Вы находитесь на странице: 1из 20

MAKALAH

“INDEKS HARGA SAHAM”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Indeks Harga Saham”
tepat waktu. Makalah dengan judul tersebut akan menjelaskan mulai dari
pengertian hingga perhitungan indeks harga saham.
Makalah ini tentunya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan beberapa
pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Moh Afrizal
Miradji, SE., Ak, MSA, Ca selaku dosen mata kuliah Analisis Investasi yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini serta rekan-rekan prodi
Akuntansi yang membantu dalam proses pembuatannya.
Selain itu, kami sadar bahwa makalah ini masih kurang sempurna karena
memang keterbatasan kemampuan kami dalam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran dari semua pihak pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................1

C. Tujuan Makalah...........................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Saham .......................................................................................3

B. Jenis Jenis Saham .......................................................................................4

C. Harga Saham ..............................................................................................5

D. Indeks Harga Saham ...................................................................................7

E. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham .....................................8

F. Perhitungan Pembelian Dan Penjualan Saham ...........................................10

G. Perhitungan Indeks Harga Saham Berdasarkan Jenisnya............................11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para
penjula dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
modal. Penjulan dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan
modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal,
sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di
eprusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan
nama bursa efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu
bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Bursa efek indonesia merupakan self regulatory organizition (SRO) yang
berperann sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di indonesia.
Menurut Husnan (2005:3). Pasar modal didefinisikan sebagai “pasar untuk
berbagi instrumen keuangan (sekuritas ) jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modalsendiri, baik yang diterbitkan
pemerintah, public authorities,maupun perusahaan swasta”. Dari definisi
tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal memperdagangkan berbagai
komoditas modal sebagai instrumen jangka panjang.
Komoditas modal tersebut dibagi enjadi dua kelompok yaitu modal yang
diperoleh dengan hutang dan modal sendiri. Modal sendiri merupakan surat
berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti saham, option , warrant,
dan right. Sedangkan modal hutang yaitu surat berharga pendapatan tetap
seperti obligasi dan obligasi konversi.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan
pembeli yang terjadi di bursa efek yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham tersebut. Sehingga semakin
banyak investor yang meminati saham perusahaan maka semakin tinggi pula
harga saham yang ditawarkan.
Hal ini dapat dilihat dari indeks harga saham kelompok makanan dan
minuman yang merupakan salah satu indeks dari 5 indeks sektoral di Bursa efek
Indonesia yang mempunyai tingkat harga saham yang cukup baik selain industri
pertanian, pertambangan , industri dasar dan kimia, dan aneka industri.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan saham ?
b. Apa saja jenis-jenis saham ?
c. Apa yang dimaksud dengan harga saham ?
d. Apa yang dimaksud dengan indeks harga saham ?
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham ?
f. Bagaimana perhitungan pembelian dan penjualan saham ?
g. Bagaimana perhitungan indeks harga saham berdasarkan jenisnya ?

C. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui apa pengertian saham
b. Untuk mengetahui jenis jenis dari saham
c. Untuk mengetahui pengertian harga saham
d. Untuk mengetahui pengertian indeks harga saham
e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
f. Untuk mengetahui cara perhitungan dari pembelian dan penjualan saham
g. Untuk mengetahui cara perhitungan dari indeks harga saham berasarkan
jenisnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati
investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum
pemegang saham(RUPS).
Menurut Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan
instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam
suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan
bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan”.
Menurut Husnan Suad (2008:29) pengertian saham adalah sebagai berikut
“Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”.
Sedangkan menurut Fahmi (2012:81) “Saham merupakan salah satu
instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas
yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti
dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya”.
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan
saham merupakan surat bukti tanda kepemilikan suartu perusahaan yang
didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, dan di ikuti dengan hak
dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.
B. Jenis Jenis Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan dikenal luas
dimasyarakat. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6), ada beberapa jenis
saham yaitu:
1) Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham
terbagi atas:
a. Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen,
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi.
b. Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti ini dikehendaki oleh investor.
2) Dilihat dari cara pemeliharaannya, saham dibedakan menjadi:
a. Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lain.
b. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis
dengan jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
3) Ditinjau dari kinerja perdagangnannya, maka saham dapat dikategorikan
menjadi:
a. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industry
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.
b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggidari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu
terdapat juga growth stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang
tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki cirri growth stock.
d. saham spekulatif (spekulative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang
tidak bisa secra konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.
e. saham sklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.

C. Harga Saham
Harga saham merupakan harga penutupan pasar saham selama periode
pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan
pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor. Salah satu konsep dasar
dalam manajemen keuangan adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai
manajemen keuangan adalah memaksimalisasi nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara
memaksimalisasi nilai pasar harga sahamyang bersangkutan. Dengan demikian
pengambilan keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan terhadap
maksimalisasi kekayaan para pemegang saham.
Sartono (2008:70) menyatakan bahwa “Harga saham terbentuk melalui
mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila suatu saham
mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik.
Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun”.
Menurut Jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah “Harga
suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan saham yang bersangutan di
pasar modal”.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permitaan dan penawaran
dipasar jual beli saham dan biasanya merupakan harga penutupan.
Adapun jenis-jenis harga saham menurut Widoatmojo (2005:54) adalah
sebagai berikut:
1) Harga Nominal
Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya
ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek.
Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwrite) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga
saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
menentukan harga perdana.
3) Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat dibursa. Transaksi
di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang
disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar
sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan
penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain
adalah harga pasar.
4) Harga pembukaan
Harga pembukuan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa
itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan yang
diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga
pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar
mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun tidak selalu terjadi.

5) Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada
saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada saat
akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada
kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga
penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap
menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6) Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari
satu kali tidak pada harga yang sama.
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan kata lain,
harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
8) Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.

D. Indeks Harga Saham


Berbicara tentang pasar modal tidak lepas dari pembahasan indeks harga
saham. Indeks Harga Saham (IHS) adalah indikator yang menunjukan
pergerakan harga saham. Indeks Harga Saham juga merupakan ringkasan dari
pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variable yang
berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Bahkan saat ini IHS
tidak saja Menampung kejadian-kejadian ekonomi. Tetapi juga menampung
keiadian-kejadian sosial, politik, dan keamanan.
Dengan demikian, IHS dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi
suatu negara dan sebagai dasar melakukan analisis statistik atas kondisi pasar
terakhir (current market). Indeks harga saham berfungsi sebagai indikator tren
pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat,
apakah pasar sedang aktif atau lesu.
Indeks harga saham juga dinyatakan dalam angka atau indeks, tujuan
indeks harga saham adalah untuk menganalisis atau menghindari dampak
negatif dari penggunaan harga saham. Corporat action yang dilakukan oleh
perusahaan dapat merusak analisis apabila menggunakan harga saham dalam
rupiah tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Dengan indeks saham dapat mengindari
kesalahan analisis walaupun tanpa koreksi.
Dipasar modal, sebuah Indeks diharapkan mempunyai fungsi sebagai
beikut :
 Sebagai indikator trend pasar
 Sebagai indicator tingkat keuntungan
 Sebagai tolak ukur (benchmark) kineja suatu portofolio
 Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
 Berkembangnya produk derivative
 Menunjukkan kualifikasi dan kinerja emiten
 Menunjukkan kpercayaan investor dalam dan luar
 Menggambarkan arah capital folw di suatu Negara
 Begairahnya sumber pendanaan eksternal dngan cost of capital rendah

Indeks yang sering kita lihat di televise atau media lainnya adalah indeks
saham gabungan, yaitu indeks yang mencerminkan pergerakan seluruh saham
yang terdapat di bursa tersebut.sebagai contoh, jika dikatakan bahwa IHSG
(indeks harga saham gabungan) di BEI berada pada level 3.500, artinya indeks
tersebut menggambarkan atau mewakilli pergerakan harga seluruh saha yang
ada di BE, yaitu sekitar 400-an saham.

E. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham


Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham
di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat mempengaruhi oleh
faktor eksternal dari perusahaan maupun faktor internal perusahaan. Menurut
Brigham dan Houston (2010:33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor
utama yaitu:

1) Faktor internal
a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan
produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen
dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e. Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik
pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi
baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba sebelum
akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per share
(EPS), dividen per shere (DPS), Price Earning Ratio, Net profit margin,
return on assets (ROA) dan lain-lain.
2) Faktor eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan
dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Penguman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau terhadap
manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan tahunan
insider trading, volume atau harga saham perdagangan pembatasan atau
penundaan trading.
F. Perhitungan Pembelian Dan Penjualan Saham
1) Perhitungan Pembelian Saham

Contoh Soal :

Misalkan pada tanggal 1 April 2011, PT.Merapi membeli 3000 lembar saham
PT. kerinci yang bernilai nilai nominal Rp. 3.500 perlembar (pemilikan 10%), biaya
komisi perantara dan pajak untuk transaksi pembelian tersebut adalah Rp.
250.000.

Harga Saham (3.000 x 3.500) Rp 10.500.000


Biaya komisi perantara Rp 250.000
Biaya Perolehan Saham (3.000 lembar) Rp 10.750.000

Jurnal untuk mencatat pembelian saham sebagai investasi sementara diatas


adalah sebagai berikut :

2011 investasi Saham Rp 10.750.000


Apr-
01 Kas Rp 10.750.000
(Untuk mencatat pembelian 3000
lembar saham PT. Kerinci)

2) Perhitungan Penjualan Saham


Contoh Soal :

Misalkan pada tanggal 15 September 2011 PT. Merapi menjual seluruh saham
PT. Kerinci dengan harga Rp. 4.000 per lembar. Dalam transaksi tersebut PT.
Merapi harus membayar biaya komisi perantara dan pajak sebesar Rp. 280.000.

Harga Jual Saham (3.000 x 4.000) Rp 12.000.000


Dikurangi : Biaya Komisi Perntara dan Pajak Rp 280.000
Hasil penjualan Saham Rp 11.720.000
Biaya Perolehan Saham Rp 10.750.000
Laba Penjualan Saham Rp 970.000
Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan saham diatas adalah sebagai
berikut :

2011 Kas Rp 11.720.000


Sep-
15 Investasi Saham Rp 10.750.000
Laba Penjualan Investasi Saham Rp 970.000
(Untuk mencatat penjualan 3.000
lembar saham PT. Kerici)

G. Perhitungan Indeks Harga Saham Berdasarkan Jenisnya


Agar dapat melakukan investasi di pasar modal dengan baik, maka
investor harus mengetahui lndeks Harga Saham. Di Bursa Efek Jakarta terdapat
6 (enam) jenis indeks, yaitu:

1. lndeks Harga Saham Individual (lHSl) menggunakan saham masing-masing


perusahaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

IHSIt = NPt x 100


ND

Keterangan simbol :
IHSIt = indeks harga saham individual pada hari ke-t
NPt = nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar saham
yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga pasar per lembar.
ND = nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI 100 ketika saham
diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan
perubahan pasar.

2. Indeks Harga Saham Sektrotal (IHSS), menggunakan saham masing-masing


sektor usaha. Di BEJ indeks sektoral dibagi atas 9 (sembilan) sektor usaha,
yaitu:

a. Sektor usaha primer (ekstraktif) meliputi :


1) Pertanian
2) Pertambangan
b. Sektor usaha sekunder (manufaktur) meliputi :
1) Industri dasar dan kimia
2) Aneka industri
3) Industri barang konsumsi
c. Sektor usaha tersier (Jasa) meliputi :
1) Properti ddan real estat
2) Infrastruktur, utilitas, dan transportasi
3) Keuangan
4) Perdagangan, jasa, dan investasi

3. Indeks LQ 45 (ILQ45), mengunakan saham yang terpilih berdasarkan


likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan sekali
(setiap awal Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang termasuk
dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan seluruh saham yang


tercatat di bursa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

IHSIt = NPt x 100


ND

Keterangan simbol:
IHSG, = indeks harga saham gabungan pada hari ke-t
NPt = nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar saham
yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga pasar per lembar.
ND = nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI 100 ketika saham
diluncurkan pada tanggal 10 Agustus 1982.

IHSG untuk tanggal 10 Agustus 1982 selalu disesuaikan dengan kejadian-


kejadian seperti: penawaran saham perdana (initial public of – fering –
IPO), right issues, company listing, delisting, dan konversi. Rumus untuk
mencari nilai dasar yang baru karena adanya kejadian – kejadian tersebut
adalah:

NDB = NPL + NPT x NDL


NPL

Keterangan simbol:
NDB = nilai dasar baru
NDL = nilai dasar lama
NPL = nilai pasar lama
NPT = nilai pasar tambahan

5. lndeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham – saham yang
masuk dalam JII adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan syariah Islam. Usaha-usaha berikut dikeluarkan dalam penghitungan
JII, antara lain:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi.
b. Usaha lembaga keuangan yang konvensional (mengandung unsur riba).
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan/atau menyediakan
barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

6. Indeks Papan Utama atau Main Board Index (MBI) dan lndeks Papan
Pengembangan atau Development Board Index (DBI ).
MBl dibentuk dengan menggunakan saham-saham yang dipilih berdasarkan
kriteria berikut. Pertama, perusahaan telah melakukan kegiatan operasional
dalam usaha utama (core business) yang sama sekurang-kurangnya selama
36 (tiga puluh enam) bulan terakhir. Kedua, Laporan Keuangan Auditan
perusahaan memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama
2 (dua) tahun buku terakhir.
Ketiga, berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir, perusahaan
memiliki Aktiva Bersih Berwujud (net tangible assets) sekurang-kurangnya
Rp 100 miliar, dan tidak mengalami kondisi dan atau gugatan/perkara yang
secara material diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan usaha. DBl
dibentuk dengan menggunakan saham perusahaan-perusahaan yang tidak
memenuhi seluruh kriteria di atas.

Contoh soal perhitungan Indeks Harga Saham


a) lndeks Harga Saham Individual (lHSl).
Pada tanggal tanggal 27/8/1990 sah GGRM dicatatkan di Bursa Efek
sebagai berikut :
a. Jumlah saham sebanyak 481.022.000 unit saham
b. Harga perdana Rp 10.250
c. Nilai nominal Rp 1000
Pada periode berikutnya, harga pasar saham GGRM berubah setiap
hari. Berikut ini adalah data harga penutupan harian:
12/12/1990 Rp 6.200

23/12/1991 Rp 5.000

29/12/1992 Rp 2.030

23/13/1993 Rp 8.400

28/12/1994 Rp 13.125

28/12/1995 Rp 24.100

d. Pada tanggal 3/6/1996 dilakukan split dari nominal Rp 1000. Menjadi


Rp 500. Dan pembagian saham bonus sebanyak 962.044.000. unit
saham. Harga pasar adalah Rp 24.000 per 28 Desember 1995.
e. Data closing price
Tanggal 27/12/1996 Rp.10.200
30/12/1997 Rp. 8.250
30/12/2000 Rp.13.000
Diminta:
1. Hitunglah nilai dasar per unit sebelum tindakan split dan pembagian
saham bonus!
2. Hitunglah nilai dasar per unit sesudah tindakan split dan pembagian
saham bonus!
3. Hitunglah indeks saham GGRM pada tanggal closing price di atas

Jawaban:
1. Nilai dasar sebelum split dan pembagian saham bonus adalah Rp.10.250
2. Jumlah saham yang beredar bertambah pada tanggal 3/6/96 karena :
Split sebanyak 481.022.000 unit
Saham bonus 962.044.000 unit
Total tambahan 1.443.066.000 unit
Jumlah saham awal 481.022.000 unit
total saham setelah split/SB 1.924.088.000 unit
(4 kali dari awal, atau 4 x 481.022.000 unit = 1.924.088.000 unit)

Jadi nilai dasar turun menjadi = ¼ x 10.250 = Rp2.562.50


3. Indeks harga saham sebelum split dan pembagian saham bonus:

12/21/1990 = (6.200 : 10.250) x 100 = 60,48


23/12/1991 = (6.000 : 10.250) x 100 = 48,78
29/12/1992 = (3.050 : 10.250) x 100 = 29.76
23/12/1993 = (8.400 : 10.250) x 100 = 81,95
28/12/1994 = (13.124 : 10.250) x 100 = 128,05
28/12/1995 = (24.100 : 10.250) x 100 =235,12
Indeks harga saham sesudah split dan pembagisan saham bonus:
27/12/1996 = (10.200 : 2.562,5) x 100 = 398,05
30/12/1997 = ( 8.250 : 2.562,5) x 100 = 321,95
30/12/2000 = (13.000 : 2.562,5) x 100 = 507,52

b) Indeks Harga Saham Gabungan


Misalnya nilai pasar saham di BEJ suatu hari Rp 250 miliar sedangkan
nilai dasarnya Rp 50 miliar, maka IHSG dapat dihitung sebagai berikut.
IHSG = Rp.250 miliar x 100
Rp. 50 miliar
= 500

Apabila PT A melakukan IPO sebanyak 5 juta lembar seharga Rp.500


per lembar, maka harga IHSG yang baru dapat dihitung sebagai berikut.
NDB = Rp.250 miliar + Rp.2,5 miliar x Rp.50 miliar
Rp.250 miliar
= Rp. 50,5 miliar

IHSG = Rp.252,5 miliar x 100


Rp. 50,5 miliar
= 500
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indeks harga saham merupakan cerminan dari fluktuasi harga saham
dipasar dinyatakan dalam suatu angka dan didasarkan pada angka dasar
tertentu. Indeks harga saham berubah karena harga saham dipasar berubah.
Indeks harga saham juga dapat berubah karena perubahan total nilai dasar
saham. Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk
membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu, apakah suatu
harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu
waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Abdul Halim, MM, Ak. 2008. Analisis Investasi. Edisi kedua – Jakarta :
Salemba Empat.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Jilid II edisi ke-7 – Yogyakarta :
STIE YKPN

Вам также может понравиться