Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Indeks Harga Saham”
tepat waktu. Makalah dengan judul tersebut akan menjelaskan mulai dari
pengertian hingga perhitungan indeks harga saham.
Makalah ini tentunya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan beberapa
pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Moh Afrizal
Miradji, SE., Ak, MSA, Ca selaku dosen mata kuliah Analisis Investasi yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini serta rekan-rekan prodi
Akuntansi yang membantu dalam proses pembuatannya.
Selain itu, kami sadar bahwa makalah ini masih kurang sempurna karena
memang keterbatasan kemampuan kami dalam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran dari semua pihak pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Makalah...........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para
penjula dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
modal. Penjulan dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan
modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal,
sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di
eprusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan
nama bursa efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu
bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Bursa efek indonesia merupakan self regulatory organizition (SRO) yang
berperann sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di indonesia.
Menurut Husnan (2005:3). Pasar modal didefinisikan sebagai “pasar untuk
berbagi instrumen keuangan (sekuritas ) jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modalsendiri, baik yang diterbitkan
pemerintah, public authorities,maupun perusahaan swasta”. Dari definisi
tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal memperdagangkan berbagai
komoditas modal sebagai instrumen jangka panjang.
Komoditas modal tersebut dibagi enjadi dua kelompok yaitu modal yang
diperoleh dengan hutang dan modal sendiri. Modal sendiri merupakan surat
berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti saham, option , warrant,
dan right. Sedangkan modal hutang yaitu surat berharga pendapatan tetap
seperti obligasi dan obligasi konversi.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan
pembeli yang terjadi di bursa efek yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham tersebut. Sehingga semakin
banyak investor yang meminati saham perusahaan maka semakin tinggi pula
harga saham yang ditawarkan.
Hal ini dapat dilihat dari indeks harga saham kelompok makanan dan
minuman yang merupakan salah satu indeks dari 5 indeks sektoral di Bursa efek
Indonesia yang mempunyai tingkat harga saham yang cukup baik selain industri
pertanian, pertambangan , industri dasar dan kimia, dan aneka industri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan saham ?
b. Apa saja jenis-jenis saham ?
c. Apa yang dimaksud dengan harga saham ?
d. Apa yang dimaksud dengan indeks harga saham ?
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham ?
f. Bagaimana perhitungan pembelian dan penjualan saham ?
g. Bagaimana perhitungan indeks harga saham berdasarkan jenisnya ?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui apa pengertian saham
b. Untuk mengetahui jenis jenis dari saham
c. Untuk mengetahui pengertian harga saham
d. Untuk mengetahui pengertian indeks harga saham
e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
f. Untuk mengetahui cara perhitungan dari pembelian dan penjualan saham
g. Untuk mengetahui cara perhitungan dari indeks harga saham berasarkan
jenisnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati
investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum
pemegang saham(RUPS).
Menurut Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan
instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam
suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan
bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan”.
Menurut Husnan Suad (2008:29) pengertian saham adalah sebagai berikut
“Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”.
Sedangkan menurut Fahmi (2012:81) “Saham merupakan salah satu
instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas
yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti
dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya”.
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan
saham merupakan surat bukti tanda kepemilikan suartu perusahaan yang
didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, dan di ikuti dengan hak
dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.
B. Jenis Jenis Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan dikenal luas
dimasyarakat. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6), ada beberapa jenis
saham yaitu:
1) Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham
terbagi atas:
a. Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen,
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi.
b. Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti ini dikehendaki oleh investor.
2) Dilihat dari cara pemeliharaannya, saham dibedakan menjadi:
a. Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lain.
b. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis
dengan jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
3) Ditinjau dari kinerja perdagangnannya, maka saham dapat dikategorikan
menjadi:
a. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industry
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.
b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggidari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu
terdapat juga growth stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang
tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki cirri growth stock.
d. saham spekulatif (spekulative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang
tidak bisa secra konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.
e. saham sklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.
C. Harga Saham
Harga saham merupakan harga penutupan pasar saham selama periode
pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan
pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor. Salah satu konsep dasar
dalam manajemen keuangan adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai
manajemen keuangan adalah memaksimalisasi nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara
memaksimalisasi nilai pasar harga sahamyang bersangkutan. Dengan demikian
pengambilan keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan terhadap
maksimalisasi kekayaan para pemegang saham.
Sartono (2008:70) menyatakan bahwa “Harga saham terbentuk melalui
mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila suatu saham
mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik.
Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun”.
Menurut Jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah “Harga
suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan saham yang bersangutan di
pasar modal”.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permitaan dan penawaran
dipasar jual beli saham dan biasanya merupakan harga penutupan.
Adapun jenis-jenis harga saham menurut Widoatmojo (2005:54) adalah
sebagai berikut:
1) Harga Nominal
Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya
ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek.
Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwrite) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga
saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
menentukan harga perdana.
3) Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat dibursa. Transaksi
di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang
disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar
sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan
penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain
adalah harga pasar.
4) Harga pembukaan
Harga pembukuan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa
itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan yang
diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga
pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar
mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun tidak selalu terjadi.
5) Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada
saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada saat
akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada
kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga
penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap
menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6) Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari
satu kali tidak pada harga yang sama.
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan kata lain,
harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
8) Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
Indeks yang sering kita lihat di televise atau media lainnya adalah indeks
saham gabungan, yaitu indeks yang mencerminkan pergerakan seluruh saham
yang terdapat di bursa tersebut.sebagai contoh, jika dikatakan bahwa IHSG
(indeks harga saham gabungan) di BEI berada pada level 3.500, artinya indeks
tersebut menggambarkan atau mewakilli pergerakan harga seluruh saha yang
ada di BE, yaitu sekitar 400-an saham.
1) Faktor internal
a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan
produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen
dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e. Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik
pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi
baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba sebelum
akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per share
(EPS), dividen per shere (DPS), Price Earning Ratio, Net profit margin,
return on assets (ROA) dan lain-lain.
2) Faktor eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan
dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Penguman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau terhadap
manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan tahunan
insider trading, volume atau harga saham perdagangan pembatasan atau
penundaan trading.
F. Perhitungan Pembelian Dan Penjualan Saham
1) Perhitungan Pembelian Saham
Contoh Soal :
Misalkan pada tanggal 1 April 2011, PT.Merapi membeli 3000 lembar saham
PT. kerinci yang bernilai nilai nominal Rp. 3.500 perlembar (pemilikan 10%), biaya
komisi perantara dan pajak untuk transaksi pembelian tersebut adalah Rp.
250.000.
Misalkan pada tanggal 15 September 2011 PT. Merapi menjual seluruh saham
PT. Kerinci dengan harga Rp. 4.000 per lembar. Dalam transaksi tersebut PT.
Merapi harus membayar biaya komisi perantara dan pajak sebesar Rp. 280.000.
Keterangan simbol :
IHSIt = indeks harga saham individual pada hari ke-t
NPt = nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar saham
yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga pasar per lembar.
ND = nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI 100 ketika saham
diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan
perubahan pasar.
Keterangan simbol:
IHSG, = indeks harga saham gabungan pada hari ke-t
NPt = nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar saham
yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga pasar per lembar.
ND = nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI 100 ketika saham
diluncurkan pada tanggal 10 Agustus 1982.
Keterangan simbol:
NDB = nilai dasar baru
NDL = nilai dasar lama
NPL = nilai pasar lama
NPT = nilai pasar tambahan
5. lndeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham – saham yang
masuk dalam JII adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan syariah Islam. Usaha-usaha berikut dikeluarkan dalam penghitungan
JII, antara lain:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi.
b. Usaha lembaga keuangan yang konvensional (mengandung unsur riba).
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan/atau menyediakan
barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
6. Indeks Papan Utama atau Main Board Index (MBI) dan lndeks Papan
Pengembangan atau Development Board Index (DBI ).
MBl dibentuk dengan menggunakan saham-saham yang dipilih berdasarkan
kriteria berikut. Pertama, perusahaan telah melakukan kegiatan operasional
dalam usaha utama (core business) yang sama sekurang-kurangnya selama
36 (tiga puluh enam) bulan terakhir. Kedua, Laporan Keuangan Auditan
perusahaan memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama
2 (dua) tahun buku terakhir.
Ketiga, berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir, perusahaan
memiliki Aktiva Bersih Berwujud (net tangible assets) sekurang-kurangnya
Rp 100 miliar, dan tidak mengalami kondisi dan atau gugatan/perkara yang
secara material diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan usaha. DBl
dibentuk dengan menggunakan saham perusahaan-perusahaan yang tidak
memenuhi seluruh kriteria di atas.
23/12/1991 Rp 5.000
29/12/1992 Rp 2.030
23/13/1993 Rp 8.400
28/12/1994 Rp 13.125
28/12/1995 Rp 24.100
Jawaban:
1. Nilai dasar sebelum split dan pembagian saham bonus adalah Rp.10.250
2. Jumlah saham yang beredar bertambah pada tanggal 3/6/96 karena :
Split sebanyak 481.022.000 unit
Saham bonus 962.044.000 unit
Total tambahan 1.443.066.000 unit
Jumlah saham awal 481.022.000 unit
total saham setelah split/SB 1.924.088.000 unit
(4 kali dari awal, atau 4 x 481.022.000 unit = 1.924.088.000 unit)
Drs.Abdul Halim, MM, Ak. 2008. Analisis Investasi. Edisi kedua – Jakarta :
Salemba Empat.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Jilid II edisi ke-7 – Yogyakarta :
STIE YKPN