo tidak pernah
mengalami masalah yang berarti. Masalah yang secara umum terjadi hanyalah terkadang
pelanggan terlambat membayar.
BAB IV
RINGKASAN
Sebuah bisnis atau usaha harus memiliki manajemen yang baik agar mampu bersaing.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mengelola suatu bisnis atau usaha adalah Supply
Chain Management. Oleh karena itu, Supply Chain Management (SCM) sangat penting bagi
suatu organisasi atau perusahaan agar bisa bertahan dan berjalan dengan baik.
Toko Penuai Photo berada di Jalan Jenderal Sudirman 38, Praya Loteng, Mataram, Nusa
Tenggara Barat, Indonesia. Distributor tetap untuk memasok Mie Sedaap varian Mie Sedaap
Rasa Soto dan Mie Sedaap Goreng yang merupakan produk dari Wings Food adalah CV. Kawi
Surya Cemerlang, dimana menjadi distributor khusus wilayah Nusa Tenggara Barat.
Terkait dengan sistem INBOUND, dalam satu kali order toko Penuai Photo memesan 500
dus Mie Sedaap yang secara rutin setiap minggu kepada CV. Kawi Surya Cemerlang yang telah
menjalin kemitraan sejak 19 tahun yang lalu. Pemesanan dilakukan melalui telepon dan barang
akan dikirim keesokan harinya dengan menggunakan mobil box. Dalam menjalankan bisnisnya,
toko Penuai Photo juga mengalami beberapa masalah, misalnya: stok Mie Sedaap CV. Kawi
Surya Cemerlang kosong saat Lebaran tahun 2013 yang lalu.
Terkiat dengan sistem OUTBOUND, Penuai Photo menjual Mie Sedaap kepada
pelanggan retailnya. Salah satu pelanggan tetap dari Penuai Photo adalah Haji Amenah. Toko
Penuai Photo sudah bermitra selama 19 tahun dengan Haji Amenah. Masalah yang dihadapi oleh
Haji Amenah adalah terkait dengan pembayaran utangnya, dikarenakan sedang sepi pelanggan.
Proses pembelian oleh Haji Amenah dengan datang sendiri ke Penuai Photo untuk mengambil
pesanannya menggunakan mobil L300. Haji Amenah biasanya memesan Mie Sedaap Rasa Soto
dan Mie Sedaap Goreng sebanyak 75 dus tiap minggunya.
DAFTAR PUSTAKA
http://niccfrostcaster.blogspot.com/2013/01/pengertian-supply-chain-management.html (diakses
pada 5 Oktober 2013 pukul 20.19 WIB)
http://inqha-industrialengineering.blogspot.com/2013/09/manajemen-rantai-suplai.html (diakses
pada 5 Oktober 2013 pukul 20.22 WIB)
http://ezzandha.wordpress.com/2012/12/08/supply-chain-management-scm/ (diakses pada 5
Oktober 2013 pukul 20.38 WIB)
LAMPIRAN
Gb1. Faktur Penjualan CV. Kawi Surya Cemerlang