Вы находитесь на странице: 1из 40

JURUSAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN NEONATUS

Nama Mahasiswa :Darma Putra R S Tempat Praktik : Ruang 11 Perinatologi


NIM : 180070300111059 Tanggal Praktik : 25 – 30 Maret 2019

A. Identitas Klien
Nama Bayi : By. Ny. A
Lahir/Usia : 19 Maret 2019/ 7 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Register : 190xxxx
No. Gelang : 114xxxxxx
Tanggal Masuk : 19 Maret 2019
Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2019
Nama Ayah : Tn. S
Nama Ibu : Ny. A
Alamat : Lawang Malang
Suku : Jawa
Bahasa Utama : Jawa
Pendidikan Ayah : SMP
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Usia Ayah/Ibu :32 th / 29 th
Diagnosa Medis :
1. Prematur + BBLR
2.Distress napas o.k HMD dd Neonatus Pnemounia
3. Hiperbilirubin indirect

B. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Bayi baru lahir SCTP atas indikasi G2P1001Ab000 usia kehamilan 36-37 minggu
dengan Eklamsia, Hipertensi Emergency, bayi lahir tidak langsung menangis, tonus otot
lemah, ketuban jernih, BBL 1862 gr, dengan panjang 37 cm bayi lahir tidak langsung
menangis, nilai apgar skor pada menit pertama yaitu 3 dan pada menit kedua yaitu
5.pada menit ketiga yaitu 7. Kemudian, Bayi ditransfer ke ruang perinatologi dengan O2
single nasal pronge.
Bayi menderita hiperbilirubinemia semenjak bayi lahir dengan tanda-tanda kuning di
badan kemudian dilakukan pemeriksaan lab pada tanggal 19/03/2019. Hasil pemerikaan
darah menunjukkan bilirubin total sejumlah 10,72 mg/dL dan semakin memburuk pada
hasil lab tanggal 24/03/2919 menunjukkan hasil lab 12,67 mg/dL. Bayi menjalani foto
terapi 12-24 jam
Saat ini bayi terlihat tenang dan sesekali menangis. Terpasang plug pada
ekstremitas atas kanan..

C. Riwayat Klien
Apgar Score :3- 5
Usia gestasi : 36- 37 minggu
Berat Badan Lahir : 1862 gram
Panjang Lahir : 42 cm

D. Riwayat Kehamilan
Perawatan Antenatal (ANC) : □ Teratur √ Tidak teratur : 1 kali
Tempat Pemeriksaan (ANC) : Bidan
Komplikasi kehamilan : □ Diabetes √ Eklamsi □Jantung
√Hipertensi
□ Lainnya, sebutkan ..........................................
E. Riwayat Persalinan yang Lalu
No BB lahir JenisJenis Persalinan Komplikasi Kondisi Riwayat
Kelamin Pesalinan Imunisasi

- 11 3200 gram Perempuan Spontan Tidak adaBayi menangis Lengkap


lemah,
22 1862 gram Laki-laki SC Hipertensi, Menangi Belum
Eklamsia s lemah
apgar skor
3-5

F. Pengkajian Fisik Neonatus


1. Keadaan umum : Lemah
a. Kesadaran : 456
b. Tanda-tanda vital
TD : - mmHg Nadi : 148 x/menit PB : 42 cm
Suhu : 35,9 °C RR : 54 x/menit BB : 1862 gram
SpO2 : 96 % LK : 32 cm LD : 30 cm
LP : 28,5 cm LILA : 7,5 cm
2. Kulit
a. Warna kulit : √ Pink □ Pucat √Kuning □ Mottled
b. Sianosis : □ Pada kuku □ Pada sekitar mulut □ Pada sekitar mata
□ Ekstremitas atas □ Ekstremitas bawah □ Pada seluruh tubuh
(tidak ada siaonisi)
c. Kemerahan (rash) : □ Ada , sebutkan √ Tidak ada
d. Tanda lahir : □ Ada, sebutkan : tidak ada.............................................................
e. Turgor kulit : √Elastis □ Tidak elastis □ Edema
f. Suhu : 35,9. °C
g. Lanugo : pada pundak, lengan dan kaki, daerah pipi, dahi
h. Lapisan lemak subcutan : masih belum terbentuk
i. Skor kramer : 4 Tampak kuning pada kepala leher tungkai bawah, lengan dan kaki
dibawah lutut
3. Leher dan kepala
a. Lingkar kepala : 32. cm
b. Fontanel anterior : √Lunak □ Tegas □ Datar □ Menonjol
□ Cekung
c. Satura sagital : √Tepat □ Terpisah □ Menjauh □ Tumpang Tindih
d. Gambaran wajah : √ Simetris □ Asimetris
e. Caput succeddeneum :
f. Cephal hematoma : tidak ada
g. Telinga : √Normal □ Abnormal , sebutkan :tulang rawan bayi sudah terbentuk
h. Hidung : √ Simetris □ Asimetris □ Keluaran □ Nafas cuping hidung
□ Lainnya, sebukan ..........................

i. Mata : √Bersih □ Keluaran √ Ikterik □ Perdarahan


j. Mulut : □ Bibir sumbing □ Sumbing langit-langit/palatum √ (Normal)
Mukosa Mulut : √Lembab □ Kering
4. Dada dan paru
a. Bentuk : √Simetris □ Asimetris
b. Down Score :

Nilai 0 1 2

Frekuensi Nafas √ 60x/mnt 60- 80x/mnt ≥ 80x/mnt

Retraksi Tidak ada √ Retraksi ringan Retraksi berat


Sianosis Tidak √ Tidak ada hilang dengan O2 menetap dengan O2

Air Entry √Ada Menurun Tidak terdengar

(udara masuk)

Merintih √ Tidak ada Terdengar dengan □ Terdengar tanpa alat

Stetoskop Bantu

Jumlah skor 1

● Skor < 3 : Tidak ada gawat nafas


● Skor 3-6 : Gawat nafas
● Skor > 6 : Ancaman gawat nafas
c. Suara nafas : □ Kanan kiri sama □ Tidak sama √ Bersih
□ Ronkhi □ Wheezing
d. Respirasi :
√ Spontan tanpa alat bantu
□ Spontan dengan alat bantu, sebutkan :
□ Tidak spontan, sebutkan :.................................................................................

5. Jantung
a. Bunyi jantung : √ S1 √ S2 □ Murmur □ Lain-lain, sebutkan :.........................
b. CRT : < 2 dtk
c. Denyut nadi : Frekuensi : 148 x/menit
√ Kuat □ Lemah □ Teratur □ Tidak teratur

6. Abdomen
a. Lingkar perut : 28,5 cm
√ Lunak □ Tegas □ Datar □ Distensi
b. Umbilikus/tali pusat : □ Basah √ Kering □ Bau
□ Warna, sebutkan tertutup kassa
7. Genital
□ Perempuan normal
√Laki-laki bentuk normal , testis belum turun
□ Abnormal, sebutkan: .....................................................................
8. Anus
√ Normal ( berlubang) □ Tidak normal,
sebutkan:.............................................
□ Pengeluaran mekonium □ Hari ke 1

9. Ekstermitas
a. Gerakan : √ Bebas □ Terbatas □ Tidak terkaji
b. Ekstermitas atas : √ Normal □ Abnormal, sebutkan :
c. Ekstermitas bawah : √ Normal □ Abnormal, sebutkan :

10. Spina atau Tulang Belakang


√ Normal □ Abnormal, sebutkan : .....................

11. Refleks primitif


√Moro
□ Menggenggam : □ Kuat v Lemah
□ Menghisap : □ Kuat √ Lemah
□ Rooting : □ Kuat √ Lemah
□ Babinski : √ Ada
□ Tonic neck : √ Ada

12. Tonus atau Aktivitas


a. Aktivitas : □ Aktif √ Tenang □ Letargi □ Kejang
b. Menangis : □ Keras √ Lemah □ Melengking □ Sulit menangis

G. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI : Iya
b. Pemberian susu formula : Tidak pernah
c. Jumlah pemberian : 35 cc tiap 3 jam
d. Cara pemberian : melalui DOT

H. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti dengan ibu dan ayah
Genogram :
Tn. Ny.A
32 th 29
th

By.Ny.A
6 th
7 hr

Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
X= Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
= garis pernikahan
= garis keturunan

b. Kelahiran sekarang diharapkan / tidak diharapkan : kelahiran yang diharapkan


c. Praktik budaya yang berhubungan dengan kelahiran : tidak ada kepercayaan yang
aneh
d. Perencanaan makan bayi : memberikan ASIP
e. Masalah sosial/ekonomi yang penting : tidak ada masalah sosial/ekonomi yang
penting.
f. Hubungan orang tua dengan bayi : orang tua bayi terbatas bertemu dengan bayi
karena bayi dilakukan observasi

I. Terapi
- O2 ruangan
- IVFD plug
- IV Aminophilyn 3x5mg (6 ug/kgBB/hari)
- Pemberian PO interlac 1 x 5 tetes
- Pemberian PO Fe 1 x4 gr
- Pemberian PO Zink 1 x 4 mg
- Pemberian PO Nystatin 3 x 1 cc
- Pemberian Diet ASI/ASIP dan HMF 8 x 33 cc (280 cc, 150cc/kgBB, 196 kkal/hari)
- Foto terapi 12 jam sampai dengan 24 jam / hari
-
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
19 Maret 2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hb 17,90 gr/dl 13,4-17,7
Eritrosit 4,52 106/uL 4,0-5,0
Leukosit 9,34 103/uL 4,7-11,3
Hematokrit 48,30 % 40-47
Trombosit 179 x 103/uL 142-424 103
MCV 106,90 fL 80-93
MCH 39,60 pg 27-31
MCHC 37,10 g/dL 32-36
RDW 16,80 % 11,5-14,5
PDW 9,7 fL 9-13
MPV 9,1 fL 7,2-11,1
P-LCR 18 % 15-25%
PCT 0,16 % 0,150-0,400
NRBC absolut 0,90 103/uL
NRBC Percent 9,6 %
Hitung jenis
● Eosinofil 0,6 % 0-4
● Basofil 0,2 % 0-1
● Neutrofil 56,1 % 51-67
● Limfosit 28,9 % 25-33
● Monosit 14,2 % 2-5
● Eosinofil Absolut 0,06
● Basofil Absolut 0,02 %
● Neutrofil Absolut 5,23
● Limfosit Absolut 2,70
● Monosit Absolut 1,33
● Immature granulosit 0,60
● Immature granulosit 0,06
%
GDS 96 mg/Dl < 200
21 Maret 2019
Faal Hati
Bilirubin Total 10,72 mg/dL < 1,0
Bilirubin Direk 0,40 mg/dL < 0,25
Bilirubin Indirek 10,26 mg/dL < 0,72
Inflamasi
CRP Kuantitatif 0,04 mg/dL < 0,3
24 Maret 2019
Faal Hati
Bilirubin Total 12,67 mg/dL < 1,0
Bilirubin Direk 1,02 mg/dL < 0,25
Bilirubin Indirek 11,65 mg/dL < 0,72

Babygram pada 14 maret 2019

Cor : Bentuk, ukuran dan posisi normal

Aorta : Dilatasi (-), elongasi (-), kalsifikasi (-)

Trakea : Ditengah
Pulmo : Corakan vaskuler normal. Hilus D/S normal

Tampak infiltrat pada reticulogranuler pada lapang atas tengah


bawah paru kanan dan lapang atas paru kiru

Sudut Costophrencius : Lancip

Hemidiapragma D/S : Dome Shaped

Pre peritoneal fat line : Normal

Kontur hepar/ lien : Normal

Kontur ren D/ S : Tertutup oleh udara usus

Psoas line : Tertutup oleh udara usus

Distribusi udara usus : meningkat disertai penebalan dinding intestine dan lusensi pada
dinding intestine

Skeleton : Normal, tidak tampak lesi litik/ blastik/ garis fraktur

Soft tissue : Normal

Kesimpulan :

- HMD grade I

- Penebalan dinding intestine disertai pneumatosis intestine sesuai dengan NEC


grade IIb

BOF pada 21 Februari 2019

Pre peritoneal fat line : Normal

Psoas line : tertutup udara usus

Kontur hepar/ lien : Normal

Kontur ren D/ S : tertutup udara usus

Skeleton : Normal, tidak tampak lesi litik/ blastik. Tidak tampak osteofit

Tampak ground glas opasiti pada cavum abdomen disertai distribusi udara usus dominan di
central

Tidak tampak gambaran batu radioopak

Tampak terpasang umbilical catheter dengan ujung pada hemiabdomen kanan setinggi V.
Th11

Kesimpulan : Suspek ascites


ANALISIS DATA

N Data Etiologi Masalah


o keperawatan
1. Ds : BBLR Resiko Hipotermia

Do : Pengaturan regulasi suhu tubuh
- Bayi tampak menggigil belum matur atau belum
saat akan dilakukan sempurna
perawatan dan ↓
diberikan ASIP melalui Bayi belum dapat beradaptasi dari
DOT intrauterine ke ekstrauterin
- S : 35,9 C, RR : 54 ↓
x/mnt, N: 148 x/mnt Bayi mudah mengalami
- Bayi ditempatkan pada
kehilangan panas tubuh
alat foto terapi
- Ruangan ber AC ↓
- BB : 1862 gr Bayi menggigil ketika dikelurkan
- Lanugo : pada pundak,
dari inkubator
lengan dan kaki,

daerah pipi, dahi
- Lapisan lemak Resiko Hipotermia

subcutan : belum
terbentuk
- Skor kramer : 4
- Pemberian ASIP 8 x 35
cc

2. Ds : BBLR Ketidakefektifan
↓ pola menyusui bayi
Lahir Uk 36-37
Do : ↓
- Uk 36-37 mgg Koordinasi menghisap dan
- BBL : 1862 gr menelan bayi mulai terbentuk
- PB : 42 cm
- Lingkar kepala : 32 cm ↓
- Lingkar dada : 30 cm Kemampuan daya menghisap
- Pemberian susu ASI
putting atau dot bayi kurang
sebanyak 35 cc per 3

jam
Ketidakefektifan pola menyusui
bayi
3. Ds : Bayi baru lahir Resiko infeksi

Sistem imun sangat rendah dan
Do : mudah untuk masuknya
- Usia bayi 7 hari mikroorganisme
- Pasien terdiagnosa ↓
neonatal pneumonia Terinfeksi oleh mikroorganisme
- S: 35,9OC
- Bilirubin Total : 12,67 (inhalasi, aspirasi, hematogenik)

mg/dL ↓
- Bilirubin direk : 1,02 Klien terdiagnosa neonatal
mg/dL pneumonia
- Bilirubin indirek : 11,65

mg/dL Resiko infeksi

4 Ds : BBLR Neonatal Jaundice



Do : Peningkatan produksi bilirubin tak
- S : 35,9 C, RR : 54 terkonjugasi dalam darah

x/mnt, N: 148 x/mnt ↓


- Bayi ditempatkan pada
Hiperbilirubinemia
alat foto terapi

- Ruangan ber AC
- BB : 1862 gr Bayi tampak kuning
- Lanugo : pada pundak, ↓
lengan dan kaki, Neonatal Jaundice
daerah pipi, dahi
- Lapisan lemak
subcutan : belum
terbentuk
- Bayi tampak kuning
pada bagian tangan
kaki leher kepala
- Skor kramer : 4
- Pemberian ASIP 8 x 35
cc

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Resiko Hipotermia b/d pengaturan regulasi suhu tubuh belum matur pada BBLR
2. Ketidak efektifan pola menyusui bayi b/d faktor biologis kurangnya kemampuan bayi
dalam menghisap ASI pada BBLR
3. Resiko infeksi b/d sistem kekebalan imun pada BBLR
4. Neonatal Jaundice b/d peningkatan produksi bilirubin tak terkonjugasi dalam darah

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1


● Resiko Hipotermia
● Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan bayi
terhindar dari resiko hipotermi
● Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC

NOC: Termoregulasi
No Indikator 1 2 3 4 5
Menggigil atau tremor saat
1
dingin
2 Nadi radial
3 Tingkat pernafasan
4 Penurunan suhu tubuh
5 Hipotermi
6 Perubahan wara kulit
Keterangan :
1. Sangat berat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
NIC : Pengaturan suhu
1. Memasang alat monitor suhu secara kontinu
2. Memberikan selimut hangat dan matras yang hangat pada bayi
3. Menempatkan bayi di bawah penghangat atau didalam inkubator bayi
4. Meminimalkan waktu untuk membuka pintu atau lubang inkubator kecuali pada saat
memberikan ASI dan memandikan bayi
5. Memandikan dan menyeka bayi dengan menggunakan air hangat
6. Meminimalkan mengeluarkan bayi dari incubator
NIC : Metode kangguru
1. Menjelaskan keuntungan dan implikasi dari metode kangguru
2. Memastikan bahwa stastus fisiologis bayi memenuhi untuk dapat berpartisipasi
dalam metode kangguru
3. Menganjurkan ibu untuk melepas baju dan menggunakan baju yang berkancing
setelah bayi di diposisikn pada dada ibu
4. Memposisikan bayi telungkup pada dada ibu dengan menggunakan kain pengikat
khusus yang digunakan untuk membantu implikasi dari metode kangguru
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
Menganjurkan ibu untuk menstimulus agar bayi dapat menghisap ASI dengan kuat

Diagnosa Keperawatan No. 2


● Ketidak efektifan pola menyusui bayi
● Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan baik
● Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC

NOC: Status Nutrisi bayi


No Indikator 1 2 3 4 5
1 Intake cairan lewat selang
2 Intake cairan lewat mulut
Keterangan :
1. Sangat berat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
NIC : Managemen Nutrisi
1. Mengitung kebutuhan makanan dan minuman yang dibutuhkan pasien
2. Mengkaji adanya riwayat alergi pada klien
3. Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
4. Memastikan ASI diberikan dalam suhu yang sesuai atau hangat
5. Memonitor BB klien
6. Memberikan nutrisi yang sudah ditentukan melalui selang OGT (8 x 30 cc)
NIC: Konseling laktasi
1. Memberikan informasi tentang baik secara fisiologi dan secara psikologis
2. Mengkoreksi konsep dan informasi yang salah mengenai menyusui
3. Membantu adanya kelekatan bayi ke dada ibu dengan cara yang tepat
4. Memonitor kemampuan bayi menghisap
5. Mengajarkan ibu bagaimana melakukan perawata puting susu
6. Mengajarkan ibu cara memarah atau memompa ASI dengan tepat
7. Mengajarkan ibu cara menyimpan ASI perah dan jangka waktunya
8. Mengajarkan ibu untuk merangsang ASI dengan cara pijat payudara / metode
kangguru
Diagnosa Keperawatan No. 3
● Risiko Infeksi
● Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien dapat
terhindar dari risiko infeksi.
● Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC

NOC : Keparahan Infeksi

No Indikator 1 2 3 4 5
Ketidakstabilan Suhu
1
tubuh
2 Hipotermi
3 Tanda-tanda infeksi
Keterangan :
1. Sangat berat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal

NIC : Perlindungan Infeksi


1. Memonitor tanda vital
2. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi baik lokal maupun sistemik
3. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis dan antisepsis
4. Meningkatkan asupan nutrisi yang cukup

NIC : Kontrol Infeksi


1. Mempertahankan lingkungan tetap bersih
2. Membedakan peralatan ada setiap pasien
3. Mengajarkan ibu klien untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi
4. Membatasi jumlah pengunjung
5. Menginstruksikan kepada tenaga kesehatan untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah perawatan pasien
6. Berkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik (PO eritromicyn 3 x 10 gr)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No
Jam Intervensi Respon Klien TTD
Dx
1 07.00 – - Memasang alat monitor suhu secara kontinu S:
12.00 - Menempatkan bayi didalam alat foto terapi bayi
- Meminimalkan waktu untuk membuka pintu atau O:
lubang alat foto terapi kecuali pada saat - Bayi tampak tenang dan tidak menggil saat ditempatkan
memberikan ASI dan memandikan bayi di dalam inkubator bayi dengan suhu 37,3 oC
- Bayi tampak menggigil atau tremor saat dikeluarkan dari
- Memandikan dan menyeka bayi dengan
inkubator ketika akan dilakukan perawatan
menggunakan air hangat - S : 36,0 Oc
- Melakukan pemasangan OGT karena bayi tidak - Bayi tampak tenang dan tertidur saat dilakukan foto
menghisap dengan baik terapi
- Meminimalkan mengeluarkan bayi dari alat foto
terapi
- Memberikan ASIP sesuai dengan Advice kebutuhan
bayi 35 cc setiap 3 jam
- Memindahkan bayi ke alat inkubator
2 07.00 – - Mengkaji adanya riwayat alergi pada klien S:
12.00 - Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
- Memastikan ASIP diberikan dalam suhu yang
O:
sesuai atau hangat
- Memberikan nutrisi yang sudah ditentukan melalui - Bayi tampak tenang dan tertidur setelah minum susu
selang OGT (8 x 35 cc) lewat OGT
- Memonitor kemampuan bayi menghisap - ASIP masuk 35 cc (+) Muntah (-)
- Memastikan semua susu masuk, menghindari
terjadinya muntah

3 07.00 – - Memonitor tanda vital S:


12.00 - Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi baik
lokal maupun sistemik O:
- Melakukan tindakan perawatan secara asepsis
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
dan antisepsis - S: 36,5OC
- Meningkatkan asupan nutrisi yang cukup - Terapi antibiotik telah diberikan
- Mempertahankan lingkungan tetap bersih - Klien tampak tenang
- Membedakan peralatan ada setiap pasien
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
perawatan pada bayi
- Berkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
(PO Nystatin 3 x 1 cc)

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny A Tanggal : 26 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur & BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Hipotermia
S O A P I E
- Bayi tampak Resiko NOC : Termoregulasi - Memasang alat monitor S :
tenang dan Hipotermia No Indikator 1 2 3 4 5 suhu secara kontinu O:
Menggigil atau
tidak menggigil - Memberikan selimut
- Bayi tampak tenang
saat 1 tremor saat
hangat pada bayi dan tidak menggil saat
ditempatkan di dingin
- Menempatkan bayi ditempatkan di dalam
2 Nadi radial
dalam Tingkat didalam inkubator bayi
3 inkubator bayi dengan
inkubator bayi pernafasan - Meminimalkan waktu suhu 37,2 oC
dengan suhu Penurunan suhu - Bayi tampak menggigil
4 untuk membuka pintu atau
37,2 oC tubuh atau tremor saat
lubang inkubator kecuali
- Bayi tampak 5 Hipotermi
Perubahan wara pada saat memberikan dikeluarkan dari
menggigil atau 6
kulit ASI dan memandikan bayi inkubator ketika akan
tremor saat
- Memandikan dan dilakukan metode
dikeluarkan NIC : Pengaturan suhu menyeka bayi dengan kangguru dengan ibu
dari inkubator 1. Memasang alat monitor suhu secara kontinu - S : 36,5 Oc
menggunakan air hangat
ketika akan 2. Memberikan selimut hangat dan matras yang A: Masalah teratasi
- Meminimalkan
dilakukan sebagian
hangat pada bayi
mengeluarkan bayi dari
metode 3. Menempatkan bayi di bawah penghangat atau P: Lanjutkan Intervensi
incubator
kangguru didalam inkubator bayi
- Menganjurkan ibu untuk
dengan ibu 4. Meminimalkan waktu untuk membuka pintu
- S : 36,5 melepas baju dan
atau lubang inkubator kecuali pada saat
Oc................... menggunakan baju yang
memberikan ASI dan memandikan bayi
........ berkancing setelah bayi di
5. Memandikan dan menyeka bayi dengan
diposisikan pada dada ibu
menggunakan air hangat
- Memposisikan bayi
6. Meminimalkan mengeluarkan bayi dari
telungkup pada dada ibu
incubator
dengan menggunakan
kain pengikat khusus yang
digunakan untuk
membantu implikasi dari
metode kangguru
- Menganjurkan ibu untuk
memberikan ASI sesuai
dengan kebutuhan bayi
- Menganjurkan ibu untuk
menstimulus agar bayi
dapat menghisap ASI
dengan kuat

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 26 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur & BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Ketidak efektifan pola menyusui bayi
S O A P I E
● Bayi tampak Ketidaksei NOC : Status Nutrisi Bayi - Mengkaji adanya riwayat S:
tenang mbangan alergi pada klien O:
No Indikator 1 2 3 4 5
setelah Nutrisi 1 Intake makanan - Menentukan jumlah kalori - Bayi tampak tenang dan
diberikan Kurang dari
susu Kebutuhan lewat selang yang dibutuhkan tertidur setelah minum
● Bayi mau Tubuh Intake makanan - Memonitor BB klien
2 susu lewat DOT
belajar - Memastikan ASI diberikan
lewat mulut - Bayi mau menyusu
menghisap NIC : Managemen Nutrisi dalam suhu yang sesuai
atau menetek dengan baik dan tampak
1. Mengitung kebutuhan makanan dan minuman atau hangat
pada puting belajar untuk menghisap
- Memberikan nutrisi yang
ibu yang dibutuhkan pasien
putting ibu saat
● Diberikan 2. Mengkaji adanya riwayat alergi pada klien sudah ditentukan melalui
ASIP 8 x 35 3. Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan dilakukan metode
DOT (8 x 35 cc)
4. Memastikan ASI diberikan dalam suhu yang
cc................... - Memonitor kemampuan kangguru dengan ibu
........ sesuai atau hangat - Bayi tampak tenang dan
bayi menghisap
5. Memonitor BB klien
tertidur setelah menyusu
6. Memberikan nutrisi yang sudah ditentukan
pada ibunya saat
melalui selang OGT (8 x 30 cc)
metode kangguru
- Diberikan ASIP 8 x 35cc
A: Masalah teratasi
sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny A Tanggal : 26 Maret 2019
Diagnosa Medis : Premature & BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Infeksi
S O A P I E
- Tidak ada Resiko NOC : Keparahan Infeksi - Memonitor tanda vital S:
Infeksi - Memonitor adanya tanda
tanda-tanda No Indikator 1 2 3 4 5 O:
Ketidakstabilan dan gejala infeksi baik
infeksi
1 - Tidak ada tanda-tanda
- S: 36,8OC suhu tubuh lokal maupun sistemik
- Terapi 2 Hipotermia - Melakukan tindakan infeksi
Tanda-tanda - S: 36,8OC
antibiotik 3 perawatan secara
infeksi - Terapi antibiotik telah
telah asepsis dan antisepsis
diberikan
NIC : Perlindungan Infeksi - Meningkatkan asupan
diberikan - Klien tampak tenang
- Klien tampak 1. Memonitor tanda vital nutrisi yang cukup
A: Masalah teratasi
2. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi baik - Mempertahankan
tenang sebagian
lokal maupun sistemik lingkungan tetap bersih
3. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis - Membedakan peralatan P: Lanjutkan Intervensi
dan antisepsis ada setiap pasien
4. Meningkatkan asupan nutrisi yang cukup - Mengajarkan ibu klien
untuk mencuci tangan
NIC : Kontrol Infeksi menggunakan sabun
1. Mempertahankan lingkungan tetap bersih sebelum dan sesudah
2. Membedakan peralatan ada setiap pasien kontak dengan bayi
3. Mengajarkan ibu klien untuk mencuci tangan - Membatasi jumlah
menggunakan sabun sebelum dan sesudah
pengunjung
kontak dengan bayi - Mencuci tangan sebelum
4. Membatasi jumlah pengunjung
dan sesudah melakukan
5. Menginstruksikan kepada tenaga kesehatan
perawatan pada bayi
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
perawatan pasien
6. Berkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
(PO eritromicyn 3 x 10 gr)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 27 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Hipotermia
S O A P I E
- Bayi tampak Resiko NOC : Termoregulasi - Memasang alat monitor S :
tenang dan Hipotermia suhu secara kontinu
No Indikator 1 2 3 4 5 O:
tidak menggigil Menggigil atau - Mengobservasi bayi
- Bayi tampak tenang
saat 1 tremor saat - Memberikan selimut
dan tidak menggil saat
ditempatkan di dingin hangat pada bayi
ditempatkan di dalam
dalam 2 Nadi radial - Menempatkan bayi
Tingkat alat foto terapi bayi
inkubator bayi 3 didalam alat foto terapi
pernafasan dengan suhu 37,2 oC
dengan suhu bayi
Penurunan suhu - Bayi tampak menggigil
37,2 oC 4
tubuh - Memandikan dan atau tremor saat
- Bayi tampak 5 Hipotermi menyeka bayi dengan dilakukan perawatan
menggigil atau Perubahan wara
6 menggunakan air hangat bayi
tremor saat kulit
- Meminimalkan - S : 36,5 Oc
dilakukan
NIC : Pengaturan suhu mengeluarkan bayi dari A: Masalah teratasi
perawatan sebagian
- Bayi dilakukan 1. Memasang alat monitor suhu secara kontinu alat foto terapi
P: Lanjutkan Intervensi
foto terapi 2. Memberikan selimut hangat dan matras yang
- S : 36,5 hangat pada bayi
c...................... 3. Menempatkan bayi di bawah penghangat atau
..... didalam inkubator bayi
4. Meminimalkan waktu untuk membuka pintu atau
lubang inkubator kecuali pada saat memberikan
ASI dan memandikan bayi
5. Memandikan dan menyeka bayi dengan
menggunakan air hangat
6. Meminimalkan mengeluarkan bayi dari incubator
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 27 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Ketidak efektifan pola menyusui bayi
S O A P I E
● Bayi tampak Ketidaksei NOC : Status Nutrisi Bayi - Mengkaji adanya riwayat S:
tenang mbangan alergi pada klien O:
No Indikator 1 2 3 4 5
setelah Nutrisi Intake makanan - Menentukan jumlah kalori - Bayi tampak tenang dan
diberikan Kurang dari 1
lewat selang yang dibutuhkan tertidur setelah minum
susu Kebutuhan
Intake makanan - Memonitor BB klien susu lewat DOT
● Bayi mau Tubuh 2 - Memastikan ASI diberikan - Bayi mau menyusu
belajar lewat mulut
menghisap NIC : Managemen Nutrisi dalam suhu yang sesuai dengan baik melalui
DOT 1. Mengitung kebutuhan makanan dan minuman atau hangat DOT
● Diberikan - Memberikan nutrisi yang - Bayi tampak tenang dan
yang dibutuhkan pasien
ASIP 8 x 35
2. Mengkaji adanya riwayat alergi pada klien sudah ditentukan melalui tertidur setelah menyusu
cc................... 3. Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan DOT (8 x 35 cc) - Diberikan ASIP 8 x 35cc
........ 4. Memastikan ASIP diberikan dalam suhu hangat
- Memonitor kemampuan A: Masalah teratasi
5. Memberikan nutrisi yang sudah ditentukan
bayi menghisap sebagian
melalui selang OGT (8 x 35 cc)
P: Lanjutkan Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 27 Maret 2019
Diagnosa Medis : Premature dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Infeksi
S O A P I E
- Tidak ada Resiko NOC : Keparahan Infeksi - Memonitor tanda vital S:
Infeksi - Memonitor adanya tanda
tanda-tanda O:
No Indikator 1 2 3 4 5
dan gejala infeksi baik
infeksi Ketidakstabilan
- S: 36,5OC 1 - Tidak ada tanda-tanda
suhu tubuh lokal maupun sistemik
- Terapi 2 Hipotermia - Melakukan tindakan infeksi
antibiotik Tanda-tanda perawatan secara - S: 36,5OC
3
infeksi - Terapi antibiotik telah
telah asepsis dan antisepsis
- Meningkatkan asupan diberikan
diberikan NIC : Perlindungan Infeksi
- Klien tampak tenang
- Klien tampak nutrisi yang cukup
1. Memonitor tanda vital
- Mempertahankan A: Masalah teratasi
tenang 2. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi baik
sebagian
lokal maupun sistemik lingkungan tetap bersih
3. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis - Membedakan peralatan P: Lanjutkan Intervensi
dan antisepsis ada setiap pasien
4. Meningkatkan asupan nutrisi yang cukup - Membatasi jumlah
pengunjung
- Mencuci tangan sebelum
NIC : Kontrol Infeksi
dan sesudah melakukan
1. Mempertahankan lingkungan tetap bersih
2. Membedakan peralatan ada setiap pasien perawatan pada bayi
3. Mengajarkan ibu klien untuk mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi
4. Membatasi jumlah pengunjung
5. Menginstruksikan kepada tenaga kesehatan
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
perawatan pasien
6. Berkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
(PO eritromicyn 3 x 10 gr)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 28 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Hipotermia
S O A P I E
- Bayi tampak Resiko NOC : Termoregulasi - Memasang alat monitor S :
tenang dan Hipotermia suhu secara kontinu
No Indikator 1 2 3 4 5 O:
tidak menggigil Menggigil atau - Mengobservasi bayi
- Bayi tampak tenang
saat 1 tremor saat - Memberikan selimut
dan tidak menggil saat
ditempatkan di dingin hangat pada bayi
ditempatkan di dalam
dalam 2 Nadi radial - Menempatkan bayi
Tingkat inkubator dengan suhu
inkubator bayi 3 didalam alat inkubator
pernafasan 37,2 oC
dengan suhu - Memandikan dan
Penurunan suhu - Bayi tampak menggigil
37,2 oC 4
tubuh menyeka bayi dengan atau tremor saat
- Bayi tampak 5 Hipotermi menggunakan air hangat dilakukan perawatan
menggigil atau Perubahan wara
6 - Meminimalkan bayi
tremor saat kulit
mengeluarkan bayi dari - S : 36,2 Oc
dilakukan
alat inkubator A: Masalah teratasi
NIC : Pengaturan suhu
perawatan sebagian
- Bayi dilakukan 1. Memasang alat monitor suhu secara
P: Lanjutkan Intervensi
foto terapi kontinu
- S : 36,5 2. Memberikan selimut hangat dan matras yang
c...................... hangat pada bayi
..... 3. Menempatkan bayi di bawah penghangat atau
didalam inkubator bayi
4. Meminimalkan waktu untuk membuka pintu atau
lubang inkubator kecuali pada saat memberikan
ASI dan memandikan bayi
5. Memandikan dan menyeka bayi dengan
menggunakan air hangat
6. Meminimalkan mengeluarkan bayi dari incubator
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 28 Maret 2019
Diagnosa Medis : Prematur dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Ketidak efektifan pola menyusui bayi
S O A P I E
● Bayi tampak Ketidaksei NOC : Status Nutrisi Bayi - Mengkaji adanya riwayat S:
tenang mbangan alergi pada klien O:
No Indikator 1 2 3 4 5
setelah Nutrisi Intake makanan - Menentukan jumlah kalori - Bayi tampak tenang dan
diberikan Kurang dari 1
lewat selang yang dibutuhkan tertidur setelah minum
susu Kebutuhan
Intake makanan - Memonitor BB klien susu lewat DOT
● Bayi mau Tubuh 2 - Memastikan ASI diberikan - Bayi mau menyusu
belajar lewat mulut
menghisap NIC : Managemen Nutrisi dalam suhu yang sesuai dengan baik melalui
DOT 1. Mengitung kebutuhan makanan dan minuman atau hangat DOT
● Diberikan - Memberikan nutrisi yang - Bayi tampak tenang dan
yang dibutuhkan pasien
ASIP 8 x 35
2. Mengkaji adanya riwayat alergi pada klien sudah ditentukan melalui tertidur setelah menyusu
cc................... 3. Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan DOT (8 x 35 cc) - Diberikan ASIP 8 x 35cc
........ 4. Memastikan ASIP diberikan dalam suhu hangat
- Memonitor kemampuan A: Masalah teratasi
5. Memberikan nutrisi yang sudah ditentukan
bayi menghisap sebagian
melalui DOT (8 x 35 cc)
P: Lanjutkan Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Bayi Ny. A Tanggal : 28 Maret 2019
Diagnosa Medis : Premature dan BBLR + Hiperbilirubinemia Ruang : Perinatologi
Diagnosa Keperawatan : Resiko Infeksi
S O A P I E
- Tidak ada Resiko NOC : Keparahan Infeksi - Memonitor tanda vital S:
Infeksi - Memonitor adanya tanda
tanda-tanda O:
No Indikator 1 2 3 4 5
dan gejala infeksi baik
infeksi Ketidakstabilan
- S: 36,5OC 1 - Tidak ada tanda-tanda
suhu tubuh lokal maupun sistemik
- Terapi 2 Hipotermia - Melakukan tindakan infeksi
antibiotik Tanda-tanda perawatan secara - S: 36,2OC
3
infeksi - Terapi antibiotik telah
telah asepsis dan antisepsis
- Meningkatkan asupan diberikan
diberikan NIC : Perlindungan Infeksi
- Klien tampak tenang
- Klien tampak nutrisi yang cukup
1. Memonitor tanda vital
- Mempertahankan A: Masalah teratasi
tenang 2. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi baik
sebagian
lokal maupun sistemik lingkungan tetap bersih
3. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis - Membedakan peralatan P: Lanjutkan Intervensi
dan antisepsis ada setiap pasien
4. Meningkatkan asupan nutrisi yang cukup - Membatasi jumlah
pengunjung
- Mencuci tangan sebelum
NIC : Kontrol Infeksi
dan sesudah melakukan
1. Mempertahankan lingkungan tetap bersih
2. Membedakan peralatan ada setiap pasien perawatan pada bayi
3. Mengajarkan ibu klien untuk mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi
4. Membatasi jumlah pengunjung
5. Menginstruksikan kepada tenaga kesehatan
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
perawatan pasien
6. Berkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
(PO eritromicyn 3 x 10 gr)
EVALUASI

Diagnosa
Evaluasi TTD
Keperawatan
Resiko Hipotermia S:

O:
- Bayi tampak tenang dan tidak menggil saat ditempatkan
di dalam inkubator bayi dengan suhu 37,2 oC
- Bayi tampak menggigil atau tremor saat dikeluarkan dari
inkubator ketika akan dilakukan metode kangguru
dengan ibu
- S : 36,5 c N :141 x/menit, RR : 50 x/mnt
- Bayi tampak tenang dan tertidur saat dimasukkan ke
dalam inkubator
Indikator Awal Target Akhir
Menggigil
atau tremor 4 5 5
saat dingin
Nadi radial 5 5 5
Tingkat
5 5 5
pernafasan
Penurunan
5 5 5
suhu tubuh

A: Masalah teratasi

P: Melanjutkan intervensi, untuk mengindari perubahan


suhu
Ketidaefektifan pola S:
menyusui bayi
O:
- Bayi tampak tenang dan tertidur setelah minum susu
lewat Dot
- Bayi mau menyusu dengan baik dan tampak belajar
untuk menghisap putting ibu saat dilakukan metode
kangguru dengan ibu
- Diberikan ASIP 8 x 30 cc
Indikator Awal Target Akhir
Intake 5 5 5
makanan
lewat selang
Intake
makanan 4 5 4
lewat mulut

A: Masalah teratasi sebagian

P: Melanjutkan intervensi pemberian ASI lewat DOT


Resiko Infeksi S:

O:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- S: 36,2OC
- Terapi antibiotik telah diberikan
- Klien tampak tenang
Indikator Awal Target Akhir
Ketidakstabi
lan suhu 5 5 5
tubuh
Hipotermia 5 5 5
Tanda
5 5 5
infeksi

A: Masalah teratasi

P: Melanjutkan intervensi pencegahan infeksi


RESUME KASUS
NAMA KLIEN : By. M TANGGAL : 28 Maret 2019
DX. MEDIS : Prematur+BBLASR+Hiperbilirubin indirect RUANG : 11 (perinatologi)
DX. KEPERAWATAN : Hipotermia
S O A P I E
Suhu bayi 36,0°C Resiko Tujuan : Setelah dilakukan intervensi  Monitor suhu dan warna S :-
(bayi di dalam hipotermia keperawatan selama 2 x 24 jam masalah kulit
inkubator) keperawatan teratasi atau berkurang
 Melaporkan jika ada O:
BBL : 1100 gram Kriteria Hasil : Sesuai dengan indikator tanda hipotermia  Suhu bayi 36,7°C
(lemak tubuh NOC (bayi di dalam
tipis)  Meningkatkan intake
NOC “Termoregulasi : Baru lahir” inkubator)
cairan dan nutrisi yang
BBS : 1186 gram  Warna kulit merah
Indikator 1 2 3 4 5 adekuat muda
Berat Badan  Menempatkan bayi  BBS : 1186 gram
Thermogenesis
yang tidak dibawah inkubator
menggigil  Mengisi cairan wi untuk A:
Penyapihan dari Masalah teratasi
mempertahankan
inkubator bayi ke sebagian
boks bayi kelembapan inkubator
Hipotermia untuk mencegah P:
Lanjutkan intervensi
Intervensi NIC : “Pengaturan Suhu” hilangnya panas
1. Monitor suhu dan warna kulit  Menghangatkan selimut
2. Monitor dan laporkan adanya tanda dan sebelum menempatkan
gejala dari hipotermia didekat bayi di
3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi yang inkubator
adekuat
4. Tempatkan bayi dibawah penghangat
5. Pertahankan kelembapan inkubator pada
50% atau lebih untuk mencegah hilangnya
panas
6. Sebelumnya hangatkan selimut sebelum
ditempatkan didekat bayi di inkubator

RESUME KASUS
NAMA KLIEN : By. Ny. I TANGGAL : 28 Maret 2019
DX. MEDIS :Premature BBLSR Neonatal neumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- - Keadaan umum : Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitoring - S:-
lemah pola selama 3x24 jam, pola napas klien dapat keadaan umum
stabil pasien
- Rh (+) napas - O:
- Menilai RR
Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC
- Pemeriksaan TTV pasien ● Keadaan umum :
: - Menilai pola lemah
NOC : “Respiratory Status”
pernapasan ● RR : 49x/menit
● RR : ● SaO2: 97%
pasien
50x/Menit N Indikator 1 2 3 4 5
- Mempertahankan
o. - A : Masalah teratasi
● N : 159 pemberian o2
1 Frekuensi low flow 0.5 lpm sebagian
x/mnt
pernapasan - Mempertahankan - P : intervensi dilanjutkan
● SaO2 92% 2 Retraksi dinding keefektifan
dan kondisi
dada pemberian terapi
- dipertahankan/ditingkatkan
3 Saturasi
Oksigen
4 Irama
pernapasan

NIC: “Respiratory Monitoring”

1. Monitor kecepatan RR, dan ritme


pernapasan
2. Catat adanya penggunaan otot bantu
napas
3. Monitor dyspnea, hal yang memperparah
dan yang meringankan
NIC : “ Oxygen Therapy”

1. Atur peralatan oksigen


2. Monitor keefektifan oksigen
3. Monitor aliran oksigen dan posisi selang
oksigen

RESUME KASUS
NAMA KLIEN : By. Ny. R TANGGAL : 27 Maret 2019
DX. MEDIS : Hemangioma RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- - Keadaan umum : Resiko Tujuan : - Melakukan - S:-
lemah Infeksi monitoring TTV
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien
- RR : 65 x/menit selama 3x24 jam, klien dapat terhindar dari - O:
- Menyeka pasien
- Terdapat retraksi risiko infeksi.
dan mengganti ● Keadaan umum : lemah
dinding dada
- Bayi tampak Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC pakaian pasien ● RR : 50x/menit
lemah - Cuci tanan ● N :143x/menit
- S = 36,80C sebelum dan ● S: 36,8C
NOC : “Infection Severity”
- WBC = 15,86 sesudah
- A : Masalah belum teratasi
103/µL N Indikator 1 2 3 4 5 merawat klien
- Pemberian infus - P : Intervensi dilanjutkan
o.
CN 12,5% dan didelegasikan
1 Temperature - Injeksi
kulit meropenem
2 Integritas kulit 3x90mg
- Pemeberian
3 Kemerahan susu melalui
OGT sejumlah
40cc (tiap 3
jam)
NIC : “Infection Protection”

1. Monitor tanda vital


2. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
baik lokal maupun sistemik
3. Monitor hitung granulosit, WBC
4. Melakukan tindakan perawatan secara
asepsis dan antisepsis
5. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
NIC : “ Infection Control

1. Pertahankan lingkungan tetap bersih


2. Batasi pengunjung
3. Instruksikan kepada tenaga kesehatan
untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah perawatan pasien
4. Berikan terapi antibiotik

Вам также может понравиться