Вы находитесь на странице: 1из 66

Nama: Rahmi Aulia M

Kelas: 3B
Nim: 1605115176
Modul 5 Segitiga

Teorema 5.1
Jika segitiga sama kaki, maka sudut alasnya kongruen
C

A B
Diketahui:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
Akan dibuktikan:
Bukti:
Konstruksikan titik D di tengah garis ̅̅̅̅
Buat garis dari titik C ke titik D
C

A D B
Akan ditemukan:

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (diketahui)


̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (refleksi)
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ( D titik tengah ̅̅̅̅)
(Postulat Si-Si-Si)
Karena
(Terbukti)
Nama : Nurfauzi

Nim : 1605111384

Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.2

Jika segitiga sama sisi, maka segitiga itu segitiga sama sudut.

C Diketahui: sama sisi

̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Akan dibuktikan:

A B

Bukti:
C
1) Kontruksi titik D di tengah garis ̅̅̅̅̅
Buat garis di titik C ke D

Adit:
A B
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (Diketahui) D
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (Refleksi)
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (D titik tengah ̅̅̅̅̅)

Sehingga (Postulat si-si-si)

Karena ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅, maka

(Postulat si-su-si)
............... (1)
2) Kontruksi titik E di tengah ̅̅̅̅̅ C
Buat garis di titik A ke E
E
Adit:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (Diketahui) A B
D
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (Refleksi)
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ (E titik tengah ̅̅̅̅̅ )

Sehingga (Postulat si-si-si)

Karena ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ , maka

(Postulat si-su-si)
................ (2)

Dari persamaan (1) dan (2) didapat bahwa dan , maka

(Transitif)

Terbukti bahwa pada segitiga sama sisi


Nama : Rahmadina Anggraini
Nim : 1605123434
Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.3
Jika dua sudut suatu segitiga kongruen, maka segitiga itu sama kaki.

C Diketahui : ABC

A B

Adib : ABC sama kaki

AC BC

Bukti : ACB buat garis dari titik C

A D B

Pada ACD :

ACD + ADC + CAD = 180

ADC = 180 - ACD - CAD (i)

Pada BCD :

BCD + BDC + CBD = 180

BDC = 180 - BCD - CBD ( ii )

Karena CAD CBD dan ACD BCD

Maka berdasakan ( i ) dan ( ii ) : ADC BDC

ACD BCD

CD CD Refleksi

Sehingga ACD BCD ( su - si - su )

Maka AB BC. Terbukti.


Nama : Meta Sartika
Nim : 1605115431
Kelas : 3B-Pend. Mtk
Modul 5 Segitiga

TEOREMA 5.4
“Jumlah ukuran sudut segitiga adalah 180˚”.
Jika ABC adalah segitiga, maka
C

A B

Diketahui : Segitiga ABC

Akan Dibuktikan :

Bukti :

- Perpanjang sisi AB dan beri nama titik F

A B F

- Dari titik B buat garis garis AC dan beri nama titik E


C E

A B F

- ( Berdasarkan Teorema Kesejajaran “Dalam Bersebrangan”)

- Karena garis AC garis BE, maka ( Berdasarkan sudut


sehadap”)

- membentuk garis lurus, garis lurus = 180

- Karena

- Maka terbukti
Nama : QOULANG KARIMA

NIM : 1605122899

Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.5

Jika segitiga sama sisi, maka sudutnya 60°

A D B

Diketahui :

ABC sama kaki

AB BC AC

Akan Dibuktikan :

A B C = 60°

Bukti :

Berdasarkan T.5.2 . Jika ABC adalah sama sisi, maka segitiga itu sama sudut,
sehingga A B C.

Berdasarkan T.5.4 , jumlah sudut segitiga asalah 180°.

Karna A B C, maka dapat dimisalkan A B


C x
Maka , A B C = 180°

x x x = 180°

3x = 180°

x = 60°

Sehingga , x = 60° , maka A B C = 60°


Nama : Annisa Emka Aqilla
NIM : 1605115253

Modul 5 Segitiga
Teorema Ukuran Sudut Segitiga

Teorema 5.6

“Jika sudut luar segitiga, maka sama dengan jumlah ukuran sudut dalam yang

C E

A B F
berjauhan”

Diketahui : ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Akan dibuktikan : =
Bukti

- Perpanjangan ̅̅̅̅ dan beri nama diujung garis yaitu F.


- Dari titik B buat garis ̅̅̅̅ beri nama ̅̅̅̅ .
- ACB CBE (Dalam berseberangan Teorema Kesejajaran)

Karena ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ maka CAB EBF (sudut sehadap).

Berdasar Teorema 5.4, maka:

CAB + ABC + ACB = 180˚

ABC = 180˚ CAB ACB

B = 180˚ CAB ACB

CBF = 180˚ ABC (sudut berpelurus)

CBF = 180˚ – ( )

CBF = CAB + ACB

B = A + C . . . . (Terbukti).
NAMA : SYILVIA SEPTIANI

NIM : 1605115179

KELAS : 3B

Teorema 5.7

Jika dua sudut dan satu sisi dihadapan satu sudut itu kongruen dengan dua
sudut dan sisi yang berkorespodensi dari segitiga kedua, maka kedua segitiga itu
kongruen.

A D

E
B

C F

Diketahui :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Akdib :

Bukti :

, ( Diketahui )

( Teorema 5.4 jumlah


ukuran sudut segitiga )

( Substitusi )

( ) ( ) ( )
u∠C -u∠F = 0
( Sifat Pengurangan
u∠C = u∠F Pada Persamaan )

F ( Definisi Kongruensi
Sudut )

Karena F , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ,

Maka ( Postulat Su-Si-Su )


Nama : Khairunnisa Harahap
NIM : 1605122728
Kelas : 3B

Modul 5 : Segitiga

Teorema 5.8 (teorema hipotenusa sisi siku-siku)

“Jika hipotenusa dan satu kaki siku-siku kongruen dengan hipotenusa dan
satu kaki siku-siku dari segitiga kedua, maka kedua segitiga itu kongruen .”

Pembuktian :

C Z
Diketahui : ∆ ABC dan ∆ XYZ

u˂ ABC u< XYZ

AC XZ
A B X Y D
BC YZ

Akan Dibuktikan : ∆ ABC ∆ XYZ

Bukti :
Konstruksikan titik D pada sinar X dan Y
Sehingga AB DY dan hubungkan titik D dengan titik Z
Maka diperoleh ∆ DYZ siku-siku,
XYD garis lurus dan u< XYZ =
Sehingga u< DYZ juga = maka < XYZ < DYZ

Karena < ACB < DZY , BC YZ


Dan < ABC < DZY, maka ∆ ABC ∆ DYZ ( postulat su-si-su)

Karena AC XZ dan AC DZ , maka XZ DZ


Karena XZ DZ (hipotenusa) , maka u< XZY u< DZY
u< XYZ u<DYZ (siku-siku)
Karena < XZY < DZY , XZ DZ , dan < XYZ <DYZ
Maka ∆ XYZ ∆ DYZ ( postulat su-si-su)

Karena ∆ ABC ∆ DYZ dan ∆ XYZ ∆ DYZ


Maka ∆ ABC ∆ XYZ (Sifat Transitif)

Jadi, jika hipotenusa dan satu kaki siku-siku kongruen dengan hipotenusa dan satu
kaki siku-siku dari segitiga kedua, maka kedua segitiga itu kongruen terbukti
benar.
Nama : Welni Anugrah Lestari

NIM : 1605111593

Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.10

Potongan-potongan bujursangkar pada gambar a dapat disusun seperti gambar


b.

Maka :

c2 = 4.Luas segitiga + (a-b)2

= 4. + (a-b)2

= 2ab + a2 – 2ab + b2 = a2 + b2
Nama : Mukhlisatul Humaira Syaifar
NIM : 1605115186
Kelas : 3B – Pendidikan Matematika

Modul 5 Segitiga (Bagian 2)

Teorema 5.11
Jika mempunyai panjang sisi-sisinya dan sehingga
, maka siku-siku.
Pembuktian :

B
Diketahui :

𝑎 𝑐 
Akdib : adalah segitiga siku-siku

C 𝑏 A

Bukti :
Konstruksi siku-siku dengan sisi miring

𝑥
𝑎

M 𝑏 K

Akibatnya, ( Postulat si-si-si)


Sehingga adalah segitiga siku-siku (TERBUKTI)
Modul 5 Segitiga
Teorema 5.12
Panjang sisi miring segitiga 45-45-90 adalah √ kali panjang sisi siku

Bukti:

Diketahui : Segitiga ABC memiliki sudut 45-45-90


dengan sisi miring BC serta sisi siku AB dan AC

Buktikan : Sisi miring BC adalah √ kali kali sisi


AB

Konstruksi segitiga ABC dengan sudut siku-siku di A

No Pernyataan Alasan
1. Diketahui
2. u BCA = Diketahui
2. ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ABC adalah segitiga
sama kaki

Misalkan, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ ,

Maka,

…………………….(1) (ABC adalah segitiga sama kaki)

…………………….(2) (Teorema 5.10)

…………………….(3) (Berdasarkan (1) dan(2) )

(Sederhanakan Persamaan)

√ (Sederhanakan Persamaan)

Karena, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅

Maka , ̅̅̅̅ √ ̅̅̅̅

Terbukti sisi miring BC adalah √ kali kali sisi AB, sehingga Panjang sisi miring
segitiga 45-45-90 adalah √ kali panjang sisi siku.
Nama : Zima Ratna Sari

NIM : 1605111595

Teorema 5.13 Segitiga

Jika sudut segitiga itu maka panjang sisi siku-siku segitiga yaitu √

kali panjang sisi miring dan kali panjang sisi miring sikunya.
C

A B
Diketahui : sudut-sudut segitiga

Akan dibuktikan : panjang sisi siku-siku yaitu √ dan √ dengan x adalah


sisi miring.

BUKTI:

1. Konstruksi sama sisi

2. Garis bagi salah satu sudut sehingga sudut ACD sama dengan sudut
BCD C

X X

A B
D

X
Akan ditunjukkan :

( diketahui )

( diketahui )

Maka : ( Postulat Su-Si-Su)

Sehingga : ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

̅̅̅̅

Maka : ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Sesuai teorema 5.10 pada segitiga ABC

( )

Terbukti benar.
Nama : Putri Amalia
Kelas : 3B
Teorema 5.14

jika sumbu sisi-sisi segitiga berpotongan di satu titik maka


perpotongan garis sumbu berjarak sama terhadap 3 titik sudut segitiga

A
g1

g3

O
C
B
g2

Diketahui : segitiga ABC

g1,g2,g3 sumbu-sumbu sisi segitiga ABC.

Titik O adalah titik perpotongan garis G1 G2 dan G3 .

Akan Dibuktikan : OA = OB = OC

Bukti : g1 sumbu AC

g2 sumbu BC

karena AC ≠ BC maka G1 ≠ G2

sehingga g1 berpotongan dengan g2 di titik O

Berdasarkan definisi 1.24

OA = OC

OC = OB

Maka OA = OB (sifat transitif)


Sehingga OA = OB = OC dan O terletak pada sumbu garis
AB sebut g3.
Nama : Leliyana Nurqolbi
NIM : 1605111520
Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga (Bagian 2)


Teorema 5.15

“Garis bagi sudut pada segitiga konkuren pada titik I yang berjarak sama
terhadap tiga sisinya”.

Diketahui : ∆ABC sebarang

Akan dibuktikan : Garis bagi sudut pada segitiga konkuren dari suatu titik I
berjarak sama pada tiap 3 sisinya.

Bukti :

1. Buat ∆ABC sebarang.

A B

2. Bagi setiap sudut yang terdapat pada segitiga menjadi dua bagian sama
besar dan berilah titik.
C

A B

3. Hubungkan garis dari titik tersebut ke titik sudut yang terdapat pada
segitiga. Garis ini dinamakan garis bagi sudut.

C
+ +

A oo B

4. Berilah nama titik I pada perpotongan ketiga garis bagi sudut.

C
+ +

A oo B

5. Lukislah lingkaran dalam segitiga dengan titik pusat I dan dengan jarak
dari titik I ke salah satu sisi segitiga.
C
+ +

A oo B

6. Karena lingkaran I menyinggung ketiga sisi dari segitiga maka


.
7. Karena .maka jarak dari titik I ke sisi-sisi ∆ABC sama
panjang.

Jadi, terbukti.

Gambar :

C
+ +

A oo B
Nama : DEVI RAHAYU

NIM : 1605111502

Kelas : 3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.17

Garis berat segitiga berpotongan di satu titik yang membagi garis berat
tersebut dengan perbandingan 2:1.

Pembuktian :

“Jika garis berat segitiga berpotongan di satu titik maka titik tersebut membagi
garis berat dengan perbandingan 2:1.”

D F
O

B E C

Akan dibuktikan :

AO : OE = 2 : 1

BO : OF = 2 : 1

CO : OD = 2 : 1

Bukti :
Hubungkan titik D dengan F, sehingga membentuk garis DF

Buktikan DF//BC

Akan dibuktikan ∆ABC ∆ADF

AB : AD = 2 : 1

AC : AF = 2 : 1

DAF BAC (Sifat Refleksi)

Jika dua sisinya bersesuaian dengan perbandingan sama dan satu sudutnya
kongruen maka ∆ADF ∆ ABC.

Karena ∆ADF ∆ABC maka DF//BC dengan perbandingan BC : DF = 2 :


1.
D F

B C

BC //DF

BC : DF = 2 : 1

Tunjukkan ∆DOF ∆BOC

DOF BOC (Sudut Bertolak Belakang)

FDO BCD (Sudut Seberang Dalam)

DFO CBO (sudut Seberang Luar)

Maka sesuai dengan postulat sudut-sudut-sudut (Su-Su-Su) diperoleh :

∆DOF ∆BOC
BC : DF = 2 : 1

BO : OF = 2 : 1

CO : OD = 2: 1

Terbukti.
NAMA : NUR HAJIZAH BR SARUMPAET

NIM : 1605111416

KELAS :3B

Modul 5 Segitiga

Teorema 5.18

Jika dua ukuran dua sudut segitiga tidak sama, maka panjang sisi di
hadapan sudut yang lebih besar juga lebih besar dari sisi di hadapan sudut yang
lebih kecil.

A Diketahui:

u A > u B

Akan dibuktikan:

B D C ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Bukti:

1. Konstruksi titik D pada ̅̅̅̅ dan hubungkan titik A ke titik D sehingga


menjadi ̅̅̅̅
2. Dari konstruksi titik D pada ̅̅̅̅ sehingga sehingga
3.
4. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
5.
6.
7. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
8. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
Terbukti
Nama : Meilinda Erika

NIM : 1605122841

Kelas : 3B

Modul 5 segitiga bagian 2

Teorema 5.19

“Jika panjang dua sisi segitiga tidak sama,maka ukuran sudut dihadapan sisi
lebih pendek,lebih kecil dari ukuran sudut dihadapan sisi yang lebih panjang”.

c b

B D C

Diketahui :

m ̅ m̅

m ̅ m̅

Akan dibuktikan :

Pembuktian :

Konstruksi titik di BC sehingga m ̅̅̅̅ m ̅̅̅̅

Karena m ̅̅̅̅ = m ̅̅̅̅. Maka sama kaki.

( )
( )

( )

, karena

( )

, maka terbukti.
Nama : Elsya Suharnita

NIM : 1605122922

Kelas : 3B (Pendidikan Matematika)

Modul 7 Kesebangunan

Teorema Kesebangunan

Teorema 7.8 (Teorema Kesebangunan Su-Su)

“Jika dua sudut dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut segitiga lain, maka
segitiga itu sebangun”.
F
C

A B

D E

Diketahui : ΔABC dan ΔDEF

B E

Akan dibuktikan : ΔABC sebangun dengan ΔDEF. (ΔABC ~ ΔDEF)

Bukti :

 Bukti Langsung
A (diketahui)
B E (diketahui)
Berdasarkan Postulat Su-Su-Su, maka C F
∵ terbukti ΔABC ~ ΔDEF

 Bukti Tak Langsung


A (diketahui)
B E (diketahui)

Berdasarkan T.5.4 (Jumlah ukuran sudut segitiga = 180°), maka:

A+ B+ C = 180° ….. (1)

D+ E+ F = 180° ….. (2)

Dari (1) dan (2) didapat :

A+ B+ C = D+ E+ F

A+ B+ C = D+ E+ F

C = F

Jadi, A

B E

C F

∵ terbukti ΔABC ~ ΔDEF


Nama : Christina Monika Samosir
NIM : 1605115204
Kelas : 3B-Pendidikan Matematika

MODUL 7

TEOREMA KESEBANGUNAN

TEOREMA 7.9

Dua segitiga siku-siku sebangun jika satu sudut lancip dari satu segitiga kongruen
dengan satu sudut lancip dari segitiga lainnya.

PEMBUKTIAN
C F

E
A B D

Dik :

( )

Adib :

( )

( )

Berdasarkan teorema 5.4 (jumlah ukuran sudut segitiga)

...........(1)

...........(2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2),


Karena

(pengurangan pada kesamaan)

Maka ( )

Karena maka segitiga ABC sebangun


dengan segitiga DEF

 Terbukti
˚Nama : SARWAN

NIM : 1605111402

Kelas : 3B

Modul 7 KESEBANGUNAN

Teorema 7.10

Pada segitiga siku-siku panjang garis tinggi ke sisi miring adalah rata-
rata geometri antara panjang dua segmen bagian dari sisi miring.

Diketahui : ABC Siku-siku

C AD adalah Garis Tinggi

A B

Adib : AD adalah rata-rata geometri dari panjang BD dan DC

Atau =

Bukti :

AD adalah garis tinggi segitiga ABC, akibatnya terbentuk BDA siku-siku di D

BAD + DAC = 90˚ (Karena Berpenyiku) BAD = 90˚ – DAC …(1)

BAD + ADB + DBA = 180˚

BAD + 90˚ + ABD = 180˚

BAD + ABD = 90˚


Substitusikan pers (1) 90˚ – DAC + ABD = 90˚

ABD = DAC

Berdasarkan Teorema 7.9 B pada ABD = A pada CAD sehingga


kedua segitiga sebangun, akibatnya

=
Nama : Uci Marianda
Nim : 1605123168
Kelas : 3B

Modul 7 Kesebangunan

Teorema Kesebangunan

Teorema 7.11

Jika diketahui segitiga siku-siku dan garistinggi sisi miring, maka masing-masing
sisi dan siku-siku adalah rata-rata geometri antara panjang sisi miring dengan
panjang segmen dari sisi miring.

Diketahui : ABC siku-siku

̅̅̅̅ garis tinggi

Akan dibuktikan:

o ̅̅̅̅ adalah rata-rata geometri antara ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅

= , tunjukkan titik ABC ABD

o ̅̅̅̅ adalah rata-rata geometri ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅

= , tunjukkan titik ABC ACD


Bukti:

Sesuai dengan teorema 5.4, maka:

( )

( )

 Pada

Substitusikan persamaan (2):

Sehingga:

ABC ABD ( berdasarkan teorema 7.8)

C A

= (terbukti)

(berdasarkan postulat su-su-su)

A B D B
 Pada

Substitusikan persamaan (1):

Sehingga:

ABC DAC ( berdasarkan teorema 7.8)

C C

= (terbukti)

(berdasarkan postulat su-su-su)

A B D A
Nama : Della Widya Ananda
NIM : 1605115801
Kelas : 3B

MODUL 7 Kesebangunan
Teorema Kesebangunan Si-Si-Si dan Si-Su-Si
Teorema 7.12
Teorema Kesebangunan Si-Si-Si. Jika tiga sisi dari satu segitiga proposional
dengan tiga sisi dari segitiga lain, maka segitiga itu sebangun.

Pembuktian

Diketahui : = =

Akan dibuktikan : ∆ABC ∆DEF

Bukti :

Konstruksi titik X di DE sehingga m =m

Konstruksi garis dari X // EF

Akibatnya m =m

Karena m =m dan m =m

Maka m =m

Sehingga ∆ABC ∆DXY (Postulat Si-Si-Si. “Jika semua sisi dari satu
segitiga kongruen berturut-turut dengan semua sisi segitiga kedua, maka dua
segitiga itu kongruen”)
DEF = DXY (Sudut sehadap adalah sudut pada sisi yang sama
dari transversal. Satu pasangan adalah sudut dalam,satu pasang adalah sudut luar)

EDF = XDY (kongruensi sudut refleksi)

DYX = DFE (Teorema 7.8 “Teorema Kesebangunan Su-Su. Jika


dua sudut dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut dari segitiga lain, maka
segitiga itu sebangun”)

Sehingga ∆DXY ∆DEF

Karena ∆ABC ∆DXY dan ∆DXY ∆DEF

Maka ∆ABC ∆DEF

Terbukti ∆ABC ∆DEF


Nama : RAMADHAN PERMADIKUSUMA NUGRAHA

NIM : 1605122885

Kelas : 3B

Modul 7 KESEBANGUNAN

Teorema 7.13

Jika dua segitiga mempunyai sudut dari satu segitiga kongruen dengan sudut dari
segitiga lain, dan jika sisi-sisi yang lain berkorespondensi yang mengampit sudut
itu proporsional (sebanding), maka segitiga itu kongruen.

A E

X Y

B C D F

Dik :

ABC dan DEF

ABC DEF

Adib:

ABC DEF

Bukti :

Kontrusikan : 1). Titik X di DE, sehingga mAB = mDX

2). Garis dari X//EF di titik Y, akibatnya mDY = mAC

Karna mAB = mDX dan mDY = mAC


Maka mBC = mXY

Sehingga ABC DEF ( SI-SI-SI)


Nama : Rischa Sukma Wardhani

Nim : 1606123018

Kelas : 3B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Garis Sejajar

TEOREMA 4.1

Jika dua garis dipotong oleh tranversal dan terbentuk sepsang sudut yang sehadap
kungruen maka dua garis itu sejajar.

r
Diket: p, q, dan r

1≈ 2
p
1 Buktikan: p // q

q
2

Bukti:

Andaikan p // q

Maka p dan q akan berpotongan di satu titik (sebut c)


r

p
1 4 c

3
2
q

Berdasarkan T.5.4 (jika ABC adalah segitiga maka A+ B+ C = 180°)


Maka u 1+u 3+u 4 = 180° ………..(1)

u 2+u 3 = 180°……………......(2)

dari persamaan (1) dan (2)

u 1+u 3+u 4=u 2+u 3

u 1+u 4=u 2

karena u 4 > 0 maka u 2> u 1

(kontradiksi dengan yang diketahui 1≈ 2u 1=u 2)

Sehingga prngandaian p // q salah

Jadi seharusnya p // q
Nama : Widya Swasto

Nim : 1605111447

Kelas : 3B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Garis Sejajar

Teorema 4.2

Jika dua garis dipotong oleh transversal dan bentuk sudut dalam
berseberangannya kongruen, maka dua garis itu sejajar.

p
1

q 2

Diketahui : garis p, q, dan r

Akan dibuktikan : p q

Bukti : andaikan p q, maka p dan q akan berpotongan disatu titik (sebut c)


r

p
1 3 4

Berdasarkan T.5.4 ( jumlah ukuran sudut segitiga adalah )

u =

u = (berpelurus)

maka kita substitusikan

u = u

u = u

karena 0 maka ( kontradiksi dengan yang diketahui =


)

Sehingga pengandaian p q salah, haruslah p q


Nama : Clytina Ketrin

NIM : 1605123455

Kelas : 3B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Garis Sejajar

Teorema

“Jika dua garis dipotong oleh transversal dan terbentuk sudut luar
berseberangannya kongruen, maka dua garis itu sejajar”

Diketahui : Garis

Akan dibuktikan : 1 2

4 3

5 6

8 7

Bukti :

Andaikan maka dan akan berpotongan di suatu titik (sebut c)

Berdasarkan Teorema

( )

( )

( )

( )
Karena maka sehingga kontradiksi dengan . Jadi,
pengandaian salah, haruslah .
Nama: Dianita Trinanda

Nim: 1605122890

Kelas: 3B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Kesejajaran Garis

TEOREMA 4.4

Jika dua garis dipotong untuk transversal dan terbentuk sudut dalam pada sisi
yang lama dan transversal saling suplemen, maka dua garis itu sejajar.

Bukti tak langsung:

p 1

3 2

Diketahui: garis p, q, dan r

U <1 + U <2 = 180˚

Buktikan: p // q
Bukti:

Andaikan p // q maka garis p dan q akan berpotongan di satu titik c

p 1 3 c
Berdasarkan teorema 5.4 (jumlah sudut segitiga
adalah 180˚)

2 Sehingga kontradiksi U <1 + U <2 = 180˚

Sehingga p//q

Bukti langsung:

p 1

Diketahui: garis p, q dan r

U <2 + <3 = 180˚

Buktikan: p//q

Bukti:

Karna U <1 + U<2 = 180˚ . . . (1)

U <3 + U<2 = 180˚ . . . (2)

Dari persamaan (1) dan (2)


U <1 + U <2 = U <3 + U <2

U <1 = U <3

U <1 U <3

Berdasarkan teorema 4.1 maka p//q


Nama : Febrinna Marchy

NIM : 1605122827

Kelas : 3B

Modul 4 kesejajaran

Teorema 4.5

Diketahui garis p,q,r. Jika p q dan q r maka p r

Bukti tak langsung:


r

Diketahui garis p,q,r p q

Andaikan p r maka terdapat persekutuan antara p dan r sebut saja titik A

p q (diketahui)

q r (diketahui)
A

garis p dan r dua garis berbeda melalui A sejajar q (kontradiksi dengan postulat
kesejajaran yang menyatakan hanya ada 1 garis melalui A dan sejajar q)

oleh karena itu p r (logika bukti tak langsung)

Bukti langsung:

Diketahui garis p,q,r. Jika p q dan q r maka p r (sifat transitif)

terbukti bahwa jika p q dan q r maka p r


Nama : Nur Samsi

NIM : 1605111801

Kelas : 3B-Pendidikan Matematika

Modul 4 Kesejajaran

Teorema 4.6

“Jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut dalam bersebrangan
kongruen”.

Pembuktian :

s r

p
2
3

1
q

Diketahui : - Garis p dan q dengan transversal r.

- adalah sudut dalam bersebrangan.

Akan Dibuktikan :

Bukti :

- Andaikan
- Kontruksi sebuah garis melalui p sehingga sudut dalam yang terbentuk kongruen
dengan sebut garis s.
- Berdasarkan Teorema 4.2, garis baru itu sejajar dengan q.
- Sedangkan diketahui p // q.
- Maka kontradiksi dengan yang diketahui.
- Berarti pengandaian salah, seharusnya .
- Jadi, terbukti bahwa .
NAMA : INE YULIA RIZKY

NIM : 1605115194

KELAS : III-B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Kesejajaran Garis

Teorema 7 (4.7)

“Jika dua garis sejajar dipotong transversal, maka sudut luar berseberangan
kongruen.”
r q p
2
4 3 1
Diketahui : Garis p, q, dan r.

< 1 dan < 2 luar berseberangan.

Akan dibuktikan : < 1 kongruen dengan < 2 ( )

Bukti :

Garis p dan garis q adalah dua garis yang sejajar


Berdasarkan Teorema 6 yaitu jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal,
maka sudut dalam berseberangannya kongruen, maka .

<1 bertolak belakang dengan <3, maka .

<2 bertolak belakang dengan <4, maka .

Karena , , dan .

Dengan menggunakan sifat transitif diperoleh bahwa , maka terbukti


sudut luar berseberangan dari dua garis sejajar yang dipotong oleh transversal
adalah kongruen.
Nama : Hary Nugraha
Nim : 1605123048
Kelas : 3B

Modul 4 Kesejajaran

Teorema Kesejajaran Garis

Teorema 8 (4.8)

“Jika dua garis sejajar dipotong transversal, maka sudut sehadap kongruen”

Pembuktian :

Diketahui : dengan transversal r

Akan Dibuktikan :

Bukti 1 :

berdasarkan Teorema 4.6 maka

bertolak belakang maka

Sehingga (Sifat Transitif)

Bukti 2 :

berdasarkan Teorema 4.7 maka

bertolak belakang maka

Sehingga (Sifat Transitif)


Nama : Rima Rahmawati
NIM : 1605111598
Kelas : 3B

Modul 4 Kesejajaran
Teorema Kesejajaran Garis

Teorema 9 (4.9)
“ Jika dua garis sejajar dipotong transversal, maka sudut dalam pada sisi yang
sama dari transversal saling suplemen”

Dik : p q
Adib : ( suplemen )

Bukti : Penyelesaian bisa dilakukan melalui teorema 6, teorema 7 atau teorema 8

1. Berdasarkan teorema 6 yang menyatakan “Jika dua garis sejajar dipotong


oleh transversal, maka sudut dalam bersebrangannya kongruen”. Maka :
. sehingga : ... (1)
, sudut berpelurus (2)
Substitusikan persamaan (1) kepersamaan (2) :

Sehingga terbukti
2. Berdasarkan teorema 7 yang menyatakan “Jika dua garis sejajar dipotong
oleh transversal, maka sudut luar bersebrangannya kongruen”. Maka :
.
sehingga : ... (3)
, sehingga , karena sudut bertolak belakang ... (4)
Dari persamaan (3) dan (4) :
, sehingga (sifat transitif) ... (5)
, sudut berpelurus.
Substitusikan persamaan (5) :

Sehingga terbukti

3. Berdasarkan teorema 8 yang menyatakan “Jika dua garis sejajar dipotong


oleh transversal, maka sudut sehadap kongruen”. Maka : .
Sehingga : ... (6)
, sudut berpelurus.

Substitusikan persamaan (6) :

Sehingga terbukti

Вам также может понравиться