Вы находитесь на странице: 1из 11

KONO

My Family is My Life. Jesus is my Hero forever in my Life and in my heart. I was


born in Jambi on July 26 1993

KAMIS, 24 MEI 2012


TATA IBADAH PERAYAAN NATAL PEMUDA / PEMUDI DAN REMAJA GKPI
RESORT KHUSUS JAMBI KOTA
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL PEMUDA / PEMUDI DAN REMAJA
GKPI RESORT KHUSUS JAMBI KOTA

TEMA :
Mari Ikutlah Aku
SUB TEMA :
Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani
serta dapat mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan
Selasa, 20 Desember 2011

Tatah Ibadah Natala Pemuda/I Remaja GKPI Resort Khusus Kota Jambi
1. Pra MC

2. Opening Song (song leader )

3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara
yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Pemuda/I dan Remaja GKPI Resort Khusus Kota
Jambi kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul disini ditempat
ini untuk memuji dan memulikan Tuhan. Pada hari ini adalah dimana kita Pemuda/I Remaja
GKPI Resort Khusus Kota Jambi merayakan natal dengan Tema “Mari Ikutlah aku” dengan
sub tema “Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani serta dapat
mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan”.
4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal ini marilah kita saat teduh sejenak, saat teduh
dimulai…….. (Holy Night) ……………. Amin.
5. Lagu Pujian “Joy To The World”

Gembiralah dan bersyukur dan terimalah dihatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy
To The World”

Joy to the world, the Lord is come!


Let earth receive its King;
Let ev'ry heart prepare Him room
And heav'n and nature sing,
And heav'n and nature sing,
And heav'n, and heav'n and nature sing.

Hai dunia, gembiralah


dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!

6. Votum

7. Lagu Pujian “Hai Mari Berhimpun”


Mari kita semua bersukacita karna Allah yang sejati tlah turun kebumi menjadi manusia, mari
kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.

1. Hai mari berhimpun dan bersuka ria Hai mari semua ke BetlehemLihat Yang Lahir, Raja
Bala Surga

Reff : Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu


2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati tlah turun menjadi manusiaAllah sendiri dalam rupa
insane

3. Gembala dipanggil dari padang raya menuju palunganNya yang rendah Kita pun turut
bergegas ke sana

8. Kantata “Grace Alone”


Hanya anugrahNya dan kasihNya lah kita dapat beroleh keselamatan Ia selalu menyediakan
kasihNya pada kita marilah kita hanya berharap kepadaNya saja. Mari kita mendengarkan
Kantata
Every promise we can make, every prayer and step of faith
Every diff’rence we will make is only by His grace
Every mountain we will climb, every ray of hope we shine
Every blessing left behind is only by His grace
Reff:
Grace alone which God supplies
Strength unknown He will provide
Christ in us, our Cornerstone
We will go forth in grace alone

9. Liturgi Pendahuluan
Prolog : Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan
hati untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segalah berkat yang telah Ia
berikan kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan.

Liturgi 1: Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah yang
penuh rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru dari
Tuhan kita.
Liturgi 2: Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia sering
berbuat diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga
pengertian kita manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah
hidup manusia sering menghasilkan yang asam dan yang pahit.
Liturgi 3: Memang Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan memberikan
tanggung jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan memeliharanya, tetapi
kita manusia sering menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri.
Liturgi 4: Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa terjadi
perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi
ketidakadilan dan ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan
kesengsaraan bagi kami umat manusia.
Litugi 5: Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan setiap
waktu. Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes Pembaptis, sehingga kelak
kita menjadi yang terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin.

10. Kantata “Alam Raya”

Tuhan menciptakan semua isi bumi ini dengan firmanNya yang ajaib, karna itu Tuhan sajalah
yang layak untuk dipuji. Mari kita mendengarkan kantata.

Alam raya menyanyikan kemulianNya


Cakrawala memasyurkan karya tanganNya
Lalalalalalalala..

Dengan firmanNya yang ajaib


Tercipta karyaNya siang dan malam
Langit dan bumi semua yang ada

Burung burung berkicauan


Menyambut sang surya
Bunga bermekaran alam riang-riang
Memuji namaNya

Semesta bernyanyi karena kasihNya


Tak berubah sampai selamanya
Puji agungkan namaNya
Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji 2x

11. Liturgi Penciptaan


Prolog : Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan
Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan
dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan
begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah
lakukan.
Liturgi 1: Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan
Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka
hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit
dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan
menaungi dari panas matahari.
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan
sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu
menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat
dipisahkan.
Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih
tidakpernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan
kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa
yang terjadi di bumi.
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah.
Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani
antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.
Litugi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan
didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain Tuhan
sendiri. Dari jurang maut didalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin
turut serta memuji nama Tuhan.
Litugi 8: Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi kami. Sebab itu ya Tuhan,
dengarkanlah seruan kami supaya kami, memberitahkan Engkau didunia ini, sehingga seluruh
dunia dan bangsa-bangsa ikut serta memuji NamaMu.

12. Koor Ibu – Ibu/ Maranatha.


13. Lagu Pujian “Tuhan Pimpin Anakmu”

Mari kita hanya mengikut Tuhan saja, karna Tuhan akan memimpin kita di arus hidup yang
menderas agar kita tidak tersesat.

1. Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat
Reff : Tuhan pimpin! Arus hidup menderas, Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat’
2. Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh. Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.

3. Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin ‘ku terus. K’lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku
Penebus.

14. Kantata “Jangan Biarkanku sendiri”


Kita hidup didunia ini harus mengikuti Kristus Tuhan, karna apabilah kita tidak mengikutinya
maka kita tidak berguna, hilang dan tiada arti. Mari kita mendengarkan kantata.
Memang tiada berguna
Pabilah hidupku diluar Tuhanku
Hilang dan tiada arti dan jalanku sesat
Slamanya …

Satu-satu kurasa beban hidup ini


Oh… salahku sendiri
Hanya satu ku pinta padaMu oh Tuhan
Tolonglah …

Pabilah semuanya ini datangnya dariMu oh Tuhan


Jangan kau biarkan ku sendiri
Tunjukanlah jalan padaku
Sinarilah jalan hidupku jangan kau biarkan ku sendiri

Karna memang tiada manusia yang luput dari dosa


15. Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa
Prolog : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi
keinginnan manusia. Keinginan daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging
dari pada memuliakan nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam
dosa? Mari kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.
Liurgi 1: Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir
semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia
mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi terhadap Tuhan dan dengan
sesamanya.
Liurgi 2: Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang
tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
Liurgi 3: Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya,
dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup
ditengah-tengah perhambaan akan uang.
Liurgi 4: Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara
adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak
lagi terngiang. Semua telah pudar.
Liurgi 5: Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak
dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu
bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar.
Semua menjadi rusak.
16. Koor

17. Lagu pujian

18. Kantata “Haleluya”

Memuji dan memuliakan namaNya, karna dia lahir kedunia ini untuk menedus dosa manusia.
Mari kita mendengarkan kantata.

Haleluya..haleluya
Dia datang didunia puji Dia

Heleluya semabah puji Dia


Yang Raja yang maha mulia
Yesus penebus sembah puji Dia
Masyurkan namaNya
(bagi umat manusia)

Puji Dia sembah Dia


Raja damai yang kudus Dia datang
Puji Dia haleluya

Haleluya… haleluya puji Dia

19. Liturgi Kelahiran


Prolog : Ia lahir kedunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain
palugan. Mari kita denarkan liturgi kelahiran.
Litugi 1: Lukas 2: 1-2
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah untuk mendaftarkan semua
orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan se-waktu Kirenius
menjadi wali negeri Siria.
Litugi 2: Lukas 2: 3-5
Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri masing-masing dikotanya sendiri. Demikian
juga Jusuf pergi dari kota Nasareth di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem. Karena ia berhasal dari keluarga dan keturunan Daud. Supaya didaftarkan
bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung.
Liturgi 3: Lukas 2: 6-7
Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya
diatas palungan karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Litugi 4: Lukas 2: 8-9
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga ternak mereka pada
waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemudian
Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Liturgi 5: Lukas 2: 10-12
Lalu kata malaikat itu kepada mereka”Jangan takut” sebab sesungguhnya aku memberitahkan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat, yaitu
Kristus Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandahnya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan.
Litugi 6: Lukas 2: 13-14
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah katanya: Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.
Litugi 7: Lukas 2: 15
Setelah malaikat-malikat itu meninggalkan mereka dan kembalilah kesorga, gembala-
gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi kebetlehem untuk melihat
apa yang terjadi disana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.
Liturgi 8: Lukas 2: 20
Maka kembalilah malaikat-malikat itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah
dikatakan kepada mereka.

20. Kantata “Kebaikan-Mu Tuhan”

Bertrima kasilah kepada Tuhan atas pengasihanNya kepada kita orang-orang berdosa
sepatutnya kita sadar atas kebaikanNya kepada kita sepanjang Zaman. Mari kita
mendengarkan kantata.

Trima kasih Tuhan atas pengasihan


Tlah kau berikan, kepada diri ku orang berdosa
Kini aku sadar, kebaikan Mu ya Tuhan
Dan tak akan pudar, dalam hidupku
Sepanjang zaman

Selama hidup didunia


Aku tak melupakannya, kasihMu tiada duaNya
Dan abadi selamanya kini dan nanti disurga
Bimbing aku senantiasa, untuk menyatakan kasihMu
Tanpa putus asa tandaNya ku hidup dari kasihMu

21. Liturgi Penggenapan


Prolog : Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah
kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan
kita perbuat? Mari kita dengarkan litugi Penggenapan.
Liturgi 1: Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria
bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
Liturgi 2: Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan
bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
Liturgi 3: Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang
terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan
kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna.
Litugi 4: Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan
menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar
itu akan meresap.
Litugi 5: Aku percaya akan janji Tuhan melalui para nabi dijaman dahulu, dan telah lama aku
menantikan kasih Allah, supaya aku dapat bersekutu dengan Dia saat ini dan disini. Itulah
persekutuan didalam kasih dan anugerah Allah.
Liturgi 6: Aku mendengar nyanyian malikat Tuhan, aku melihat cahaya sorgawi dibawa mereka untuk
menyinari dunia ini. Cahaya terang sorgawi itulah yang mempertemukan Allah dengan kita
manusia.
Liturgi 7: Mataku memandang kelangit jelaslah kulihat kedamaian Allah, yang turun ke atas bumi ini.
Oleh karena itu, aku akan bertobat sebab janji anugerah Allah itu adalah benar adanya.
Liturgi 8: Fiman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita, dan kami melihat kemuliaanNya,
yaitu kemulian anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih dan kebenaran. Pergilah kerumah
saudara-saudaraku, katakanlah kepada mereka bahwa “Tuhan telah menang”.

22. Puisi “Sukacita yang Besar”


Sukacita yang besar telah diberikan kepada kita
Oleh karena Yesus, Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia
Mari kita bersujud menyembah-Nya
Bersorak tak henti memuji-Nya
Nyanyikan lagu untuk memuliakan-Nya
Yesus, Sang Juru Selamat kita
Lahir dalam kesederhanaan
Membawa kita dalam kehidupan yang kekal
Mari tetap teguh beriman di dalam Yesus
Sampai selama-lamanya ... mari kita setia pada-Nya
23. Lagu Pujian “Kau slalu Punya Cara”
Jangan pernah kita ragu akan kedahsyatanNya. Segala perbuatanNya ajaib, Dia slalu punya
cara untuk menolong kita.
Kau selalu punya cara untuk menolongku
Kau selalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Tak kan ku ragu Tuhan
JanjiMu yang menghidupkanku
Hanya padaMu Tuhan ku berseru
Dan mataku tertuju padaMu
Kau selalu punya cara untuk menolongku
Punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Dan ku tenang didalam caraMu

24. Liturgi Ragam Profesi


Prolog : Begitu banyak profesi didunia ini, setiap profesi yang mereka lakukan merkea selalu merasa profesi
mereka yang palin benar dan paling hebat. Mari kita mendengarkan liturgi ragam profesi.
Petani: Saya seorang petani yang baik dan jujur, sya tidak pernah korupsi dimana-mana, tanpa saya!
Kalian semua tak akan pernah bias makan nasi, sayur-sayuran dan buah. Jadi akulah yang
benar dalam hidup. (perlengkapan: cangkul/sabit, topic aping)

ge- rengge: Bah…bah…, menak ma hamu disi sude….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya sibawa ke-
onan dan yang bawakan itu adalah kami angka parengge-renge. Jadi jangan satupun dari
kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa. Coba bayangkan…
mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami parengge-rengge… ha.. ha.. (perlengkapan:
timbangan dan keranjang)

-tiga Minyak: Eh..eh…, dainang, kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin
kalian semua bias berpergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan
tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…,
minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun akan hidup bila ada
minyak…, minyak…, minyak…, (perlenkapan: corong jiregen)
Pengusaha : (sambil bertelpon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun
baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,,
didesa, dikota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumahsakit, jalan, dsb. Jadi
semua terlaksana gara-gara ide, gagasanku dan perkerjaanku.. jelaskan!! (perlengkapan: Hp
dan tas)

Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pegusha, karna petani,
karna parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru,
jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar.
(perlengkapan: pakaian seragam guru dan kaca mata)

Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia
karna kesatuanku, ditugaskan diseluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di
Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, mengangkap dan membereskan
segala tindakan criminal, melaksanakan segalah sesuatu berdaskan Undang-undang Hukum
Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling
bejasa… Paham!! (perlengkapan : Pakian Polisi)

Tentara: Bah…, perasaa, ho polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga
kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap
bertempur digaris yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami
siap! Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan! (perlengkapan: pakaian tentara)

Hakim: (sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua…
Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, sya seorang hakim!
Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya
yang paling benar! (perlenkapan: pakaian hakim)

Dokter: Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit.. dibawa kemana coba?
Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan dikecamatan ini, oleh siapa coba?
Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus
merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang palinbg betul…( perlengkapan; pakain dokter)

Pak Kades: Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya segalah urusan
warga Negara dan pendduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang
pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang megetahuinya… jadi akulah yang
paling benar.. Karena itulah aku dipilih ditingki Kissing( perlengkapan: Pakaian Kades)

Pak Camat: Ido tutu, alai molo so adong Rekomendasi-hu, sundat do ulaon mi Bapak Kades name…
bah… termasuk do penempatan angka guru, tentara, polisi, dokter, molo naeng magula di
Luat on, na ingkon parjolo marboa-boa do tu ahu bah… autsugari ndang adong camat.. ndada
mardalan dengan pamerentaan disada luat.. Ido kan? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak
Camat (perlengkapan: Pakaian Camat)

Pendeta: Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya
adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan
masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah
dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-
masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan karena kekutan yang kita miliki .. sekali-kali
jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci
dengan kesombongan-kesombongan yang demikian, nukankah Yesus berkata: “ Kamu adalah
Garam dan Terang dunia, ai hamu do sira dohot panondang portibion”. Jadi lakukanlah itu
semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa
mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!! (perlengkapan: white Color dressed)

25. Koor PP Remaja GKPI

26. Lagu Pujian “Malam Kudus”


Kita akan menyalakan lilin, kita angkat lagu pujian Malam kudus dengan setengah suara
hanya singer yang menyanyikannya.
Kami panggil untuk menyalakan lilin
 Mewakili Pendeta : Pdt. M. H. Purba, S.Th
 Mewakili Majelis :
 Mewakili Orang Tua :
 Ketua Panitia Natal : Leo Hutagalung
 Mewakili BPH :
 Mewakili Penasehat :
1. Malam kudus sunyi senyap. Dunia terlelap. Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan
kudus anak tidur tenang, anak tidur tenang.
2. Malam kudus sunyi senyap. Kabar baik menggenggap bala sorga menyanyikannya, kaum
gembala menyaksikannya lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom.
3. Malam kudus sunyi senyap. Kurnia dan berkat tercermin bagi kami terus diwajahMu, ya
Anak kudus, cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

27. Firaman Tuhan

28. Lagu Pujian “Ikut Dikau Saja Tuhan”


Kita telah mendengarkan Firman Tuhan bakilah kita mengikutinya saja supaya jalan kita
tidak sesat seperti yang dikatakan Firman Tuhan “Mari Ikutlah Aku”. Mari kita responi
firman Tuhan dengan bernyanyi “Ikut Dikau Saja Tuhan”

Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku;


Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darahMu
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!

Ikut Dikau di sengsara, kar’na janjiMu teguh:


atas kuasa kegelapan ‘ku menang bersamaMu.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!

29. Persembahan

30. Lagu Pujian “ Ku Bawa Korban Syukur”

Saat ku masuk kehadiratmu


Kutersungkur dan sembahMu
Kupersembahkan korban syukurku
Yang terbaik bagiMu

Kubawa korban syukur


Ke tempat kudusMu Tuhan
Hatiku limpah dengan syukur
S’bab Tuhan baik selamanya
S’bab Tuhan baik.

31. Doa Penutup Dan Berkat

32. Saat Teduh

Вам также может понравиться