Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Usaha fashion saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini
ditandai dengan banyaknya produk-produk fashion yang inovatif dan berkualitas serta
memiliki berbagai peminat fashion yang setia. Saat ini fungsi pakaian tidak hanya untuk
menutupi dan melindungi tubuh namun sebagai cerminan kepribadian, gaya hidup dan
status sosial.
Aneka kebutuhan fashion yang selalu melekat pada manusia akan terus ada dan
berkembang. Fashion merupakan sebuah tipe produk atau sejauh mana perilaku yang secara
sementara waktu digunakan oleh sejumlah besar konsumen karena produk atau perilaku
dinilai oleh masyarakat layak atau pantas pada tempat dan waktu tertentu ( Levy Michael
dan Barton, 2004;139).
Di era seperti sekarang ini salah satu fashion yang memiliki daya tarik tinggi yaitu
alas kaki. Kebutuhan akan alas kaki yang semakin meningkat setiap harinya membuat
produsen alas kaki kualahan untuk memproduksinya, di samping hal tersebut tuntutan dari
konsumen yang menginginkan alas kaki trendy dan elegant serta mengikuti jaman
merupakan suatu tantangan bagi produsen alas kaki yang memang notabene masih sedikit
khusunya di daerah Bali. Jumlah produksi alas kaki masih terbilang cukup rendah di Bali,
dapat dilihat dari banyaknya produk dari luar negeri yang menguasai pangsa pasar alas
kaki di Bali, seperti Havaianas, Panama, Roxy dan masih banyak lainnya.
Melihat hal tersebut, saya ingin membuka usaha di bidang fashion khususnya alas
kaki yang bernama B’Gerïngsing yaitu sebuah usaha produksi alas kaki wanita. melihat
bahwa peluang tersebut masih terbuka lebar untuk digeluti usaha alas kaki yang akan saya
produksi nanti yaitu alas kaki etnik seperti flat sandals yang digunakan untuk kegiatan
santai, high heels atau wedges yang digunakan untuk acara formal, dan flatshoes yang bisa
digunakan dalam acara formal maupun non formal. Alas kaki ini akan mengkombinasikan
antara kulit hewan sebagai bahan baku dengan kain tenun khas Tenganan Pegeringsingan
sebagai bahan pendukung. Dengan mengkombinasikan unsur budaya bali yang sangat
klasik diharapkan dapat meningkatkan nilai jual terhadap alas kaki yang akan saya
produksi nanti dan besar harapan bisa dipasarkan hingga manca negara.
Taktik pemasaran alas kaki B’Gerïngsing saya fokuskan pada masyaraka dari remaja
hingga dewasa terutama masyarakat yang mengikuti perubahan mode atau fashion, terlebih
lagi produk saya merupakan alas kaki dengan terobosan baru. Masyarakat umumnya
cenderung untuk mencoba sesuatau yang baru. Saya yakin bahwa saya dapat menciptakan
kesan pertama yang baik dari B’Gerïngsing entah dari segi model, kenyamanan, maupun
harga.
BAB V
RENCANA OPERASIONAL DAN PRODUKSI
Berikut ini cara dan langkah langkah untuk membuat sepatu nya :
4. Apabila jahitan sudah selesai, lanjut ke bagian lem. Lem bagian sol sandal
menggunakan lem kuning dengan rata
5. Bagian samping / pinggir nya di lem menggunakan lem putih agar sandal menjadi
jauh lebih kuat
6. Tempelkan bagian atasan yang sudah di jahit sesuai model yang diinginkan dengan
menggunakan kain tenun pegeringsingan dan disatukan dengan kayu sepatu dengan
sol sepatu nya lalu di lem kembali
7. Setelah selesai tunggu hingga 6-12 jam tergantung kualitas lem yang dipakai
8. Apabila sudah selesai, lepaskan kayu dari sepatu dan sepatu siap untuk dijual
Dari proses produksi ini dapat dilihat bahwa produk kita ini memiliki sesuatu yang
berbeda sehingga akan sangat menarik perhatian calon konsumen untuk membeli produk
kita. Saya meyakini bahwa proses produksi merupakan tahap yang paling esensial karena di
tahap inilah merupakan titik awal membangun originalitas produk saya yang kedepannya
akan menjadi modal yang kuat bagi saya untuk dapat bersaing di pasaran. Oleh karena itu
pada tahap ini saya benar – benar memperhatikan setiap detailnya.
5.3 Kapasitas dan Target Produksi Selama ±3 bulan
Kapasitas dan target produksi alas kaki B’Gerïngsing selama 3 (tiga) bulan pertama
adalah sebanyak 50 pasang per bulannya sesuai dengan target penjualan yang telah saya
tetapkan.
Neraca
Perusahaan X
per 31 April 2018
Aset Kewajiban dan Modal
Kas Rp 1.963.000 Modal
Bahan Baku Rp 6.037.000 Modal Sendiri Rp 8.000.000
Jumlah Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
Rencana Rugi/Laba
Perusahaan X
Maret 2018
Penjualan Rp 9.000.000
Harga Pokok Produksi
Bahan Baku Rp 6.037.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 800.000
Overhead Rp 6.837.000
Laba Kotor Rp 2.163.000
Biaya
Biaya Promosi Rp 200.000
Biaya Transport Rp 50.000
Biaya Tak Terduga Rp 50.000
Total Biaya Rp 300.000
Laba Bersih Rp 1.863.000
7.6 Benefit Cost/Ratio
= 1,26
Dengan benefit cost ratio yang didapatkan yaitu sebesar 1,3, dapat diambil kesimpulan bahwa
usaha produksi alas kaki B’Gerïngsing adalah proyek atau proposal kegiatan usaha yang layak
untuk dilaksanakan.
BAB VIII
PENUTUP
PROPOSAL BISNIS
B’Gerïngsing Project
OLEH: