Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
( AKDK2201 )
PERKEMBANGAN BAHASA
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
BANJARMASIN
2014
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................19
B. Saran ..........................................................................................20
A. Latar Belakang
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang yang ia telah banyak belajar dari
lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan.
Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan
teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang
berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di
mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan
dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar
disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah
sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan
memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam
masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja)
menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus,
seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan
atau tes. Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah dalam
perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang
lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial
keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan
banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar.
Masyarakat terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan
istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Sejak bayi, manusia telah berkomunikasi
dengan dunia lain. “tangis” atau menangis di saat kelahiran, merupakan arti bahwa di
samping menunjukan gejala kehidupan juga merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan
sekitar. Pengertian sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara
untuk menyampaikan isi pikiran pada orang lain. Dalam berbahasa ada dua pihak yang
terlibat, pihak penyampai isi pikiran dan pihak penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau
berdialog, pihak-pihak itu saling berganti fungsinya, antara penerima dan penyampai isi
pikiran.
Dalam perkembangan awal bahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau
perasaannya dengan taingis dan atau ocehan. Ia menangis atau mungkin menjerit jika tidak
senang atau sakit dan mengoceh atau meraba jika sedang senang. Ocehan-ocehan itu semakin
lama akan jelas, dan bayi itu mampu menirukan bunyi-bunyi yang didengarnya.
Perkembangan lebih lanjut, seorang bayi (anak) yang telah berusia 6-9 bulan, mulai
berkomunikasi satu kata atau dua kata, seperti “maem” dan “bu maem”. Dengan demikian
seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau
keinginannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan bahasa?
2. Bagaimanakah tahap perkembangan bahasa?
3. Bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa remaja?
4. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
5. Apa perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa?
6. Bagaimana hubungan kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir?
7. Bagaimanakah proses perkembangan peserta didik?
8. Apa sajakah hambatan perkembangan bahasa anak?
9. Apa upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan kemampuan bahasa dan
implikasinya bagi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan bahsa.
2. Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan bahsa.
3. Memahami karakteristik perkembangan bahasa pada remaja.
4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.
5. Memahami akan perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
6. Memahami hubungan kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
7. Mengetahui proses perkembangan bahasa peserta didik
8. Mengetahui hambatan perkembangan bahasa anak
9. Memahami upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan bahasa dan
implikasinya bagi pendidikan.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, terutama pengetahuan tentang
perkembangan bahasa dalam mata kuliah perkembangan peserta didik.
2. Dapat dipertimbangkan sebagai bahan pemikiran atau masukan.
3. Memberikan informasi baik bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Sejak seorang bayi
mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi,
tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu
tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa merupakan hasil belajar
dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, “meniru”
dan “mengulang” hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Belajar
bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, di saat anak mulai
bersekolah. Jadi, perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi, baik alat komnikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-
tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya
seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
Beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain sebagai berikut:
1. Bahasa Lisan
Bahasa lisan merupakan bahasa primer dan bentuk bahasa yang paling efektif untuk
berkomunikasi dan paling banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
lisan lebih ekspresif karena mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
2. Bahasa Tulisan
Bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder yang digunakan dengan memanfaatkan
media tulis. Pengungkapan ide, pikiran dan perasaan dilakukan dengan menyusun
huruf-huruf sebagai unsurnya. Huruf-huruf tersebut tersusun menjadi kata dan
kalimat, yang merupakan ekspresi dari pikiran atau perasaan yang akan disampaikan.
Dalam bahasa tulis, kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, ataupun
sususan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan
penggunaan tanda baca digunakan untuk mengungkapkan ide yang dapat secara tepat
dan benar ditangkap oleh pembaca, yaitu orang yang kita inginkan untuk menerima
informasi tersebut. Kesalahan dalam penggunaan ejaan akan menimbulkan salah
pengertian dan penafsiran dari maksud yang ingin kita sampaikan.
3. Bahasa Tubuh / Bahasa Isyarat
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-
bagian dari tubuh, yaitu melalui gerak isyarat, ekspresi wajah, sikap tubuh, langkah
serta gaya tersebut pada umumnya disebut bahasa tubuh. Bahasa tubuh sering kali
dilakukan tanpa disadari. Tapi, bahasa tubuh atau bahasa isyarat
dipergunakan secara sengaja oleh orang-orang tertentu yang memiliki keterbatasan
dalam menggunakan bahasa lisan atau dalam situasi dan kondisi tertentu.
Sebagaimana fungsi bahasa lain, bahasa tubuh juga merupakan ungkapan komunikasi
yang paling nyata, karena merupakan ekspresi perasaan serta keinginan terhadap
orang lain.
Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat
beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain:
1. Anak cengeng
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan
pada fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik, gangguan tersebut dapat berupa
kurangnya energi sehingga secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak
fit. Sedangkan gangguan psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak
dicintai oleh orang tuanya, atau anggota kcluarga lain. Sedangkan reaksi sosial
terhadap tangisan anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu peranan orang tua
sangat penting untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk mengajarkan
komunikasi yang efektif bagi anak.
2. Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Sering kali anak tidak dapat memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota
keluarga lain. Hal ini disebabknn kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Di
samping itu juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan
mempergunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak. Bagi keluarga yang
menggunakan dua bahasa (bilingual) anak akan lebih banyak mengalami kesulitan
untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau saudaranya yang tinggal dalam satu
rumah. Orang tua hendaknya selalu berusaha mencari penyebab kesulitan anak dalam
memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau membetulkan apabila
anak kurang mengerti dan bahkan salah mengintepretasikan suatu pembicaraan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University Laura E. Berk (1989)
menyatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling
kompleks dan mengagumkan. Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan
dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa dapat
dibedakan ke dalam tahap-tahap berikut ini :
1. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0 tahun)
2. Tahap holofrastik atau kalimat sau kata (1,0-1,8 tahun)
3. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)
6. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa)
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang dilingkungan remaja dan dengan
demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup
lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan
sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah umur anak,
kondisi lingkungan, kecerdasan anak, status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik
Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi akan
berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya perbedaan
individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi
sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir. Berpikir dan berbahasa juga merupakan
dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan.
Seringkali dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berpikir seseorang menentukan
dan sekaligus dapat memahami dari kemampuan bahasanya. Sebaliknya kemampuan bahasa
seseorang merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang.
1. Reflexsive Vocalization
2. Babling
3. Lalling
4. Echolalia
5. True Speech
Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat
beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, yaitu anak cengeng dan anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lain. Agar kemampuan berbahasa remaja dapat
berkembang secara optimal, sejak dini anak perlu diperkenalkan dengan lingkungan yang
memiliki kemampuan berbahsaa yang variatif. Situasi yang menunjang perkembangan bahasa
juga perlu diciptakan dan dikembangkan oleh para guru di sekolah. Di sisi lain, masyarakat
perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologi dan sosiokultural bagi
perkembangan bahasa remaja. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sangat
perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong anak atau remaja
untuk berani mengomunikasikan pikiran-pikirannya.
B. Saran
Untuk mengembangkan perkembangan dalam berbahasa, maka perlu kita ketahui lebih
dahulu tentang apa itu perkembangan bahasa dan supaya kemampuan berbahasa remaja
dapat berkembang secara optimal, sejak dini anak perlu diperkenalkan dengan
lingkungan yang memiliki kemampuan berbahsaa yang variatif. Situasi yang menunjang
perkembangan bahasa juga perlu diciptakan dan dikembangkan oleh para guru di
sekolah. Di sisi lain, masyarakat perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi
psikologi dan sosiokultural bagi perkembangan bahasa remaja
DAFTAR PUSTAKA