Вы находитесь на странице: 1из 7

ANALISIS BUKU PELAJARAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER I KURIKULUM 2013

DITINJAU DARI POLA ARGUMENTASI TOULMIN

Oleh
Made Erna Sukmayani, Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si, Prof. Dr. Nyoman Wijana,
M.Si

e-mail: {ernayuechan@gmail.com, redhana.undiksha@gmail.com,


nyoman.wijana@undiksha.ac.id} @pasca.undiksha.ac.id

Program Studi Pendidikan IPA, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha
Kampus Tengah Undikshs Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0361) 32559

Abstract
This study aimed to described and explained material presentation material in class X high
school chemistry textbooks in semester I Curriculum 2013 in terms of Toulmin argumentation,
presentation of toulmin argumentation patterns in high school chemistry textbooks X semester I
Curriculum 2013. This type of research is qualitative with document analysis. Research
instrument is researcher himself helped with material analysis based on Toulmin's argument.
Data was collected using descriptive techniques and analysis. The results of the study found
that the presentation of the pattern of argumentation of textbooks in class X of SMA X 2013
Semester I was suspected of being from Toulmin included Ground-Claim (20%), Ground-
Warrant-Claim pattern (4.25%), Ground-Warrant-Claim(Backing) pattern (3.40%), Ground-
Warrant(Backing) pattern -Claim(Qualifer) (0.85%), Ground-Claim(Qualifer) (0.43%), Ground-
Claim(Rebutal) pattern (0.85%), Ground-Warrant-Claim(Rebutal)(Qualifer) pattern (0.43% )

Key words: Toulmin argumentation, chemical textbooks

PENDAHULUAN
Perubahan kurikulum pendidikan yang menunjang pembentukan sumber daya
terjadi dari masa ke masa menjadi sebuah manusia yang berkualitas.
fenomena bagi dunia pendidikan dalam Menurut Redhana (2008)
menghadapi tantangan masa depan dan keterampilan berpikir kritis mempunyai
kompetensi di Indonesia. Tantangan masa peranan yang sangat strategis dalam
depan meliputi globalisasi, masalah bidang pendidikan. Sementara itu, Candy
lingkungan hidup, perkonomian, dan lain- (dalam Phillips & Bond, 2004) menyatakan
lainnya. Sedangkan kompetensi yang bahwa keterampilan berpikir kritis
dibutuhkan untuk masa depan beberapa merupakan salah satu tujuan yang paling
diantaranya adalah kemampuan penting dalam semua sektor pendidikan.
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih Oleh karena itu, paradigma pembelajaran
dan kritis, kemampuan mempertimbangkan sudah seharusnya bergeser dari
segi moral dalam permasalahan dan pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan dalam hidup bermasyarakat keterampilan berpikir tingkat dasar ke arah
yang mengglobal. Dengan tuntutan tersebut pembelajaran yang menekankan pada
maka sangatlah penting dilakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi,
peningkatan keterampilan berpikir tingkat terutama keterampilan berpikir kritis.
tinggi, salah satunya berpikir kritis demi Selain dengan menerapkan strategi
dan model pembelajaran yang relevan
keterampilan berfikir kritis juga dapat pelajaran kimia di SMA mempelajari tentang
dikembangkan melalui penyediaan bahan zat yang meliputi komposisi, struktur dan
ajar yaitu buku. Pentingnya bahan ajar sifat, perubahan, dinamika, dan energetika
dalam proses pembelajaran, karena bahan zat yang melibatkan keterampilan dan
ajar merupakan wadah pokok bagi siswa penalaran (Permendikbud, 2016). Mata
dalam mempelajari materi. Menurut pelajaran kimia dianggap sulit dan susah
Mintowati (2003), buku ajar yang tersusun dipahami oleh siswa. Hal ini disebabkan
secara sistematis akan mempermudah oleh karakteristik yang dimiliki oleh mata
peserta didik dalam memahami materi pelajaran kimia yaitu (1) sebagian besar
sehingga dapat mendukung ketercapaian konsepnya bersifat abstrak, sederhana,
tujuan pembelajaran. Kurangnya perhatian berjenjang, dan terstruktur, dan (2)
guru dalam mengulas kembali kejelasan merupakan ilmu untuk memecahkan
pada buku teks pelajaran membuat siswa masalah serta mendeskripsikan fakta-fakta
menjadi bingung dan tidak paham dengan dan peristiwa-peristiwa (Kean &
materi yang dipelajarinya sehingga Middlecamp, 1985).
pengetahuan yang dimiliki siswa menjadi Penyajian materi kimia pada buku ajar
tidak tuntas. Lain lagi apabila siswa tersebut yang berkaitan dengan fenomena alam
memiliki karakter/kemampuan daya tangkap (terjadi hubungan sebab akibat), akan lebih
yang lemah, maka sangat perlulah guru baik jika disampaikan melalui argumentasi
menuntun siswa tersebut dengan sangat yang terstruktur (menggunakan bahasa
telaten/detail, yaitu menjelaskan materi di penalaran). Sebab, sebuah teks
buku dengan cara terstruktur, lengkap dan argumentatif memiliki struktur atau
didukung oleh contoh-contoh yang bersifat komposisi yang sistematis berupa
kontekstual. Oleh sebab itu, maka perlulah pendahuluan, tubuh tulisan, dan penutup
guru menyiapkan sumber belajar yang (Ramage dan Bean, 1992). Sehingga, buku
sesuai bagi siswa yaitu salah satunya ajar yang disajikan dengan pola
dengan merancang buku pelajaran yang argumentatif dapat meyakinkan dan
memiliki karakteristik materi yang lengkap. memengaruhi pembaca dengan alasan-
Namun kenyataannya, guru masih alasan yang logis dan kuat guna
cendrung memanfaatkan buku yang telah membuktikan kebenaran suatu pendapat
diedarkan oleh pemerintah tanpa yang didasarkan atas data dan fakta
melakukan perbaikan/revisi sesuai dengan Penelitian analisis penyajian buku
karakteritik siswa yang dihadapinya, kimia SMA perlu dilakukan untuk apakah
akibatnya siswa cendrung beranggapan susunan teks yang dibuat sudah sesuai
bahwa materi yang dipelajari itu sulit dan atau belum, dengan menggunakan dasar
tidak menarik. Sejatinya, hal ini sangat analisis dari teori argumentasi Toulmin.
dipengaruhi oleh penyajian materi buku Uraian buku dalam bentuk Argumentasi
yang kurang terstruktu, semestinya guru yang paling lengkap terdiri dari Claim,
memperbaiki dan mengulas kembali buku Ground, Warrant, Backing, Rebuttal dan
tersebut agar sajian materi kontekstual dan Qualifier (Toulmin, 2013). Setiap argumen
berhubungan dengan lingkungan sehari- yang disusun dengan kalimat yang
hari. Maka dari itu, siswa akan lebih tertarik terstruktur sesuai pola argumentasi akan
untuk belajar karena buku yang dipelajari memudahkan siswa untuk memahami isi
bersifat lengkap, sistematis, mudah dicerna, buku, sehingga upaya untuk
aspek keterbacaan tinggi serta sesuai mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dengan karakteristik siswa. siswa sesuai tujuan kurikulum 2013 yang
Salah satu buku pegangan siswa mengarah pada pembelajaran yang mandiri
yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu buku dapat dilaksanakan dengan baik.
pelajaran kimia kurikulum 2013. Mata
pelajaran kimia merupakan salah satu mata METODE PENELITIAN
pelajaran yang diajarkan di SMA. Mata
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu yang merupakan argumentasi dan bukan
penelitian kualitatif dengan metode argumentasi pada masing-masing bab. Hal
penelitian analisis konten. Konten atau ini dilakukan dengan cara membagi jumlah
dokumen yang dianalisis adalah buku teks wacana argumen atau bukan pada masing-
pelajaran kimia kelas X Semester I masing bab dengan total wacana yang ada,
kurikulum 2013 karangan Endang selanjutnya dikalikan 100 %. Untuk
Susilowati dan Tati Harjani. Subjek pada memastikan kebenaran analisis dokumen
penelitian ini yakni buku teks pelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti,
kimia kelas X SMA kurikulum 2013 pada dokumen tersebut selanjutnya diuji
topik yang diajarkan di Semester I. Objek keabsahannya dengan menyerahkannya
pada penelitian ini adalah argumentasi kepada kedua penilai yang berprofesi
Toulmin pada materi kimia kelas X sebagai dosen kimia Undiksha dan guru
semester I kurikulum 2013. Instrumen Kimia SMA agar diperiksa ulang dengan
penelitian yaitu peneliti sendiri yang dibantu mengacu pada pedoman analisis analisis
dengan pedoman analisis materi dokumentasi berdasarkan pola argumentasi
berdasarkan argumentasi Toulmin. Data Toulmin.
yang diperoleh dikumpulkan melalui tehnik
studi dokumentasi berupa buku teks
pelajaran kimia SMA kelas X Semester I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kurikulum 2013 kemudian dianalisis secara Hasil Penelitian
deskriptif berdasarkan argumentasi Hasil penelitian yang diperoleh dari
Toulmin.yang dilakukan diantaranya dengan analisis buku pelajaran kimia kelas X
cara penelusuran elemen argumen Claim; Semester I Kurikulum 2013 yang ditinjau
pengamatan terhadap elemen argumen dari pola argumentasi Toulmin yaitu
Claim yang menyertainya; kemudian sebanyak 324 wacana dari seluruh bab di
dilanjutkan dengan penelusuran elemen- Semester I, dengan jumlah 73 wacana
elemen argumen Ground, Warrant, Backing, bersifat argumentatif sedangkan 324
qualifer, dan Rebuttal. Data hasil studi wacana bersifat tidak argumentatif.
dokumentasi yang telah diperoleh, Rekapitulasi wacana terdapat pada Tabel 1.
selanjutnya ditentukan percentase wacana

Tabel 1. Rekapitulasi Wacana Argumen dan Tidak Argumen pada Buku Kimia
Sub Bab Argumentatif Tidak Total
Argumentatif Wacana
 Hakikat Ilmu Kimia
1. Mengenal Ilmu Kimia 3 2 5
2. Kedudukan Ilmu Kimia dengan Lain 2 0 2
3. Peran Kimia Dalam Kehidupan 1 2 3
4. Metode Ilmiah 0 10 10
5. Keamanan dan Keselamatan Kerja 9 4 13
Jumlah 15 18 33
 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
1. Perkembangan Teori Atom 4 21 25
2. Struktur Atom 11 4 15
3. Beberapa sifat Unsur 7 5 12
4. Nomor Atom, Nomor massa dan isotop 2 8 10
5. Bilangan kuantum 0 11 11
6. Bentuk Orbital 2 7 9
7. Konfigurasi Elektron 0 19 19
8. Tabel Periodik Unsur 0 16 16
9. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan 1 4 5
Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
10. Beberapa Sifat periodik Unsur 11 2 5
Jumlah 38 97 135
 Ikatan Kimia
1. Kecendrungan suatu unsur untuk 1 5 6
mencapai kestabilan
2. Ikatan Ion 4 3 7
3. Ikatan kovalen 4 4 8
4. Ikatan Kovalen Koordinasi 1 0 1
5. Ikatan Logam 2 1 3
6. Bentuk Molekul 0 15 15
7. Polaritas Senyawa 1 11 12
8. Gaya Van Der Wall dan ukuran Molekul 6 9 15
Jumlah 19 49 67
Total Keseluruhan Bab 72 163 235
Percentase 30,63 % 69,36%

Wacana argurmentatif yang diperoleh dari kemudian dilanjutkan dengan penarikan


hasil analisis telah ditemukan sebanyak 8 simpulan.
pola argumen diantaranya pola Ground- Berdasarkan hasil analisis yang
Claim (20%), pola Ground-Warrant-Claim telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa
(4,25%), pola Ground-Warrant- buku ajar kimia secara umum belum
Claim(Backing) (3,40%), pola Ground- sepenuhnya melibatkan argumentasi. Pola-
Warrant(Backing)-Claim(Qualifer) (0,85%), pola argumen yang diperoleh secara
Ground-Claim(Qualifer) (0,43%), pola keseluruhan pun tidak ada yang memenuhi
Ground-Claim(Rebutal) (0,85%), pola kriteria pola Argumentasi Toulmin secara
Ground-Warrant-Claim(Rebutal)(Qualifer) lengkap. Sebab secara teoritis, menurut
(0,43%). argumentasi Toulmin, sebuah argumen
dikatakan lengkap apabila telah
Pembahasan mengandung keenam komponen argumen
Penelitian ini bertujuan untuk meliputi claim, ground, warrant, backing,
mendeskripsikan dan menggambarkan pola rebuttal dan qualifier. Namun, meskipun
argumen pada penyajian materi buku ajar tidak ada pola yang sempurna pada setiap
kimia kelas X SMA semester I Kurikulum argumen di masing-masing bab, pola G-C
2013 ditinjau dari argumentasi Toulmin. sudah bisa dikatakan pola yang paling
Penyajian materi buku ajar kimia telah sederhana (Ramage dan Bean, 1992).
dianalisis secara deskriptif dengan topik Salah satu penelitian yang sejalan
bahasan semester I yang dianalisis meliputi dengan penelitian yang dilakukan yaitu oleh
Hakikat Ilmu Kimia, Struktur Atom & Nursyifa (2011) tentang analisis Argumen
Periodik Unsur dan Ikatan Kimia. Analisis dalam Ceramah Motivasi Mario Teguh
dilakukan pada setiap argumen yang ada “Golden Ways” menyatakan bahwa setiap
dalam masing-masing topik dengan wacana argumen yang disampaikan bersifat
menggunakan pedoman analisis dokumen persuasif. Dengan kata lain, penyaji mampu
berdasarkan argumentasi Toumin. Setelah mempengaruhi pemikiran pendengar,
dilakukan studi dokumentasi pada buku ajar karena penjelasan yang disampaikan
kimia tersebut, selanjutnya dilakukan memiliki pola dan struktur yang lengkap
pengecekan kembali oleh ahli berupa claim, ground, warrant, backing,
menggunakan instrumen Validasi Ahli rebuttal dan qualifier. Setiap penjelasan
yang disampaikan oleh motivator mampu
dipahami oleh pendengar secara utuh, tambahan yang perlu diperhatikan penulis
karena telah disertai dengan contoh- buku. Temuan yang pertama yaitu terdapat
contoh/bukti/alasan yang kuat, sehingga kalimat yang membingungkan siswa, yang
pesan-pesan motivator mampu diserap mana terjadi ketidaksinkronan claim dengan
dengan baik. Berdasarkan hal tersebutlah, bukti-bukti yang mendukung claim tersebut.
dapat dikatakan bahwa, jika dalam suatu Hal ini tertera pada topik Struktur Atom
wacana baik lisan maupun tulisan memiliki dengan sub topik neutron (hal 45) yang
konsep penyajian argumen yang terstruktur menjelaskan kalimat claim yaitu “Menurut
dan berpola, maka dapat memudahkan Rutherford, atom terdiri atas inti atom dan
seseorang untuk memahami dengan baik elektron yang beredar di sekelilingnya”
argumen yang disampaikan. Hal ini sangat kemudian didukung oleh penjelasan ground
berkaitan dalam konteks pembelajaran, yaitu “hasil eksperimen menunjukkan
salah satunya sumber belajar yang bahwa kira-kira setengah dari massa inti
digunakan yaitu buku. Apabila konsep atom berasal dari massa proton”. Adanya
materi pada buku ajar disajikan secara temuan ini dapat menegaskan bahwa pada
argumentatif berdasarkan pola-pola buku ajar kimia ini masih ada penjelasan
argumen yang lengkap, maka buku tersebut yang kalimat pendukungnya kurang fokus.
akan mampu mengantarkan siswa untuk Hal ini memungkinkan siswa untuk merasa
memperoleh pengetahuan yang utuh, kebingungan dalam mempelajari materi
sehingga targetnya siswa dapat tersebut. Apalagi topik ini merupakan topik
mengaplikasikan konsep tersebut dalam yang menuntut pemikiran siswa yang
menyelesaikan suatu permasalahan. abstrak, sehingga penjelasannya harus
Dengan demikian, tujuan pembelajaran benar-benar detail dan sistematis. Oleh
yang terkait kemampuan berfikir kritis sebab itu, hendaknya penyusunan buku ajar
dikatakan telah terwujud. kimia berdasarkan argumentasi Toulmin
Hasil percentase pola argumen yang dilakukan, agar penyajian materi dipaparkan
mengandung komponen G-C memiliki berdasarkan pola-pola yang lengkap dan
kedudukan paling banyak diantara pola-pola sistematis.
argumen lain. Hal ini menandakan bahwa Temuan kedua, sebagian besar
argumen dalam wacana tersebut telah materi yang disajikan pada buku ajar kimia
memenuhi kriteria argumentasi yang paling kelas X ini hanya mengandung pola claim
sederhana yaitu mengandung komponen saja dan tidak dilengkapi oleh data-data
claim sebagai ide/pokok pikiran argumen yang mendukung secara kontekstual baik
dan ground sebagai penegas/pendukung dari segi hasil pengamatan, praktikum,
untuk memperkuat claim agar lebih penelitian ahli-ahli ataupun yang lainnya.
meyakinkan. Kalimat pendukung yang Selain itu, hubungan antara claim dan
disajikan dapat berupa bukti/fakta/contoh ground juga jarang ditemukan secara
kontekstual seperti misalnya dalam eksplisit. Hal ini dapat dilihat masing-masing
pembelajaran kimia mencantumkan contoh- topik yang disajikan Lampiran 02.
contoh gejala alam, hasil eksperimen Berdasarkan hasil analisis buku ajar
maupun dari hasil pengamatan seorang tersebut menandakan bahwa penyajian
ahli. Perolehan pola argumetasi selain G-C argumentasi toulmin pada buku ajar belum
juga telah memiliki komponen argumentasi sepenuhnya lengkap, sehingga dapat
yang lainnya, sehingga dapat dikatakan, dikatakan belum memenuhi kriteria
argumentasi tersebut memiliki kriteria penyajian argumentasi yang baik, karena
argumentasi yang baik berdasarkan teori paling tidak argumentasi yang baik menurut
argumentasi Toulmin yang dimodifikasi oleh Karbach, J. (1987) mengandung tiga pola
Ramage dan Bean. argumen yaitu claim dan ground.
Hasil analisis buku ajar kimia SMA Temuan ketiga, adanya miskonsepsi
kelas X Semester I Kurikulum 2013 juga pada salah satu materi yaitu pada subbab
terdiri dari beberapa temuan-temuan klasifikasi bahan kimia (Halaman 21).
Berdasarkan hasil analisis, kalimat yang keterampilan berpikir kritis telah menjadi
menyatakan claim pada materi tersebut tujuan pendidikan tertinggi.
yaitu bahan kimia dapat bersifat beracun. Argumentasi sangat penting
Pernyataan claim telah didukung oleh dipaparkan dalam penyajian materi kimia
ground yang disajikan sebagai berikut pada buku maupun dalam pengajaran oleh
keracunan dapat berakibat fatal, misalnya guru dikelas. Argumentasi ditekankan pada
hilang kesadaran atau gangguan kesehatan materi pelajaran karena, argumentasi
yang baru dirasakan setelah beberapa ditujukan untuk membuktikan kebenaran
tahun. Contoh bahan kimia yang bersifat yang akan disampaikan. Kebenaran yang
beracun antara lain CO2, Cl, benzena, disajikan dalam tubuh argumen harus
kloroform, dan sianida. Dalam hal ini, dianalisis, disusun dan disajikan dengan
pernyataan kalimat yang merujuk pada contoh menyelenggarakan observasi, eksperimen,
bahan beracun yaitu CO2, secara teoritis penyusun fakta dan cara yang logis berpikir
bukan tergolong zat yang beracun. Namun (Hawa, 2012). Hal ini sesuai dengan
pada buku ini bahan tersebut karakteristik Ilmu kimia yang mengandung
diklasifikasikan ke dalam zat beracun. Hal konsep-konsep, teori ilmiah, dan lain
ini menandakan bahwa buku ini masih sebagainya. Selain buku yang harus di
mengandung konsep yang keliru dan tuntut untuk menyajikan materi yang secara
tentunya cendrung berbahaya karena dapat detail, guru juga harus mampu menyusun
mengakibatkan miskonsepsi pada siswa. perangkat pembelajaran yang menekankan
Oleh karena itu, penyajian materi buku ini, pada kemampuan argumentasi yang baik.
sebaiknya dikaji kembali demi memperoleh Hal ini dianggap penting karena
kualitas buku yang lebih baik serta lengkap argumentasi dapat mendukung proses
disajikan secara argumentatif berdasarkan pembelajaran dengan melibatkan fakta-
pola-pola argumentasi Toulmin. fakta baik secara teoritis maupun empiris
Pentingnya buku ajar kimia yang guna mendukung segala sesuatu yang
disajikan secara argumentatif dapat menjadi sebuah pernyataan. Argumentasi
membantu siswa dalam memperoleh yang baik sangat menekankan kebenaran-
konsep yang tuntas. Sehingga nantinya kebanaran yang dijadikan sebagai tonggak
siswa diharapkan mampu mengaplikasikan untuk memperkuat sebuah claim.
konsep tersebut dalam menghadapi Berdasarkan hal tersebutlah, maka perlu
pemasalahan yang nyata baik dalam hal dikembangkan suatu perangkat
mengambil keputusan maupun pembelajaran (model maupun strategi
menyelesaikan permasalahan. Kemampuan pembelajaran) yang sesuai dengan
tersebut sangatlah erat kaitannya dengan argumentasi Toulmin demi terwujudnya
kemampuan berfikir kritis. Hal ini sejalan pembelajaran yang berkualitas.
dengan pernyataan yang disampaikan oleh
Setianingsih (2008) bahwa model PENUTUP
pembelajaran toulmin mampu 1. Simpulan
meningkatkan keterampilan berpikir kritis Berdasarkan hasil penelitian dan
untuk memacu perubahan perilaku belajar pembahasan yang telah diuraikan diatas,
siswa ke arah yang lebih baik. dapat disimpulkan sebagai berikut.
Buku pelajaran merupakan salah 1. Pola argumen yang terbentuk dari hasil
satu sumber belajar yang harus disusun analisis buku ajar kimia kelas X
dengan baik dan bermutu, karena selain Semester I Kurikulum 2013 antara lain
menjadi sumber pengetahuan juga dapat ditemukan pola Ground-Claim (20%),
membimbing dan mengarahkan proses pola Ground-Warrant-Claim (4,25%),
pembelajaran di kelas ke arah proses pola Ground-Warrant-Claim(Backing)
pembelajaran yang bermutu pula. (3,40%), pola Ground-Warrant(Backing)-
Pembelajaran yang bermutu mengarahkan Claim(Qualifer) (0,85%), Ground-
siswa agar mampu berpikir kritis karena, Claim(Qualifer) (0,43%), pola Ground-
Claim(`Rebutal) (0,85%), pola Ground- Nurusyifa. (2011). “Argumen dalam
Warrant-Claim(Rebutal)(Qualifer) (0,43%). Ceramah Motivasi Mario Teguh
“Golden Ways”. Tesis, FIB UI.
2. Saran (Tidak Dipubliksikan).
Berdasarkan hasil penelitian dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
pembahasan yang telah diuraikan di atas,
Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun
disampaikan saran sebagai berikut.
2016 tentang Standar Proses
1. Bagi penulis buku teks pelajaran kimia
kelas X semester I kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Menengah.
disarankan untuk memperbaiki atau Departemen Pendidikan dan
merevisi buku dengan melengkapi Kebudayaan.
kekurangan argumen yang ada pada Ramage, John D. & John C. Bean. 1992.
setiap wacana berdasarkan aspek-aspek Writing Arguments. New York:
pola argumentasi Toulmin yang terdiri Macmillan Publishing Company.
dari enam pola yaitu claim, ground, Redhana, I W., Liliasari. 2008. Program
warrant, backing, rebuttal dan qualifier. Pembelajaran Keterampilan Berpikir
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk Peningkatan Keterampilan
untuk mengembangkan buku ajar kimia Berfikir Kritis. Jurnal Pendidikan
kelas X Semester I kurikulum 2013
dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1,
berdasarkan pola argumentasi Toulmin.
hlm.76-86.
Setianingsih, Yuliana. 2008. Peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Kemampuan Menulis Argumentatif
Hawa. L. 2012. Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir Kritis Matematis Siswa Berbahasa Indonesia Mahasiswa
melalui Penggunaan Metode Melalui Model Pembelajaran
Improve pada Materi Sistem Berdasarkan Logika Toulmin. Jurnal
Persamaan Linear Dua variabel. Pendidikan. 2(2). ISSN : 1907 –
Jurnal Formatif, Volume 2. Hal.190. 8838.
Kean, E. & Middlecamp, C. 1985. Panduan Toulmin, Stephen E. 2013. The Uses of
Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Argument. New York:
Gramedia. CambridgeUniversity Press.
Mintowati. 2003. Panduan Penulisan Buku www.gigapedia.com. (diakses pada
Ajar. Depdikbud: Jakarta. tanggal 2 Novemer 2017).

Вам также может понравиться