Вы находитесь на странице: 1из 9

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) SEBAGAI

INSEKTISIDA BELALANG HIJAU (Oxya chinensis) PADA TANAMAN PADI (Oryza


sativa)
Novia Nuryanti, Ani Safitri, Friska Ilma Fitria

Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam,Universitas


Negeri Yogyakarta,
Karangmalang Yogyakarta 55281

Abstract

This research is an experimental study to examine the use of Paitan (Tithonia diversifolia) leaf
extract. The focus of this study is the use of Paitan (Tithonia diversifolia) Leaf Extract as a Green
Grasshopper Insecticide (Oxya chinensis) on Rice (Oryza sativa). The purpose of this study was
to determine the effect of Tithonia diversifolia leaf extract on Green Grasshopper pests (Oxya
chinensis) and determine the effect of Tithonia diversifolia leaf extract on rice (Oryza sativa) test
plants
This research was conducted using the experimental method. The study population was Green
Belalag (Oxya chinensis) and the study sample was 105 Green Grasshopper (Oxya chinensis).
The research variable in this study was the independent variable in the form of variations in the
dosage of Tithonia diversifolia leaf extract (0%, 5%, 7%), the variable shaken in the form.
In this study, it is expected that the extract of Tithonia diversifolia plant leaves can reduce
damage to rice plants (Oryza sativa) due to Green Grasshopper pests (Oxya chinensis) so as not
to disturb the growth of rice plants and be able to increase rice production.

Keywords: Tithonia diversifolia, Green Grasshopper, Rice Plant

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk meneliti pemanfaatan ekstrak daun Paitan
(Tithonia diversifolia).Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan Ekstrak Daun Paitan (Tithonia
diversifolia) sebagai Insektisida Belalang Hijau (Oxya chinensis) pada Tanaman Padi (Oryza
sativa). Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh ekstrak daun Tithonia diversifolia
terhadap hama tanaman Belalang Hijau (Oxya chinensis) dan mengetahui pengaruh ekstrak daun
Tithonia diversifolia terhadap tanaman uji padi (Oryza sativa)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Dengan populasi penelitian
adalah Belalag Hijau (Oxya chinensis) dan sampel penelitian adalah 105 Belalang Hijau (Oxya
chinensis ). Variabel penelitian pada penelitian ini adalah variabel bebas berupa variasi dosis
ekstrak daun Tithonia diversifolia ( 0%, 5%, 7%), variabel tergayut berupa.
Dalam penelitian ini diharapkan ekstrak daun tanaman Tithonia diversifolia dapat mengurangi
kerusakan pada tanaman Padi (Oryza sativa) akibat hama Belalang Hijau (Oxya chinensis)
sehingga tidak menganggu pertumbuhan tanaman padi dan mampu meningkatkan produksi padi.

Keywords: Tithonia diversifolia, Belalang Hijau , Tanaman Padi


Pendahuluan tanaman lainnya (Zheng 1993 dalam
Oxya spp. di Indonesia merupakan salah Mei-ling et al. 2011)
satu hama pada tanaman padi yang Oxya chinensis dapat mengkonsumsi 30
dilaporkan menimbulkan kerugian yang hingga 50% makanan dari berat
cukup berarti (Willemse, 2001). tubuhnya per hari dan selama hidupnya
Kalshoven (1981), melaporkan bahwa dapat mengkonsumsi sekitar 20 kali
Oxya spp. yang ditemukan di Indonesia berat tubuh imago (Dysart, 1995).
adalah Oxya chinensis dan O. velox. Keberhasilan hidup Oxya chinensis
Hama ini selain menyerang tanaman cukup tinggi, apabila faktor pengendali
padi juga dapat memakan berbagai populasi hama ini tidak tersedia terdapat
tanaman seperti tebu, kentang, sayur- kemungkinan Oxya chinensis dapat
sayuran, buah-buahan, tembakau, menjadi hama utama pada tanaman padi
tanaman air, dan gulma. di kemudian hari. Tingkat penetasan
Di Cina, infestasi Oxya chinensis umum telur Oxya chinensis berkisar antara
ditemukan dan kadang sangat merusak 87,65 hingga 100% (Nurwahyudi,
tanaman padi. Oxya chinensis 2003). Lama hidup imago Oxya
merupakan salah satu hama pertanian chinensis rata-rata 73,1 hari dengan
yang paling serius dan banyak kisaran antara 59 hingga 106 hari (CPC,
ditemukan pada tanaman padi, tebu, 2000). Menurut Kalshoven (1981), telur
jagung, graminae,padang rumput, dan akan menetas 4 minggu setelah
diletakkan dan sebagian besar penetasan sebanyak 2 buah, alat dokumentasi, dan alat
telur terjadi pada pagi hari. pendukung lainnya
Pengendalian belalang saat ini menitik Bahan penelitian
beratkan pada penggunaan insektisida Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
sintetis.Namun, mulai tumbuh adalah benih tanaman padi (Oryza sativa)
kesadaran mengenai isu-isu lingkungan IR-64 yang berasal dari daerah Dukun,
terkait pengendalian belalang serta Magelang, Belalang Hijau yang diperoleh
tingginya biaya pengendalian. dari lahan pertanian Kalibening Dukun
Diperlukan cara pengendalian yang Magelang, daun Tithonia diversifolia
efektif dan ramah terhadap lingkungan, sebanyak 250 g, media tanam berupa tanah
yaitu pemanfaatan pestisida nabati. dan pupuk kompos serta Etanol 95% 200
Salah satu tanaman yang berpotensi mL
untuk dimanfaatkan sebagai pestisida Metode
nabati adalah kipahit (Tithonia
a. Perkecambahan biji padi
diversifolia).
Benih padi IR-64 di rendam pada air selama
Dalam eksperimen ini diharapkan
18 jam setelah itu dikecambahkan pada
ekstrak daun Tithonia diversifolia dapat
polybag dengan media tanah. Waktu
mengurangi kerusakan pada tanaman
penyemaian selama 15 hari, dengan
padi (Oryza sativa) akibat dari hama
dilakukan penyiraman dua hari sekali.
belalang hijau (Oxya chinensis).
Masing-masing polybag berisi 100 benih
Bahan dan Metode padi. Bibit padi ini digunakan sebagai media
Alat Penelitian penelitian masing-masing perlakuan dan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai media perbanyakan Belalang Hijau
adalah polybag, ember plastic, kantong (Nilaparvata lugens)
plastic, alat tulis, timbangan sebanyak 1 b. Penanaman Bibit Padi
buah, toples dengan diameter 10 cm dan Bibit padi IR-64 yang sudah disemai selama
tinggi 20 cm sebanyak 2 buah, kain organdi 15 hari selanjutnya dipindahkan pada ember
putih, oven, alumunium foil, rotary yang berisi tanah dan pupuk kandang
evaporator, tabung berskala sebanyak 2 dengan komposisi perbandingan 3:1 masing-
buah, gelas beker 2 buah, alat penyemprot masing ember berisikan 3 benih padi dengan
3 ulangan.
c. Pembuatan Sungkup 4. Memblender daun Tithonia diversifolia
Pembuatan sungkup pada media penanaman yang telah mengering hingga menjadi
bibit padi digunakan kain jenis organdi serbuk
setinggi 100 cm dengan diameter 50 cm. 5. Melakukan proses maserasi dengan
pembuatan sungkup pada media penanaman etanol 95% sebanyak 200 mL dan
bibit padi ini bertujuan agar Belalang Hijau mendiamkannya selama 24 jam pada
yang diinvestasikan tidak pergi dari area suhu kamar
padi masing-masing perlakuan. 6. Menyaring ekstrak daun Tithonia
d. Penangkapan Belalang Hijau diversifolia hasil maserasimengunakan
Belalang Hijau didapatkan pada ekosistem saringan kain
sawah dengan menggunakan tangan. 7. Menguapkan ekstrak dengan
e. Investasi Belalang Hijau menggunakan rotary evaporator pada
Proses investasi Belalang Hijau dilakukan suhu 40oC hingga didapatkan ekstrak
dengan cara memindahkan Belalang Hijau kasar etanol daun kipait
hasil penangkapan kedalam tanaman padi g. Penentuan variasi dosis ekstrak
yang telah dilengkapi dengan sungkup. daun Tithonia diversifolia
Investasi Belalang Hijau dilakukan ketika Konsentrasi ekstran daun Tithonia
padi berumur 50 HST. Jumlah Belalang diversifolia yang digunakan adalah 0%
Hijau yang diinvestasikan sebanyak 5 ekor (sebagai kontrol), 3%, dan 7%. Pelarut yang
pada setiap 1 polybag. digunakan adalah aquades.
f. Pembuatan ekstrak daun Tithonia h. Pengaplikasian ekstrak daun
diversifolia Tithonia diversifolia sebagai
1. Menyiapkan daun Tithonia diversifolia insektisida
seberat 250 g Ekstrak daun Tithonia diversifolia
2. Membersihkan daun Tithonia disemprotkan(spray) pada tanaman
diversifolia padi(Oryza sativa) saat pagi dan sore hari .
3. Mengeringkan daun Tithonia i. Penentuan Persentase Kerusakan
diversifolia dengan oven pada suhu Tanaman Padi akibat Belalang
450oC Hijau
Menghitung persentase kerusakan pada
tanaman padi (60 HST)
Persentase kerusakan tanaman padi akibat V : Skor tertinggi
serangan hama (Belalang Hijau) Tingkat skor yang digunakan :
ditentukan dengan rumus Kilmaskossu 0 : Sehat
dan Nerokouw (1993) : 1 : Sangat ringan (1-20%)
ni.Vi 2 : Ringan (21-40%)
I= ×100%
N.V 3 : Sedang (41-60%)
Keterangan : 4 : Berat (61-80%)
I : Tingkat kerusakan : Sangat berat (81-100%)
ni : Jumlah tanaman yang rusak
Vi : Nilai skor serangan
N : Jumlah tanaman
Hasil dan Pembahasan
Ulangan Ekstrak daun Tithonia diversifolia
Dosis 0% Dosis 3 % Dosis 7%
1 80% 40% 20%
2 60% 60% 32%
3 80% 40% 40%
Rata-rata 73,33% 46,6% 30,62%
Tabel persentase tingkat kerusakan diversifolia, persentase kerusakan
tanaman padi akibat serangan hama paling tinggi terdapat pada dosis 0%,
Belalang Hijau (Oxya chinensis) yaitu 73,33%, rata-rata persentase
dengan pemberian variasi dosis 0%, kerusakan tanaman padi dengan
3%, dan 7% ekstrak daun Tithonia pemberian dosis 3% ekstrak daun
diversifolia. Tithonia diversifolia sebesar 46,6%,
Rata – Rata persentase dan rata-rata persentase kerusakan
kerusakan tanaman padi dilihat dari tanaman padi paling rendah terdapat
Tabel persentase tingkat kerusakan pada dosis 7%, yaitu 36,2%. Variasi
tanaman padi akibat serangan hama dosis ekstrak daun Tithonia
Belalang Hijau (Oxya chinensis) diversifolia yang diaplikasikan pada
dengan pemberian variasi dosis 0%, penelitian ini mempengaruhi rata-
3%, dan 7% ekstrak daun Tithonia rata persentase tingkat kerusakan
tanaman padi akibat hama belalang ini seperti menurut Ambrosio et al.
hijau. Rata-rata persentase kerusakan 2008 bahwa Tithonia diversifolia
semakin menurun seiring dengan dilaporkan mempunyai sifat toksik
peningkatan dosis ekstrak daun dan anti makan (antifeedant) pada
Tihtonia diversifolia. serangga sehingga menghambat
Penurunan persentase perkembangan dan memutus siklus
kerusakan pada tanaman padi dengan hidup serangga tersebut.
pemberian ekstrak daun Tithonia Eksoskeleton yang dimiliki
diversifolia dikarenakan kandungan Belalang Hijau (Oxya chinensis)
senyawa flavonoid dan tanin pada kemungkinan menyulitkan esktrak
ekstrak daun Tihtonia diversifolia daun untuk terserap kedalam tubuh
yang dapat mengganggu penyerapan Belalang Hijau (Oxya chinensis)
makanan. Menurut Sastrodihardjo sehingga ekstrak daun hanya masuk
(1983) senyawa-senyawa seperti memalui jalur oral (lewat mulut ) dan
flavonoid dan terpenoid dapat melalui jalur pernapasan kedalam
mempengaruhi beberapa sistem tubuh Belalang. Ekstrak daun
fisiologis yang mengatur Tithonia diversifolia yang hanya
perkembangan hama. Senyawa dapat masuk kedalam tubuh Belalang
saponin dapat menurunkan aktivitas Hijau (Oxya chinensis) melalui jalur
enzim protease dalam saluran oral dan pernafasan mengakibatkan
pencernaan serangga, sehingga penurunan optimalisas ekstrak daun
mempengaruhi proses penyerapan yang dapat mempengaruhi fisiologis
makanan. Selain itu ektrak daun belalang hijau, sehingga dibutuhkan
Tithonia diversifolia juga dapat ekstrak daun Tithonia diverssifolia
menurunkan nafsu makan Belalang dengan struktur molekul yang lebih
Hijau (Oxya chinensis) sehingga kecil sehingga dapat menyerap
frekuensi makan belalang mengalami melewati eksoskeleton.
penurunan yang berakibat pada Efektifitas pengunaan ekstrak
menurunnya persentase tingkat daun Tithonia diversifolia sebagai
kerusakan tanaman padi yang insektisida Belalang Hijau dengan
diakibatkan oleh Belalang Hijau, hal variasi dosis 0%, 3%, dan 7% dapat
diketahui dengan melakukan analisis dengan dosis 0%,3% dan 7% adalah
statistik mengunakan analisis IBM 0.009 lebih kecil dari 0.005 sehingga
SPSS statsitic. Analisis data yang dapat dinyatakan terdapat perbedaan
pertama dilakukan adalah uji antara kerusakan tanaman padi yang
normalitas mengunakan uji beri dosis ekstrak daun Tithonia
Kolmogorof-smirnov z test, diverssifolia sebanyak 0%, 3% dan
berdasarkan uji normalitas 7%. Hasil uji Anova yang
persentase kerusakan tanaman padi menunjukkan adanya perbedaan
yaitu 0.665 lebih besar dari 0.05 kerusakan pada tanaman padi dengan
berarti data normal, menurut uji pemberian variasi dosis ekstrak daun
homogenitas data yang diperoleh Tithonia diversifolia, menunjukkan
mempunyai nilai signifikansi 0.846 bahwa penggunaan ekstrak daun
lebih besar dari 0.05 sehingga data Tithonia diversifolia dapat
homogen dan dapat dilanjutkan mempengaruhi persentase tingkat
dengan uji Anova . kerusakan pada tanaman padi akibat
Uji Anova dilakukan untuk belalang hijau.
mengetahui hubungan atau pengaruh Uji Post-hoc (LSD) bertujuan
ekstrak daun Tithonia diversifolia untuk menunjukkan perbedaan yang
sebagai insektisida nabati pada cukup signifikan atau tidak signifikan
Belalang Hijau. terhadap ketiga dosis yang digunakan.

Hasil Uji ANOVA persentase kerusakan tanaman padi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .279 2 .139 11.362 .009

Within Groups .074 6 .012

Total .352 8
Pada tes Post – hoc, nilai sig. untuk
berdasarkan data pada tabel dosis 0% dan dosis 3% adalah 0.026
hasil uji Anova diperoleh nilai sig. lebih kecil dari 0,05 sehingga terdapat
(signifikan) dari persentase kerusakan perbedaan yang signifikan diantara
tanaman padi setelah semprotkan kedua dosis tersebut. Untuk dosis 0%
esktrak daun Tithonia diverssifolia dan 7% memiliki nilai sig. (signifikan)
sebesar 0,03 lebih kecil dari 0,05 Constantino MG, Varanda EM, Da
sehingga terdapat perbesaan yang Costa FB. 2008. Constituents of
signifikan diantara kedua dosis glandular trichomes of Tithonia
tersebut. Untuk nilai sig. (signifikan) diversifolia: relationships to herbivory
pada dosis 3% dan 7% yaitu 0,127 and antifeedant activity.
lebih besar dibanding 0,05 sehingga Phytochemistry. 69:2052-2060.
tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada kedua dosis tersebut. Bagnarello G, Hilje L, Bagnarello V, Cartin
Hasil uji Post-hoc ini dapat V, Calvo M. 2009. Actividad
menunjukkan bahwa pemberian fagodisuasiva de las plantas Tithonia
variasi dosis ekstrak daun Tithonia diversifolia y Montanoa hibiscifolia
diversifolia mempengaruhi persentase (Asteraceae) sob re adult os del
tingkat kerusakan pada tanaman padi insectoplaga Bemisia tabaci
akibat belalang hijau. (Homoptera: Aleyrodidae). J Revista
Simpulan de Biol Trop. 57(4): 1201-1215.
Berdasarkan data yang CPC (Crop Protection Compendium). 2000.
diperoleh pada penelitian ini, 2nd ed. Commonwealth Agricultural
pemberian ekstrak daun Tithonia Bureau (CAB).
diversifolia berpengaruh terhadap Dysart RJ. 1995. New Host Records for
North American Scelio spp.
penurunan persentase kerusakan (Hymenotera: Scelionidae), Parasitic
tanaman Padi (Oryza sativa) yang in Grasshopper Eggs (Orthoptera:
Acrididae). Journal of the Kansan
diakibatkan oleh Belalang Hijau Entomological Society 68 (1): 74-79.
(Oxya chinensis), dengan pengaruh
Harahap. 2000. Pengendalian Hama
yang paling besar dalam penurunan Penyakit Padi Bandung Penebar
kerusakan tanaman padi akibat Swadaya.
belalang hijau adalah dengan
Jamal & Andria. 1999. Komponen kimia
pemberian dosis 7 % ekstrak daun
dan uji daya antibakteri ekstrak daun
Tithonia diversifolia.
kirinyu (Tithonia diversifolia).
Daftar Pustaka
Majalah Farmasi Indonesia Vol 10. No
Ambrosio SR, Oki Y, Heleno VC, Chaves
2 : 53.
JS, Nascimento PG, Lichston JE,
Kalshoven, L. G. E. 1981. The Pests of
Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru-Van
Hoeve. Jakarta

Nurwahyudi, H. 2003. Dinamika populasi


Oxya spp. (Orthoptera: Acrididae)
pada pertanaman padi di Desa
Cibalumbang Lebak, Kecamatan
Darmaga, Kabupaten Bogor. Jurusan
Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.

Oyedokun AV, JC. Anikhe, F.A. Okelana,


I.U. Mokwonye and O.M. Azeez.
2011. Pesticidal efficacy of three
tropical herbal plants’ leaf extracts
against Macrotermes bellicosus an
emerging pest of cocoa, Theobroma
cacao L. Journal of Biopesticides 4(2):
131-137.

Poedjiaji, Anna. 2006. Dasar-dasar


Biokimia. Jakarta : UI Press

Pratiwi. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga

Sastridihardjo. 1983. Kembali mencari


bahan aktif dari alam. Media pestisida
28 : 25-36.
Willemse LPM. 2001. Fauna Malesiana
Guide to the Pest Orthoptera of the
Indo-Malayan Region. Netherlands:
Blackhuys Publishers.

Вам также может понравиться