Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
This research is aimed to find out whether students’ activity in learning process
with CPS model assisted with interactive CD positively influences their problem
solving ability. Secondly, it is aimed to find whether or not the problem solving ability
of students joining this program is better than those joining the conventional one.
Thirdly, the study is aimed to know whether there is a difference in the problem
solving ability among upper, middle, and lower students. This research is a true
experimental research. Research variable consists of students’ activity (independent
variable) and students’ problem solving ability (dependent variable). The measuring
instruments used were students’ activity observation sheets and problem solving tests.
The data were analyzed by the use of regression analysis, independent sample t test,
and comparison of means of one way anova. The results of the research show that
students’ activity in learning with CPS model assisted with interactive CD has positive
influence on their problem solving ability, problem solving ability of the students
joining the model is better than those joining the conventional one, and there is a
difference of problem solving ability among upper, middle, and lower group students
in the learning.
37
38 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008
diajukan, saling berinteraksi dengan teman CD interaktif dengan siswa yang mengikuti
maupun guru, saling bertukar pikiran, pembelajaran dengan model konvensional
sehingga wawasan dan daya pikir mereka berbeda secara signifikan, hal ini
berkem-bang. Hal ini akan banyak ditunjukkan perolehan harga t= 12,602
membantu siswa dalam meningkatkan dengan tingkat signifikansi sebesar
kemampuan pemecahan masalah, sehingga 0,000<5%, dan dari tabel group statistics
ketika mereka dihadapkan dengan suatu kemampu-an pemecahan masalah siswa
perta-nyaan, mereka dapat melakukan kelas eksperimen dan kelas kontrol tampak
keteram-pilan memecahkan masalah untuk bahwa mean nilai kemampuan pemecahan
memilih dan mengembangkan tangga- masalah kelas eksperimen sebesar 78,14
pannya, tidak hanya dengan cara menghafal jauh lebih baik dari mean nilai kemampuan
tanpa memperdalam dan memperluas pemecahan masalah kelas kontrol yang
pemikirannya. sebesar 42,42.
Hal tersebut relevan dengan Hasil ini dimungkinkan karena model
penjabaran implikasi teori kognitif Piaget CPS berbantuan CD interaktif merupakan
yang antara lain menyatakan bahwa dalam suatu model pembelajaran yang berorientasi
pembalajaran memusatkan perhatian pada siswa, dan dapat melibatkan siswa
kepada berpikir atau proses mental peserta secara aktif, yakni suatu model
didik, mengutamakan peran peserta didik pembelajaran yang berbasis pada model
dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan pemecahan masalah yang melakukan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar pemusatan pada pengajaran dan
(Hidayat, 2005: 7). keterampilan pemecahan masalah, yang
Di sisi lain dengan adanya diikuti dengan penguatan ketrampilan.
pemanfaatan multimedia pembelajaran dan Dalam proses pembelajaran-nya siswa
penggunaan CD interaktif dapat menggunakan segenap pemi-kiran, memilih
meningkatkan minat siswa dan membantu strategi pemecahan masalah, dan
siswa dalam pemahaman materi, hal ini memproses hingga menemukan
dapat dilihat dari hasil pengisian angket, penyelesaian dari suatu penyelesaian
yang menunjukkan bahwa 97,44 % siswa masalah. CPS juga merupakan cara
merasa senang dengan penggunaan CD pendekatan yang dinamis, siswa menjadi
interaktif, dan 94,87 % siswa menyatakan lebih terampil karena siswa mempunyai
bahwa penggunaan CD dapat membantu prosedur internal yang lebih tersusun dari
memahami materi, bahkan secara umum awal. Jadi dengan CPS siswa dapat
100 % siswa menyatakan senang dengan memilih dan mengembangkan ide dan
suasana belajar yang dilatihkan oleh guru, pemikirannya, tidak seperti hafalan yang
dan 97,44 % berminat mengikuti kegiatan sedikit menggunakan pemikiran.
pembelajaran serupa untuk materi Berbeda dengan model CPS, pada
matematika selanjutnya. Respon dan minat model konvensioanal pembelajaran
siswa yang positif terhadap pembelajaran menempatkan guru sebagai sumber
secara keseluruhan, akan banyak membantu informasi utama yang berperan dominan
siswa dalam meningkatkan prestasi dalam proses pembelajaran. Menurut
belajarnya. Suparman (1997: 198) dalam pembelajar-an
Berdasarkan penghitungan anali-sis konvensional guru bertindak sebagai
independent sample t tes terhadap data pentransfer ilmu kepada siswanya, siswa
hasil penelitian menunjukkan bahwa dianggap sebagai penerima pengetahuan
kemampuan pemecahan masalah antara yang pasif. Hal ini mengakibatkan dalam
siswa yang mengikuti pembelajaran pembelajaran siswa merasa bosan, siswa
matematika dengan model CPS berbantuan cenderung belajar menghafal dan tidak
Moh. Asikin dan Pujiadi, Pengaruh Model Pembelajaran 43
menimbulkan adanya “pengertian”, inisiatif hasil antara sebelum dan sesudah penelitian,
dan kreativitas siswa kurang berkembang. jika dilihat dari perbandingan antara rata-
Kondisi ini jelas tidak mendukung siswa rata kemampuan awal dan rata-rata
dalam meningkatkan kemampuan kemampuan pemecahan masalah masing-
pemecahan masalah. masing kelompok yaitu untuk kelompok
Berdasarkan penghitungan anali-sis atas sebesar 24,73, kelompok tengah 13,24
compare means one way anova dari data dan untuk kelompok bawah sebesar 3,72.
kemampuan pemecahan masalah masing- Hal ini menunjukkan bahwa model
masing kelompok pada kelas eksperimen pembelajaran CPS berbantuan CD interaktif
diperoleh nilai F hitung = 28,149 dengan cukup membantu siswa untuk
signifikansi sebesar 0,000 < 5%, yang meningkatkan hasil belajarnya yaitu berupa
berarti Ho ditolak, hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan
bahwa terdapat perbedaan kemampuan masalah, baik pada kelompok atas, tengah
pemecahan masalah antara siswa pada maupun bawah.
kelompok atas, tengah dan bawah pada Hasil ini dimungkinkan karena pada
pembelajaran menggunakan model CPS model pembelajaran CPS berbantuan CD
berbantuan CD interaktif. Kemudian dari interaktif semua siswa berperan aktif dalam
hasil dari uji lanjut menggunakan metode kegiatan pembelajaran, dan termotivasi
Scheffe diketahui bahwa antar semua untuk memecahkan masalah yang diajukan,
kelompok menunjukan nilai signifikansi baik secara individu maupun kelompok.
sebesar 0,000 < 5 %, yang berarti terdapat Adanya pembagian kelompok dengan
perbedaan kemampuan pemecahan masalah kemampuan anggotanya heterogen, juga
yang signifikan antar semua kelompok. memungkinkan masing-masing siswa untuk
Diperolehnya hasil di atas saling bertukar pendapat dan beradu
dimungkinkan karena secara umum argumen, untuk kemudian menemukan
kemampuan pemecahan masalah seorang solusi bersama. Dengan demikian akan
siswa dipengaruhi oleh kemampuan membantu kematangan berfikir dan
awalnya. Siswa yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah siswa,
kemampuan awal lebih baik, realif tidak tidak hanya pada siswa kelompok atas, tapi
mengalami kesulitan ketika harus juga siswa pada kelompok tengah dan
melakukan pemecahan masalah terhadap bawah. Hal ini sesuai dengan teori Vigotsky
masalah yang diajukan, namun siswa yang yang menekankan pada hakekat
mempunyai kemampuan awal kurang baik, sosiokultural dari pembelajaran. Menurut
sangat dimungkinkan mengalami kesulitan Vygotsky (dalam Hidayat, 2005: 24)
dalam melakukan pemecahan masalah interaksi sosial, yaitu interaksi individu
terhadap masalah yang diajukan. Dengan tersebut dengan orang-orang lain,
demikian, siswa yang berasal dari merupakan faktor yang terpenting yang
kelompok atas tidak mengalami kesulitan mendo-rong atau memicu perkembangan
dalam pemecahan masalah dibandingkan kognitif seseorang. Vygotsky meyakini
dengan siswa yang berasal dari kelompok bahwa fungsi mental yang lebih tinggi
lain. Adanya perbedaan tingkat kesulitan umumnya muncul dalam percakapan atau
dalam pemecah-an masalah bagi siswa pada kerjasama antar siswa sebelum fungsi
masing-masing kelompok ini, sedikit mental yang lebih tinggi itu terserap.
banyak akan berpengaruh terhadap Adanya selisih antara rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa kemampuan awal dan rata-rata kemam-
pada kelompok tersebut. puan pemecahan masalah pada kelompok
Namun demikian pada masing- atas yang jauh lebih besar dari kelompok
masing kelompok terdapat peningkatan tengah maupun bawah menunjukkan bahwa
44 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008