Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Waktu pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember
2018 sampai bulan Mei 2019. Pengambilan data ini dilakukan di PT.PLN
(persero) Wilayah Bengkulu.

3.2. Bahan dan Peralatan


Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam penelitian:
1. Personal Computer (PC)
Personal Computer (PC) merupakan perangkat keras (hardware) yang
berfungsi sebagai tempat untuk mengolah data dan menyusun laporan
penelitian.
2. Microsoft Office Word 2010
Microsoft Office Word 2010 merupakan perangkat lunak (software) yang
digunakan dalam menyusun laporan penelitian.
3. MATLAB R2009a
MATLAB R2009a merupakan perangkat lunak (software) yang berupa
bahasa pemrograman untuk mengolah data yang digunakan dalam
penyusunan laporan penelitian.

3.3 Kestabilan Transien Sistem Multimesin


Pada umumnya jika terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik skala besar,
hanya beberapa (atau bahkan satu) mesin saja yang paling terganggu atau
terpengaruh pada gangguan tersebut. Mesin yang paling terganggu (Saverely
Disturbed Machine - SDM) bisa ditentukan dengan mudah dengan mengamati
daya percepatan tiap mesin pada saat gangguan. Dengan mengamati batas
kestabilan pada mesin yang paling terganggu, hal tersebut sudah cukup untuk
menentukan kestabilan transien keseluruhan sistem. Mesin-mesin yang terganggu
bisa memiliki batas kestabilan berbeda, tapi mesin yang memiliki batas kestabilan
terendah bisa dikatakan sebagai mesin yang paling kritis. Hal ini dikarenakan

9
pada saat terjadi gangguan, mesin paling kritis akan kehilangan sinkronisasi
pertama kali (karena memiliki batas kestabilan terendah) dan secara berurutan
menyebabkan mesin yang lain mengalami kondisi yang sama sehingga
membentuk suatu kelompok mesin yang tidak stabil dalam jumlah besar.
Batas kestabilan mesin kritis bisa diketahui dari variasi kecepatan dan daya
percepatannya pada kondisi setelah gangguan (postfault). Lintasan postfault mesin
ke-i bisa dianggap stabil (ayunan pertama – first swing) jika sudut mesin
mencapai harga puncak (atau kecepatan nol pada acuan COA) sementara daya
percepatannya negatif :
ωi = 0 (3.1)
Pai < 0 (3.2)

Dengan cara yang sama, lintasan postfault mesin kritis bisa dianggap tidak
stabil jika sudutnya terus naik ketika daya percepatannya menjadi nol atau
berubah tanda :
ωi > 0 (3.3)
Pai = 0 (3.4)

Lintasan kritis bisa ditentukan oleh kejadian dimana kecepatan dan daya
percepatan sama dengan nol pada saat bersamaan pada kondisi setelah gangguan:
ωi = 0 (3.5)
Pai = 0 (3.6)

Batas kestabilan mesin kritis bisa diketahui dengan membandingkan area


percepatan dan area perlambatan. Kedua area ini bisa dicari dengan memenuhi
kondisi persamaan 3.5 dan 3.6.

3.4 Daya Percepatan


Daya percepatan setelah gangguan pada mesin bisa dituliskan sebagai berikut :
p
p p p mi
Pai =Pi −P ei− P (3.7)
mT COA

10
Superskrip p digunakan untuk mewakili kondisi setelah gangguan (postfault).
Untuk daya prime mover tertentu, daya percepatan mesin kritis ditentukan oleh
parameter sistem dan sudut mesin. Daya percepatan yang bernilai nol dapat
diperoleh dengan memenuhi persamaan 8 selama lintasan gangguan sampai
kondisinya berubah tanda (- menjadi +). Hal ini dengan menganggap lintasan
gangguan dan lintasan ketidakstabilan kritis tidak berubah secara signifikan
sebelum daya percepatan berubah tanda

3.4 Metode Pengujian

Gambar 3.1 Flowchart

11

Вам также может понравиться