Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini
saya akan memberikan laporan tentang “Praktikum Perbengkelan Sesi Kerja Pemipaan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses
pembuatan laporan ini, semoga semua jasa-jasa yang telah diberikan akan mendapatkan
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan baik yang besar maupun
yang kecil di dalam laporan ini. Semoga laporan yang telah saya buat ini dapat berguna
sebagaimana mestinya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa itu pipa?
b. Mengapa pipa sangat dibutuhkan?
c. Apa sambungan pipa?
d. Bagaimana menggunakan sambungan pipa?
e. Bagaimana membuat sambungan pipa?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.2. Sambungan Pipa
Pipe Fitting (sambungan pipa) adalah sebuah benda yang dipergunakan untuk
menyambung dua buah pipa atau lebih dan bisa berbentuk elbow,tee,reducer dan lain-
lain.Dalam proses menyambung pipa baja menggunakan fitting, tentunya akan di pelajari
terlebih dahulu apakah sambungan yang akan dibuat tersebut bersifat tetap dan tidak bisa
dibuka atau sambungan tersebut diinginkan sewaktu-waktu dapat dibuka untuk keperluan
maintenance atau perbaikan.Oleh karena itulah sambungan pipa atau fitting ini secara garis
besar terbagi menjadi 2, yaitu:
6
2.2.2. Threaded Component
Threaded Component yaitu fitting yang disambung pada pipa dengan cara
diulir sehingga jika diperlukan suatu saat bisa dilepas. Dengan menggunakan fitting
jenis ini pipa yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk
proses perbaikan atau maintenance. Fitting jenis ini biasa digunakan pada perpipaan
mesin,compressor,pipa perhotelan dan lain-lain.Bentuk threaded component seperti
tampak pada gambar di bawah ini :
1. Fitting Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan
yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang
berada di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika
melaluinya, begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow
terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut
7
di selain sudut diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan
mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius.
Namum umumnya digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS
(nominal Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa
digunakan untu flare.
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan
diameter 2". Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah
nominal diameter dari pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya seperti yang
peranah saya singgun di sejarah dan teori dasar piping.
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan
keluaran, walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan
reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama
berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya
dengan miter.
2. Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang
memiliki cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya,
kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya
dengan reducing tee.
8
Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan. Ngomong
tentang pertigaan, berarti tidak semua nya harus tegak lurus dong? Benar, memang ada
tee yang tidak tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan
lateral Tee, yang penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.
Kalau ada pertigaan, berarti ada perempatan dong? loh lama lama ko malah
mbahas jalan, nanti bisa bisa nanya ada lampu merah juga dong.. hehe, sudah cukup
sampai di perempatan, kita turun di perempatan. Dalam fitting juga ada perempatan, kita
mengenalnya dengan crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang,
diperuntukan hanya untuuk space yang terbatas.
3. Fitting Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi)
aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang
berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih
besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer
dan satu lagi adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki peran yang berbeda, kita akan
membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan eccentrik dan concentrik reducer.
9
4. Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi
aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan
beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang
fungsinya mengantikan reducing tee.
5. Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini
di las langsung pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar
dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind
flange.
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Proses Pembuatan
A. Keselamatan kerja
1. Fokuskan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan dari hal-hal yang mengganggu
kelancaran kerja.
2. Simpan potongan-potongan pipa yang tidak di pakai di tempat yang aman, sebab
kalau terinjak bisa tergelincir.
3. Perhatikan dan ikuti petunjuk dari instruktur.
4. Hati-hatilah bila memotong pipa dengan pemotong pipa, karena mata pemotong pipa
mudah patah.
5. Aturlah penempatan peralatan dengan baik dan teratur.
B. Alat dan Bahan
1. Mistar Siku
2. Jangka Sorong
3. Gergaji Besi
4. Penggores
5. Pena
6. Kikir
7. Pipa
8. Lem Pipa
11
3.2. Proses Pembuatan Elbow
No. Penjelasan Gambar Alat yang Waktu
digunakan
1. Menyiapkan benda kerja - Mistar siku
yaitu pipa yang telah -Jangka sorong
diberikan oleh dosen - Penggores /
pembimbing , dengan pena 2 menit
ukuran yang belum - Gergaji besi
diketahui atau yang belum - kikir
sesuai.
2. Memotong benda kerja -Jangka sorong
(pipa) dengan ukuran yang - Penggores /
telah ditentukan yaitu 100 pena
mm, tetapi lebih baik jika - Gergaji besi
pipanya dipotong dengan 4 menit
ukuran yang lebih panjang
sedikit,sekitar 2-3 mm
untuk menimalisir
kesalahan dalam
memotong pipa.
3. Menentukan titik tengah -Jangka sorong
pada benda kerja(pipa). - Penggores /
Lalu membuat garis tengah Pena 5 menit
pada pipa dan kemudian -Mistar Siku
menarik garis 11 mm
kekiri dan 11 mm kekanan.
4. Membuat garis miring dari - Pena
sudut kiri atas ke sudut - mistar siku /
kanan bawah pada pipa. - kertas 4 menit
(penggaris
yang
melengkung)
12
5. Memotong garis miring -Gergaji besi
yang sudah digaris - Kayu 5 menit
sebelumnya agar terbelah penyangga
menjadi 2 bagian.
6. Setelah melakukan - Kikir
pemotongan, kemungkinan - Mistar siku
pipa yang telah dipotong - Kayu
tidak rapi, untuk itu penyangga
dilakukan pengikiran
sampai membentuk sudut
450 . Setelah melakukan
pengikiran, mencoba untuk
menyatukan pipa yang satu 30 menit - 1
dan yang lain hingga jam
membentuk elbow, untuk
menentukan sudut dari
elbow yang kita buat
dengan menggunakan
mistar siku. Masing-
masing bagian pipa tadi
harus memiliki sudut 45o
agar ketika disatukan akan
membentuk elbow yang
memiliki sudut 90 o
7. Setelah elbownya - Kikir
membentuk sudut 90 o,lalu - Gergaji besi
potong masing-masing - Kayu
pipa tadi menjadi 25 mm. penyangga 10 menit
- Spidol
- Jangka
sorong
- Mistar siku
13
8. Setelah itu, langkah - Lem pipa
terakhir adalah memberi
lem pada bagian masing-
masing pipa yang sudutnya 5 menit.
45o kemudian disatukan
sehingga terbentuk elbow
yang sudutnya 90o
14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui
bagaimana fungsi sambungan pipa atau fitting dan juga dapat mempelajari bagaimana cara
membuat sambungan pipa jenis elbow secara manual.
Proses pembuatan ini mengajarkan saya cara untuk melakukan pekerjaan dengan
tekun, kerja keras, disiplin, dan tidak mudah menyerah. Karena proses pembuatan yang
membutuhkan kesabaran untuk mendapatkan sisi siku dari elbow ini.
4.2. Saran
Saran saya adalah sebagai mahasiswa kita tidak hanya harus menguasai teori tetapi kita
harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus memiliki skill
individual yang bagus untuk memudahkan kita ketika masuk dunia kerja.
Dalam melakukan pekerjaan kita harus teliti dan berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal
yang membahayakan diri kita sendiri. Untuk meraih kesuksesan kelak kita harus bekerja keras
untuk menggapainya dan tidak mudah menyerah.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://beritartikel.blogspot.co.id/2014/10/apa-itu-pipa-elbow.html
http://www.cnzahid.com/2015/02/pengertian-pipe-fitting-dan-jenis.html
https://news.ralali.com/aneka-jenis-pipa-saluran-beserta-fungsinya/
http://www.idpipe.com/2014/08/jenis-jenis-fitting-pada-pipa.html
https://www.pipanesia.com/2013/02/pipa-elbow.html
16
LAMPIRAN
17