Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEMA :
Mari Ikutlah Aku
SUB TEMA :
Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani
serta dapat mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan
Selasa, 20 Desember 2011
Tatah Ibadah Natala Pemuda/I Remaja GKPI Resort Khusus Kota Jambi
1. Pra MC
3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara
yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Pemuda/I dan Remaja GKPI Resort Khusus Kota
Jambi kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul disini ditempat
ini untuk memuji dan memulikan Tuhan. Pada hari ini adalah dimana kita Pemuda/I Remaja
GKPI Resort Khusus Kota Jambi merayakan natal dengan Tema “Mari Ikutlah aku” dengan
sub tema “Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani serta dapat
mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan”.
4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal ini marilah kita saat teduh sejenak, saat teduh
dimulai…….. (Holy Night) ……………. Amin.
5. Lagu Pujian “Joy To The World”
Gembiralah dan bersyukur dan terimalah dihatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy
To The World”
6. Votum
1. Hai mari berhimpun dan bersuka ria Hai mari semua ke BetlehemLihat Yang Lahir, Raja
Bala Surga
3. Gembala dipanggil dari padang raya menuju palunganNya yang rendah Kita pun turut
bergegas ke sana
9. Liturgi Pendahuluan
Prolog : Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan
hati untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segalah berkat yang telah Ia
berikan kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan.
Liturgi 1: Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah yang
penuh rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru dari
Tuhan kita.
Liturgi 2: Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia sering
berbuat diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga
pengertian kita manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah
hidup manusia sering menghasilkan yang asam dan yang pahit.
Liturgi 3: Memang Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan memberikan
tanggung jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan memeliharanya, tetapi
kita manusia sering menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri.
Liturgi 4: Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa terjadi
perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi
ketidakadilan dan ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan
kesengsaraan bagi kami umat manusia.
Litugi 5: Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan setiap
waktu. Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes Pembaptis, sehingga kelak
kita menjadi yang terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin.
Tuhan menciptakan semua isi bumi ini dengan firmanNya yang ajaib, karna itu Tuhan sajalah
yang layak untuk dipuji. Mari kita mendengarkan kantata.
Mari kita hanya mengikut Tuhan saja, karna Tuhan akan memimpin kita di arus hidup yang
menderas agar kita tidak tersesat.
1. Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat
Reff : Tuhan pimpin! Arus hidup menderas, Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat’
2. Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh. Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.
3. Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin ‘ku terus. K’lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku
Penebus.
Memuji dan memuliakan namaNya, karna dia lahir kedunia ini untuk menedus dosa manusia.
Mari kita mendengarkan kantata.
Haleluya..haleluya
Dia datang didunia puji Dia
Bertrima kasilah kepada Tuhan atas pengasihanNya kepada kita orang-orang berdosa
sepatutnya kita sadar atas kebaikanNya kepada kita sepanjang Zaman. Mari kita
mendengarkan kantata.
ge- rengge: Bah…bah…, menak ma hamu disi sude….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya sibawa ke-
onan dan yang bawakan itu adalah kami angka parengge-renge. Jadi jangan satupun dari
kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa. Coba bayangkan…
mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami parengge-rengge… ha.. ha.. (perlengkapan:
timbangan dan keranjang)
-tiga Minyak: Eh..eh…, dainang, kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin
kalian semua bias berpergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan
tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…,
minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun akan hidup bila ada
minyak…, minyak…, minyak…, (perlenkapan: corong jiregen)
Pengusaha : (sambil bertelpon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun
baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,,
didesa, dikota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumahsakit, jalan, dsb. Jadi
semua terlaksana gara-gara ide, gagasanku dan perkerjaanku.. jelaskan!! (perlengkapan: Hp
dan tas)
Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pegusha, karna petani,
karna parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru,
jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar.
(perlengkapan: pakaian seragam guru dan kaca mata)
Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia
karna kesatuanku, ditugaskan diseluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di
Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, mengangkap dan membereskan
segala tindakan criminal, melaksanakan segalah sesuatu berdaskan Undang-undang Hukum
Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling
bejasa… Paham!! (perlengkapan : Pakian Polisi)
Tentara: Bah…, perasaa, ho polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga
kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap
bertempur digaris yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami
siap! Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan! (perlengkapan: pakaian tentara)
Hakim: (sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua…
Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, sya seorang hakim!
Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya
yang paling benar! (perlenkapan: pakaian hakim)
Dokter: Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit.. dibawa kemana coba?
Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan dikecamatan ini, oleh siapa coba?
Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus
merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang palinbg betul…( perlengkapan; pakain dokter)
Pak Kades: Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya segalah urusan
warga Negara dan pendduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang
pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang megetahuinya… jadi akulah yang
paling benar.. Karena itulah aku dipilih ditingki Kissing( perlengkapan: Pakaian Kades)
Pak Camat: Ido tutu, alai molo so adong Rekomendasi-hu, sundat do ulaon mi Bapak Kades name…
bah… termasuk do penempatan angka guru, tentara, polisi, dokter, molo naeng magula di
Luat on, na ingkon parjolo marboa-boa do tu ahu bah… autsugari ndang adong camat.. ndada
mardalan dengan pamerentaan disada luat.. Ido kan? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak
Camat (perlengkapan: Pakaian Camat)
Pendeta: Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya
adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan
masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah
dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-
masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan karena kekutan yang kita miliki .. sekali-kali
jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci
dengan kesombongan-kesombongan yang demikian, nukankah Yesus berkata: “ Kamu adalah
Garam dan Terang dunia, ai hamu do sira dohot panondang portibion”. Jadi lakukanlah itu
semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa
mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!! (perlengkapan: white Color dressed)
29. Persembahan