Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORI
7
8
d. Masyarakat
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan
adalah:
1) Masyarakat binaan Puskesmas
2) Masyarakat Nelayan
3) Masyarakat Pedesaaan
4) Masyarakat yang datang ke institusi pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas ,posyandu yang diberikan penyuluhan kesehatan secara
massal
5) Masyarakat yang luas yang terkena masalah kesehatan seperti
wabah DHF,muntah berak
2. Analisa Data
Kemampuan mengkaitkan dan menghubungkan data dengan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau
masalah yang dihadapi (Sumijatun, 2005)
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat. Dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
tidak mungkin dapat dihadapi sekaligus sehingga perlu dilakukan
prioritas masalah
4. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah keperawatan, kebidanan,
kesehatan lingkungan pemberdayaan masyarakat dan kesehatan
masyarakat perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai kriteria
diantaranya adalah :
a) Magnitude (besarnya masalah)
b) Severity (tingkat kefatalan masalah)
c) Vulnerity ( kemudahan mengatasi masalah )
d) Commitment concern ( persepsi masyarakat terhadap masalah )
e) Political commitment ( komitmen politis )
6. Implementasi
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Sesuai dengan sumber daya yang tersedia dimasyarakat dalam
memelihara diri sendiri dan masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri
sendiri, serta lingkungan.
d. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan keperawatan,
kebidanan, pemberdayaan dan kesehatan masyarakat secara
esensial.
e. Memelihara partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan keperawatan, kebidanan dan pemberdayaan
masyarakat.
7. Evaluasi
Menilai seberapa jauh keberhasilan yang dapat dicapai sesuai dengan
kriteria yang diciptakan, dengan menggunakan metode penilaian
yaitu:
a. Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang
terjadi dalam keluarga
b. Wawancara, mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan
perubahan sikap apakah ia telah menjalankan anjuran yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana.
c. Memeriksa laporan, dapat dilihat rencana asuhan kebidanan yang
dibuat dari tindakan yang dilaksanakan sesuai denagn rencana.
d. Latihan simulasi, berguna menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakn asuhan kebidanan.
dan cairan lain yang tertelan masuk perut bayi saat proses
persalinan. Jumlah (volume) kolostrum berkisar 150-300 cc per
hari.
2. ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum
sampai sebelum menjadi ASI yang matang. ASI ini diproduksi
pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
3. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-
10 sampai seterusnya.
c. Manfaat ASI Eksklusif (Prasetyo, 2009)
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu,
keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling
sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim
pencernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut:
1. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai
makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%
kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia
sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI
merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI
dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta
alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari
pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih
mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat
semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di
masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang
tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat
penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat
badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat
kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin
dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 ).
26
2. Untuk Ibu
nyaman.
kebutuhan Dapat memajukan pendirian Kekurangan menghisap
hubungan ibu dan anak. ASI payudara: mudah menolak
adalah makanan bayi, dapat ASI yang menyebabkan
memenuhi kebutuhan bayi, kesusahan bayi
memberikan rasa aman menyesuaikan diri atau
kepada bayi yang dapat makan terlalu banyak, tidak
mendorong kemampuan sesuai dengan prinsip
adaptasi bayi. kebutuhan.
ekonomi Lebih murah: menghemat Biaya lebih mahal: karena
biaya alat-alat, makanan, dll menggunakan alat,makanan,
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, dll.
pemeliharaan, mengurangi Untuk memelihara sapi.
beban perekonomian Biaya ini sangat subjektif
keluarga yang menjadi beban
keluarga.
2. Imunisasi
a. Definisi Imunisasi
Imunisasi merupakan cara atau transfer antibodi secara pasif.
Imunisasi berfungsi untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan
pada antigen yang serupa tidak terjadi sakit (Wahyuni, 2011).
Sebaiknya semua anak menerima imunisasi rutin atau yang disebut
vaksinasi untuk mencegah sejumlah penyakit infeksi yang
40
2. Hepatitis B
Imunisasi ini bertujuan untuk memberikan tubuh
kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. diberikan sedini
mungkin setelah bayi lahir. Penyakit hepatitis B, disebabkan oleh
virus yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan
tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi yang terjangkit virus
hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati.
Virus hepatitis B ditemukan didalam cairan tubuh orang yang
terjangkit termasuk darah, ludah dan air mani (Rinawati, 2013).
3. Polio
Imunisasi atau vaksin polio merupakan salah satu cara
untuk mencegah atau mengurangi angka kejadian (infeksi)
penyakit polio. Penyakit yang disebabkan oleh virus poliomyelitis
yang sangat menular. Pemberian vaksin polio ini bisa suntikan
atau lewat mulut (oral). (Putra, 2012). Vaksinasi ini sama sekali
tidak menyakitkan bagi anak, karena diberikan lewat mulut.
Infeksi yang mengikuti pemberian imunisasi polio adalah sangat
jarang, lebih kurang delapan belas kasus dari tiap tahunnya di
Amerika Serikat (Shelov, 2005).
4. Dipteri, Pertusis, Tetanus (DPT)
Pemberian imunisasi DPT dimaksudkan untuk mencegah
atau menghindari beberapa penyakit berbahaya, seperti difteri,
pertusis dan tetanus. Difteri merupakan radang tenggorokan yang
disertai dengan kesulitan bernapas. Pertusis sering juga disebut
batuk rejan atau batuk 100 hari lantaran batuknya memang
berlangsung lama, bisa sampai 3 bulan yang disebabkan oleh
bakteri Bordetella pertussis. Sedangkan tetanus adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani. Penyakit ini
beresiko menyebabkan kematian. Tetanus rawan menyerang bayi
yang baru lahir , biasanya karena tindakan atau perawatan yang
tidak steril (Putra, 2012).
43
5. Campak
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersifat akut
dan menular lewat udara melalui sistem pernapasan, terutama
percikan ludah seorang penderita. WHO menganjurkan pemberian
imunisasi campak pada bayi berusia 9 bulan. Kekebalan akan
bertahan selama 8-10 tahun dan akan menurun setelah itu. Pada
negara maju diberikan pada usia 12-15 bulan (Wahyuni, 2011).
e. Pemberian vaksinasi ditunda atau tidak diberikan
Ada 3 macam kontraindikasi pemberian imunisasi yaitu : (Mulyani,
2013).
a. Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan
tanda-tanda dan gejala AIDS, sedangkan vaksin yang lainya
diberikan.
b. Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat merupakan
kontraindikasi yang mutlak terhadap dosis vaksin yang
berikutnya. Riwayat kejang demam dan panas >38oC merupakan
kontraindikasi pemberian DPT atau HB1 dan campak.
c. Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi
kepada bayi yang sakit, lebih baik jangan diberikan vaksin, tetapi
mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat
f. Jadwal Pemberian Imunisasi
Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Pada Anak
Umur (Bulan)
Jenis Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Imunisas
i Program Penegembangan Imunisasi (PPI), Diwajibkan
BCG BCG
Hepatitis
B Hepatitis B1
Hepatitis B2 Hepatitis B3
DPT DPT 1
DPT 2
DPT 3
Polio Polio1 Polio 2
Polio 3
44
Polio 4
Campak Campak
Sumber : Maryanti, 2011.
Keterangan :
a. Vaksin BCG
BCG diberikan pada bayi umur 0-12 bulan secara suntikan
intrakutan dengan dosis 0,05 ml. Vaksin BCG dinyatakan berhasil
apabila terjadi tuberkulin konvensi pada tempat suntikan. Ada
tidaknya tuberkulin konvensi tergantung pada potensi vaksin dan
dosis yang tepat serta cara penyuntikan yang benar. Kelebihan
dosis dan suntikan yang terlalu dalam akan menyebabkan abses di
tempat suntikan. Untuk menjaga potensinya vaksin BCG harus
disimpan pada suhu 2oC. (Sujianti, 2011).
b. Vaksin Hepatitis B
Imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali pada umur 11 bulan
melalui injeksi intramuskular. Vaksin juga diberikan pada anak
usia 12 tahun yang masa kecilnya belum diberi vaksin hepatitis B.
selain itu orang yang berada dalam rentan risiko Hepatitis B
sebaiknya juga diberi vaksin ini (Proverawati, 2010).
c. Vaksin DPT
Kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus
adalah dengan pemberian vaksin yang terdiri dari toksoid difteri
dan toksoid tetanus yang telah dimurnikan ditambah dengan bakteri
bortella pertusis yang telah dimatikan. Dosis penyuntikan 0,5 ml
diberikan secara subkutan atau intramuscular pada bayi yang
berumur 2-12 bulan sebanyak 3 kali dengan interval 4 minggu.
Reaksi spesifik yang timbul setelah penyuntikan tidak ada. Gejala
biasanya demam ringan dan reaksi lokal tempat penyuntikan. Bila
ada reaksi yang berlebihan seperti suhu yang terlalu tinggi, kejang,
kesadaran menurun, menangis yang berkepanjangan lebih dari 3
jam, hendaknya pemberian vaksin DPT diganti dengan DT
(Marimbi, 2010).
45
d. Vaksin Polio
Untuk kekebalan terhadap polio diberikan 2 tetes vaksin
polio oral yang mengandung virus polio tipe 1, 2, dan 3. Vaksin
yang diberikan melalui mulut pada bayi umur 2-12 bulan sebanyak
4 kali dengan jarak waktu pemberian 4 minggu (Depkes RI, 2005).
e. Campak
Vaksin yang diberikan berisi virus campak yang sudah
dilemahkan dan dalam bentuk bubuk kering yang harus
dilarutkan dengan bahan pelarut yang telah tersedia sebelum
digunakan. Suntikan ini diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5
ml pada anak umur 9-12 bulan. Di Negara berkembang imunisasi
campak dianjurkan diberikan lebih awal dengan maksud
memberikan kekebalan sedini mungkin, sebelum terkena infeksi
virus campak secara alami. Pemberian imunisasi lebih awal
rupanya terbentur oleh adanya zat anti kebal bawaan yang berasal
dari ibu, ternyata dapat menghambat terbentuknya zat kebal
campak dalam tubuh anak, sehingga imunisasi ulang masih
diberikan 4-6 bulan kemudian. Maka untuk Indonesia vaksin
campak diberikan mulai anak umur 9 bulan. (Depkes RI, 2013)
g. Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi bagi keluarga, dapat menghilangkan
kecemasan dan memperkuat psikologi pengobatan bila anak jatuh
sakit. Mendukung pembentukan keluarga bila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menghadapi dan menjalani masa kanak-
kanaknya dengan tenang. Sedangkan bagi anak, dapat mencegah
penderitaan atau kesakitan yang ditimbulkan oleh suatu penyakit
yang kemungkinan akan menyebabkan kecacatan atau kematian
(Rinawati, 2013).
h. Bahaya Kalau Tidak Di Imunisasi
Kalau anak tidak diberi imunisasi dasar lengkap, maka
tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap
penyakit tersebut. Bila kuman yang berbahaya masuk cukup
46
Selain itu penting menjaga keadaan gizi agar tetap baik, menjaga
kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan, memberikan
imunisasi pada bayi, mencegah berhubungan dengan penderita.
Beberapa penyakit yang tergolong dalam ISPA seperti, batuk
pilek, faringitis, infeksi telinga luar, pneumonia, tonsilitis, sinusitis.
f. Batuk – Pilek (Dini, 2002)
1) Definisi Batuk – Pilek
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yaitu
virus. Virus sendiri banyak jenisnya salah satunya menyebabkan
batuk pilek
2) Penyebab batuk pilek
Pada umumnya penyebab dan gejala batuk, pilek sama sehingga
penyakit ini sering di bahas menjadi satu. Batuk-pilek disebabkan
oleh virus yang mudah ditularkan melalui udara. Kelompok
penyakit ini sering sekali terjadi pada anak usia 5-15 tahun karena
pada masa ini anak-anak dalam masa pertumbuhan. Selain oleh
virus penyebab lainnya oleh kehujanan, cuaca dingin, sehingga
tubuh tidak kuat dengan udara dingin, debu, menghisap asap
rokok menghisap talk atau sari bunga, aspirasi (tersedak), alergi,
polusi
3) Tanda dan gejala dari Batuk Pilek
Hidung beringus, badan menjadi panas, tidak enak badan, bersin-
bersin, nyeri sendi, sakit kepala, hidung mampet, batuk pada
anak-anak. Bayi menjadi lebih rewel, demam, sulit bernafas, sulit
menyusui, hidung beringus.
4) Cara pencegahan batuk-pilek
Batuk pilek karena virus tidak ada obatnya, belum semua
penyakit virus dapat diobati, obat yang diberikan hanya
meredakan keluhan dan gejalanya saja
a.) Cara pencegahan
1) Meningkatkan kekebalan tubuh dengan makan-
makanan bergizi.
56
5. Kesehatan Lingkungan
a. Definisi
Kesehatan Lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan
keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak
lingkungan (Sumijatun, 2005)
b. Bagian-bagian Lingkungan
1. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan
dasar bagi peri kehidupan bumi, tanpa air berbagai proses
kehidupan tidak dapat berlangsung, oleh karena itu , penyediaan air
merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia.
Sumber daya air dapat di manfaatkan untuk berbagai
keperluan antara lain untuk kepentimgan rumah tangga (domestik),
industri, pertanian, perikanan, dan sarana angkutan. Untuk
kelangsungan hidup perlu disadari bahwa sumber daya air, baik air
permukaan maupun air tanah, harus mendapatkan perlindungan
dari manusia, supaya mendapatkan manfaat yang optimumdari
keberadaan sumber daya air dan mencegah terjadinya penurunan
kuantitas dan kualitas dari sumber daya air (Leahy, 2000)
2. Sumber-sumber air (Sumantri, 2013)
a. Air hujan
Air hujan merupakan penyubliman awan dan uap air, menjadi
air murni yang ketika turun dan melalui udara akan melarutkan
benda-benda yang terdapat di udara.
58
b. Air permukaan
Air permukaan adalah satu sumber yang dapet dipakai untuk
bahan baku air bersih.
c. Air tanah
Air tanah, merupakan air yang terdapt didalam ruang antara
butir-butir tanah.
3. Pengolahan Air Bersih (Efendy, 2000)
Supaya memenuhi syarat-syarat air untuk minum, air baku
yang berasal dari alam harus diolah terlebih dahulu. Cara
pengolahan tergantung dari jenis air baku yang dipakai, air
permukaan dapat diandalkan kontunitasnya dan banyaknya karena
itu air permukaan banyak dipakai untuk bahan baku air minum.
Pengolahan air permukaan melalui proses-proses barikut :
1) Pembuangan benda-benda yang terapung dan mengendap
2) Pengendapan lumpur
3) Penyaringan
4) Desinfeksi
5) Penyimpanan
6) Distribusi
4. Sampah
Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu
bentuk limbah yang terdapat di lingkungan. Oleh karena itu
masalah pengolahan sampah padat menjadi suatu hal yang sangat
penting untuk diselesaikan, (Efendy, 2000).
5. Persyaratan Rumah Sehat (Leahy, 2000)
a. Bahan Bangunan
Bahan bangunan sebaiknya tidak terbuat dari bahan yang dapat
melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan seperti
asbes dan juga tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi
tumbuh kembangnya mikroorganisme patogen.
59