Вы находитесь на странице: 1из 3

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


MATERIAL HANDLING

Oleh Kelompok :

Andrian Nasrullah (161410262)

M.Iqbal Firdaus (161410123)

M. Rizki Aditya P (161410099)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS BINA DARMA
2018
Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Material Handling atau Penanganan
Bahan adalah proses yang mencakup operasi dasar dalam pergerakan, perlindungan,
penyimpanan dan pengendalian bahan dan produk di seluruh pembuatan (manufaktur),
pergudangan, distribusi, konsumsi dan pembuangan (disposal). Proses Material Handling
atau Penanganan Bahan ini sangat penting karena semua bahan dan produk harus ditangani
dengan baik sehingga dapat mencapai tujuannya dengan aman dan juga untuk menjaga
kondisi dan kualitas bahan-bahan yang ditangani tersebut. Sebagai suatu proses, Material
Handling atau Penanganan Bahan menggabungkan berbagai peralatan manual, semi-otomatis
ataupun otomatis dengan sistem-sistem yang dapat mendukung kelancaran fungsi rantai
pasokan (supply chain) dan logistic
Pemindahan bahan atau material handling merupakan istilah terjemahan dari material
handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki
kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi (Wignjosoebroto, 2000).

Tugas-tugas dari Manajer material handling antara lain :


a. Mengadakan penyelidikan dan analisis untuk dapat menentukan bagaimana kegiatan
material handling dilakukan sehingga dapat ebih efisien
b. Merencanakan, mengadakan pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat material
handling yang baru
c. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan yang perlu dilakukan
d. Mengikuti pelaksanaan dan membuat laporan mengenai pemasangan perlengkapan dan
peralatan material handling.

ASPEK Material Handling


PERPINDAHAN
Perpindahan material membutuhkan waktu dan tempat. Perpindahan material
membutuhkan kesesuaian, ukuran, bentuk, berat, kondisi material dengan lintasan analisis
frekuensi getaran
PENYIMPANAN
Penyangga operasi. Memudahkan pekerjaan manusia dan mesin. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan: Ukuran, Berat, Kondisi dan kemampuan tumpukan materia. Keperluan
untuk mengambil dan menempatkan materia. Keperluan mengambil dan menempatkan
materia. Kendala bangunan (beban lantai, kondisi lantai, dll)
PERLINDUNGAN
Pengawasan-Pengepakan-PengelompokanMaterial Dirancang untuk meminimasi
pengawasan dan biaya
PENGAWASAN
Pengawasan Fisik yang berorientasi pada susunan dan jarak penempatan antar
material-Pengawasan Status Material. Pengawasan tentang lokasi, jumlah, tujuan,
kepemilikan, keaslian dan jadwal material
MATERIAL
Sistem penanganan tergantung pada bentuk material (gas, cair dan padat)

Warehouse atau pergudangan merupakan area yang berfungsi menyimpan barang


untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian
didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.
Warehouse Management System (WMS) atau Sistem Manajemen Pergudangan
merupakan kunci utama dalam supply chain, dimana yang menjadi tujuan utama adalah
mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving
(penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan), dan picking (pengambilan). Saat
ini, penggunaan teknologi seperti WiFi LAN, Radio Frequency, Barcode Scanner, Email dan
teknologi informasi lainnya dapat digunakan untuk WMS. Tujuan dari WMS adalah untuk
menyediakan satu set prosedur komputerisasi untuk menangani penerimaan dan pengiriman
barang, mengelola fasilitas penyimpanan (misalnya racking, dll), mengelola stok barang
untuk picking, packing dan shiping.

Sales forecasting atau peramalan penjualan adalah kegiatan memperkirakan besarnya


demand atau permintaan atas barang yang akan dijual. Semakin banyak permintaan, maka
diharapkan penjualan juga semakin banyak. Untuk melakukan penjualan yang semakin
banyak, maka diperlukan jumlah pasokan barang yang banyak. Untuk mendapatkan jumlah
pasokan barang yang banyak, maka diperlukan produksi barang yang banyak pula. Untuk
melakukan produksi barang yang banyak, diperlukan pasokan bahan baku yang banyak.
Demikianlah aliran informasi di atas menunjukkan bahwa informasi sales forecasting akan
memengaruhi besarnya pasokan. Jika sales forecasting meleset, maka mulai dari bahan baku,
produksi, pasokan barang, dan penjualan akan terpengaruhi.

Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan


antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret
waktu atau “time – series”. Metode Forecasting terbagi menjadi dua, yaitu:
• Metoda kualitatif :
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat tergantung pada metode yang digunakan dalam
peramalan tersebut. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan
atau penyimpangan yang mungkin
• Metode peramalan kuantitatif :
Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara
variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu

Fungsi peramalan atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan.


Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan
terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun,
maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang selalu kita hadapi (Ginting, 2007).

Kegunaan dari peramalan terjadi pada waktu pengambilan keputusan. Setiap orang
selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang matang dan perkiraan
tentang kejadian yang mungkin akan terjadi. Apabila ramalan yang dihasilkan kurang tepat,
maka keputusan yang diambil tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Dengan
meramalkan kejadian yang akan datang, tindakan-tindakan yang akan datang dapat
direncanakan dengan matang sehingga dapat mengurangi kerugian atau menambah
keuntungan serta dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Вам также может понравиться