Вы находитесь на странице: 1из 19

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH

ANJELIUS SIMARMTA / 2183342013

DOSEN PENGAMPU : Santa Murni A. Situmorang, M.Pd

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI/KELAS : PENDIDIKAN MUSIK / KELAS C

PRODI PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNya penulis
dapat menyelesaikan critical book report untuk memenuhi tugas mata kuliah PSIKOLOGI
PENDIDIKAN.
Penulisan critical book report ini bertujuan agar pembaca dapat memilih buku yang akan
digunakan dan lebih memahami materi yang telah penulis sajikan. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan critical book report ini banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan sumbangan pemikiran dalam membangun serta partisipasi dari semua
pihak diperlukan demi kesempurnaan buku ini.
Semoga critical book report ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti
tentang materi yang telah penulis sajikan.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
bersama kita.

Medan, Febuari 2018


Penulis

Anjelius Simarmata
NIM:2183342013

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
IDENTITAS BUKU ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 1
BAB II ISI RINGKASAN BUKU ........................................................................................ 2-11
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ISI BUKU.....................................................12
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran.......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 14

3
IDENTITAS BUKU

BUKU I (UTAMA)

JUDUL : PSIKOLOGI PERKEMBAGAN


PENULIS : Elizabeth B. Hurlock
HALAMAN : 458 Halaman
ISBN : 13-00-008-8
PENERBIT : Erlangga
TAHUN TERBIT :2006
BUKU II

JUDUL : PSYCHOLOGI WANITA


PENULIS : Dra. Kartini Kartono
HALAMAN : 299 Halaman
ISBN : 9795380346
PENERBIT : Mandar Maju
TAHUN TERBIT :1981

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Book Review adalah tugas yang mengharuskan kita untuk mengulas, meringkas,
dan mengevaluasi buku secara kritis. Sehingga kita dapat menguasai dan memahami isi dari
buku lebih dalam serta mengetahui kandungan kelemahan dan kelebihan buku, perbedaan
buku dalam hal menyangkut pembahasan teori.
Berdasarkan pengertian diatas maka penting bagi kita untuk mengkritik buku psikologi
pendidikan . Karena kita sebagai calon pendidik harus mampu untuk memahami materi ini
agar dapat membangun sistem pendidikan yang bermutu, terutama dalam bidang matematika
demi memajukan pendidikan anak – anak Indonesia.
Berdasarkan yang telah dijelaskan diatas, penulis memberikan batasan pembahasan hanya
pada buku psikologi pendidikan. Terkait materi yang disampaikan benar atau salahnya
sistematis penulisan, penggunaan EYD, penggunaan kata serta beberapa hal yang dapat dan
susah untuk dimengerti penulis dan pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan tahap-tahap masa puber dalam kedua buku tersebut ?
2. Apakah yang dimaksud dengan tumbuh pesat masa puber dan pola normalnya ?
3. Apakah kategori yang utama perubahan-perubahan tubuh selama masa puber ?
4. Bagaimana tahap-tahap masa puber yang mana cenderung sangat tidak bahagia dan
seriusnya ketidakbahagian itu selama periode ini dalam rentang waktu kehidupan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Mengetahui apa itu pubertas
3. Membandingkan buku yang diriview dengan buku-buku yang relevan
4. Melatih mahasiswa untuk lebih kritis dan berani beragumentasi berdasarkan teori dan
buku teks
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan Critical Book Report ini yaitu mengetahui tentang psikologi
pendidikan agar saya sendiri dan para pembaca dapat mengetahui hal-hal penting yang
mencakup materi tersebut. Dengan Critical Book Report ini kita bisa mengetahui tentang
psikologi pendidikan.

5
BAB II
RINGKASAN BUKU
I. Ringkasan Buku Hurlock
A. Pengertian Pubertas
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
masa aksesual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan oleh root, “Masa puber adalah
suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan
somatis dan prespektif psikologis.
Kata pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih
menunjuk pada perubahan fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu
secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.
Di antara orang-orang yunani kuno, masa puber dikenal sebagai saat terjadinya
perubahan-perubahan disik dan perilaku. Aristoteles menulis di dalam historia animalium :
“sebagian besar pria mulai memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang
sama rambut kemaluan mulai tumbuh... Pada saat yang sama payudara wanita mulai
membesar dan haid mulai mengalir, cairan haid menyerupai darah segar... Pada ummnya
haid terjadi bilamana payudara sudah tinggi dua jari.”
Yang lebih penting adalah penekenan Aristoteles pada perubahan-perubahan perilaku.
Ia menguraikan pada perubahan-perubahan perilaku. Ia menguraikan bahwa anak perempuan
yang lagi puber mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dann selalu memerlukan
pengawasan karena berkembangnya dorongan-dorongan seksual.
B. Ciri-Ciri Masa Pubertas
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-
perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang
kehidupan. Yang terpenting diantaranya dibahas berikut ini.
Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-
tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal mmasa remaja. Sampai anak matang
secara seksual, ia dikenal sebagai “anak puber”. Setelah matang secara seksual, anak dikenal
sebagai “remaja” atau “remaja muda”.
Masa Puber Adalah Periode Yang Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun diluar
tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun.

6
Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang
“cepat matang”, sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan
peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat matang”, sebagai kelompok
anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi
terdapat perbedaan yang mencolok setiap kelompok.
Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat dalamm rentang
kehidupam, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap prapuber, tahap puber dan
tahap pasca puber. Tahap Pra Puber adalah tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau
dua tahun terakhir masa kanak-kanak yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang
remaja dan dalam tahap ini organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang. Tahap
Puber adalah tahap ini terjadi pada garis pembagi antara tahap kanak-kanak dengan masa
remaja dimana kriteria nya sebagai anak perempuan munculnya haid dan pengalaman mimpi
basah yang dialami oleh laki-laki. Selama tahap remaja ciri-ciri seks sekunder terus
berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks. Tahap pasca puber adalah tahap
ini bertumpang tindih dengan tahap pertama atau kedua masa remaja. Selama tahap ini
kriteria seks sekunde berkembang dengan baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara
matang.
C. Pengertian Tumbuh Pesat
Masa puber aatau pubertas adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan yang
ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan mencolok dalam proporsi tubuh.
Periode yang lain adalah masa pranatal dan pertengahan pertama dari tahun kehidupan
pertama. Biasanya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh pesat”.
Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan
tidak mampu dan tidak aman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilak yang kurang
baik. Dalam membahasa perubahan-perubahan ini, Dunba menyatakan (16): selama periode
ini anak yang sedang berkembang mengalami pelbagai perubahan dalam sikap terhadap
seks dan lawan jenisnya. Kesemuannya meliputi hubungan ornag tua yang berubah dan
perubahan dalam peraturan-peraturan yang dikenakan kepada anak muda.

D. Penyebab-Penyebab Pubertas
Sampai abad ini, penyebab perubahan fisik yang terjadi pada masa puber masih
merupakan misteri. Dengan banyaknya riset dibidang endokrinologi, ilmu media telah mampu
menetapkan sebab yang pasti dari perubahan fisik, meskipun sampai sekarang ahli-ahli
endokrinologi tidak dapat menerengkan ahli-ahli endokrinologi tidak dapat menerangkan
7
adanya keanekaragama dalam usi puber dan dalam waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan perubahan-perubahan pubertas.
Kondisi yang menyebabkan perubahan pubertas adalah peran kelenjar pituitary
adalah kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon-hormon pertumbuhan yang
berpengalaman dalam menentukam besarnya individu, dan hormon donadotrofik yang
merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Pada perubahan inilah masa puber terjadi.
Peranan Gonad dengan pertumbuhan dan perkembanga gonad, organ-organ seks yaitu ciri-
ciri seks primer bertambah besar dan fungsinya menjadi matang dan ciri-ciri seks sekunder
seperti rambut kemaluan pun mulai berkembang. Interaksi kelenjar fituitary dan gonad
hormon yang dikeluarkan oleh gonad yang telah terangsang oleh hormon gonadotrofik yang
dikeluarkan dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary,
selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur
penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses
pertumbuhan. Interaksi antara hormon gonadtrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang
kehidupan reproduksi individu dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati
monopause dan pria mendekati elimacteric.
Hubungan yang erat antara kelenjar pituitary yang terletak pada dasar otak telah
terbentuk bersama dengan gonad atau kelenjar seks. Gonad ( bibit atau sperma ) pria adalah
testes dan gonad ( bibit atau telur ) wanita adalah telur.peran kelenjar ini dalam perubahan-
perubahan pada masa puber diuraikan seperti yang diatas.
E. Usia Pada Masa Puber
Dalam kebudayaan Amerika saat ini, kira-kira 50 persen anak perempuan menjadi
matang antara 12,5 dan 14,5 tahun, dengan kematangan rata-rata berusia 13 tahun. Rata-rata
anak laki-laki menjadi matan secara seksual antara usia 14 dan 16,5 tahun, dengan 50 persen
anak laki-laki yang matang antara 14 dan 15,5 tahun, dengan 50 persen setiap kelompok
terbesar merata antara anak yang matang lebih dulu dan matang setelah usia rata-rata, yaitu
yang disebut cepat matang dan lambat matang (9,21,35,87).
Terdapat bukti bahwa anak laki-laki dan anak perempuan di Amerika Serikat sekarang
mencapai masa puber lebih cepat dari pada generasi yang lalu, sebagaimana terjadi di Eropa
dan terutama di negara Skandinavia. Alasanya adalah kesehatan yang lebih baik, perawatan
kedokteram sebelum dan sesudah kelahiran ang lebih baik, dan gizi yang lebih baik (80,84).
F. Pertumbuhan Pesat Pubertas
Pertumbuhan pesat pubertas bagi anak perempuan mulai antara usia 8,5 tahunn dan
11,5 tahun, dengan puncak rata-rata pada 12,5 tahun. Sejak itu tingkat pertumbuhan menurun
dan berangsur-angsur berhenti antara 17 dan 18 tahun.
8
Pertumbuhan dan perkembanagan pesat yang terjaadi selama masa puber sebagian
bergantung pada kelenjar endokrin, dan sebagian lagi tergantung pada faktor lingkungan.
Yang terpenting dari faktor lingkungan adalah gizi. Gizi yang buruk dalam masa kanak-kanak
menyebabkan berkurangnya produksi hormon pertumbuhan. Gizi yang baik mempercepat
produksi hormon tersebut. gangguan emosional dapat mempengaruhi pertumbuhan karena
mengakibatkan produksi adernal steroid yang berlebihan yang merugikan hormon
pertumbuhan.
G. Perubahan Tubuh Pada Masa Puber
Selama pertumbuhan pesat pada masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting
dimana tubuh anak dewasa mengalami : perubahan bentuk tubuh, perubahan proporsi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
Perubahan Ukuran Tubuh
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran dalam tinggi dan
berat badan. Diantara anak-anak perempuann, rata-rata peningkatan per tahun dalam tahun
sebelum haid adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi 5 sampai 6 inci. Dua tahun
sebelum haid peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci. Jadi penigkatan keseluruhan selama dua
tahun sebelum haid adalah 5,5 inci. Setelah haid, tingkat pertumbuhan menurun sampai kira-
kira 1 inchi setahun dan berhenti sekitar delapan belas tahun.
Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah
tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil sekarang menjadi terlampau besar karena
kematagan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain,. Ini tampak jelas pada
bagian Badan yang kurus dan panjang mulai melebar dibagian pinggul dan bahu dan ukuran
pinggang berkembang. Pada mulanya ukuran pinggang tampak tinggi karena kaki menjadi
lebih panjang dari badan. Kaki lebih panjang daripada badan dan keadaan ini bertahan sampai
sekitar lima belas tahun. Pada anak yang lambat matang, pertumbuhan tungkai kaki
berlangsung lebih lama daripada anak yang cepat matang. Lengan yang pertumbuhannya
mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga tampaknya terlalu panjang. Seperti halnya
dengan pertumbuhan tungkai kaki, pertumbuhan lengan dipengaruhi oleh usia kematangan
yang dimiliki oleh tubuh kita sendiri.
Ciri-Ciri Seks Primer
Perubahan fisik pokok yang ketiga adalah pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri
seks primer, yaitu organ-organ seks. Jika fungsi organ-organ reproduksi pada pria sudah
matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah malam, biasanya kalau anak laki-laki
bermimpi tentang seksual yang mengairahkan, kalau kandung kemih penuh atau mengalami
9
sembelit, kalau ia memakai piyama yang ketat atau kalau dia ia terselimuti dengan hangat.
Banyak laki-laki tidak menyadari apa yang terjadi sampai ia melihat berca-bercak pada alas
tempat tidur mereka atau piyama.
Periode gemuk pada anak perempuan dalam masa puber, biasanya terjadi antara usia
enam belas dan delapan belas tahun, bertepatan dengan periode kemandulan remaja. Pada saat
ini terjadi pertumbuhan pesat dalam panjangnya uterus dan beratnya indung telur.
Ciri-Ciri Seks Sekunder
Perubahan fisik yang keempat adalah perkembanga ciri-ciri seks sekunder
membedakan pria dari wanita dan membuat anggota seks tertentu tertarik pada organ jenis
kelamin yang lain. Ciri ini tidak berhubungan dengan reproduksi meskipun tidak secara
langsung ada juga hubungannya, yaitu karena pria lebih tertarik pada wanita dan begitu pula
sebaliknya. Inilah sebabnya mengapai ciri ini disebut “sekunder”, di bandinkan dengan organ-
organ seks “primer” yang langsung berhubungan dengan reproduksi. Selama penampilan
tubuh masih seperti anak-anak, tidak ada “daya tarik seks”. Keadaan ini berubah ciri seks
sekunder muncul.

H. Akibat Perubahan Pada Masa Puber


Perubahan fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal
maupun internal, sehingga juga mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis remaja.
Meskipun akibatnya menimbulkan perubahan dalam pola perilaku, sikap, kepribadian.
Akibat terhadap keadaan fisik
Pertumbuhan yang pesat dan perubahan-perubahan tubuh cenderung disertai
kelelahan, kelesuan dan gejala-gejala buruk lainnya. Sering terjadi gangguan pencernaan dan
nafsu makan kurang baik. Selama awal periode haid, anak perempuan sering mengalamii sakit
kepala,sakit pinggang,sakit punggung,kejang dan sakit perut yang diiringi dengan
pingsan,muntah-muntah, gangguan kulit, dan pembengkakan tungkai kaki dan pergelangan
kaki.
Akibat pada Sikap dan Perilaku
Dapat di mengerti bahwa akibat yang luas dari masa puber pada keadaan fisik anak
juga mempengaruhi sikap dan perilaku. Perubahan masa puber tehadap sikap dan perilaku
yang paling umum, paling serius. Meskipun semua anak memperlihatkan beberapa sikap dan
pola perilaku ini, namun yang lebih menonjol pada sebelumnya kematangan seksual dicapai
atau selama apa yang oleh Buhler disebut “fase negatif”
Hal ini mereka anggap relatif mudah kalau pola perilaku mereka terletak pada tingkat
perkembangan yang sesuai, namun anak yang belum memenuhi akan mengalami masalah.
10
I. Akibat Kematangan yang Menyimpang
Anak puber yang kematangan menyimpang mengalami bahwa proseskematangan
organ-organ seksnya menyimpang selama setahun atau lebih dari yang normal. Anak yang
kematangan seksualnya lebih cepat daripada kelompok seksnya dinamakan “matang lebih
awal”, sedangkan anak yang kematangan seksual lebih lambat dari kelompok seksnya
dinamakan “matang terlambat”. Kalau anak memerlukan waktu lebih sedikit dari waktu yang
normal untuk menyelesaikan proses waktu yang normal untuk menyelesaikan
kematangannya,anak itu disebut sebagai anak yang cepat matang sedangkan anak yang
memerlukan waktu lebih lam dari waktu yang normal disebut “lamban matang”(slow
matures).
Matang Lebih Awal versus Matang terlambat
Bagi anak laki-laki matang lebih awal menguntungkan, terutama dibidang olahraga
dimana anak memperoleh status dan martabat dalam kelompok teman-temannya. Sebagian
besar pemimpin kelompok anak laki-laki adalah yang matang lebih awal dan hal ini juga
menambah martabatnya di mata anak perempuan.
Dalam memberikan komentar tentang kerugian anak laki-laki yang matang terlambat.
Wetherley menunjukan sejumlah masalah berikut (95):
Anak yang matang terlambat harus mengatasi perkembangan tuntutan dari periode
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan pertanggung jawaban
yang relatif kecil dan penampilan fisik yang tidak matang. Penampilannya mengundang
pelbagai reaksi karena pengbinaan dan harapan bahwa ia hanya mampu berperilaku yang
tidak matang yang tidak berguna. Reaksi-reaksi ini membentuk lingkungan sosial yang
mengakibatkan perasaan tidak mampu, tidak aman dan perilaku bertaban “anak kecil”
sekali perilaku ini dimulai makan akan tetap menetap, karena cenderung memperkuat
reaksi lingkungan yang mula-mula menimbulkannya.
Dalam membahas pelbagai masalah sosial yang dihadapi anak perempuan yang
matang lebih awal, Jones dan Mussen menunjukan (39):
Anak perempuan yang matang lebih awal dengan sendirinya mempunyai minat
yang lebih matang dari anak laki-laki dan pelbagai kegiatan sosial daripada kelompok usia
kronologinya. Tetapi pria seusianya tidak memberikan reaksi, karena meskipun secara
fisiologis ia lebih cepat setahun atau dua tahun daripada teman-teman yang perempuan di
kelasnya, tetapi ia tiga atau empat tahun lebih cepat dari anak laki-laki suatu perbedaan
tingkat perkembangan yang sangat besar dan mengerikan.

11
Cepat Matang versus Lamban Matang
Anak yang cepat marang menghadapi pelbagai masalah tertentu yang tidak pernah
dihadapi oleh anak lamban matang. Semua akibat perubahan masa puber pada sikap dan
perilaku cenderung berlebihan pada anak yang cepat matang. Misalnya tidak adanya
koordinasi dalam perilaku yang kaku dan janggal tampak sangat mencolok pada anak yang
cepat matang karena laju pertumbuhan besar tubuh sedemikian cepat sehingga anak tidak
mampu berjalan sangat lamban sehingga anak yang mempunyai cukup waktu untuk belajar
mengendalukan tubuhnya dan dengan demikian ia tidak menunjukan kekakuan atau
kecanggungan dalam berperilaku.
Sebaliknya anak yang lamban matang sering dihantui oleh ketakutan bahwa ia tidak
akan pernah terjadi dewasa apalagi kalau teman-temannya yang sudah mendekati dewasa
mengalami masalah yang sama dengan anak yang matang terlambat karena tertinggal oleh
teman-temanya sebayanya,sehingga diperlakukan seperti anak kecil, baik oleh orang-orang
dewasa maupun oleh teman-teman sebayanya.
J. Sumber Keperihatinan
Salah satu tuga perkembangan untuk menjadi dewasa adalah menerima tubuh yang
baru berkembang dan menyadari bahwa alam memberikan ciri-ciri fisik tertentu yang tidak
dapat dibah oleh individu. Banyak anak memasuki masa puber dengan gambaran penampilan
diri yang ideal kalau sudah dewasa nanti. Karena gambaran ideal jarang mempertimbangkan
realitas bawaan fisik seseorang, maka gambaran ideal ini harus diubah.
Banyak sekali yang menjadi keperihatinan anak remaja, namun pada umumnya dapat
dibagi menjadi dua kategori utama: pertama, keperihatinan pada abnormalitas ciri-ciri fisik
tertentu dan kedua keperihatinan apakah ciri-ciri fisik tertentu itu sesuai dengan seksnya.
Keperihatinan pada Kenormalan
Anak laki-laki dan anak perempuan mengalami perubahan dalam penampilan yang
sanagt berbeda. Oleh karena itu, perbedaam itu menimbulkan keperihatinan tentang
kenormalan ciri-ciri fisik yang berbeda. Tetapi ada beberapa hal yang dikhawatiran yang
dirasakan oleh anak laki-laki dan anak perempuan, dan yang bersama-sama dirasakannnya
oleh keduanya.
Keperihatinan akan Kepatutan Seks
Dari awal masa kanak-kanak, anak laki-laki dan anak perempuan telah digolongkan
secara seksual sedemikian rupa sehingga mempunyai sterotip yang pasti mengenai orang
“masikulin” dan “feminin”. Dari film-film dan acara-acara telivisi yang mereka lihat, dari
buku-buku yang mereka baca dan dari pengalaman terhadap orang-orang dewasa, anak-anak
puber membuat konsep yang jelas tentang apa yang membentuk penampilan dan perilaku.
12
Keperihatinan akan Ukuran
Peningkatan ukuran yang tiba-tiba yang terjadi selama pertumbuhan pesat masa puber
cenderung mengganggu anak perempuan karena takut kalau ukurannya akan tidak menarik
bagi anak laki-laki. Seblaiknya naka laki-laki menjadi terganggu kalau melihat anak
perempuan seusianya lebih tinggi.
Keperihatinan akan Berat
Anak-anak sering kali bertambah berat pada awal masa puber, dan ini merupakan sumber
kegelisaan yang besar. Dalam kebudayaan kita, gemuk dianggap kurang menarik, dan berat
yang berlebihan yang dibandingkan dengan bintang-bintang film atau gadis-gadis penghias
majalah, misalnya akan sangat menyedihkan.
Keperihatinan akan Alat Kelamin
Anggapan umum bahwa alat kelamin pria yang kecil menunjukan perkembangan seksual
yang kurang normal. Pada saat yang seharusnya penis berkembang, anak laki-laki sanat
gelisah kalau penisnya tetap kecil. Karena pertumbuhan di sekitar penis biasanya menyertai
perttumbuhan panjangnya, anak laki-lakidapat dan sering kali selama berbulan-bulan merasa
bahwa perkembangan organ tersebut tidak normal dan khawatir apakah organ tersebut
berfungsi secara seksual.
Keperhatinan akan Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang lambat berkembang cenderung merupakan sumber kegelisahan
yang besar, terutama ciri yang membedakan kedua seks secara jelas. Dalam hal anak laki-laki,
jenggot dan kumis, perkembangan otot-otot bahu dan daerah lengan, dan perubahan suara
terjadi pada akhir masa puber.
Secara khas wanita yang feminin diharapkan mempunyai corak kulit yang indah. Dengan
berlangsungnya masa puber, jerawat biasanya semakin bertambah dan bulu-bulu diwajah
semakin gelap dan semakin banyak dibandingkan ketika dalam tahap awal masa puber, yang
semakin menakutkan anak perempuan.
K. Bahaya Pada Masa Puber
Bahaya masa puber pada umunya gawat, terutama karena berakibat jangka panjang.
Bahaya ini bertentangan dengan tahap perkembangan yang terdahulu, dimana bahayanya
sendiri yang lebih penting dengan akibat jangka panjangnya.
Seperti halnya dengan akhir masa kanak-kanak,bahayanya psikologis lebih banyak
dan akibatnya lebih luas daripada bahaya fisik. Selanjutnya, hanya sedikit anak puber yang
terpengaruh bahaya fisik, sedangkan semua anak puber terpengaruh bahaya psikologis
meskipun tingkat yang berbeda.

13
Bahaya Fisik
Bahaya fisik utama pada masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin
yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.
Bahaya Psikologis
Terdapat banyak bahaya psikologis pada mas apuber yang akibatnya jangka
panjangnya lebih penting daripada akibat langsungnya. Inilah yang menyebabkan mengapa
bahaya psikologis sangat serius. Beberaoa bahaya psikologis yang terpenting dibahas berikut
ini.
Konsep Diri yang Kurang Baik
Seperti sebagian besar bahaya psikologis masa puber, akibat jangka panjang dari konsep diri
yang buruk masih lebih serius dibandingkan dengan akibat langsungnya. Anak yang
mengembangkan konsep diri kurang baik pada masa remaja cenderung menguatkan konsep
tersebut dengan perilaku yang tidak sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya makin
tertanam dan, kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka cenderung akan menetap
dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang hidupnya.
Prestasi Rendah
Sseklai kecenderungan untuk berkerja dibawah kemampuan berkembang, maka keadaan ini
cenderung menjadi kebiasaan karena diperkuat bilan demi bulan, oleh melemahnya kekuatan
fisik dan tekanan-tekanan budaya pada anak perempuan untuk tidak melebih prestasi anak
laki-laki. Akibatnya , banyak anak puber menjadi dewasa dengan prestasi rendah, tatapi tidak
hanya di bidang akademis tetapi juga dalam pekerjaan. Anak mengembangkan sikap kepada
diri sendiri dan kemampuan yang mendorong kecilnya motivasi untuk berusaha melakukan
apa yang dapat mereka lakukan.
Kurangnya Persiapan untuk Menghadapi Perubahan Masa Puber
Seperti yang dikatakan Thomas, “jarang ada anak yang mengerti (meskipun sedikit) tentang
dasar perubahan yang terjadi pada dirinya dan pada teman-temannya”. Merasa berbeda
dengan orang lain selalu mengelisahkan anak dan remaja muda. Semakin menyimpang dari
hal-hal yang jelas terlihat, semmakin anak menjad prihatin dan anak semakin merasa
abnormal dan dengan sendirinya merasa rendah diri. Bagian tentang penyimpangan
kematangan sebagai bahaya psikologis akan menjelaskan hal ini secara lebih rinci dan
menekankan akibat-akibat jangka panjang yang ditimbulkannya.
Menerima Tubuh yang Berubah
Terdapat banyak alasan mengapa anak puber tidak puas dengan tubuhnya yang berubah dan
mengalami kesulitan untuk menerimanya. Dua di antaranya bersifat sangat umum sehingga
hampir universal. Pertama, hampir semua anak mebentuk konsep diri fisik yang ideal dalam
14
kelompok seksnya. Sedikit sekali anak puber mampu mendekati keadaan fisik ideal ini. Oleh
karena itu, awal tidak puas dengan penampilan diri sendiri.
Menerima Peran Seks yang Didukung secara Sosial
Bagi banyak anak puber, bahaya psikologis dari sikap menerima peran seks wanita yang
tradisional semakin diperkuat oleh adanya ketidaknyamanan berkala yang dialami pada
periode haid. Tidak semua anak perempuan mendeerita ketidaknyamanan ini, tetapi sebagian
besar mengalami selama berbulan-bulan pertama masa puber ketika organ-organ seks belum
siap berfungsi secara ritmis.
Penyimpanan dalam Pematangan Seksual
Penyimpangan dalam proses kematangan seksual apapun bentuknya merupakan bahaya
psikologis yang potensial. Anak yang menyimpang dari teman-teman sebayanya dalam hal
kematangan seksual merasa bahwa dalam dirinya pasti ada sesuatu yang salah. Anak menjadi
cemas akan menormalnya dan kenormalannya dimasa depan. Kalau, misalnya anak
mengalami penyimpangan dalam tinggi badan dibandingkan dengan teman-teman sebayanya
pada masa puber, ia akan prihatin akan tinggi badanya pada usia dewasa di kemudian hari.
L. Ketidakbahagiaan Pada Masa Puber
Sulitlah bagi anak puber untuk menerima diri sendiri kalau ia merasa perhatian dan
gelisah akan tubuhnya yang berubah dan kalau merasa tidak puas dengan penampilannya
dirinya. Semakin kuat keperihatinan anak puber akan dukungan sosial pada dirinya. Anak
perempuan cenderung lebih perihatin pada penampila diri daripada anak laki-laki karena
perempuan lebih sadar bahwa penampilan diri memainkan peran yang lebih pentig dalam
dukungan sosial dibandingkan dengan pada anak laki-laki.

II. Ringkasan Buku Kartini Kartono


A. Pengertian Pubertas
Masa pubertas awal itu merupakan suatu masa yang segera akan dilanjutkan oleh masa
adolensi yang disebut pula sebagai masa pubertas lanjut. Masa pubertas awal atau disingkat
saja dengan nama masa pubertas itu tidak dapat dipastikan kapan dimulainya dan bila mana
akan berakhirnya sama halnya dengan masa pra-pubertas. Ada beberapa sarjana yang
menyatakan : masa pubertas yang sebenarnya ini mulai pada usia kurang lebih 14 tahun;
untuk anak perempuan pada umumnya terjadinya lebih awal daripada anak laki-laki. Dan
akan berakhir pada kurang lebih 17 tahun.

15
B. Ciri-Ciri Masa Pubertas
Kematangan fisik yang normal itu pada umumnya berlangsung pada usia 11-18 tahun.
Namun ada kalanya juga, kematangan tersebut berlangsung lebih cepat atau lebih lambat.
Kematangan fungsi jasmanilah yang biologis ini berupa kematangan kelenjar kelamin,
yaitu testes untuk anak laki-laki dan ovarium pada anak-anak gadis, beserta membesarnya
alat-alat kelaminnya. Inilah yang disebutkan sebagai ciri-ciri kelamin primer.
Tanda kelamin sekunder itu antara lain ialaha: gangguan pada peredaran darah, berdebar-
debar mengigil, mudah capai dan kepekaan yang makin menginggi dari susunan syaraf:
pertumbuhan rambut pada alam kelamin dan ketiak, tumbuhnya kumis dan jambang pada
anak-anak gadis yaitu : meluasnya dada dan tumbuhnya payuudara.
C. Usia Pada Masa Puber
Peristiwa yang paling penting pada masas pubertas anak gadis ialah gejala menstruasi
haid, yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual. Secara normal,menstruasi
pada anak gadis berlangsung kurang lebih sejak usia 11-16 tahun. Cepat atau lambatnya
kematagan seksual(kematang fisik) ini kecuali ditentukan oleh konstitusi fisik individual, juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor ras, suku bangsa, faktor iklim, cara hidup dan milieu yang
melingkungi sianak.
D. Bahaya Pada Masa Puber
Pada usia pubertas ini timbullah pada anak gadis rasa ingin tahu mengenai peristiwa-
peristiwa yang bersangkutan dengan seksualitas. Oleh karena itu usia-usia tersebut pada
umumnya merupakan saat yang kritis, dan mengandung risiko-risiko bahaya. Terutama
apabila ada orang-orang dewasa yang menyalah gunakan kelabilan jiwa anak serta
memanipulasi anak-anak gadis dengan cara yang sewenang-wenang sehingga anak-anak gadis
muda inilah mudah terjerumus pada tindak-tindak asusila melakukan prostitusi
(pelacuran),kriminalitas dan kecaduan bahan-bahan narkotika.

16
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ISI BUKU

A. Kelebihan Isi Buku

1. Penyampaian materi tentang masa pubertas sudah cukup baik seperti menyampaikan
apa saja ciri-ciri pubertas seperti tumbuhnya rambu-rambut halus di sekitar kemaluan
dan ketiak dan membesarnya payuudara bagi perempuan.
2. Buku ini membuat si pembaca lebih membuat orang-orang mengetahui apa arti dari
wacana dan apa-apa saja kaitan-kaitan dalam masa puber ini.

B. Kelemahan Isi Buku

1. Pada halaman 59 saya kurang sependapat dengan penulis karena pada buku ini
mengatakan “ jika usaha anak mengalami kegagalan atau terlampau lemah sifatnya,
maka peristiwa ini bisa menghambat pertumbuhan psikis anak gadis”. Kita
mengetahui bahwa salah satu menghambat pertumbuhan psikis anak gadis adalah
stres, jikalau pada saat ibu mengandung si anak dalam keadaan stres maka anak
tersebut akan mengalami pertumbuhan yang lambata atau bisa dikatakan itu
menghambat pertumbuhan si anak. Maka dari itu, ibu hamil disarankan untuk pada
saat mengandung tidak mengalami stres berat.
2. Pembaca sulit memahami pada kosa kata “typis” pada halaman 70 paragraph 1.
Karena, adanya kosa kata yang sulit dimengerti untuk memahami maksud dari kalimat
tersebut dalam mengartikan buku tersebut.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas Psikologi Pendidikan dengan baik dan
benar karena mempunyai buku pendukung yang kuat dalam menyelesaikan tugas tersebut.
2. Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak
berubah dari masa aksesual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan oleh root, “Masa
puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual
dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam
pertumbuhan somatis dan prespektif psikologis.
3. Mahasiswa dapat membandingkan dengan benar melalui buku-buku yang
relevan yang diperkuat oleh fakta-fakta yang terkandung.
4. Mahasiswa lebih kritis dalam mengkritisi buku sehingga mahasiswa berani
beragumentasi berdasarkan teori dan buku teks yang ada.

B. Saran
Dalam Critical Book ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam pengerjaan tugas ini terdapat begitu
banyak kekurangan. Sehingga segala bentuk perbaikan-perbaikan sangat dibutuhkan bagi
penulis untuk pembuatan tugas-tugas selanjutnya. Dalam buku ini juga masih belum terlalu
fokus terhadap Psikologi Pendidiakn yang ada sebab terlalu banyak referensi buku yang
digunakan dalam penafsirannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock B, Elizabeth. 2006. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SUATU


PENDEKATAN SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN. Jakarta : Erlangga

Kartono, Kartini. 1981. PSYCHOLOGI WANITA. Bandung : Mandar Maju

19

Вам также может понравиться