Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sebaran lapisan batubara membentuk pola arah jurus yang dipengaruhi oleh
struktur geologi yang berkembang, yaitu membentuk sayap sinklin dengan arah
relatif timurlaut -baratdaya.Blok prospek Muara Bakah dan Juju Baru merupakan
sayap sinklin bagian selatan sedangkan Blok prospek Luwe merupakan sayap
sinklin bagian utara.Secara fisik batubara di daerah telitian berwarna hitam,
mengkilap – kusam, sebagian concoidal, lunak sampai sedang, sebagian
menyerpih, tidak mengotori tangan sampai mengotori tangan, cleat jarang, ada
fragmen resin, berlapis baik, jurus kemiringan U 380 – 450 T/120 – 240 dan U
2800– 3500 T/120 – 310. Umumnya berselingan dengan lempung karbon
berwarna kehitaman yang bersisipan dengan lapisan berlumpur.
PT. Duta Nurcahya telah melakukan eksplorasi pengeboran dengan jumlah titik
sebanyak 384 titik bor dengan total kedalaman sekitar 18.975 m, melingkupi blok
prospek Muara Bakah dan blok prospek Juju Baru. Penyebaran lokasi pengeboran
dapat dilihat pada Peta Penyebaran Lubang Bor(Gambar 3.28.).
Metode yang digunakan dalam pengeboran ini meliputi open hole, touch coring
dan full coring untuk pengeboran geoteknik.(Tabel 3.29.)
Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data model geologi, diperoleh jumlah
seam batubara yang tertembus oleh kurang dari 5 (lima) titik bor adalah 20seam
(Tabel 3.30.) sedangkan dari 54 seam batubara yang tertembus oleh lebih dari
5 (lima) titik bor diperoleh 8seam batubara dengan ketebalan rata-rata lebih dari
1 m (Tabel 3.31.).
3 Kelembaban (adb) ± 11 %
6 HGI 48 %
Semua perconto diambil dari inti bor, perconto batubara ini dimasukkan ke dalam
kantong plastik berukuran 5 kg, kemudian dikirimkan ke laboratorium
Geoservices untuk dianalisa.
Kandungan air total kumulatif insitu (Total Moisture) PT. Duta Nurcahyabervariasi
antara 11,47 – 22,61 % (ar) dengan rata-rata 16,70 %. Untuk batubara dengan
spesifikasi seperti ini, maka kandungan air total menjadi penting karena
batubara jenis ini dipasarkan dengan acuan as received basic (ar).Kandungan
zat terbang (volatile matter) kumulatif insitu bervariasi antara37,63–49,89 %
(adb) dengan rata-rata 40,80 %. Karbon tertambat (fixed carbon) kumulatif
Nilai Hardgrove Grindability Index (HGI) termasuk sedang, atau dengan kata lain
batubara ini termasuk golongan batubara agak keras. Dari 39 sample komposit
untuk penelitian HGI, diperoleh kisaran nilai HGIbervariasi antara 37– 56.
Ketebalan lapisan batubara adalah jarak terpendek antara atap dan lantai
lapisan batubara yang diukur dari data singkapan batubara, lubang bor,
dan pengamatan pada tambang aktif.
1 2008 15.169,810
2 2009 79.739,189
3 2010 145.447,811
4 2011 106.369,928
5 2012 41.525,275
6 2013 280,109
Jumlah 388.532,122
Sekuen P Coal OB
Pit PM1 13,735,046 133,309,046
Pit PL6L 4,775,589 52,565,249
Sekuen HM
Pit HM3 2,374,990 25,256,430
Pit HM5_A 3,534,935 33,773,199
Pit HM5_B 301,477 2,312,081
Pit HM5_C 725,808 5,471,234
Sekuen HL
Pit HL3_A 1,048,321 9,765,061
Pit HL3_B 738,786 7,771,477
Sekuen A
Pit A3 1,586,085 13,860,481
Pit A7A 7,235,412 94,663,574
Pit A7B 584,349 6,336,551
Sekuen E
Pit K3_A 595,146 6,808,257
Pit K3_B 534,392 5,889,978