Вы находитесь на странице: 1из 13

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

KEUNTUNGAN KOMPETITIF DI PASARAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. ASKIANTI
2. MUHAMAD AFRIZAL
3. AISYAH S. ANWAR
4. HUSNUN NISA N.
5. SAHRUL
6. FADHILLAH AHYAR DINI S.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.karena atas berkat rahmat dan
karunianya jualah sehingga saya dapat menyusun makalah ini dalam rangka penyelesaian
tugas yang diberikan oleh dosen.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan kelebihan.
Kalaupun terdapat kelebihan semoga bermanfaat bagi kita semua. Namun jika terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penyusun makalah berharap saran
dan kritikannya yang tentunya dapat memacu semangat kami dalam menyusun makalah
selanjutnya dengan lebih baik lagi.

Makassar, 5 Maret 2018

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................ i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... . 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1


1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. .. 3

2.1. Keuntungan Kompetitif............................................................................... 3


2.2. Meletakkan Dasar Keuntungan Kompetitif................................................. 3
2.3.Memilih Strategi Untuk Memperoleh Keuntungan Kompetitif..................... 6
2.4. Mempertahankan Keuntungan Kompetitif.................................................... 8

BAB III
PENUTUP.......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 9

3.2 Saran............................................................................................................. 9

Daftar Pustaka………………………………………………………………… 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengembangkan ide dan cara baru
dalam menghadapi/memecahkan permasalahan serta kemampuan untuk mendeteksi dan
menemukan sebuah peluang yang kemudian dapat diterapkannya hal-hal tersebut untuk
menuju kesuksesannya. Untuk mencapai kesuksesan tersebut diperlukan berbagai
langkah untuk menempuhnya . Inovasi, kreatifitas, dan ide yang selalu update diperlukan
dalam keberlangsungan kewirausahaan agar mampu bersaing seiring dengan era global.
Dalam kewirausaahaan pasti menginginkan profit maksimal agar modal yang
dikeluarkan kembali dan kewirausahaan bisa bertahan.
Dalam mencapai semua keinginan itu, diperlukan beberapa strategi. Keuntungan
kompetitif dapat saja terjadi, tapi dari pasaran tampaknya akan muncul pemikiran yang
menyeluruh mengenai misi perusahaan dan strategi serta prei yang akan mencapai misi
tersebut. Banyak wirausaha tidak akrab dengan jenis analisis sistematis yang dibutuhkan
untuk mendefinisikan keuntungan kompetitif. Oleh karena itu, mereka kesulitan dalam
menggambarkan suatu strategi. Tetapi seorang wirausaha harus memeriksa kesempatan,
resiko, dan sumber daya yang menuju keuntungan kompetitif. Idealnya, strategi ini harus
diakui dengan ditulis dalam rancangan bisnis untuk meyakinkan langkah dan mendukung
perencanaan selanjutnya.Karena membuat strategi yang berkaitan dengan dunia usaha
adalah tugas yang kompleks, tidak mengejutkan jika strategi yang berarti muncul hanya
ketika pengusaha memberikan waktu yang cukup dan energi untuk memprosesnya.
Dalam pembahasan ini akan menggambarkan kunci membangun untuk mendapatkan dan
mempertahankan keuntungan yang kompetitif melalui strategi yang dirancang dengan
baik.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi dari Keuntungan Kompetitif?
2. Apa dasar Keuntungan Kompetitif?
3. Bagaimana organisasi mendukung keuntungan kompetitif?
4. Bagaimana identifikasi strategi dalam membangun keuntungan kompetitif?
5. Bagaimana strategi segmen pasar membangun keuntungan kompetitif?

1
1.3. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan pada rumusan masalah yang di ambil maka dapat di rumuskan tujuan
penulisan yaitu:
1. Mengetahui definisi dari Keuntungan Kompetitif
2. Mengetahui dasar Keuntungan Kompetitif
3. Mengetahui organisasi dalam mendukung keuntungan kompetitif
4. Mengetahui Identifikasi strategi dalam membangun keuntungan kompetitif
5. Mengetahui strategi segmen pasar membangun keuntungan kompetitif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Keuntungan Kompetitif


Keuntungan kompetitif adalah keuntungan yang ada ketika perusahaan mempunyai
barang atau jasa yang dilihat dari target pasar yang lebih baik daripada pesaingnya.
Keuntungan kompetitif ada ketika perusahaan menawarkan produk atau jasa yang
diterima oleh konsumen untuk menjadi lebih besar dari pesaingnya, dengan begitu
meningkatkan keuntungan perusahaan. Banyak cara menuju keuntungan kompetitif,
misalnya, perbedaan harga, jenis pelayanan bisnis yang unik, atribut produk yang
mencolok, pengalaman konsumen dan daya jangkau.

2.2. Meletakkan Dasar Keuntungan Kompetitif


Dalam mengembangkan keuntungan kompetitif, wirausaha perlu memahami secara
umum kompetisi industri yang dinamis. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk
menghalangi efek dari respons kompetitif. Dalam hal ini keuntungan kompetitif dapat
dicapai melaui strategi yang khusus.

1) Menilai Lingkungan
Lingkungan luar mempunyai akibat yang menonjol pada keuntungan dan
pertumbuhan perusahaan. Karena itu pengusaha mendapatkan keuntungan ketika
mereka menganalisis lingkungan luar untuk menemukan kesempatan berusaha dan
ancaman yang ada untuk mengambil pengukuran yang melindunginya. Analisis ini
meliputi dua lapisan, yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri.
a) Lingkungan Makro
Di dalam Lingkungan Makro contohnya pada segmen ekonomi, kekuatan
seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, dan bahkan tingkat arus pertukaran uang,
mempengaruhi bisnis kecil, baik ketika hal tersebut memajukan atau
memundurkan pertumbuhan bisnis. Dalam segmen social kultural ada trend
dalam masyarakat yang mempengaruhi permintaan masyarakat, membuka
kesempatan pasar yang baru dan mendorong yang lainnya untuk menurun.
Segmen politik termasuk di dalamnya trend pemerintahan seperti hokum pajak,
peraturan tabungan yang dapat mengancam bisnis atau membalikkan konsep

3
kewirausahaan yang sedang tumbuh menjadi tidak dapat dilanjutkan. Yang paling
relevan untuk bisnis kecil adalag segmen teknologi, karena segmen inilah yang
banyak menelurkan perusahaan baru dan membalikkan mereka yang sudah tidak
terpakai lagi. Akhirnya, segmen global yang meliputi perkembagan geopolitik
menciptakan kesempatan baru untuk memperluas pasaran, sumber luar secara
internasional, dan investasi asing. Lingkungan Makro jelas-jelas merupakan dua
mata pedang ganda yang dapat membuka maupun mengancam keberadaan
perusahaan kecil.

b) Lingkungan Industri
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Advantage, ada lima
kekuatan yang menentukan dasar dan tingkat kompetisi dalam sebuah industri.
 Kekuatan menawar pembeli
 Ancaman penggantian barang atau jasa
 Kekuatan menawar penjual
 Persaingan yang ada di antara para pesaing
 Ancaman pesaing baru
Secara kolektif, kelima kekuatan pasar ini dapat menentukan sukses
perusahaan. Jelas bahwa semua industri tidak sama. Karena itu, setiap kekuatan
mempunyai akibat yang bervariasi dari situasi berikutnya. Porter mengidentifikasi
berbagai elemen dalam struktur industri yang dapat mempengaruhi kelima faktor
ini. Walaupun penjelasan rinci dari elemen-elemen ini jauh diluar jangkauan
makalah ini, secara dasar mereka menambahkan dalam dasar kompetitif sebagai
berikut :
Kekuatan pembeli mempengaruhi harga yang diminta perusahaan,
misalnya, ancaman penggantinya. Kekuatan pembeli juga dapat
mempengaruhi biaya pemasukan mentah dan pendapatan lain. Intensitas
persaingan memengaruhi harga, juga biaya dari area persaingan seperti
pekerja, pengembangan produk, pengiklanan, dan kekuatan penjualan

2) Memperkirakan Organisasi
Tidak hanya dengan mempunyai pegangan dasar kuat dalam lingkungan
makro dan konteks industry dalam persaingan bisnis. Pengertian ini harus dikaitkan
dari dalam dengan potensi yang ada di dalam, atau apa yang dapat dilakukan

4
perusahaan. Pandangan mendalam ini dapat dicapai melalui analisis sistematis
kekuatan dan kelemahan perusahaan, itu dinamakan penaksiran organisasi. Dengan
tujuan menaksir bisnis organisasi yang potensial, pengusaha harus mengetahui
perbedaan antara sumber dan kemampuan. Sumber organisasi adalah input-input
dasar perusahaan yang digunakan untuk memimpin bisnisnya. Mereka memasukkan
faktor-faktor seperti modal, teknologi, peralatan-peralatan para pekerja yang
mempunyai sumber-sumber terkait, yang terlihat dan dapat diukur dengan mudah.
Penanaman dan peralatan, kas yang disimpan, kemampuan meminjam, semua
wirausaha mewakili sumber-sumber terkait. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan
jumlahnya. Sumber-sumber yang tidak terkait termasuk pemilik hak kepemilikan
seperti hak paten dan penciptaan (copyright), juga dasar asset atas pengenalan merek
dan reputasi perusahaan. Istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, sumber-
sumber daya tersebut tidak sama dengan kemampuan. Kemampuan organisasi dapat
dilihat dengan baik ketika beberapa sumber daya menyatu, yang disebarkan dalam
keuntungan perusahaan. Dalam kenyataannya sumber-sumber tersebut tidak dapat
memberikan keuntungan kompetitif sampai mereka diikat dalam satu konfigurasi
yang berguna.

3) Memasangkan Penaksiran dari Lingkungan Organisasi


Penaksiran lingkungan secara sistematis menguji lingkungan makro dan
lingkungan industry dengan tujuan menemukan kesempatan-kesempatan seperti
membuka selubung ancaman dimana perusahaan harus menyediakan semacam
pertahanan. Penaksiran organisasi pada sisi yang lain, melihat diantara perusahaan
untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dasar kompetitif
yang kuat hanya dapat dikembangkan ketika kekuatan dan kelemahan organisasi telah
dipasangkan dengan profil kesempatan dan ancaman. Integrasi ini paling baik
diterapkan menggunakan apa yang secara umum dikenal dengan SWOT yaitu sebuah
rangka kerja yang menyediakan pandangan ulang yang singkat dari situasi strategi
perusahaan. Analisis SWOT kependekan dari Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman). Singkatnya,
perusahaan yang mampu menunjukkan kemampuan yang baik di masa yang akan
datang adalah perusahaan-perusahaan yang mempunyai kemampuan masa kini untuk
bertemu dengan tantangan esok.

5
2.3. Memilih Strategi Untuk Memperoleh Keuntungan Kompetitif
Strategi adalah sebuah rencana kerja yang memandu sumber-sumber investasi
untuk memodali kesempatan bisnis yang potensial.
1. Pilihan Strategi Berdasarkan Pemikiran Luas
a) Strategi Keuntungan Biaya
Keuntungan biaya dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi hanya yang
terendah di pasaran. Sumber-sumber keuntungan biaya kadang agak bervariasi
berjarak dari pekerja berbudaya rendah untuk efisiensi dalam operasionalnya.
b) Strategi Keuntungan Pemasaran
Pilihan umum kedua untuk membangun keuntungan kompetitif adalah
keuntungan pemasaran. Sebuah pendekatan yang membutuhkan perbedaan pada
barang/jasa perusahaan bersamaan dengan beberapa dimensi yang bukan biaya.

2. Pembagian Pasar dan Variabelnya


Pembagian pasar adalah proses dari pembagian pasar total untuk produk atau
jasa dalam kelompok dengan kebutuhan yang sama, sehingga setiap kelompok dengan
baik menanggapi dalam bantuan pada strategi pemasaran khusus. Dengan tujuan
membagi pasar seluruhnya ke dalam segmen yang pantas, seorang wirausaha harus
mempertimbangkan variabel segmentasi, dimana label yang menandai dimensi khusus
yang membedakan satu kelakuan pasar dari yang lainnya.
a) Variabel Keuntungan
Karakter khusus yang membedakan segmen pasar menuntut keuntungan
yang dicari oleh konsumen.
b) Variabel Demografi
Karakterististik khusus yang menggambarkan konsumen dan daya beli
mereka.

Tiga jenis Strategi segmen pasar adalah :


 Strategi tidak terbagi, yaitu strategi yang mendefinisikan pasar total sebagai
target pasar.
 Strategi Multisegmental, yaitu strategi yang mengenal perbedaan pilihan dari
segmen pasar individu dan mengembangkan campuran pemasaran unik untuk
masing-masingnya.

6
 Strategi Segmentasi Tunggal, yaitu sebuah strategi yang mengenal keberadaan
beberapa segmen pasar, tetapi hanya memusatkan pada segmen yang
beruntung besar.
3. Pemasaran Kecil
Pemasaran kecil adalah jenis khusus strategi segmentasi dimana para
pengusaha mencoba mengisolasikan perusahaan mereka dari kekuatan pasar, seperti
kompetisi, dengan memusatkan pada target pemasaran. Strategi pasar kecil secara
khusus menarik perusahaan kecil yang mencoba meloloskan diri dari kompetisi
langsung dengan industri raksasa ketika membangun keuntungan kompetitif.
Pemasaran kecil dapat menjadi efektif dalam kedua pasar, yaitu dalam negeri dan luar
negeri.

a) Menyeleksi Pasar Kecil


Pemasaran kecil dapat diterapkan dengan menggunakan strategi sebagai
berikut :
 Tidak melakukan pemusatan pada segmen pasar tunggal
 Membatasi penjualan di daerah geografi tunggal
 Menekankan penjualan barang/jasa tunggal
 Berkonsentrasi pada superioritas barang/jasa
b) Memanfaatkan Potensi Pasar Kecil
Dalam bukunya Competitive Advantage, Michael Porter mengatakan
bahwa segmen pasar dapat terjadi dalam empat kondisi sebagai berikut :
 Pusat strategi ditiru
 Segmen yang dituju menjadi tidak menarik secara structural tidak lagi menarik
karena strukturnya mengalami erosi atau karena permintaan menghilang
 Perbedaan tujuan segmen dari segmen kecil yang lain
 Perusahaan baru yang membuat segmen yang lebih kecil dalam industri
Dalam pemasaran kecil juga menyampaikan beberapa hal yaitu :
 Konsentrasi segmen pasar tunggal
 Mengkonsentrasikan pada produk tunggal
 Membatasi penjualan pada daerah geografis tunggal
 Penekanan penggantian superioritas barang/jasa

7
2.4. Mempertahankan Keuntungan Kompetitif
Para wirausaha secara umum memilih salah satu yang menurut mereka terbaik
bagi perusahaan menuju ke arah penghasilan yang diinginkan. Perkembangan tidak
selalu dibatasi pada penghasilan dan keuntungan sebagai ketertarikan seseorang dalam
menuntun pengalokasian ulang strategi, misalkan dengan memindahkan suatu bisnis.
Tetapi jika wirausaha mengizinkan untuk mendapatkan hasil, strategi harus dirancang
berdasarkan kepuasan konsumen, dan ketahanan hidup yang mudah.
Semua hasil akan memberikan masukan pada nilai perusahaan. Tidak ada
keuntungan kompetitif yang akan bertahan selamanya. Tetapi penelitian yang terakhir
telah menekankan betapa pentingnya mengembangkan sebuah keuntungan kompetitif
yang bertahan sepenjang waktu. Awalnya perusahaan harus merencanakan pertahanan
strategi dengan menciptakan produk yang unik agar sulit ditiru oleh pesaingnya.
Bagaimanapun juga, wirausaha harus mengenal bahwa cepat atau lambat pesaing akan
menemukan cara untuk meniru strategi penciptaan nilai. Karena itu penting pula untuk
memikirkan cara baru untuk menginvestasikan hasil kinerja sehingga dasar dari
keuntungan kompetitif dapat diperbarui dalam jangka panjang.
Ian MacMillan menggambarkan lingkaran kehidupan keuntungan kompetitif
dalam istilah model tiga tahap yaitu peluncuran, pengeksplotasian, dan erosi. Dengan
kata lain, perusahaan membelanjakan sumber-sumber dengan tujuan untuk mencapai
keuntungan kompetitif yang kemudian dapat dieksploitasi, tetapi posisi tersebut akhirnya
menurun ketika saingan perusahaan menciptakan keuntungan serupa dalam strategi
mereka sendiri.

8
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Sebuah perusahaan mempunyai keuntungan kompetitif ketika menawarkan
produk atau jasa besar yang dihargai oleh konsumen. Juga dalam keuntungan
kompetitif biasanya menekankan pada harga/nilai, gambaran servis unik, atribut produk
yang menyolok, pengalaman konsumen dan daya beli.

Keuntungan kompetitif perusahaan dapat menjadi dasar pada keuntungan biaya


atau pasar. Strategi keuntungan biaya mensyaratkan perusahaan untuk menjadi
produser berbiaya rendah dalam pasar yang diberikan. strategi ditujukan/dipusatkan
bergantung pada segmen pasar, di mana proses pembagian total pasar atau servis dalam
kelompok. Hasil dari keuntungan kompetitif yaitu keuntungan superior yang
meningkatkan pembagian pasar, dan meningkatkan kepuasan konsumen. Dan juga
keuntungan kompetitif memperlihatkan lingkaran kehidupan dengan tahap yang dapat
terkenali, termasuk peluncuran, eksploitasi dan tahap erosi.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami sadar masih terdapat banyak kesalahan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan
teman–teman sekalian agar dapat memacu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Longenecker, Justin G, 2001. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, Edisi. Pertama –


Jakarta: Salemba Empat.

10

Вам также может понравиться