Вы находитесь на странице: 1из 10

Yosia (bahasa Ibrani: ‫ֹאשיָּהּו‬

ִׁ ‫י‬, Yoshiyahu; bahasa


Yunani: Ιωσιας, Yosias), yang artinya 'TUHAN
menopang' adalah raja kerajaan Yehuda dan anak
dari Raja Amon.[1][2] Yosia menjadi raja pada usia 8
tahun, sekitar tahun 639-609 SM.[2] Ia merupakan
penganut theokratis dan ia melakukan apa yang
benar di mata TUHAN.[1] Pemerintahan Yosia ini
melakukan reformasi dalam hal keagamaan.[1][2]
Pada tahun ke-8 pemerintahannya, ia sendiri secara
pribadi meninggalkan agama yang sudah
menyimpang dan bersifat politeisme, yang dianut
kedua pemerintahan terdahulu, Amon dan
Manasye.[2] Namun, tindakan ini hanya berpengaruh
pada kalangan istana saja.[2] Meninggalnya raja
Asyur terakhir, Asyurbanipal, pada tahun 632 SM
memperlancar usaha reformasi Yosia.[2] Pada tahun
yang ke-12 pemerintahannya, reformasi keagamaan
ini mendapat dukungan lebih luas sampai ke
Yerusalem dan daerah-daerah lain.[1][2] Dalam
melakukan reformasi ini, raja Yosia tidak hanya
memusnahkan bukit-bukit pengorbanan bamot di
wilayah Yehuda dan Benyamin, tetapi ia juga
menjangkau wilayah Efraim dan Naftali di Galilea.[2]
Ia menghancurkan semua piranti dan sarana ibadah
kafir.[1][2] Secara khusus ia menggenapi nubuat
mengenai penghancuran bukit pengorbanan di Betel,
di mana pertama kalinya Yerobeam bin Nebat
memperkenalkan hal-hal baru dalam hidup
keagamaan (2 Raja-raja 23:15-18; 2 Raja-
raja 12:2).[1][2] Kebijakan Yosia selanjutnya adalah
pemberlakuan kembali perayaan Paskah (2 Raja-raja
35:18).[2] Kendati reformasi ini sangat besar
dilakukan, tetapi hampir seluruhnya tidak
memberikan dampak perubahan yang sungguh-
sungguh dalam hati umat Israel.[2]

Raja Yosia lahir ketika ayahnya, Raja Amon, berusia 16


tahun dan kakeknya, Raja Manasye, masih memerintah
di Yerusalem dalam usia 61 tahun. Ibunya ialah Yedida
binti Adaya, dari Bozkat. Sewaktu Yosia berusia 6 tahun,
raja Manasye (67 tahun) mangkat dan Amon (22 tahun)
menggantikannya menjadi raja. Amon hanya
memerintah selama 2 tahun, karena dibunuh di
istananya oleh pegawai-pegawainya yang mengadakan
persepakatan melawan dia. Tetapi rakyat negeri itu
membunuh semua orang yang mengadakan
persepakatan melawan raja Amon; dan rakyat negeri itu
mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan
dia.[3] Yosia berumur 8 tahun pada waktu ia menjadi raja.
Alkitab mencatat bahwa Yosia melakukan apa yang
benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti
Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke
kanan atau ke kiri.[5]

 Pada tahun ke-8 dari pemerintahannya,


ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari
Allah Daud, bapa leluhurnya.[6]
 Pada tahun ke-12 ia mulai mentahirkan
Yehuda dan Yerusalem daripada bukit-bukit
pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-
patung pahatan dan patung-patung tuangan.
Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di
hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-
pedupaan yang ada di atasnya; ia
meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-
tiang berhala, patung-patung pahatan dan
patung-patung tuangan, dan
menghamburkannya ke atas kuburan orang-
orang yang mempersembahkan korban
kepada berhala-berhala itu. Tulang-tulang
para imam dibakarnya di atas mezbah-
mezbah mereka. Demikianlah ia mentahirkan
Yehuda dan Yerusalem. Juga di kota-kota
Manasye, Efraim dan Simeon, sampai di
kota-kota Naftali, yang di mana-mana telah
menjadi reruntuhan, ia merobohkan segala
mezbah dan tiang berhala, meremukkan
segala patung pahatan serta
menghancurluluhkannya, dan
menghancurkan semua pedupaan di seluruh
tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke
Yerusalem

Pada tahun ke-18 dari pemerintahannya, setelah


selesai mentahirkan negeri dan rumah TUHAN, ia
menyuruh Safan bin Azalya bin Mesulam, panitera,
dan Maaseya, penguasa kota, serta Yoah bin
Yoahas, bendahara negara, untuk memperbaiki
rumah TUHAN, Allahnya.[8] Yosia bertitah:

"Pergilah kepada imam besar Hilkia;


suruhlah ia menyerahkan seluruh uang yang
telah dibawa ke dalam rumah TUHAN yang
telah dikumpulkan dari pihak rakyat oleh
penjaga-penjaga pintu; baiklah itu diberikan
mereka ke tangan para pekerja yang diangkat
untuk mengawasi rumah TUHAN, supaya
diberikan kepada tukang-tukang yang ada di
rumah TUHAN untuk memperbaiki
kerusakan rumah itu, yaitu kepada tukang-
tukang kayu, tukang-tukang bangunan dan
tukang-tukang tembok, juga bagi pembelian
kayu dan batu pahat untuk memperbaiki
rumah itu. Tetapi tidak usahlah mengadakan
perhitungan dengan mereka mengenai uang
yang diberikan ke tangan mereka, sebab
mereka bekerja dengan jujur."[9]

Maka datanglah mereka kepada imam besar Hilkia


dan menyerahkan kepadanya uang yang telah
dibawa ke rumah Allah dan yang telah dikumpulkan
oleh orang-orang Lewi, yakni oleh para penjaga
pintu, dari orang-orang Manasye dan Efraim, dan
dari semua orang yang masih tinggal dari Israel, pula
dari seluruh orang Yehuda dan Benyamin, dan dari
penduduk Yerusalem. Uang itu diberikan mereka ke
tangan para pekerja yang diangkat untuk mengawasi
rumah TUHAN; dan mereka itu, yang bekerja dalam
rumah TUHAN, mengeluarkannya untuk
membetulkan dan memperbaiki rumah itu. Mereka
memberikannya kepada tukang-tukang kayu dan
tukang-tukang bangunan, supaya tukang-tukang itu
membeli batu pahat dan kayu untuk tupai-tupai dan
untuk memasang balok-balok pada gedung-gedung,
yang oleh raja-raja Yehuda dibiarkan roboh. Orang-
orang itu melakukan pekerjaan itu dengan setia.
Orang-orang yang diangkat menjadi pengawas
mereka ialah: Yahat dan Obaja, orang-orang Lewi
dari bani Merari, sedangkan Zakharia dan Mesulam
dari bani Kehat mengepalai semua. Dan semua
orang Lewi yang pandai memainkan alat-alat musik,
mengepalai kuli-kuli dan mengiringi semua tukang
dalam pekerjaan apapun. Dari antara orang-orang
Lewi itu ada yang menjadi panitera, pengatur atau
penunggu pintu gerbang.[10]

Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah


dibawa ke rumah TUHAN, imam Hilkia
menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan
dengan perantaraan Musa.[11] Maka berkatalah
Hilkia kepada Safan, panitera negara itu: "Aku telah
menemukan kitab Taurat di rumah TUHAN!" Lalu
Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan
Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera
itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah
kabar tentang itu kepada raja, dan membawa kitab
itu kepada raja.[12] Ia juga menyampaikan kabar
kepada raja: "Segala sesuatu yang ditugaskan kepada
hamba-hambamu, telah mereka laksanakan. Mereka
telah mengambil seluruh uang yang terdapat di
rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para
pengawas dan para pekerja yang diangkat
mengawasi rumah itu." Safan, panitera negara itu,
memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia
telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan
membacakan sebagian di depan raja.[13]

 Segera sesudah raja mendengar perkataan


Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.
Kemudian raja memberi perintah kepada
Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada
Abdon (atau Akhbor) bin Mikha, kepada
Safan, panitera negara itu, dan kepada Asaya,
hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah
petunjuk TUHAN bagiku, bagi yang masih
tinggal di Israel dan di Yehuda, bagi rakyat
dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan
kitab yang ditemukan ini, sebab hebat
kehangatan murka TUHAN yang bernyala-
nyala terhadap kita yang dicurahkan kepada
kita, oleh karena nenek moyang kita tidak
mendengarkan perkataan kitab ini, tidak
memelihara firman TUHAN dengan berbuat
tepat seperti yang tertulis dalam kitab ini!"[14]
 Maka pergilah Hilkia dengan orang-orang
yang disuruh raja, yaitu Ahikam, Akhbor,
Safan dan Asaya, kepada nabiah Hulda, isteri
seorang yang mengurus pakaian-pakaian,
yaitu Salum bin Tikwa (atau Tokhat) bin
Harhas (atau Hasra), penunggu pakaian-
pakaian; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di
perkampungan baru. Mereka berbicara dan
memberitakan semuanya kepadanya
[15]
sebagaimana yang diperintahkan.
 Perempuan itu menjawab mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel! Katakanlah
kepada orang yang menyuruh kamu kepada-
Ku! Beginilah firman TUHAN:
Sesungguhnya Aku akan mendatangkan
malapetaka atas tempat ini dan atas
penduduknya, yakni segala kutuk yang
tertulis dalam kitab yang telah dibacakan di
depan raja Yehuda, karena mereka
meninggalkan Aku dan membakar korban
kepada allah lain dengan maksud
menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala
pekerjaan tangan mereka; sebab itu
kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala
terhadap tempat ini, nyala murka-Ku akan
dicurahkan ke tempat ini, dengan tidak
padam-padam. Tetapi kepada raja Yehuda
yang telah menyuruh kamu untuk meminta
petunjuk TUHAN, harus kamu katakan
demikian: Beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Mengenai perkataan yang telah
kaudengar itu, oleh karena engkau sudah
menyesal dan engkau merendahkan diri di
hadapan Allah pada waktu engkau
mendengar hukuman yang Kufirmankan
terhadap tempat ini dan terhadap
penduduknya, bahwa mereka akan
mendahsyatkan dan menjadi kutuk, dan oleh
karena engkau merendahkan diri di hadapan-
Ku, mengoyakkan pakaianmu dan menangis
di hadapan-Ku, Akupun telah mendengarnya,
demikianlah firman TUHAN, maka sebab
itu, sesungguhnya Aku akan mengumpulkan
engkau kepada nenek moyangmu, dan
engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu
dengan damai, dan matamu tidak akan
melihat segala malapetaka yang akan
Kudatangkan atas tempat ini dan atas
penduduknya." Lalu mereka menyampaikan
jawab itu kepada raja.[16]

Pembaharuan yang dilakukan


YosiaSunting

Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan


semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian
pergilah raja ke rumah TUHAN bersama-sama
semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, para
imam, dan seluruh orang awam, baik yang besar
maupun yang masih kecil. Dengan didengar mereka
ia membacakan segala perkataan dari kitab
perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.
Sesudah itu berdirilah raja pada tempatnya dekat
tiang dan diikatnyalah perjanjian di hadapan
TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN,
dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-
peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan
segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan
untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis
dalam kitab itu. Ia menyuruh semua orang yang
berada di Yerusalem dan Benyamin ikut serta dalam
perjanjian itu. Dan penduduk Yerusalem berbuat
menurut perjanjian Allah, yakni Allah nenek
moyang mereka. Dan seluruh rakyat turut
mendukung perjanjian itu.[17]

Yosia menjauhkan segala dewa kekejian dari semua


daerah orang Israel dan menyuruh semua orang yang
ada di Israel beribadah kepada TUHAN, Allah
mereka. Maka sepanjang hidup Yosia mereka tidak
menyimpang mengikuti TUHAN, Allah nenek
moyang mereka.[18] Raja memberi perintah kepada
imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat
dua dan kepada para penjaga pintu untuk
mengeluarkan dari bait TUHAN segala perkakas
yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk
segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya
itu di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron,
dan diangkutnyalah abunya ke Betel. Ia
memberhentikan para imam dewa asing yang telah
diangkat oleh raja-raja Yehuda untuk membakar
korban di bukit pengorbanan di kota-kota Yehuda
dan di sekitar Yerusalem, juga orang-orang yang
membakar korban untuk Baal, untuk dewa matahari,
untuk dewa bulan, untuk rasi-rasi bintang dan untuk
segenap tentara langit. Dibawanyalah tiang-tiang
berhala dari rumah TUHAN ke luar kota Yerusalem,
ke sungai Kidron, lalu dibakarnya di situ dan
ditumbuknya halus-halus menjadi abu, kemudian
dicampakkannyalah abunya ke atas kuburan rakyat
jelata. Ia merobohkan petak-petak pelacuran bakti
yang ada di rumah TUHAN, tempat orang-orang
perempuan bertenun sarung untuk Asyera.
Disuruhnyalah datang semua imam dari kota-kota
Yehuda, lalu ia menajiskan bukit-bukit pengorbanan,
tempat para imam itu membakar korban, dari Geba
sampai Bersyeba; dirobohkannya pula bukit-bukit
pengorbanan di pintu-pintu gerbang yang ada dekat
lobang pintu gerbang Yosua, penguasa kota itu, yang
ada pada sebelah kiri kalau orang memasuki pintu
gerbang kota itu. Tetapi para imam bukit-bukit
pengorbanan itu tidak boleh naik ke mezbah
TUHAN di Yerusalem, hanya mereka boleh
memakan roti yang tidak beragi di tengah-tengah
saudara-saudara mereka. Ia menajiskan juga Tofet
yang ada di lembah Ben-Hinom, supaya jangan
orang mempersembahkan anak-anaknya sebagai
korban dalam api untuk dewa Molokh.
Dibuangnyalah kuda-kuda yang ditaruh oleh raja-
raja Yehuda untuk dewa matahari di pintu masuk ke
rumah TUHAN, dekat bilik Natan-Melekh, pegawai
istana, yang tinggal di gedung samping; juga kereta-
kereta dewa matahari dibakarnya dengan api.
Mezbah-mezbah, yang ada di atas sotoh, tempat
peranginan Ahas, yang dibuat oleh raja-raja Yehuda,
dan mezbah-mezbah, yang dibuat Manasye di kedua
pelataran rumah TUHAN, dirobohkan oleh raja, dan
diremukkan di sana, lalu dicampakkannya abunya ke
sungai Kidron. Bukit-bukit pengorbanan yang ada di
sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit
Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja
Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan
orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan
sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian
sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja. Ia
memecahkan tugu-tugu berhala dan menebang tiang-
tiang berhala, lalu ditimbuninya tempat-tempat itu
penuh dengan tulang-tulang manusia.

Penghancuran mezbah di BetelSunting

Juga mezbah yang ada di Betel, bukit pengorbanan


yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat yang
mengakibatkan orang Israel berdosa, mezbah dan
bukit pengorbanan itupun dirobohkannya dan batu-
batunya dipecahkannya, lalu ditumbuknya halus-
halus menjadi abu, dan dibakarnyalah tiang berhala.
Dan ketika Yosia berpaling, dilihatnyalah kuburan-
kuburan yang ada di gunung di sana, lalu menyuruh
orang mengambil tulang-tulang dari kuburan-
kuburan itu, membakarnya di atas mezbah dan
menajiskannya, sesuai dengan firman TUHAN yang
telah diserukan oleh abdi Allah yang telah
menyerukan hal-hal ini. Ia berkata: "Apakah tanda
keramat yang kulihat ini?" Lalu orang-orang di kota
itu menjawab dia: "Itulah kuburan abdi Allah yang
sudah datang dari Yehuda dan yang telah
menyerukan segala hal yang telah kaulakukan
terhadap mezbah Betel ini!" Lalu katanya:
"Biarkanlah itu, janganlah ada orang yang menjamah
tulang-tulangnya!" Jadi mereka tidak mengganggu
tulang-tulangnya dan tulang-tulang nabi yang telah
datang dari Samaria itu. Juga segala kuil di bukit-
bukit pengorbanan yang di kota-kota Samaria yang
dibuat oleh raja-raja Israel untuk menimbulkan sakit
hati TUHAN, dijauhkan oleh Yosia dan dalam hal
ini ia bertindak tepat seperti tindakannya di Betel. Ia
menyembelih di atas mezbah-mezbah itu semua
imam bukit-bukit pengorbanan yang ada di sana dan
dibakarnya tulang-tulang manusia di atasnya, lalu
pulanglah ia ke Yerusalem.[19]
Perayaan PaskahSunting

Kemudian raja memberi perintah kepada seluruh


bangsa itu: "Rayakanlah Paskah bagi TUHAN,
Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian
ini!" Sebab tidak pernah lagi dirayakan Paskah
seperti itu sejak zaman para hakim yang memerintah
atas Israel dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan
raja-raja Yehuda. Tetapi barulah dalam tahun ke-18
zaman raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN
di Yerusalem. Domba Paskah disembelih pada
tanggal empat belas bulan yang pertama. Ia
menetapkan tugas para imam, dan mendorong
mereka menunaikan tugas jabatannya dalam rumah
TUHAN. Berkatalah ia kepada orang-orang Lewi
yang adalah pengajar seluruh Israel dan orang-orang
kudus TUHAN: "Tempatkanlah tabut kudus itu di
dalam rumah yang telah didirikan Salomo bin Daud,
raja Israel. Tidak usah lagi kamu mengusungnya.
Sekarang layanilah TUHAN, Allahmu, dan Israel,
umat-Nya! Bersiaplah menurut puak-puakmu dan
menurut rombonganmu sebagaimana yang dituliskan
Daud, raja Israel, dan Salomo, anaknya. Berdirilah
di halaman tempat kudus menurut golongan puak
saudara-saudaramu yang lain, yakni kaum awam,
dengan satu rombongan puak orang Lewi untuk tiap
golongan saudara-saudaramu itu. Sembelihlah
domba Paskah, kuduskanlah dirimu, dan adakanlah
persiapan bagi saudara-saudaramu, supaya dilakukan
apa yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan
Musa." Yosia menyumbangkan kepada kaum awam
sejumlah tiga puluh ribu ekor kambing domba, yakni
domba-domba dan kambing-kambing jantan yang
muda, semuanya sebagai korban Paskah bagi semua
orang yang hadir. Selain itu disumbangkannya tiga
ribu ekor lembu. Semuanya itu dari harta milik raja.
Juga para panglimanya memberi sumbangan
sukarela kepada rakyat, para imam, dan orang-orang
Lewi. Kemudian Hilkia, Zakharia dan Yehiel, para
pemuka rumah Allah, memberi kepada para imam
2.600 ekor kambing domba sebagai korban Paskah
dan selain itu 300 ekor lembu. Lalu Konanya dan
kedua saudaranya, Semaya dan Netaneel, serta
Hasabya, Yeiel dan Yozabad, para pemimpin orang-
orang Lewi, menyumbangkan kepada orang-orang
Lewi lima ribu ekor kambing domba sebagai korban
Paskah dan selain itu lima ratus ekor lembu. Setelah
upacara ibadah disiapkan, berdirilah para imam pada
tempatnya dan orang-orang Lewi menurut
rombongannya f sesuai dengan perintah raja. Maka
disembelihlah domba Paskah, dan para imam
menyiramkan darah yang mereka terima dari orang-
orang Lewi, sedang orang-orang Lewi menguliti
domba itu. Tetapi mereka memisahkan korban
bakaran untuk diserahkan kepada kaum awam
menurut golongan puak mereka, supaya
dipersembahkan kepada TUHAN sebagaimana
tertulis dalam kitab Musa. Demikian pula dilakukan
mereka dengan lembu-lembu. Kemudian mereka
memasak domba Paskah di atas api sesuai dengan
peraturan, sedang persembahan-persembahan kudus
mereka masak dalam kuali, belanga dan pinggan,
lalu membawanya cepat-cepat kepada segenap kaum
awam. Kemudian mereka menyediakannya bagi
dirinya dan bagi para imam, karena para imam,
yakni anak-anak Harun, sampai malam hari sibuk
mempersembahkan korban bakaran dan segala
lemak. Oleh sebab itu orang-orang Lewi
menyediakannya bagi dirinya dan bagi para imam,
yakni anak-anak Harun. Para penyanyi, yakni bani
Asaf, ada pada tempat mereka sesuai dengan
perintah Daud, Asaf, Heman dan Yedutun, pelihat
raja itu; juga para penunggu pintu gerbang ada pada
tiap-tiap pintu gerbang. Mereka tidak usah
meninggalkan tugas mereka, karena saudara-saudara
mereka, orang-orang Lewi, menyediakannya untuk
mereka. Demikianlah seluruh upacara ibadah bagi
TUHAN disiapkan pada hari itu untuk merayakan
Paskah dan untuk mempersembahkan korban
bakaran di atas mezbah TUHAN sesuai dengan
perintah raja Yosia. Pada waktu itu orang Israel yang
hadir di situ merayakan Paskah dan hari raya Roti
Tidak Beragi selama tujuh hari. Paskah semacam itu
tidak pernah lagi dirayakan di Israel sejak nabi
Samuel. Seorangpun di antara raja-raja orang Israel
tidak pernah merayakan Paskah seperti yang
dirayakan Yosia dengan para imam dan orang-orang
Lewi, dengan seluruh orang Yehuda dan Israel yang
dapat hadir, dan dengan penduduk Yerusalem.[20]

Nubuat pembuangan YehudaSunting

Para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh


peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala
dewa kejijikan yang terlihat di tanah Yehuda dan di
Yerusalem, dihapuskan oleh Yosia dengan maksud
menepati perkataan Taurat yang tertulis dalam kitab
yang telah didapati oleh imam Hilkia di rumah
TUHAN. Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang
berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya,
dengan segenap jiwanya dan dengan segenap
kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan
sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia.
Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang
sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit
terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya
yang ditimbulkan Manasye. Lalu berfirmanlah
TUHAN: "Juga orang Yehuda akan Kujauhkan dari
hadapan-Ku seperti Aku menjauhkan orang Israel,
dan Aku akan membuang kota yang Kupilih ini,
yakni Yerusalem, dan rumah ini, walaupun Aku
telah berfirman tentangnya: Nama-Ku akan tinggal
di sana!"[21]

Kemudian daripada semua ini, pada tahun ke-31


pemerintahan Yosia, setelah Yosia memperbaiki
rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak
berperang di Karkemis bersama raja Asyur di tepi
sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya. Nekho
mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan:
"Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat
ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi
melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah
memerintahkan aku supaya segera bertindak.
Hentikanlah niatmu menentang Allah yang
menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-
Nya!" Tetapi Yosia tidak berpaling daripadanya,
melainkan menyamar untuk berperang melawan dia.
Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang
merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah
Megido. Segera sesudah Nekho melihatnya! maka
pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja
berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini,
karena aku luka parah!" Orang-orangnya
mengangkatnya dari keretanya, lalu mengangkutnya
dengan kereta cadangannya dari Megido lalu
membawanya ke Yerusalem. Kemudian matilah ia,
lalu dikuburkan dalam kuburnya sendiri di
pekuburan nenek moyangnya. Seluruh Yehuda dan
Yerusalem berkabung karena Yosia. Yeremia
membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan
semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan
menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia,
dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel.
Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.[22]
Pertempuran di Megido itu terjadi sekitar tahun 609
SM.[1][2]

Вам также может понравиться