Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Yupriana Asis, S.Pd., M.Pd.
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
BERBASIS QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS PUISI KIMIA PESERTA DIDIK SMAN 1 TAKALAR
ii
ABSTRAK
Pembelajaran di kelas seringkali sangat monoton dan membosankan bagi peserta didik. Oleh
karenanya penulis menerapkan pembelajaran kimia yang merupakan kajian otak kiri dipadukan
dengan kreatifitas otak kanan. Best Practice ini mengembangkan perangkat pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbasis Quantum Teaching pada
materi Ikatan Kimia. Metode pengembangan yang digunakan adalah Model Thiagarajan
(Model 4D). Model ini terdiri dari tahap pendefenisian, tahap desain, tahap pengembangan dan
tahap disseminasi. Perangkat Pembelajaran divalidasi oleh para ahli dan di ujicobakan di
SMAN 1 Takalar. Perangkat dinyatakan valid setelah divalidasi. Perangkat dinyatakan praktis
karena seluruh aspek dalam pembelajaran berada dalam kategori terlaksana secara keseluruhan.
Perangkat dinyatakan efektif dengan hasil sebagai berikut: 1) Kegiatan peserta didik dan Guru
terpenuhi, 2) Prestasi belajar peserta didik tuntas secara klasikal, 3) Peserta didik memberikan
respon positif pada perangkat Pembelajaran yang digunakan.
iii
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
iv
PENDAHULUAN
1
rapat guru-guru. Hal membuktikan bahwa proses pembelajaran belum mampu menarik minat
siswa. Salah satu penyebabnya adalah gaya mengajar guru yang belum sesuai dengan gaya
belajar siswa. Menurul Johnson (2009) mayoritas guru adalah pengguna otak kiri sedangkan
mayoritas siswa adalah penikir yang memakai otak kanan (kreatif). Mereka berpikir dengan
cara yang berbeda dengan guru yang suka pakai otak kiri dan para murid itu jadi tidak
bersemangat atau tidak tertarik dengan sekolah karena mereka dibuat seperti orang yang tidak
cerdas hanya karena mereka punya gaya belajar yang beda.
Situasi dalam kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa
mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Guru diharapkan dapat
menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat bekerjasama dalam kelompok serta
mengembangkan wawasannya. Melalui pembelajaran ini diharapkan guru dapat mengelola
kelas dengan lebih efektif (Lie, 2007). Penggunaan model STAD (Student Team Achievement
Division) bertujuan membangun kepercayaan diri siswa serta agar siswa mampu
menyampaikan kembali apa yang telah disampaikan guru kepada siswa yang lainnya
(Mahfudz: 2012). Model kooperatif tipe STAD tergolong model kooperatif yang sederhana jadi
masih perlu digunakan pendekatan lain sebagai tambahan agar lebih menarik.
Salah satu inovasi pembelajaran yang sedang berkembang di abad ke 21 ini adalah
Quatum Teaching. Quantum Teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala
nuansanya. Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan
yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis
dalam lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar
(Depotter, 2004). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Quantum Teaching adalah
orkrestasi atau simfoni bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk
belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua
kategori yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi
adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli sang
maestro terhadap orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap
instrumen. Dengan menggunakan pendekatan Quatum Teaching dapat tercipta suasana belajar
yang menyenangkan sehingga lebih meningkatkan motivasi belajar.
Penelitian ini menggabungkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
pendekatan Quantum Teaching dalam suatu perangkat pembelajaran agar tercipta suasana
belajar yang menyenangkan melalui kerjasama dalam kelompok-kelompok kooperatif sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar dan pencapaian tujuan pembelajaran lebih maksimal.
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam hal ini meliputi Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS berupa panduan untuk latihan pengembangan
aspek kognitif dan memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk
memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator
pencapaian hasil belajar yang ditempuh (Trianto, 2009).
RPP yang dimaksud adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada
pembelajaran terpadu yang menjadi pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran.
Komponen-komponen penting dalam rencana pembelajaran meliputi Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran,
sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi
2
(Trianto, 2009). Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian
pengembangan perangkat Pembelajaran Koperatif tipe STAD berbasis Quantum Teaching pada
materi Ikatan Kimia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah mengembangan perangkat Pembelajaran Koperatif tipe STAD dengan
berbasis Quantum Teaching untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi Kimia pada
materi Ikatan Kimia.
2. Bagaimanakah kualitas perangkat Pembelajaran Pembelajaran Koperatif tipe STAD
berbasis Quantum Teaching pada materi ikatan kimia ditinjau dari kevalidan, kepraktisan
dan keefektifan?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang meliputi
pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan tes hasil belajar (THB).
3
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Pengembangan perangkat pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan berbasis Quantum
Teaching dilaksanakan pada SMAN I Takalar.
Data hasil validasi para ahli untuk masing-masing Perangkat pembelajaran dianalisis
dengan mempertimbangkan masukan, komentar, dan saran-saran dari validator. Hasil analisis
tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk merevisi perangkat pembelajaran.
Proses analisis data kepraktisan perangkat pembelajaran adalah mencari rata-rata hasil
pengamatan dua observer untuk setiap aspek (𝐴𝑖 ̅̅̅), setiap kriteria (𝐾𝑖
̅̅̅), dan rata-rata (𝑋̅),
selanjutnya menentukan kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek
keterlaksanaan perangkat pembelajaran ( Nurdin, 2007):
1.5 ≤ M ≤ 2.0 terlaksana seluruhnya
0.5 ≤ M < 1.5 terlaksana sebagian
0.0 ≤ M < 0.5 tidak terlaksana
Keterangan:
M = Ai untuk mencari keterlaksanaan setiap aspek
M = X untuk mencari keterlaksanaan keseluruhan aspek.
4
3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru dianalisis dengan menghitung frekuensi
tiap kategori aktivitas pada semua subjek yang diamati yang dilakukan dengan cara:
1). Menghitung frekuensi rata-rata tiap indikator tiap pertemuan dilakukan dengan cara
menjumlahkan frekuensi aspek yang dimaksud dibagi banyaknya siswa yang
diamati.
2). Menghitung persentase tiap indikator tiap pertemuan dilakukan dengan cara
membagi frekuensi rata-rata tiap indikator tiap pertemuan dengan jumlah frekuensi
semua indikator pada pertemuan tersebut dikali 100%.
b. Pemilihan Media
Media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran kimia dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching pada
materi ikatan kimia adalah LCD, Laptop dan speaker sebagai alat presentasi bagi guru dan
memutar musik-musik klasik yang mengiringi proses pembelajaran saat TUMBUHKAN dan
saat bekerja secara berkelompok, serta menggunakan media cetak berupa buku siswa dan
lembar kegiatan siswa.
c. Pemilihan Format
Format rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan format
rencana pembelajaran dalam KTSP. Sesuai dengan prosedur KTSP, dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, alat dan sumber
belajar, serta penilaian. Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching.
d. Rancangan Awal
Kegiatan utama dalam tahap akhir kegiatan perencanaan adalah penulisan perangkat
pembelajaran. Pada tahap ini dihasilkan rancangan awal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar Siswa
5
2. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
a. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Validasi para ahli dilakukan untuk melihat validitas pembelajaran, isi, dan bahasa yang
mencakup semua perangkat yang dikembangkan. Hasil validasi para ahli digunakan sebagai
dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat
pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan dari para validator ini selanjutnya diujicobakan.
1) Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dan Guru
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching memenuhi kriteria keefektifan
yaitu lebih dari 50% memberikan respon posif, aktivitas guru dan siswa memenuhi batas
toleransi yang telah ditentukan serta ketuntasan klasikal yaitu 80% telah tercapai.
2) Deskripsi Data Angket Respon Siswa
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada Metode penelitian jika lebih dari 50% dari siswa
yang memberi respon positif terhadap minimal 70% jumlah aspek yang ditanyakan maka
daapat disimpulkan bahwa para bahwa siswa memberikan respon positif terhadap seluruh
aspek dari LKS dan cara guru mengajar.
1. KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan Best Practice Pengembangan Perangkat Pembelajaran ini
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pengembangan perangkatpembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis
Quantum Teaching dimulai dengan tahap pendefenisian. Setelah itu dilanjutkan
dengan pengembangan perangkat berupa RPP, LKS dan THB. Perangkat itu
divalidasi oleh para ahli dan direvisi sampai memenuhi kriteria valid. Selanjutnya
perangkat diujicobakan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifannya.
Perangkat yang telah dinyatakan valid, praktis dan efektif di disseminasikan ke
seluruh guru kimia di SMAN 1 Takalar.
2. Kualitas pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis Quantum Teaching yaitu: 1)
valid berdasarkan penilaian oleh ahli dengan sedikit revisi 2) praktis karena seluruh
aspek pembelajaran dapat terlaksana, dan 3) efektif karena pengelolaan
pembelajaran berada pada kategori sangat tinggi, aktivitas guru dan siswa berada
pada interval toleransi dan hasil belajar berada pada ketuntasan klasikal.
6
2. SARAN
Berdasarkan hasil temuan pada Best Practice ini dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan bahkan meriah dan
menyenangkan, maka guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat memacu kerja
otak kiri dan otak kanan.
2. Pada saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis Quantum Teaching,
guru sebaiknya memperhatikan alokasi waktu dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
3. Guru harus dilatih untuk mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang sesuai
dengan dunia peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN_LAMPIRAN
1. Foto-Foto Kegiatan
8
2. Puisi Kimia
IKATAN KIMIA
IKATAN ION
9
IKATAN KOVALAEN
10
3. Langkah-Langkah Kegiatan RPP
11
4. LKS
12
13
14
15
16
5. THB
I. PETUNJUK
1. Tulislah Nama, NIS dan Kelas Anda pada Lembar Jawaban
2. Jawablah soal dengan singkat dan jelas
II. SOAL
1. Jelaskan bagaimana kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan
2. Diketahui nomor atom Be, O dan Cl berturut-turut adalah 4,8 dan 17.
Gambarkan lambang Lewisnya.
3. Tentukan Rumus Kimia dan jenis ikatanyang terbentuk jika atom Mgbergabung
dengan atom Br. Diketahui Mg (Z=12) dan Br (Z=17).
4. Gambarkan struktur Lewis dan jenis ikatan yang terdapat pada molekul unsur
Cl2, O2 dan N2. Diketahui Cl (Z=17), O (Z=16) dan N (Z=7).
5. Tunjukkan ikatan kovalen koordinasi pada HNO3. Diketahui H (Z=1), N (Z=7),
O (Z=8).
6. Diketahui keelektronegatifan H=2,1 ; Cl=3,4 ; Br=2,5 dan F=4,0. Urutkan
kepolaran ikatan HCl, HBr dan HF.
7. Sebutkan 3 contoh senyawa kovalen non polar.
8. Jelaskan dengan memberikan contoh hubungan antara bentuk molekul dan
kepolaran ikatan.
9. Apa pengertian ikatan logam
10. Perhatikan tabel berikut:
Titik Titik Kelarutan Daya Hantar
Zat o o
Leleh C Didih C dalam air Padatan Lelehan
A 801 1.465 larut Tidak Baik
menghantar
B -114,8 -89,9 larut Tidak Baik
menghantar
C 782 1600 larut Baik Baik
D 5,5 80,1 Tidak larut Tidak Tidak
menghantar menghantar
Di antara ke lima zat itu manakah yang termasuk senyawa ion dan mana yang
merupakan senyawa kovalen? Jelaskan jawabanmu!
17
BIODATA
18