Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEKNIK PENERANGAN
2.1. CAHAYA
Cahaya adalah suatu gejala fisis. Suatu sumber cahaya memancarkan energi. Sebagian
energi ini diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan
oleh gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya itu merupakan suatu gejala
getaran
2.2. SATUAN-SATUAN
a) 1 watt cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya sebesar
1 watt dengan panjang gelombang 555 m.
b) 1 watt cahaya = 680 lumen
c) Flux cahaya (lumen) adalah jumlah seluruh cahaya yang dipancarkan oleh suatu
sumber cahaya dalam satu detik. (Sebagai contoh lihat pada Tabel 2-1 dan 2-2).
d) Flux cahaya spesifik atau Efikasi = lumen/watt. Efikasi menunjukkan tingkat
efisiensi sebuah lampu. Angka yang diberikan menunjukkan besarnya Lumen
Output sebuah lampu untuk setiap Watt energy listrik yang dikonsumsi untuk
menyalakan lampu tersebut.
e) Steradian. Misalkan dari permukaan sebuah bola ( Gambar 2-1 ) dengan jari-jari r
ditentukan suatu bidang dengan luas r2. Kalau ujung suatu jari-jari kemudian
menjalani tepi bidang itu, maka sudut ruang yang dipotong dari bola oleh jari-jari
ini disebut satu steradian. Karena luas permukaan bola sama dengan 4r2, maka di
sekitar titik tengah bola dapat diletakkan 4 sudut ruang yang masing-masing sama
dengan satu steradian.
f) Intensitas cahaya (kandela) = flux cahaya persatuan sudut ruang (steradian) yang
dipancarkan ke suatu arah tertentu
I = (cd) (2.1)
ω
di mana : I = Intensitas cahaya (cd)
= Flux cahaya (Lm)
= Sudut ruang (Steradian)
1
g) Intensitas penerangan atau iluminansi (E) = flux cahaya persatuan luas permukaan
A (m2)
Erata-rata = lux (2.2)
A
Gambar 2.1
2
Gambar 2.2
I
r
E’ E
b'
a
P b
a'
Gambar 2.3
Intensitas penerangan E’ di bidang a’ - b’ tegak lurus pada arah I menurut hukum kuadrat:
I
E’ = lux (2.4)
r2
Intensitas penerangan E di bidang horizontal a - b, ialah proyeksi dari E’ pada garis tegak
lurus pada bidang a - b di titik P. Jadi :
3
E = E’ cos (2.5)
Dari Persamaan (2.4) dan (2.5) diperoleh :
I
E = cos lux (2.6)
r2
Rumus ini dikenal sebagai hukum Cosinus
Berdasarkan pembagian flux cahayanya oleh sumber cahaya dan armatur yang
digunakan, dapat dibedakan sistem-sistem penerangan di bawah ini.
4
2) Terutama penerangan langsung: sejumlah kecil cahaya dipancarkan ke atas. Sistem
penerangan ini digunakan di gedung-gedung ibadat, untuk tangga dalam rumah, gang
dan lain-lain.
3) Penerangan baur/merata: sebagian dari cahaya sumber-sumber cahaya diarahkan ke
dinding dan langit. Penerangan ini digunakan di ruangan-ruangan sekolah, ruangan
kantor dan tempat-tempat kerja.
4) Terutama penerangan tak langsung: sebagian besar dari cahaya sumber-sumber cahaya
diarahkan ke atas. Karena itu langit-langit dan dinding-dinding ruangan harus diberi
warna terang. Penerangan ini digunakan di rumah-rumah sakit, di ruangan baca, toko-
toko, kamar tamu, dan lain-lain.
5) Penerangan tidak langsung: cahayanya dipantulkan oleh langit-langit dan dinding-
dinding. Warna dinding dan langit-langit harus terang. Penerangan ini digunakan di
ruangan-ruangan untuk membaca, menulis dan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
halus lainnya.
Tabel 2-3 dan 2-4 memuat ikhtisar dari armatur-armatur yang dipergunakan dan sifat-sifat
utamanya dan pada lampiran dapat dilihat berbagai bentuk armatur.
5
Perbandingan antara intensitas penerangan minimum dan maksimum di bidang kerja
sekurang-kurangnya = 0,7. Perbandingan dengan sekelilingnya sekurang-kurangnya = 0,3.
b) faktor refleksi dinding (rw), faktor refleksi langit-langit (rp) dan faktor refleksi
bidang pengukurannya (rm).
6
Faktor-faktor refleksi ditentukan berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan :
warna putih dan warna sangat muda = 0,7
warna muda = 0,5
warna sedang = 0,3
warna gelap = 0,1
Khusus faktor refleksi bidang pengukuran (rm) ditetapkan = 0,1.
Contoh efisiensi penerangan beberapa lampu/armarur dapat dilihat pada Tabel 2- 6 – 2-10.
7
2.6.4. Penentuan Jumlah Lampu atau Armatur
Jumlah lampu :
0 ExA
nL = (2.11)
lampu Lp x η x d
atau,
Jumlah armatur :
0 ExA
nA = (2.12)
armatur arm x η x d
di mana :
nL = jumlah lampu
nA = jumlah armatur
L = flux cahaya lampu
A = flux cahaya armatur
E = intensitas penerangan yang diperlukan
A = luas bidang kerja
= efisiensi penerangan
d = faktor depresiasi
CATATAN
1. Jika data efisiensi penerangan yang dikeluarkan olek pabrik pembuat
lampu/armatur tidak tersedia, maka dapat digunakan nilai pendekatan sebagai
berikut.
2. Disamping dengan metoda yang telah dijelaskan di atas, metoda lain yang dapat
digunakan untuk menghitung penerangan dalam adalah “Zonal Cavity Method”.
8
Contoh Soal
Sebuah ruangan dengan ukuran 12 m x 25 m dengan tinggi ruangan 4 m akan diberi
penerangan. Intensitas penerangan yang diperlukan adalah 250 lux. Buatlah rencana
penerangan untuk ruangan tersebut. Warna dinding dan langit-langit adalah putih.
Penyelesaian
Direncanakan akan menggunakan armatur tipe : GCB dengan lampu 2 x TLD – 36/95
dengan flux cahaya = 2350 lumen pertabung.
Tinggi bidang kerja = 0,85 m h = 4 – 0,85 = 3,15 m
12 x 25
k = = 2,57
3,15 (12 25)
dengan rp = 0,7 ; rw = 0,5 ; rm = 0,1, dari Tabel 2-8, diperoleh :
k = 2,5 = 0,59 2,57 2,5
k = 3 = 0,61 } Untuk k = 2,57 = 0,59 +
3 2,5
(0,61 – 0,59)
= 0,5982
9
½a a ½a
h = tinggi lampu
diatas bidang kerja
Gambar 2.4
10
2.7. Tabel-tabel Penerangan
/92 digunakan antara lain di : hotel, restaurant, rumah dan reception areas.
/93 dan /94 digunakan antara lain di : boutiques, galleri, museums, showrooms.
/95 terutama digunakan di industri-industri keramik dan daerah-daerah yang memerlukan
ketelitian yang tinggi
11
Tabel 2-3 Armatur yang digunakan pada Ruangan Kantor dan Sekolah
12
Tabel 2-4 Armatur yang digunakan Untuk Industri
13
Tabel 2-5 Intensitas penerangan untuk berbagai sifat pekerjaan
penerangan
Sifat pekerjaan penerangan baik
sangat baik
1 Kantor
. Ruangan gambar 2000 lux 1000 lux
2 Ruangan Sekolah
. Ruangan kelas 500 lux 250 lux
Ruangan gambar 1000 lux 500 lux
Ruangan untuk pelajaran jahit-menjahit 1000 lux 500 lux
3 Industri
. Pekerjaan sangat halus (pembuatan jam
tangan, instrumen kecil dan halus, mengukir) 5000 lux 2500 lux
4 Toko
.
Ruangan jual dan pamer :
toko-toko besar 1000 lux 500 lux
toko-toko lain 500 lux 250 lux
Etalase :
toko-toko besar 2000 lux 1000 lux
toko-toko lain 1000 lux 500 lux
Dapur
Penerangan setempat 500 lux 250 lux
Penerangan umum 250 lux 125 lux
Ruangan-ruangan lain
Kamar tidur, kamar mandi, kamar rias
(penerangan setempat) 500 lux 250 lux
Gang, tangga, gudang, garasi 250 lux 125 lux
Penerangan setempat untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan (hobby dan sebagainya) 500 lux 250 lux
Penerangan umum 250 lux 125 lux
15
Tabel 2-6
Tabel 2-7
16
Tabel 2-8
Tabel 2-9
17
Tabel 2-10
18
LAMPIRAN
Armatur palung
Armatur “rok”
19
Armatur kedap air Armatur dinding (tidak ditanam)
20
Armatur dinding untuk
penerangan sebagian
besar tak langsung
Armatur gantung
bentuk gelang
21