Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
This research was conducted with the objectives of: (1) knowing the development process of LKPD
based on discovery learning ofvector analysis material in X grades; and (2) knowing how the results of
LKPD based on discovery of vector analysis material in X grade. The research method used in this
research is research and development (R and D), using research and development design of
Thiagarajan also known as the 4-D model which is adapted to be 3-D model that consist of several
stages, like (1) define, (2) design, and (3) development. The analysis technique used in this research is
quantitative descriptive. The result obtained in this research is a product namely K -13 student
worksheet based on discovery learning of vector analysis material in X grade. Based on the results of
limited field trials, it can be concluded that this LKPD proved to be proper for use, with the average
score of 3.145.
Abstrak
Penelit ian ini d ilakukan dengan tujuan untuk: (1) mengetahui proses pengembangan LKPD berbasis
discovery learning pada topik analisis vektor kelas X; dan (2) mengetahui bagaimana hasil produk
LKPD berbasis discovery learning pada materi analisis vektor kelas X. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development), menggunakan desain
penelitian dan pengembangan dari Thiagarajan yang dikenal dengan model 4-D yang diadaptasi
men jadi model 3-D yang terdiri dari beberapa tahap yaitu (1) pendefin isian, (2) perancangan, dan (3)
pengembangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari
penelitian in i adalah berupa produk yaitu Lembar Kerja Peserta Did ik K-13 berbasis Discovery
Learning pada materi Analisis Vektor. Berdasarkan dari hasil uji coba lapangan terbatas maka dapat
disimpulkan bahwa LKPD in i terbukt i layak untuk digunakan dengan skor rata-rata 3,145.
Kata kunci: Pengembangan, Discovery Learning, Analisis Vektor, Lembar Kerja, Kuriku lu m 2013
Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya pendekatan ilmiah; (2) membiasakan siswa
dan dapat menghasilkan generasi penerus yang dengan serangkaian proses pembelajaran
berkualitas. dalam kurikulu m 2013 untuk memahami suatu
Pemerintah telah berupaya menerapkan konsep materi, sehingga konsep materi yang
pendidikan di Indonesia dengan sebaik diperoleh tidak hanya bersumber dari guru [6].
mungkin, salah satunya dengan pembelajaran LKPD yang berkembang sekarang belu m
yang berpijak pada pendekatan ilmiah memenuhi standar Kurikulu m 2013
(Scientific Approach). Referensi [1] berkarakter, hal ini d isebabkan oleh beberapa
men jelaskan bahwa standar proses pendidikan faktor diantaranya kesiapan guru, keterbatasan
dasar dan menengah telah dipandu untuk informasi, dan ketidakpedulian pendidik. Pada
menerap kan pembelajaran dengan pendekatan mata pelajaran Fisika media yang digunakan
ilmiah. Salah satu penerapan pendekatan berupa media berbasis cetakan seperti buku
ilmiah dalam pembelajaran yaitu dalam cetak fisika, lembar kerja peserta didik
penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang (LKPD), bahan ajar yang berbentuk lain belu m
disusun atau dikembangkan oleh guru ada [7]. Padahal dalam mengimp lementasikan
berorientasi pada pendekatan ilmiah yang kuriku lu m 2013, pembelajaran saintifik adalah
dapat menunjang perbaikan mutu generasi pembelajaran yang sudah seharusnya
bangsa. Bahan ajar yang disusun dilengkapi diterapkan [5]. Tidak semua percobaan dapat
dengan beberapa perangkat pembelajaran. dilakukan bukan hanya karena tidak ada
Media pembelajaran dapat didefinisikan alatnya, tetapi karakteristik percobaan itu
sebagai alat bantu berupa fisik maupun sendiri yang melibatkan proses dan konsep-
nonfisik yang digunakan sebagai perantara konsep abstrak.
antara guru dan peserta didik dalam Materi-materi yang membahas tentang
memahami materi pelajaransecara lebih efekt if konsep abstrak tersebut hanya dapat
dan efisien [2]. Salah satu perangkat disampaikan ke peserta didik sebatas teori
saja. Sehingga diperlukan sebuah alternatif
pembelajaran tersebut adalah Lembar Kerja
agar kegiatan percobaan dari konsep-konsep
Peserta Did ik (LKPD) [3]. abstrak tetap dapat dilakukan. Ada beberapa
Menurut Referensi [4] Lembar Kerja materi dalam ilmu fisika yang
Peserta Didik (LKPD) merupakan suatu media penggambarannya secara teori menggunakan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk konsep-konsep abstrak karena kesulitan untuk
mendukung proses belajar baik secara memp rakt iku mkannya secara nyata dihadapan
individual ataupun kelo mpok dapat peserta didik. Salah satu materi yang sifatnya
memiliki konsep abstrak adalah materi teori
membangun sendiri pengetahuan mereka
analisis vektor, sebab subjek dari materi ini
dengan berbagai sumber belajar. Gu ru leb ih sulit untuk dipahami pemakaian konsepnya.
berperan sebagai fasilitator, dan salah satu Do minasi guru dalam proses pembalajaran
tugas guru adalah menyediakan perangkat sains merupakan salah satu faktor yang
pembelajaran (termasuk LKPD) yang sesuai menyebabkan anak tidak mendapatkan
dengan kebutuhan kurikulu m 2013. LKPD pengalaman belajarnya secara langsung, yang
standar Kurikulu m 2013 berkarakter adalah berdampak pada terhambatnya perkembangan
kemampuan sains anak, baik terkait
LKPD yang menerapkan pendekatan saintifik
kemampuan proses, sikap dan pemahaman
(Scientific Approach)[5]. Kegiatan konsep sains [8]
pembelajaran dalam ku rikulu m 2013 dapat Discovery Learning adalah salah satu
diterapkan dalam proses pembelajaran fisika model pembelajaran yang menekankan pada
dengan alasan: (1) kegiatan pembelajaran pembentukan konsep. Fokus pembelajaran
dalam kurikulu m 2013 sangat sesuai untuk model discovery learning menekankan pada
pembelajaran fisika karena menggunakan
pembentukan pengetahuan dan konsep dari menawarkan suatu Lembar Kerja Peserta
pengalaman [9]. Sehingga dengan LKPD Did ik (LKPD) K-13 berbasis Discovery
berbasis discovery learning dapat Learning pada materi analisis vektor kelas X
men ingkatkan keteramp ilan-keteramp ilan dan di SMAN 3 Makassar.
proses-proses kognitif siswa dalam memahami
materi pembelajaran. LKPD Kuriku lu m 2013 METODE PENELITIAN
berkarakter dapat diterapkan pada sekolah- Penelit ian ini merupakan jen is Penelit ian
sekolah yang telah menerapkan kurikulu m dan Pengembangan (Research and
2013. Development). Penelit ian in i dilaku kan
SMA yang ada ada di kota Makassar mengacu pada desain penelitian dan
seluruhnya telah menerapkan kurikulu m 2013 pengembangan dari S. Thiagarajan yang
berkarakter salah satunya adalah SMAN 3 dikenal dengan model 4-D (Four-D Model)
Makassar untuk itu penting diadakan LKPD yang diadaptasi men jadi model 3-D (Theree -D
yang sesuai dalam menunjang proses Model) meliputi Pendefinisian (Define),
pembelajaran. Penulis memilih SMA N 3 Perancangan (Design), Pengembangan
Makassar karena dilihat dari kondisi sekolah (Develop). Prosedur pengembangan
tersebut yang belum memiliki LKPD berbasis dilaksanakan dengan beberapa tahapan sebagai
discovery learning dan jaraknya yang mudah berikut:
dijangkau. Dengan demikian penulis
tahap ini dilakukan dengan 4 cara Testing merupakan kegiatan uji coba
yaitu: rancangan produk pada sasaran
a. Analisis Kuriku lu m subjek yang sesungguhnya. Pada
Analisis kuriku lu m berguna untuk kedua macam kegiatan tersebut
mengkaji kurikulu m yang berlaku terdapat langkah-langkah sebagai
untuk mengetahui kompetensi berikut yang harus ditempuh:
yang ingin dicapai.. a. Validasi Produk
b. Analisis Karakter Peserta Did ik Validasi produk dilakukan oleh
Analisis karakter peserta didik dua ahli, yaitu ahli media serta
penting dilaku kan agar media ahli materi serta validasi
pembelajaran yang dibuat sesuai penunjang guru mata pelajaran
dengan kebutuhan peserta didik. fisika.
c. Analisis Materi b. Revisi Produk
Analisis materi d ilakukan dengan Perbaikan produk yang bersumber
mengidentifikasi materi utama dari data – data validasi oleh ah li.
yang perlu diajarkan dan c. Uji Coba Terbatas
dimasukan dalam media Proses uji coba produk yang
pembelajaran, mengumpulkan dan pertama dilakukan oleh sebagian
memilih materi yang relevan, serta peserta didik sebagai sampel
menyusun kembali secara pengguna produk. Uji coba
sistematis. produk yang pertama dilakukan
d. Spesifikasi LKPD oleh responden uji coba produk
Spesifikasi LKPD adalah kemudian memberikan penilaian
perincian tentang rencana tentang produk tersebut.
pembuatan LKPD yang akan Penelit ian in i akan dilaksanakan di SMA
dihasilkan. Negeri 3 Makassar. Pelaksanaan penelitian
2. Tahap Perancangan(Design) dilakukan pada Juli s/d Agustus 2017. Subjek
a. Identifikasi Sarana dan Prasarana penelitian ini adalah ahli media dan ahli materi
Identifikasi ini dilaku kan untuk sbagai subjek uji coba ahli serta siswa Kelas X
melihat ketersediaan sarana dan SMAN 3 Makassar sebagai subjek uji coba
prasana sebagai penunjang terbatas.Instrimen penelitian yang digunakan
produk. adalah lembar validasi ahli media dan ahli
b. Pemilihan Format materi serta lembar respon peserta didik.
Pemilihan format penting Teknik analisis data yang digunakan adalah
dilakukan untuk menyesuaikan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Menurut
format LKPD sesuai dengan Referensi [10] data kuantitatif yang berwujud
kebutuhan. angka-angka hasil penilaian atau pengukuran
c. Perancangan Awal LKPD dapat diproses dengan cara dijumlahkan,
Perancangan awal LKPD adalah kemudian dibandingkan dengan ju mlah yang
draft awal LKPD yang akan diharapkan maka akan diperoleh nilai rata-rata
diujicobakan. penilaian. Kemudian jika cara tersebut
3. Tahap Pengembangan(Develop) dijabarkan dalam ru mus maka dapat ditulis
Pada tahap ini terdapat dua kegiatan sebagai berikut in i:
yangdilakukan yaitu Expert Appraisal
merupakan teknik untuk memvalidasi
rancangan produk dan Developmental
Data rata-rata skor hasil penilaian kemud ian nilai yang diadopsi dari Referensi [11],
dikonversi menjadi n ilai kualitatif berskala 5 sebagai..berikut:
dengan skala Likert pada acuan tabel konversi
Tabel 1. Tabel Skala Pen ilaian serta Interpresatasinya.
Interval Skor Kategori
X > X1 + 1,80 Sb i X ≥ 3,4 Sangat Layak
Xi + 1,80Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sb i 2,8 < X ≤ 3,4 Layak
Xi – 0,6 Sb i < X ≤ Xi 0,60 Sbi 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
Xi + 1,80Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sb i 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
X ≤ X1 - 1,80 Sb i X ≤ 1,6 Sangat Kurang Layak
Keterangan:
Rerata Ideal : ½ x (skor maksimal + skor minimal)
Simpangan Baku Skor Ideal : 1/6x (skor maksimal – skor min imal)
X : skor rata – rata implementasi
Skor Maksimal :4
Skor Minimal :1
Xi : ½ x (4+1) = 2,5
Sbi : 1/6 x (4-1) = 0,5
coba pada tahap pengembangan ini dijabarkan Hasil pada tahap validasi ahli dapat
sebagai berikut: dijabarkan sebagai berikut:
a. Validasi Ahli 1) Validasi Produk oleh ahli materi
Rancangan awal lembar kerja peserta Aspek-aspek LKPD yang di validasi
didik yang telah disusun pada tahap oleh ahli materi yaitu kesesuaian tujuan
perancangan (design) kemudian divalidasi pembelajaran, kualitas materi,
oleh para ahli. Ahli materi yang melaku kan penyajian konten materi. Aspek
validasi materi d ilakukan oleh ST. kesesuaian tujuan pembelajaran
Juhariah, S.Pd., M.Pd merupakan guru berfungsi untuk mengetahui kesesuaian
pengampu mata pelajaran fisika kelas X tujuan pembelajaran dengan materi di
SMAN 3 Makassar dan ahli media yang LKPD. Aspek kualitas materi berfungsi
melakukan validasi media d ilakukan o leh untuk mengetahui kelayakan materi
Mutahharah Hasyim, S.Pd., M.Pd yang didalam LKPD yang akan digunakan
merupakan dosen Fisika Universitas dalam proses pembelajaran dikelas.
Negeri Makassar. Data yang diperoleh dari Aspek penyajian konten materi
ahli materi akan digunakan untuk berfungsi untuk mengetahui kejelasan
mengetahui kualitas LKPD berdasarkan bahasa yang digunakan, kemanfaatan
kesesuaian tujuan pembelajaran, kualitas grafik/gambar yang mendukung materi.
isi materi dan penyajian konten. Data yang Data yang didapatkan dari validasi ah li
diperoleh dari validasi materi dan validasi materi d ijabarkan sebagai berikut:
med ia sebagai dasar untuk merev isi LKPD.
Revisi LKPD dilaksanakan hingga
dinyatakan layak o leh para ahli kemud ian
masuk pada tahap uji coba lapangan untuk
mendapatkan penilaian dari peserta didik.
[5]. Kurnianto, H., Masykuri, M.,dan [9]. Kurnianto, H., Masykuri, M.,dan
Yamtinah, S. 2016. Pengaruh Model Yamtinah, S. 2016. Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning Pembelajaran Discovery Learning
disertai Lembar Kegiatan Siswa disertai Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) terhadap Prestasi Siswa pada (LKS) terhadap Prestasi Siswa pada
Materi Hidro lisis Garam Kelas XI Materi Hidro lisis Garam Kelas XI
SMA Negeri 1 Karanganyar Tahu SMA Negeri 1 Karanganyar Tahu
Pelayaran 2014/ 2015. Jurnal Pelayaran 2014/ 2015. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK). 5(1): 32- Pendidikan Kimia (JPK). 5(1): 32-
40. 40.
[6]. Asmawati, Eka Yu li. “Lembar Kerja [10]. Sani, R. A. 2014. Pembelajaran
Siswa (LKS) Menggunakan Model Saintifik untuk Implementasi
Gu ided Inquiry Untuk Kurikulum 2013. Jakarta: Bu mi
Meningkatkan Keterampilan Aksara
Berp ikir Kritis Dan Penguasaan
[11]. Kurnianto, H., Masykuri, M.,dan
Konsep Siswa.” Jurnal Pendidikan
Yamtinah, S. 2016. Pengaruh Model
Fisika, vol. 3, no. 1, Maret 2015.
Pembelajaran Discovery Learning
Crossref, doi:10.24127/ jpf.v 3i1.13.
disertai Lembar Kegiatan Siswa
[7]. Latifah, Sri. “Pengembangan (LKS) terhadap Prestasi Siswa pada
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Hidro lisis Garam Kelas XI
Berorientasi Nilai-Nilai Agama SMA Negeri 1 Karanganyar Tahu
Islam melalu i Pendekatan Inku iri Pelayaran 2014/ 2015. Jurnal
Terbimb ing pada Materi Suhu dan Pendidikan Kimia (JPK). 5(1): 32-
Kalor.” Jurnal Ilmiah Pendidikan 40.
Fisika Al-Biruni, vol. 5, no. 1, April
2016, hlm. 43. Crossref,
doi:10.24042/jp ifalbiruni.v5i1.104.