Вы находитесь на странице: 1из 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RESUSITASI

JANTUNG PARU (RJP) DENGAN SIKAP MAHASISWA


KEPERAWATAN ANGKATAN 2016 PADA
SIMULASI CARDIACT ARREST DI
STIKES dr. SOEBANDI JEMBER

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Keperawatan Jember
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :
SELVIA ANGGRAENI NOVITA SARI
NIM. 15010194

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Jantung adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan

fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner,

penyakit gagal jantung atau payah jantung, hipertensi dan stroke (Infodatin

Jantung, 2014). Penyakit jantung merupakan penyumbang terbesar kematian

manusia yang terjadi di Negara maju dan berkembang. Penyebab utama

kematian di beberapa Negara yang terjadi di dalam maupun di luar rumah

sakit adalah cardiact arrest atau henti jantung (World Health Organization,

2016). Cardiac arrest merupakan suatu kondisi dimana jantung tidak dapat

memompa darah keseluruh tubuh yang dapat menyebabkan kematian otak.

Penyebab tersering cardiact arrest adalah penyakit jantung koroner

(Pusponegoro, 2010). Cardiact arrest dapat dipulihkan jika ditangani segera

dengan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) untuk menyelamatkan nyawa

seseorang ketika jantung sudah berhenti berdetak. Tindakan RJP yang segera

dilakukan akan meningkatkan harapan hidup seseorang yang terkena serangan

jantung atau cardiact arrest (American Heart Association, 2010).

Data dari American Heart Association (2018) menyatakan jumlah

kematian penderita serangan jantung atau Heart Disease di Amerika adalah

836.4546 penderita. Out Hospital Cardiact Arrest (OHCA) menyebutkan

bahwa 359.400 orang yang terkena serangan jantung secara mendadak hanya

45% yang bisa diselamatkan, dikarenakan mendapatkan tindakan RJP secara


cepat setelah kejadian. Di Indonesia memiliki angka kejadian henti jantung

dengan jumlah kurang lebih 35% sebanyak 913.000 kasus setiap tahunnya

(Organisasi Kesehatan Dunia, 2018). Berdasarkan data dari Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2013) didapatkan prevalensi Provinsi Jawa

Timur sebesar 375.127 orang penderita penyakit kardiovaskular (Depkes RI,

2013).

Dampak serius apabila seseorang mengalami Cardiact Arrest dan

tidak segera ditangani dalam waktu 4-6 menit akan mengakibatkan aliran

darah menuju otak akan terhenti, hal ini menyebabkan otak tidak memperoleh

asupan oksigen yang dibawa oleh darah. Jika kejadian ini tidak segera

ditangani dan mendapatkan penanganan yang tepat akan mengakibatkan

kematian batang otak dengan begitu sesorang yang mengalami kondisi

tersebut dapat dipastikan meninggal (Aehlert, 2010).

Penggunaan Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan sebuah fondasi

utama yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang yang mengalami

Cardiact Arrest. RJP adalah serangkaian tindakan penyelamatan jiwa untuk

meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari korban yang mengalami

henti jantung. Inti dari RJP yang optimal adalah bagaimana cara memberikan

RJP sedini mungkin dan seefektif mungkin, hal tersebut menuntut bystander

(orang disekitar korban) untuk melakukan RJP sedini dan seefektif mungkin,

namun kenyataan di lapangan tidak semua orang mampu dan bisa melakukan

RJP pada seseorang yang mengalami Cardiact Arrest (A’an Dwi S, 2017).
Menurut A’an Dwi S.(2017) RJP yang dilakukan dengan benar akan

mencegah kematian atau kecacatan pada korban. Serta akan mempengaruhi

intervensi yang akan diberikan saat korban tiba di Rumah Sakit. Namun,

sampai saat ini di Indonesia masih belum pernah terlaporkan keberadaan dan

jumlah orang-orang yang telah memberikan tindakan RJP ketika menemui

seseorang yang secara tiba-tiba mengalami Cardiact Arrest. Dalam rangka

untuk meningkatkan jumlah dan keberadaan masyarakat yang mampu

memberikan tindakan RJP ketika menemui korban Cardiact Arrest secara

mendadak, diperlukan pendidikan dan pelatihan agar mempunyai keahlian

dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa keperawatan angkatan 2016

STIKES dr. Soebandi Jember sebagai mahasiswa yang telah diberikan

pendidikan dan pelatihan tentang RJP dalam pembelajaran mata kuliah

kegawatdaruratan, pembelajaran tersebut dimaksudkan agar dapat membantu

seseorang yang mengalami Cardiact Arrest secara mendadak. Pembelajaran

mata kuliah kegawatdaruratan diharapkan mampu mempengaruhi sikap

mahasiswa keperawatan angkatan 2016 untuk melakukan penanganan RJP

pada penderita Cardiact Arrest.

Berdasarkan penjelasan peristiwa dan uraian data di atas peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan tentang

resusitasi jantung paru (RJP) dengan sikap mahasiswa keperawatan angkatan

2016 pada simulasi cardiact arrest di stikes dr soebandi jember.


1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini “Adakah Hubungan

Pengetahuan Tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) Dengan Sikap

Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2016 Pada Simulasi Cardiact Arrest Di

STIKES dr. Soebandi Jember ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Tentang

Resusitasi Jantung Paru (RJP) Dengan Sikap Mahasiswa

Keperawatan Angkatan 2016 Pada Simulasi Cardiact Arrest di

STIKES dr. Soebandi Jember”.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Angkatan

2016 Tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) di STIKES dr.

Soebandi.

b. Mengidentifikasi Sikap Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2016

Pada Simulasi Cardiact Arrest di STIKES dr. Soebandi.

c. Menganalisis Hubungan Pengetahuan Tentang Resusitasi Jantung

Paru (RJP) Dengan Sikap Mahasiswa Keperawatan Angkatan

2016 Pada Simulasi Cardiact Arrest di STIKES dr. Soebandi

Jember
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan

menambah pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan dibidang

kegawatdarutan kardiovaskuler.

1.4.2 Bagi Keperawatan

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memaksimalkan

penanganan RJP pada penderita cardiact arrest.

1.4.3 Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

wawasan dan pengalaman peneliti tentang RJP pada cardiact arrest.

1.4.4 Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini masyarakat dapat mengetahui pentingnya pengaruh

pengetahuan tentang RJP pada penderita cardiact arrest.


1.5 Keaslian Penelitian

Nama , tahun Judul Metode Hasil Perbedaan

Moh. Perbedaa Menggunakanada perbedaan Variabel,


Fahrizal Pemberian metode casepemberian metode,
Rosyid, 2018 Pelatihan control design
pelatihan responden,
Resusitasi resusitasi waktu dan
Jantung Paru jantung paru tempat
Terhadap Skill terhadap berbeda
Resusitasi skill resusitasi
Jantung Paru jantung paru
Pada Pasien pada pasien
Henti Jantung Di henti jantung
SMK Pertanian di SMK
Pembangunan Pertanian
“Wiyata Bakti” Pembangunan
“Wiyata
Bakti”
Sengkaling
Wedajo Pengetahuan, Menggunakan Mahasiswa Variabel,
Tsegaye,. et Sikap dan metode cross kedokteran waktu dan
al, 2015 Praktek sectional . Tahun klinis tempat,
Cardiopulmonary memiliki responden
Resuscitation Pengetahuan,
dan Associated Sikap Dan
Faktor Nilai latihan
Ethiopia Yang Lebih
Mahasiswa Baik Terhadap
Kedokteran CPR.

Вам также может понравиться