Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

A. Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam upaya meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di

Puskesmas Kelayan Timur diperlukan pemecahan masalah yang dapat dianalisis

dengan metode SWOT.

Tabel 34. Hasil Analisis Berdasarkan Data Demografi dan temuan di Lapangan

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1. Tenaga Kesehatan Bidan KIA 1. Tidak tersedia lahan lapangan
berjumlah 6 orang, dengan Bidan 2 tambahan jika ingin dibentuk
orang. PONED.
2. Bidan KIA merupakan orang yang 2. Ruangan pemeriksaan di
suka turun ke lapangan. Puskesmas Kelayan Timur tidak
3. Adanya Pustu, Poskeskel, Pusling, standar dan kurang menjaga
dan Posyandu untuk memperluas privasi pasien.
wilayah pelayanan 3. Pendidikan masyarakat wilayah
4. Kondisi demografis Puskesmas kerja Puskesmas kebanyakan
Kelayan Timur mudah dijangkau hanya tamat SD dan SMP.
dengan transportasi darat 4. Tidak adanya promosi
5. Adanya ruangan khusus untuk kesehatan tentang persalinan
tindakan kegawat daruratan beserta sehat di wilayah kerja
sarana dan prasarananya, serta Puskesmas Kelayan Timur.
laboratorium sehingga dapat 5. Tidak semua bidan melakukan
menunjang penegakkan diagnosis konseling pada ibu hamil yang
penyakit. berkunjung ke KIA untuk
6. Jumlah obat yang tersedia sesuai melakukan persalinan pada
dengan kebutuhan masyarakat. nakes.

60
7. Pelayanan yang cepat dan ramah 6. Pencatatan serta pendataan ibu
dari puskesmas meningkatkan rasa hamil yang tidak berkunjung ke
puas masyarakat terhadap Puskesmas dan hanya
pelayanan puskesmas. berkunjung ke dukun bayi
masih kurang.
7. Rendahnya pengetahuan dukun
bayi dalam peran sertanya
terutama dalam hal persalinan.

Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)


1. Adanya kebiasaan dikalangan ibu- 1. Tingginya jumlah wanita dan pria
ibu untuk melakukan arisan usia subur di wilayah kerja
bulanan /kegiataan keagaamaan Puskesmas Kelayan Timur.
sehingga memudahkan promosi 2. Trend menikah muda di kalangan
kesehatan KIA/KB diselipkan di masyarakat.
antara kegiatan tersebut. 3. Taraf pendidikan SD-SLTP masih
2. Posisi puskesmas yang cukup dekat banyak ditemukan
dengan kota dan jalan raya 4. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
sehingga transportasi menuju ke tentang persalinan sehat.
puskesmas mudah didapatkan 5. tradisi serta budaya mengakibatkan
3. Letak puskesmas Kelayan Timur ibu hamil masih punya perasaan aman
yang strategis untuk melakukan persalinan di dukun
4. Rumah Sakit Kota berada dalam kampung tanpa didampingi nakes.
wilayah yang berdekatan dengan
Puskesmas
5. Terdapat banyak Bidan Praktik
Swasta di wilayah kerja
Puskesmas.

61
Tabel 35. Alternatif Pemecahan Masalah
S W
O 1. Bidan KIA dapat berbagi 1. Kepala Puskesmas dan Koor.
tugas lapangan Pustu- KIA mencanangkan program
posyandu-pusling atau ke bonus bagi Bidan yang
arisan-arisan ibu-ibu untuk melakukan pembinaan terhadap
sosialisasi tentang dukun bayi ke lapangan
persalinan yang wajib 2. Mencanangkan pembentukan
dilakukan oleh nakes. PONED dan PONEK.
2. Bidan intern puskesmas 3. Melakukan motivasi kerja
membuka praktik swasta Bidan KIA.
untuk memperluas cakupan
pelayanan
3. Bidan intern puskesmas
bekerja sama dengan
Bidan praktek swasta non
intern puskesmas
4. Penetapan MOU kemitraan
dukun bayi dan Bidan.
T 1. Bidan intern puskesmas 1. Melakukan penyuluhan
melakukan kunjungan ke berkala kepada ibu hamil
rumah ibu hamil yang mengenai persalinan sehat
terdata di wilayah kerja oleh nakes.
puskesmas dan terdata 2. Bekerjasama dengan Dinas
dalam kunjungan ke dukun Kesehatan Banjarmasin dalam
bayi. upaya monitoring dan
2. Bidan KIA melaksanakan pencatatan ibu hamil yang
Antenatal Class disertai melakukan kunjungan ke
konseling persalinan yang dukun bayi tanpa ke tenaga
sehatbagi ibu hamil yang kesehatan lebih dulu.

62
terdata di dalamnya. 3. Bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Banjarmasin untuk
menghimbau para dukun bayi
agar melakukan persalinan
bersama tenaga kesehatan
yang ada.

Solusi Untuk Permasalahan Yang Ada

Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB) karena asfiksia di

wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur maka diperlukan suatu alternatif

pemecahan permasalahan yang melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat.

Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut:

Tabel 36. Alternatif Setiap Permasalahan yang Ada

NO Permasalahan Alternatif

Man Man

Internal Internal

1.1 kurangnya pemberian informasi 1.1 Penetapan MOU (Memorandum of


secara jelas dari tenaga kesehatan Understanding) kemitraan dukun bayi
Puskesmas kepada dukun tentang dan bidan.
perannya, sehingga berakibat
1 kurangnya pengetahuan dukun
kampung megenai sebatas mana
peran sertanya terutama saat proses
persalinan.

Eksternal Eksternal

1.2 kurangnya pengetahuan 1.2 melakukan konseling serta


masyarakat mengenai persalinan perencanaan persalinan kepada ibu
sehat oleh nakes sehingga melakukan hamil yang memeriksakan

63
kunjungan kehamilan hanya kepada kehamilannya ke Puskesmas.
dukun tanpa adanya pelaporan dari
dukun berakibat kurangnya
pengawasan kehamilan dari nakes
puskesmas sendiri.

Money Money

Internal Internal
2 biaya operasional untuk kemitraan Menambahkan biaya operasional untuk
bidan dan dukun yang tidak ada di kemitraan bidan dan dukun yang di
dalam anggaran tahunan sehingga tidak dalam anggaran tahunan.
maksimal dalam pelaksanaannya.

Methode Methode

Internal Internal

3.1 cara yang digunakan dalam 3.1 Pembinaan secara berkala terhadap
menyampaikan informasi kepada dukun bayi dengan cara pelatihan untuk
dukun bayi tentang peran sertanya keterampilan peran sertanya terutama
terutama dalam proses persalinan pada saat persalinan yang dilakukan
3.
kadang masih tidak sesuai dengan oleh bidan.
tingkat pendidikannya.

Internal Internal

3.2 di puskesmas maupun di posyandu 3.2 melakukan konseling terhadap ibu


tidak ada konseling pada ibu hamil hamil baik di Puskesmas maupun di
untuk persalinan sehat oleh nakes. Posyandu tentang persalinan sehat.

Market:
Market:
Internal
Internal
4.
Melakukan penyuluhan kesehatan
kurangnya promosi kesehatan tentang
tentang persalinan sehat.
persalinan sehat oleh nakes.

64
Material Material

Internal Internal

5.1 tidak tersedianya kit bidan-dukun 5.1 menyediakan kit bidan-dukun


5 sebagai bentuk dari kemitraan sehingga sebagai bentuk dari kemitraan sehingga
semakin sulit melakukan suatu terwujudnya suatu persalinan dengan
persalinan dengan bekerja sama antara bekerja sama antara bidan dan dukun.
bidan dan dukun.

B. Prioritas Pemecahan Masalah

Alternatif masalah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 37. Prioritas Pemecahan Masalah

NO Permasalahan I M V C Nilai Prior

Man

Internal
5 2 4 200 I
1.1 Penetapan MOU (Memorandum 5
of Understanding) kemitraan dukun
bayi dan bidan.
1
Eksternal

1.2 melakukan konseling serta


perencanaan persalinan kepada ibu 4 3 2 2 48 VI
hamil yang memeriksakan
kehamilannya ke Puskesmas.

Money

2 Internal 2 2 2 2 16 VII
Menambahkan biaya operasional untuk
kemitraan bidan dan dukun yang di

65
dalam anggaran tahunan.

Methode

Internal

3.1 Pembinaan secara berkala terhadap 4 4 2 4 128 II


dukun bayi dengan cara pelatihan untuk
keterampilan peran sertanya terutama
3. pada saat persalinan yang dilakukan
oleh bidan.

Internal

3.2 melakukan konseling terhadap ibu 4 3 2 4 96 III


hamil baik di Puskesmas maupun di
Posyandu tentang persalinan sehat.

Market:

Internal
4. 4 5 2 2 80 IV
Melakukan penyuluhan kesehatan
tentang persalinan sehat.

Material

Internal

5.1 menyediakan kit bidan-dukun 3 3 2 3 54 V


5 sebagai bentuk dari kemitraan sehingga
terwujudnya suatu persalinan dengan
bekerja sama antara bidan dan dukun.

Berdasarkan hasil pembobotan dari tabel di atas maka prioritas pemecahan

masalah tentang rendahnya AKB yang tinggi karena asfiksia adalah penetapan

MOU kemitraan dukun bayi dan bidan sehingga terjalin sebuah kerjasama yang

66
baik dengan adanya sebuah kesepakatan tertulis yang tentunya dimengerti oleh

kedua pihak.

C. Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah

Adapun rencana tindakan pemecahan masalah dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan (planning)

a. Tujuan : Penetapan MOU (Memorandum of Understanding) Kemitraan Dukun

Bayi dan Bidan.

b. Pembentukkan panitia yang terdiri dari bidan dan Kepala Puskesmas Kelayan

Timur.

c. Menentukan sasaran kegiatan : Dukun bayi, Bidan dan Bidan yang bertugas di

unit KIA.

d. Menyusun materi dan metode penyampaian.

e. Menyusun jadwal pelaksanaan rapat Penetapan MOU (Memorandum of

Understanding) Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan.

f. Menentukan pemberi materi penyuluhan: Kepala Puskesmas atau Bidan KIA

g. Menentukan perangkat yang diperlukan: modul, perangkat presentasi berupa

laptop dan proyektor, alat peraga dan alat tulis

h. Menentukan tempat kegiatan

i. Menentukan sumber pendanaan : dana operasional tahunan puskesmas

67
2. Panitia (comitee)

Terdiri dari panitia pelaksana (organizing comitee) dan panitia pengawas

(steering commitee). OC bertugas mempersiapkan teknis pelaksanaan seperti

susunan acara, anggaran dana, waktu-tempat kegiatan, dan peralatan. SC bertugas

menyusun materi dan melatih pemberi materi.

A. Pelaksana Rapat

Penyelenggara : Kepala Puskesmas Kelayan Timur

Pimpinan rapat : Kepala Puskesmas Kelayan Timur

Peserta rapat : Dukun Bayi, Bidan dan Koordinator Bidan KIA

Hari/Tanggal : Senin, 28 Maret 2016 (12.00-13.00 WITA)

B. Materi Rapat

Penetapan MOU (Memorandum of Understanding) Kemitraan Dukun Bayi

dan Bidan. (terlampir)

C. Target Rapat

Diperoleh kesepakatan untuk Penetapan MOU (Memorandum of

Understanding) Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan.

D. Pendanaan

Sumber dana operasional puskesmas

E. Sarana

Peralatan yang tersedia di Puskesmas: proyektor, dan komputer

F. Evaluasi

Evaluasi hasil kegiatan program berupa angka kematian bayi akibat asfiksia

di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur.

68
3. Pelaksanaan Kegiatan

A. Penyelenggara : Unit KIA

B. Pelaksana : Kepala Puskesmas dan Bidan KIA

C. Sasaran : Seluruh dukun bayi, Bidan dan bidan yang bertugas di

KIA

D. Materi : Pengesahan MOU Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan.

E. Waktu Kegiatan : Rabu, 30 Maret 2016 (12.00-14.00 WITA)

F. Tempat : Puskesmas Kelayan Timur

G. Dana : Dana Operasional Tahunan Puskesmas

H. Kegiatan : Pengesahan MOU (Memorandum of Understanding)

Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan sesuai dengan MOU yang sudah

ditetapkan.

D. Evaluasi

 Jangka Pendek

Pengawasan terhadap pelaksanaan MOU kemitraan dukun bayi dan Bidan

oleh kepala puskesmas Kelayan Timur.

 Jangka Menengah

Terbangunnya kemitraan antara dukun bayi dan Bidan yang tercermin dari

persalinan keseluruhan dilakukan oleh tenaga kesehatan.

 Jangka Panjang

Menurunnya angka kematian bayi karena asfiksia di wilayah kerja Puskesmas

Kelayan Timur pada tahun 2016.

69

Вам также может понравиться

  • Panduan Kredensial (Dokter)
    Panduan Kredensial (Dokter)
    Документ26 страниц
    Panduan Kredensial (Dokter)
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    100% (1)
  • PPK Pulmo
    PPK Pulmo
    Документ22 страницы
    PPK Pulmo
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    100% (1)
  • PPK Mata
    PPK Mata
    Документ24 страницы
    PPK Mata
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет
  • PPK Anak
    PPK Anak
    Документ24 страницы
    PPK Anak
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет
  • PPK Kulit
    PPK Kulit
    Документ19 страниц
    PPK Kulit
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет
  • PPK THT
    PPK THT
    Документ28 страниц
    PPK THT
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет
  • Hafizian (1)
    Hafizian (1)
    Документ2 страницы
    Hafizian (1)
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет
  • Jadwal DPJP Bulan Agustus
    Jadwal DPJP Bulan Agustus
    Документ7 страниц
    Jadwal DPJP Bulan Agustus
    Muhammad Rizky Tri Aditya
    Оценок пока нет