Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................7
A. Capital Assets Pricing Model (CAPM) ............................................................. 7
B. Asumsi-Asumsi Capital Assets Pricing Model (CAPM) ................................ 9
C. Metode Capm Untuk Pengambilan Keputusan Investasi .............................. 10
D. Kritik Capital Assets Pricing Model (CAPM)................................................ 11
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Investasi merupakan salah satu aktivitas pendanaan yang terdapat
pada sebuah perusahaan. Aktivitas pendanaan atau investasi ini biasanya
dilakukan melalui pasar modal. Pasar modal mempunyai peranan yang penting
dalam kegiatan ekonomi pasar, terutama dalam penghimpunan dana
(Kurniawan, Hidayat, & Devi, 2015).
Di Indonesia, pasar modal yang mewadahi kegiatan jual-beli surat
berharga adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang terdaftar dan
menjual sahamnya di BEI merupakan perusahaan yang sudah go public atau
perusahaan terbuka (Nasuha, Dzulkirom, & Z.A, 2013). Dengan adanya pasar
modal, maka perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana
sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat ditingkatkan. Dengan
dijualnya saham dipasar modal berarti masyarakat diberikan kesempatan untuk
memiliki dan menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan kata
lain, pasar modal dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Saham merupakan salah satu instrumen yang menarik untuk dijadikan
sarana investasi. Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal/dana pada suatu perusahaan (Fahmi, 2015). Pada dasarnya keputusan
berinvestasi tergantung dengan individualnya yang didasarkan pada tujuan utama
dalam berinvestasi yaitu memperoleh keuntungan dimasa mendatang dengan
berbagai pertimbangan yang ada (Nasuha, Dzulkirom,
& Z.A, 2013). Jika seseorang mengambil suatu risiko, maka dia mengharapkan
return yang sesuai dengan risiko yang diambilnya tersebut. Besar tingkat
pengembalian berbanding lurus dengan risiko yang dihadapi. Semakin besar
keuntungan yang didapatkan oleh investor maka semakin besar risiko yang
didapatkan, begitu sebaliknya semakin kecil keuntungan yang didapatkan maka
semakin kecil pula risiko yang didapatkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Capital Assets Pricing Model ?
2. Bagaimana Capital Assets Pricing Model ?
3. Apa Asumsi-Asumsi Dalam Capital Assets Pricing Model (CAPM) ?
4. Bagaimana Metode CAPM Untuk Pengambilan Keputusan Investasi ?
5. Bagaimana Kritik Pada Capital Assets Pricing Model (CAPM) ?
BAB II
PEMBAHASAN
risiko pasar, (Markowitz:1952). Oleh karena itu untuk menggunakan CAPM kita
perlu tiga input (Pacho,2014), yaitu aset tanpa risiko yang merupakan aset dimana
investor dapat mengetahui pengembalian yang diharapkan dengan kepastian
waktu yang ditentukan dalam analisis. Premi risiko yang merupakan premium
yang diminta oleh investor untuk berinvestasi di portofolio pasar, yang mencakup
semua aset berisiko di pasar, dan akhirnya beta yang merupakan kovarians dari
aset dibagi dengan varian portofolio pasar mengukur risiko tambahan oleh
investasi ke portofolio pasar. Investor menghadapi dua jenis risiko, yaitu,
diversifiable (sistematis) dan nondiversifiable (sistematis). Risiko pasar adalah
komponen dari total risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi
portofolio (Don UA Galagedera 2007). CAPM dikembangkan oleh Sharpe (1964)
dan Lintner (1965) berkaitan dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari
suatu keamanan individu untuk ukuran risiko sistematis.
Pada model CAPM, return dari suatu investasi dipengaruhi oleh satu faktor
saja (single factor model) yaitu market risk atau beta, Sedangkan risiko yang
tidak sistematis dianggap tidak relevan karena risiko ini dapat dihilangkan
melalui diversifikasi. (Reinganum, 1981: Breeden et al, 1989: Fama dan
French, 1992). Fama dan French (1992) melakukan pengujian terhadap CAPM.
Hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa model CAPM masih
memiliki banyak kelemahan.
Model CAPM memiliki tiga implikasi diuji (Pacho,2014),:
1) hubungan antara hasil yang diharapkan dari keamanan dan risiko adalah linear,
2) beta adalah ukuran lengkap dari risiko keamanan
3) di pasar risiko investor menolak , berisiko tinggi harus dikompensasi oleh return
pasar yang diharapkan lebih tinggi.
Untuk menguji linearitas hubungan antara hasil yang diharapkan dari
keamanan dan risiko perlu membuat asumsi bahwa pasar modal sempurna maka
tidak ada informasi atau transaksi biaya yang dikeluarkan oleh investor. Menurut
(Pacho,2014) CAPM pengembalian yang diharapkan adalah hasil dari model dua
parameter risiko dan kembali hubungan yang dapat ditulis sebagai:
E (R i ) = R f + ß i ( E (R m) - R f )
Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan 8
Arbitrage
Dimana :
E (R i ) adalah diharapkan dari keamanan i,
E (R m) adalah pengembalian yang diharapkan dari portofolio pasar,
R f adalah tingkat bebas risiko dan
ß i adalah ukuran risiko untuk keamanan i.
CAPM menyampaikan gagasan bahwa sekuritas adalah harga sehingga
hasil yang diharapkan akan mengkompensasi investor untuk risiko diharapkan
(Pacho,2014). Oleh karena itu ada dua hubungan mendasar: Ibukota Market Line
(CML) dan Keamanan Pasar Line (SML).
4) Semua investor melakukan investasi untuk satu periode waktu yang sama.
5) Investor dapat membeli atau menjual bagian dari saham mereka dari setiap
keamanan atau portofolio yang mereka pegang.
6) Tidak ada pajak atau biaya transaksi pada membeli atau menjual aset.
7) Tidak ada inflasi atau perubahan suku bunga.
8) Pasar modal berada dalam keseimbangan, dan semua investasi yang cukup murah.
Investor tidak dapat mempengaruhi harga.
Asumsi CAPM menyiratkan bahwa portofolio pasar harus berada di
perbatasan varians minimum jika pasar aset adalah untuk menghapus. Ini berarti
bahwa hubungan aljabar yang berlaku untuk setiap portofolio varians minimum
harus memegang untuk portofolio pasar (Rossi, 2016).
CAPM merupakan model untuk menetukan harga suatu asset pada kondisi
ekuilibrium, tujuannya adalah untuk menentukan minimum required return dari
investasi yang berisiko. Dalam keadaan ekuilibrium imbalan hasil yang
diisyaratkan (required return) oleh investor untuk saham akan dipengaruhi saham
tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Meskipun CAPM dikritik karena asumsi dari model seperti; yang terbatas
pinjaman bebas risiko dan pinjaman, investor hanya peduli risiko dan
pengembalian satu-periode pengembalian portofolio, Beta pasar menjelaskan
pengembalian yang diharapkan, selain proxy dari portofolio pasar dari semua aset
berisiko. Namun, banyak digunakan dan banyak industri tergantung pada model
ini untuk menentukan harga di pasar.
Bagaimanapun, CAPM tetap menjadi item yang sangat berguna dalam
perangkat manajemen keuangan. Terlepas dari keraguan yang ada dalam literatur
empiris, CAPM umumnya masih menjadi yang terbaik dalam memahami jenis
risiko apa yang memerlukan premi dan karenanya apa pengembalian kelebihan
yang harus diharapkan dari berbagai aset, dan masih digunakan dalam
mengevaluasi profitabilitas sebuah proyek yang sangat penting bagi
perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, peneliti harus melanjutkan
dengan hati-hati ketika menggunakan ukuran abstrak model kinerja
keseimbangan. Karena itu mereka harus mengambil makna dari implikasi teoritis.
Bagaimanapun semua model teoritis adalah representasi abstrak dari realitas
dengan demikian akan memiliki sedikit ketidaksempurnaan atau penyimpangan
dari kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
Ball, R. 1978. Anomalies In Relationships Between Securities' Yields And Yield-
Surrogates. Journal of Financial Economics, 6(2), 103–126.
Banz, R. W. 1981. The Relationship Between Return And Market Value Of
Common Stocks. Journal of Financial Economics, 9(1), 3–18.
Basu, S. 1977. Investment Performance Of Common Stocks In Relation To
Their Price-Earnings Ratios: A Test Of The Efficient Market Hypothesis.
Journal of Finance, 12(3), 129–156.
Bhandari, L. C. 1988. Debt/Equity Ratio And Expected Common Stock Returns:
Empirical Evidence. Journal of Finance, 43(2), 507–528.
Black, F. 1972. Capital market equilibrium with restricted borrowing. The
Journal of Business, 45(3).
Breeden, D. T., Gibbons, M. R., & litzenberger, R. H. 1989. Empirical test of the
consumption-oriented CAPM. Journal of Finance, 44(2).
Chan, L. C., Yasushi, H., & Josef, L. 1991. Fundamentals And Stock Returns In
Japan. Journal of Finance, 46(5), 1739–1789.
Don U.A. Galagedera, Managerial Finance.Vol No 10 2007, pp 321-832
Elbannan, Mona A. 2015. The Capital Asset Pricing Model: An Overview of the
Theory. International Journal of Economics and Finance; Vol. 7, No. 1;
2015. ISSN 1916-971X E-ISSN 1916-9728. Published by Canadian Center
of Science and Education.
Fama, E. F., & French, K. R. 1992. The Cross-Section Of Expected Stock
Returns. Journal of Finance, 47(2), 427–465.
Fama, E. F. 1996. Multifactor Portfolio Efficiency And Multifactor Asset
Pricing. Journal of Financial and Quantitative Analysis. 31(4), 441–465
Fama, E., & French, K. 1997. Industry Costs Of Equity. Journal of Financial
Economics, 43, 153–193.
Fama, E. F., & French, K. R. 2004. The Capital Asset Pricing Model: theory and
evidence. Journal of Economic Perspectives, 18(3), 25–46.
Graham, J. and Harvey, C. 2001. The theory and practice of corporate finance:
Evidence from the field. Journal of Financial Economics. 60: 187–243.
Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan 1
Arbitrage 6
Pricing Theory (APT) dalam Memeprediksi Return Saham
17
Kothari, S. P., Shanken, J., & Sloan, R. G. 1995. Another Look At The Cross-
Section Of Expected Stock Returns. Journal of Finance, 50(1), 185–224.
Kurniawan, A. F., Hidayat, R. R., & Devi, A. F. 2015, Juli. Penerapan
Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk Penetapan
Kelompok Saham-Saham Efisien. Administrasi Bisnis (JAB), 24(1), 1-6.
Linawati. 2013. Analisis Tingkat Pengembalian Saham Berdasarkan Capital
Asset Pricing Model. Efektor, 23, 41-47.
Lintner, J. 1965. The Valuation of risk assets and the selection of risky
investments in stock portfolios and capital budgets. The Review of
Economics and Statistic, 47(1).
Markowitz, H. 1952. Portfolio Selection. Journal of Finance, 7(1), 77–99.
Nasuha, R., Dzulkirom, M., & Z.A, Z. 2013. Analisis Metode Capital Asset
Pricing Model dalam Upaya Pengambilan Keputusan Terhadap Investasi
Saham. 1-8.
Pacho, Frida. 2014. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Testability and its
Validity in Stock Market: Evidence from Previous Literatures. Research
Journal of Finance and Accounting. ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-
2847 (Online). Vol.5, No.21, 2014.
Reinganum, J. 1981. Market Structure And The Diffusion Of New Technology.
The Bell Journal of Economics, 12, 618–624.
Rosenberg, B., Reid, K., & Lanstein, R. (1985). Persuasive Evidence Of Market
Inefficiency. Journal of Portfolio Management, 11(3), 9–17.
Rossi, Matteo. 2016. The capital asset pricing model: a critical literature
Review. Journal . Global Business and Economics Review, Vol. 18, No. 5,
2016.
Sharpe, W. F. 1964. Capital asset prices: A theory of market equilibrium under
conditions of risk. Journal of Finance, 19(3), 425–442.
Stattman, D. 1980. Book values and stock returns. The Chicago MBA, 4(1), 25–
45.