Вы находитесь на странице: 1из 11

MUHAMMAD ABDUL KARIM MANAGEMENT

Geologi dan Keadaan Endapan

3.1. KEADAAN ENDAPAN

Selamakegiatan Ekplorasi di Blok Prospek PT. Duta Nurcahya, telah di jumpai


singkapan batubara sebanyak 51 buah singkapan.Lapisan-lapisan batubara
umumnya tersingkap pada dasar dinding sungai serta jalan HPH.Kondisi batubara
umumnya dalam keadaan segar–hingga melapuk, sebagian terendam
air.Singkapan batubara ini dijumpai pada satuan batulumpur anggota Formasi
Warukin.

Sebaran lapisan batubara membentuk pola arah jurus yang dipengaruhi oleh
struktur geologi yang berkembang, yaitu membentuk sayap sinklin dengan arah
relatif timurlaut -baratdaya.Blok prospek Muara Bakah dan Juju Baru merupakan
sayap sinklin bagian selatan sedangkan Blok prospek Luwe merupakan sayap
sinklin bagian utara.Secara fisik batubara di daerah telitian berwarna hitam,
mengkilap – kusam, sebagian concoidal, lunak sampai sedang, sebagian
menyerpih, tidak mengotori tangan sampai mengotori tangan, cleat jarang, ada
fragmen resin, berlapis baik, jurus kemiringan U 380 – 450 T/120 – 240 dan U
2800– 3500 T/120 – 310. Umumnya berselingan dengan lempung karbon
berwarna kehitaman yang bersisipan dengan lapisan berlumpur.

3.2.1. Bentuk dan Penyebaran Endapan

PT. Duta Nurcahya telah melakukan eksplorasi pengeboran dengan jumlah titik
sebanyak 384 titik bor dengan total kedalaman sekitar 18.975 m, melingkupi blok
prospek Muara Bakah dan blok prospek Juju Baru. Penyebaran lokasi pengeboran
dapat dilihat pada Peta Penyebaran Lubang Bor(Gambar 3.28.).

Metode yang digunakan dalam pengeboran ini meliputi open hole, touch coring
dan full coring untuk pengeboran geoteknik.(Tabel 3.29.)

Tabel 3.29. Data Statistik Pengeboran

Projects Drillholes Statistic


DN Open Hole Core Hole Geotech Total Total Depth
Sebelum 243 78 0 321 13.797,09

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-1


MUHAMMAD ABDUL KARIM MANAGEMENT
Geologi dan Keadaan Endapan

Akuisisi Survey GPS Survey GPS Survey GPS


38 205 16 62 0 0
Not Not Not
Logged Logged Logged
Logged Logged Logged
177 66 53 25 0 0
Quality Quality Quality

Open Hole Core Hole Geotech Total Total Depth


45 16 2 63 5.178,85
Survey GPS Survey GPS Survey GPS
DN 45 0 16 0 2 0
Setelah Not Not Not
Logged Logged Logged
Akuisisi Logged Logged Logged
44 1 16 0 2 0
Quality Quality Quality
0 43 0
Total 384 18.975,94

Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data model geologi, diperoleh jumlah
seam batubara yang tertembus oleh kurang dari 5 (lima) titik bor adalah 20seam
(Tabel 3.30.) sedangkan dari 54 seam batubara yang tertembus oleh lebih dari
5 (lima) titik bor diperoleh 8seam batubara dengan ketebalan rata-rata lebih dari
1 m (Tabel 3.31.).

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-2


Geologi dan Keadaan Endapan

Gambar 3.28.Peta Penyebaran Lubang Bor dan Penyebaran Endapan Batubara

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-3


Geologi dan Keadaan Endapan

Tabel 3.30. Seam Batubara yang ditembus oleh ≤ 5 titik bor

Statistik Ketebalan Batubara


SEAM
Jumlah Data Rata-rata Min Max SD
K7 4 0,53 0,30 1,00 0,32
K8 1 0,50 0,50 0,50 -
A0 1 0,80 0,80 0,80 -
AA5A 1 0,25 0,25 0,25 -
A8 3 0,37 0,10 0,85 0,42
M13 1 0,42 0,42 0,42 -
M12U 2 0,76 0,72 0,80 0,06
M12L 2 0,60 0,59 0,60 0,01
M11 4 0,54 0,29 0,81 0,25
M10 4 0,43 0,25 0,67 0,20
M9U 5 0,55 0,40 0,95 0,23
M9L 5 0,67 0,40 1,20 0,31
M8 5 0,43 0,14 0,75 0,23
M4 5 1,50 1,41 1,55 0,06
M2U 3 0,46 0,34 0,52 0,10
M2L 3 1,53 1,28 1,73 0,23
PL1 5 0,97 0,84 1,17 0,13
HL5 4 1,28 1,20 1,30 0,05
HL4 3 0,40 0,40 0,40 -
HL3 4 1,00 0,80 1,47 0,32

Tabel 3.31. Seam Batubara dengan Ketebalan Rata-rata > 1 m dan


Jumlah Penembusan Titik Bor > 5 Titik Bor

Statistik Ketebalan Batubara


SEAM
Jumlah Data Rata-rata Min Max SD
K3 41 2,77 1,98 3,60 0,29
A3 38 3,13 1,80 4,70 0,40
M7U 13 1,33 1,11 1,56 0,14
M7L 13 1,17 0,90 1,42 0,16
M3 10 1,16 0,96 1,43 0,16
PM2L 89 1,12 0,35 1,79 0,27
PM1 94 3,22 0,35 4,10 0,58
PL7 42 1,12 0,07 2,31 0,37

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-4


Geologi dan Keadaan Endapan

3.2.2. Sifat dan Kualitas Endapan

Hasil analisa contoh batubara dan kualitas batubara di daerah


penyelidikan PT. Duta Nurcahya cukup baik, termasuk sub
bituminous, dengan komposisinya antara lain seperti pada Tabel 3.32.

Tabel 3.32. Kualitas Batubara PT. Duta Nurcahya

No Parameter Kualitas Satuan

1 Nilai Kalori (adb) 5.900 - 6.100 Kcal/Kg

2 Total Kelembaban (arb) 16 – 20 %

3 Kelembaban (adb) ± 11 %

4 Total Surfur (adb) 0,2 – 1,7 %

5 Kandungan Abu (adb) 6–8 %

6 HGI 48 %

Kualitas batubara ditentukan berdasarkan hasil analisa sebanyak 384 conto


batubara yang meliputi seam-seam utama maupun pada seam-seam sporadis.
Masing-masing perconto dianalisa proksimat, kandungan belerang, dan nilai
kalori. Disamping itu juga dilakukan analisa composite sebanyak 39 perconto
untuk parameter : komposisi abu, ultimate, ash fusion, water soluble alkalis, CO2,
HGI (Hardgrove Grindability Index) dan Trace Element(major & minor).

Semua perconto diambil dari inti bor, perconto batubara ini dimasukkan ke dalam
kantong plastik berukuran 5 kg, kemudian dikirimkan ke laboratorium
Geoservices untuk dianalisa.

Kandungan air total kumulatif insitu (Total Moisture) PT. Duta Nurcahyabervariasi
antara 11,47 – 22,61 % (ar) dengan rata-rata 16,70 %. Untuk batubara dengan
spesifikasi seperti ini, maka kandungan air total menjadi penting karena
batubara jenis ini dipasarkan dengan acuan as received basic (ar).Kandungan
zat terbang (volatile matter) kumulatif insitu bervariasi antara37,63–49,89 %
(adb) dengan rata-rata 40,80 %. Karbon tertambat (fixed carbon) kumulatif

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-5


Geologi dan Keadaan Endapan

insitu bervariasi antara 33,19–46,26 % (adb) dengan rata-rata 41,03 %.


Kandungan belerang kumulatif insitu termasuk rendah bervariasi antara 0,13–
0,95 % (adb) dengan rata-rata 0,36 %. Nilai kalori kumulatif insitu (ar)bervariasi
antara 5.725–6.795 kkal/kg dengan rata-rata 6.322 kkal/kg.

Nilai Hardgrove Grindability Index (HGI) termasuk sedang, atau dengan kata lain
batubara ini termasuk golongan batubara agak keras. Dari 39 sample komposit
untuk penelitian HGI, diperoleh kisaran nilai HGIbervariasi antara 37– 56.

3.2.3. Cadangan Batubara

Dalam perhitungan sumber daya dan cadangan batubara menggunakan acuan


StandardJORC code, yang dalam aplikasinya tidak jauh berbeda dengan Standard
Nasional Indonesia (SDCB Amandemen 1, SNI 13-5014 1998), tentang Klasifikasi
Sumber Daya dan Cadangan Batubara.

Batasan yang digunakan untuk memenuhi standar tersebut adalah sebagai


berikut ini :

 Sumber daya batubara merupakan endapan batubara yang diharapkan


dapat dimanfaatkan. Sumber daya batubara ini dapat meningkat menjadi
cadangan apabila memenuhi kriteria layak ekonomi.

 Cadangan batubara merupakan bagian dari sumber daya batubara yang


telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya yang telah di
kaji kelayakannya dan dinyatakan ekonomis untuk ditambang.

 Keyakinan geologi batubara, adalah tingkat kepercayaan tentang


keberadaan batubara yang ditentukan oleh tingkat kerapatan titik informasi
geologi yang meliputi : ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi
lapisan batubara, sebaran, struktur, ketebalan tanah penutup, kuantitas
dan kualitasnya sesuai dengan tingkat penyelidikan.

 Ketebalan lapisan batubara adalah jarak terpendek antara atap dan lantai
lapisan batubara yang diukur dari data singkapan batubara, lubang bor,
dan pengamatan pada tambang aktif.

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-6


Geologi dan Keadaan Endapan

 Perhitungan Cadangan berdasarkan keadaan endapan batubara di awal


tahun 2014 atau setelah produksi akhir tahun 2013. Adapun besarnya
produksi sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 seperti dicantumkan
pada Tabel 3.33.

Tabel 3.33. Produksi Batubara PT. Duta Nurcahya


Tahun 2008 – 2013

Nomor Tahun Produksi (MT)

1 2008 15.169,810

2 2009 79.739,189

3 2010 145.447,811

4 2011 106.369,928

5 2012 41.525,275

6 2013 280,109

Jumlah 388.532,122

1. Cara Perhitungan Cadangan

Perhitungan cadangan bertujuan untuk mengetahui kuantitas atau jumlah


batubara yang dapat ditambang (secara open pit) berdasarkan batasan nisbah
kupas (stripping ratio atau SR) tertentu.Perhitungan cadangan batubara
dilakukan dengan menggunakan software Mincom/Ventyk.

Geometri lereng sesuai rekomendasi kajian geoteknik akan dijadikan pembatas


cadangan tertambang. Berdasarkan kajian geoteknik maka digunakan geometri
lereng yaitu :

 Lereng tunggal (individual slope)


- Sudut lereng tunggal : 70°
- Tinggi lereng tunggal : 10 m
 Lereng keseluruhan (overall slope)
- Sudut lereng 38° dengan tinggi lereng maksimum sekitar 97 m.

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-7


Geologi dan Keadaan Endapan

- Sudut lereng 40° dengan tinggi lereng maksimum sekitar 98 m.


- Sudut lereng 42° dengan tinggi lereng maksimum sekitar 100 m.
- Sudut lereng 44° dengan tinggi lereng maksimum sekitar 101 m.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan cadangan batubara antara


lain:

 Seam-seam yang digunakan dalam perhitungan cadangan hanya seam


yang tebalnya > 30 cm, dan ketebalan parting < 10 cm.
 Sudut lereng yang digunakan adalah sesuai rekomendasi geoteknik.
 Top loss dan bottom loss berturut-turut adalah 5 cm dan 10 cm.
 Tinggi jenjang 10 m, lebar berm 5 m, dan catch berm disesuaikan
ditempatkan ditengah overall slope.
 Offsetdari seam terbawah (yaitu seam PM1).
 Cadangan Terbukti menggunakan radius 0 – 250 m dari sumber data.
 Cadangan Terkira menggunakan radius >250 dan dibatasi oleh area Izin
Usaha Pertambangan PT. Duta Nurcahya.
 Cadangan batubara dihitung hingga ratio antara Volume Overburden
(BCM) dan Tonase Batubara (Ton) 10.53 : 1

2. Klasifikasi dan Jumlah Cadangan

Berdasarkan perhitungan cadangan batubara yang dilakukan dengan


menggunakan software Mincom/Ventyk, rekomendasi kajian geoteknik tentang
Lereng tunggal (individual slope) dan Lereng keseluruhan (overall slope) serta
beberapa asumsi-asumsi yang digunakan maka dihasilkan perhitungan cadangan
batubara :

 Cadangan Terbukti 11.871.230 MT.


 Cadangan Terkira 25.399.606 MT.
 Total Cadangan 37.270.336 MT
 Total Overburden 397.782.618 m3
 Stripping ratio atau SR 10,53 : 1

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-8


Geologi dan Keadaan Endapan

Hasil perhitungan cadangan batubara, overburden dan Stripping ratioyang


perhitungannya dilakukan pada setiap Seam, dapat dilihat pada Tabel
3.33.Batas Perhitungan Cadangan Batubara di cantumkan pada Gambar 3.29.

Tabel 3.34. Hasil Perhitungan Cadangan Batubara Tertambang per Pit

Sekuen Blok Cadangan / Reserved (MT)


(Muara Barkah PIT Terbukti Terkira Over Borden SR
& Juju Baru) Total
(Proven) (Probable)

P PM1, PL6L 6.731.231 11.779.404 18.510.635 185.874.295 10,04

HM HM5_A,HM5_B,HM5_C 1.194.547 5.742.663 6.937.210 66.812.944 9,63

HL HL3_A, HL3_B 175.858 1.611.249 1.787.107 17.536.538 9,81

A A7_A, A7_B, A3 3.447.310 5.958.536 9.405.846 114.860.606 12,21

K K3_A, K3_B 322.284 807.254 1.129.538 12.698.235 11,24

11.871.230 25.899.606 37.770.336 397.782.618 10,53


Keterangan : Situasi end of Dec'2013

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-9


Geologi dan Keadaan Endapan

Total Cadangan Batubara 37,770,336


Overburden 397,782,618
SR 10.53

Sekuen P Coal OB
Pit PM1 13,735,046 133,309,046
Pit PL6L 4,775,589 52,565,249
Sekuen HM
Pit HM3 2,374,990 25,256,430
Pit HM5_A 3,534,935 33,773,199
Pit HM5_B 301,477 2,312,081
Pit HM5_C 725,808 5,471,234
Sekuen HL
Pit HL3_A 1,048,321 9,765,061
Pit HL3_B 738,786 7,771,477
Sekuen A
Pit A3 1,586,085 13,860,481
Pit A7A 7,235,412 94,663,574
Pit A7B 584,349 6,336,551
Sekuen E
Pit K3_A 595,146 6,808,257
Pit K3_B 534,392 5,889,978

Gambar 3.29. Batas Perhitungan Cadangan Batubara

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-10


Geologi dan Keadaan Endapan

Dokumen Studi Kelayakan 2014 III-11

Вам также может понравиться