Вы находитесь на странице: 1из 12

GEOGRAFI PERTANIAN

LAPORAN CRITICAL JOURNAL REVIEW

“Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan Cu) Dalam Media
Paitan Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Dengan Sistem
Hidroponik Rakit Apung”

OLEH
WINDA WIDIANTI
3162131008
D REGULER 2016

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan review jurnal ini dengan baik dan tepat waktu. Review jurnal ini disusun
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Geografi Pertanian dengan judul jurnal “Pengaruh
Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan Cu) Dalam Media Paitan Cair Dan Kotoran Sapi
Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Dengan
Sistem Hidroponik Rakit Apung”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu karena telah memberikan
bimbingan critical jurnal review ini. Dalam penyusunan review jurnal ini, saya menyadari
terdapat banyak kesalahan di luar sepengetahuan saya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan review jurnal ini.
Akhir kata saya mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dalam pengerjaan
dan penyusunan critical jurnal review ini. Semoga review jurnal ini dapat memberikan
informasi yang berguna bagi pembaca serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I IDENTITAS JURNAL
1.1. Identitas Jurnal ........................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN
2.1. Ringkasan Jurnal
2.1.1. Abstrak ............................................................................................ 2
2.1.2. Pendahuluan .................................................................................... 2
2.1.3. Metode ............................................................................................. 3
2.1.4. Tujuan .............................................................................................. 4
2.1.5. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 4
2.1.6. Kesimpulan dan Saran ..................................................................... 5
2.1.7 Referensi ........................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 7
3.1. Kelebihan dan Kelemahan ......................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................................ 9
4.2. Saran .......................................................................................................... 9

ii
BAB I
IDENTITAS JURNAL

2.1. IDENTITAS JURNAL


1. Judul : Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan Cu) Dalam
Media Paitan Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus
Tricolor L.) Dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung
2. Jurnal : Jurnal Produksi Tanaman
3. ISSN : 2338-3976
4. Volume/ Nomor : Vol. 01 No. 03
5. Halaman : Hal 48-58
6. Tahun : Juli 2013
7. Penulis : Prita Fatma Adelia, Koesriharti, Sunaryo
8. Reviewer : Winda Widianti
9. Tanggal : April 2019

1
BAB II
RINGKASAN

2.1. RINGKASAN JURNAL


2.1.1. Abstrak
Paitan dan kotoran sapi cair berpotensi cukup tinggi sebagai alternatif media dan
nutrisi dalam produksi tanaman bayam merah pada sistem hidroponik. Penelitian ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media ekstrak paitan
(Tithonia diversifolia L.) dan kotoran sapi cair pada konsentrasi yang berbeda dengan
penambahan unsur hara Fe dan Cu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah
secara sistem hidroponik rakit apung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri atas 9 perlakuan media hidroponik. Percobaan diulang
sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan perlakuan pupuk
A-B Mix Joro (P0) sebagai kontrol, menunjukkan hasil tertinggi pada semua variabel
pertumbuhan dan hasil tanaman dibandingkan dengan perlakuan media cair paitan dan media
cair kotoran sapi pada berbagai perlakuan. Hasil tertinggi didapat pada pada perlakuan A-B
mix Joro diikuti perlakuan paitan +Fe (P3) dan kotoran sapi+Fe+Cu (P8) pada variabel
jumlah daun, diameter batang, panjang akar, panjang tanaman, bobot segar total
tanaman,bobot segar konsumsi, bobot segar totatal per m2 dan bobot segar konsumsi per m2.

2.1.2. Pendahuluan
Bayam merupakan sayuran daun yang mempunyai gizi tinggi dan banyak disukai
masyarakat Indonesia. Amaranthus tricolor L. termasuk jenis bayam yang paling banyak
diusahakan. Pada tingkat konsumen, bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan jenis
yang banyak diminati setelah bayam hijau. Selain itu bayam merah mempunyai nilai jual
yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayam hijau. Terkait dengan produksi pertanian, saat
ini tidak mudah untuk mendapatkan lahan yang subur, produktif dan strategis dalam area
luas. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya ialah
dengan menggunakan sistem budidaya secara hidroponik. Pada sistem budidaya secara
hidroponik pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, namun sebagian besar biaya produksi
digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau pupuk. Oleh karena itu perlu diupayakan
untuk mencari alternatif nutrisi yang lebih murah, sehingga dapat menekan biaya produksi.

2
Salah satu alternatif sumber nutrisi yang bisa digunakan ialah tanaman paitan (Tithonia
diversifolia L.) dan kotoran sapi cair.
Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman paitan dan kotoran sapi cair
mengandung cukup banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan unsur hara
paitan dan kotoran sapi cair yang cukup tinggi berpotensi sebagai alternatif media dan nutrisi
dalam produksi tanaman bayam merah pada sistem hidroponik. Selain itu dalam usaha
peningkatan hasil panen dan efisiensi nutrisi pada produksi bayam merah secara hidroponik,
pengaturan jumlah populasi merupakan salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan.
Pengaturan jumlah populasi tanaman sampai batas tertentu, dapat memanfaatkan lingkungan
tumbuh secara efisien dan memberikan peningkatan produksi per satuan luas.

2.1.3. Metode
Penelitian dilaksanakan dalam Green House di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Malang, Jl. Dr. Cipto 144-A Bedali,Lawang,Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 9 perlakuan media hidroponik dengan ulangan
sebanyak 3 kali. meliputi: (P0) A-B mix JORO (P1) Paitan (P2) kotoran Sapi (P3) Paitan+Fe
(P4) Paitan+Cu (P5) Paitan+Fe+Cu (P6) Kotoran sapi+Fe (P7) Kotoran Sapi+Cu (P8)
Kotoran Sapi+Fe+Cu.
Media yang digunakan dalam penelitian ini ialah ekstrak paitan cair. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan media ialah daun dan batang tanaman paitan kurang lebih 60-80
cm dari pucuk tanaman. Kemudian bagian tanaman tersebut dicuci dan dicacah. 10 kg paitan
yang telah dicacah direndam dalam 100 liter air dan ditambahkan EM4 sebanyak 5ml,
kemudian didiamkan selama 14 hari. Air yang digunakan untuk perendaman ialah air PDAM.
Setelah 14 hari perendaman, dilakukan penyaringan dengan menggunakan kain kasa dan
didapatkan ekstrak paitan cair. Ekstrak paitan cair yang diperoleh kemudian dianalisis di
laboratorium untuk mengetahui kandungan Nitrogen. Analisis ekstrak paitan dilakukan
sebelum pelaksanaan penelitian.
Untuk pembuatan media kotoran sapi, bahan yang digunakan adalah 50kg kotoran
sapi yang masih segar. Kemudian kotoran sapi dicampur dengan 100 liter air dan
ditambahkan EM4 sebanyak 5ml. Campuran ini didiamkan selama 20 hari. Selanjutnya
dilakukan penyaringan dengan menggunakan kain kasa dan didapatkan ekstrak kotoran sapi
cair. Ekstrak yang diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui
kandungan nitrogen. Analisis kotoran sapi cair dilakukan sebelum pelaksanan penelitian
dimulai. Pengamatan dilakukan dengan cara nondestruktif dan panen. Pengamatan

3
nondestruktif dilakukan setelah tanaman berumur 5 hari setelah transplanting dengan interval
pengamatan 5 hari sekali (5, 10, 15, 20, dan 25, hari setelah transplanting). Pengamatan
panen dilakukan pada saat tanaman berumur 27 hari setelah transplanting.

2.1.4. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media ekstrak paitan
(Tithonia diversifolia L.) dan kotoran sapi cair pada konsentrasi yang berbeda dengan
penambahan unsur hara Fe dan Cu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah
secara sistem hidroponik rakit apung, dengan hipotesis yaitu Penggunaan esktrak paitan dan
kotoran sapi cair dengan penambahan Fe dan Cu memberikan pertumbuhan dan hasil
tanaman bayam merah yang terbaik tanaman.

2.1.5. Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan perlakuan pupuk A-B Mix
Joro (P0) sebagai kontrol, menunjukkan hasil tertinggi pada semua variabel pertumbuhan dan
hasil tanaman dibandingkan dengan perlakuan media cair paitan dan media cair kotoran sapi
pada berbagai perlakuan. Pada perlakuan A-B mix Joro yang tertinggi diikuti perlakuan
paitan +Fe (P3),dan kotoran sapi+Fe+Cu (P8) yang mempunyai jumlah daun, luas daun,
diameter batang, panjang akar.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil panen pada umur 27 hst tanaman
bayam merah pada perlakuan A-B mix Joro (P0) mempunyai tinggi tanaman, bobot segar
total tanaman dan bobot segar konsumsi tertinggi, sedangkan perlakuan paitan+Fe (P3)
menunjukkan hasil tanaman bayam merah tidak berbeda nyata dengan perlakuan
paitan+Fe+Cu (P5), kotoran sapi+Fe(P6), kotoran sapi+Cu(P7) dan kotoran sapi+Fe+Cu(P8).
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bayam merah pada
perlakuan paitan+Fe (P3) dan kotoran sapi+Fe+Cu (P8) sama dengan A-B Mix Joro. Hal ini
dikarenakan kandungan unsur hara, EC dan pH sudah sesuai apat dilihat pada bahwa
kandungan unsur hara,Ec dan pH sudah sesuai dengan media A-B Mix Joro. Pada bobot segar
total, bobot segar konsumsi, bobot segar per m2 dan bobot konsumsi per m2 perlakuan
paitan+Fe (P3) tidak berbeda nyata dengan perlakuan paitan+Fe+Cu (P5), kotoran sapi+Fe
(P6), kotoran sapi+Fe+Cu (P8). Sedangkan perlakuan paitan+Cu memperlihatkan
pertumbuhan yang sangat berbeda dengan perlakuan lain. Batang kerdil, warna daun
kekuningan, dan ujung daun sedikit berwarna keputih-putihan. Hal ini dikarenakan jumlah
unsur hara Cu didalam media paitan+Cu (P4) lebih tinggi disbanding dengan unsur hara Cu

4
pada perlakuan paitan+Fe (P3) yaitu 0,590 mg/100 dibanding dengan 0,445 mg/100.
Sehingga unsur hara Cu yang terdapat pada perlakuan paitan+Cu (P4) berlebih yang
berakibat tanaman bayam merah akan mengalami keracunan unsur hara Cu. Menurut
(Rosmakam dan Yuwono, 2002) tanaman sering mengalami toksisitas karena Cu berlebihan,
toksisitas Cu terjadi bila kadar Cu dalam tanaman berkisar antara 20-30ppm per berat
tanaman, tergantung pada jenis tanamannya. Akibat lain bila terjadi toksistas ialah sering
terjadi defisiensi Fe. Kekurangan besi dapat disebabkan kebanyakan tembaga, seng dan
mangan (Soepardi, 1983).

2.1.6. Kesimpulan
Perlakuan media pupuk A-B Mix Joro mempunyai pertumbuhan tertinggi di setiap
parameter pengamatan. Perlakuan media paitan+Fe (P3) menunjukkan hasil tidak berbeda
nyata pada perlakuan kotoran sapi+Fe+Cu (P8) pada peubah jumlah daun, diametr batang,
panjang akar dan panjang tanaman. Perlakuan media paitan+Fe (P3) mempunyai bobot segar
total per tanaman dan bobot segat konsumsi per tanaman yang tidak berbeda nyata dengan
perlakuan paitan+Fe+Cu (P5), kotoran sapi+Fe (P6), kotoran sapi+Cu (P7), dan kotoran
sapi+Fe+Cu (P8). Perlakuan bobot segar total/m2 paitan+Fe (P3) menunjukkan hasil tanaman
bayam merah tidak berbeda nyata dengan perlakuan A-B mix Joro (P0),sedangkan perlakuan
kotoran sapi+Fe+Cu (P8) menunjukkan hasil tanaman bayam merah tidak berbeda nyata
dengan perlakuan kotoran sapi+Fe (P6) dan kotoran sapi+Cu (P7). Perlakuan bobot segar
konsumsi total/m2 kotoran paitan+Fe (P3) tidak berbeda nyata dengan perlakuan
paitan+Fe+Cu (P5), kotoran sapi+Fe (P6) dan kotoran sapi+Cu (P7) dan kotoran sapi+Fe+Cu
(P8). Perlakuan media paitan (P1), kotoran sapi (P2) dan paitan+Cu (P4) menunjukkan
pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah kerdil dan keracunan.

2.1.7. Referensi
1. Anonymous.2006.
http://ryamizar.wordpress.com/2009/11/12/gejala-%E2%80%93-gejala kekurangan-
unsur-hara-pada tanaman. Diakses tanggal 18 Januari 2010.
2. Anonymous. 2008. Tentang Bayam. http://indsuka.blogspot.com/. Diakses tanggal 18
Mei 2010.
3. Fajar, A. 2006. Produksi Tanaman dan Makanan dengan Menggunakan
Hidroponik.http://io.ppijepang.org/article. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
4. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta

5
5. Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
6. Rao, N. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi ke 2. UI
Press. Jakarta.
7. Rosmarkam, A., dan N.W.Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.
Yogyakarta.
8. Sutiyoso, Y. 2006. Hidroponik Ala Yos. Penebar Swadaya. Jakarta.
9. Wijaya, K. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi
Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Dan Kelamahan
Jurnal “Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan Cu) Dalam Media Paitan
Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus
Tricolor L.) Dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung” merupakan jurnal yang sudah baik.
Pada jurnal ini sendiri membahas tentang Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan
Cu) Dalam Media Paitan Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Bayam Merah.
Identitas jurnal yang terdapat pada jurnal “Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro
(Fe Dan Cu) Dalam Media Paitan Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap Pertumbuhan Dan
Hasil Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung” ini
sudah terbilang lengkap, yaitu telah mencantumkan judul, nama jurnal, volume/nomor,
halaman, penulis dan tahun pembuatan serta ISSN. Jadi dari segi identitas, jurnal ini sudah
termasuk jurnal yang lengkap dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran
maupun panduan untuk penelitian.
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi
artikel ilmiah, abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang
baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca
setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan
yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Abstrak pada jurnal ini sudah bagus dan
berbobot, karena abstrak yang dicantumkan lebih lengkap, terarah dan sudah memenuhi
syarat abstrak dan mencantumkan tujuan, metode, hasil penelitian. Abstrak pada jurnal ini
juga ditampilkan dalam bahasa asing.
Pendahuluan pada jurnal ini sudah bagus dan memberikan penjelasan pengantar jurnal
yang lengkap, karena menjelaskan keseluruhan yang akan dicapai penulis dalam jurnal ini.
Pendahuluan pada jurnal ini disesuaikan dengan masalah yang ada, yaitu pada jurnal utama
sendiri menjelaskan tentang tanaman Bayam itu sendiri, dan tentang tujuan utama dalam
penelitian tersebut. Jadi pendahuluan pada jurnal ini sudah terbilang lengkap dan mewakili isi
dari jurnal ini sendiri.
Metodologi pada jurnal ini sudah sangat baik dan cocok digunakan pada penelitian
ini, pada jurnal ini yaitu menggunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
yang terdiri atas 9 perlakuan media hidroponik dengan ulangan sebanyak 3 kali. Media yang

7
digunakan dalam penelitian ini ialah ekstrak paitan cair. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan media ialah daun dan batang tanaman paitan kurang lebih 60-80 cm dari pucuk
tanaman. Pengamatan dilakukan dengan cara nondestruktif dan panen. Pengamatan
nondestruktif dilakukan setelah tanaman berumur 5 hari setelah transplanting dengan interval
pengamatan 5 hari sekali (5, 10, 15, 20, dan 25, hari setelah transplanting). Pengamatan
panen dilakukan pada saat tanaman berumur 27 hari setelah transplanting. Jadi metode yang
digunakan oleh jurnal ini sudah baik dan cocok untuk penelitian ini karena dapat mendukung
penelitian tersebut dengan cepat.
Hasil dan pembahasan pada jurnal ini sudah baik dan memenuhi tujuan yang ingin
dicapai penulis. Pada jurnal pembahasannya lengkap, singkat dan jelas dan juga disertai
dengan tabel-tabel, gambar dan grafik yang dapat memperkuat penelitian ini.
Kesimpulan pada jurnal ini sangat baik, kesimpulannya disampaikan dengan singkat
dan jelas, yaitu sangat sederhana namun seluruh jawaban dari judul jurnal terdapat
dikesimpulan ini.
Referensi dalam jurnal ini sudah baik dan jelas, yaitu dari sumber-sumber buku dan
websitenya. Penulisan referensi nya juga sudah bagus dan benar, hanya saja disajikannya
kurang rapi dan berantakan, sehingga pembaca sulit untuk memahami referensi yang
disajikan dalam jurnal ini.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Jurnal ini sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Mulai dari abstrak, pendahuluan,
bahan dan metode, hasil dan pembahasan serta kesimpulan yang memberikan kita wawasan
yang luas. Pemahaman pada jurnal ini sangat baik karena materi yang diberikan jurnal ini
sangat jelas dan selalu memberikan bahasan yang mudah. Jurnal ini memberikan kajian
pustaka yang jelas sehingga memperkuat penulisan pada penelitian ini. Materi yang sajikan
jurnal ini juga memberikan kontribusi terhadap pembelajaran sendiri, karena materi yang
dibahas sangat membantu. Jadi dari jurnal ini kita dapat mengetahui bahwa jurnal ini
memiliki kelebihan dan keunggulan. Itu dapat dilihat dari segi abstrak, hasil pembahasan dan
metode atau instrumen yang digunakan.

4.2. SARAN
Saran saya sebagai reviewer, jurnal ini sangat bagus, materi yang di berikan dapat
menambah wawasan kita sebagai mahasiswa dan juga pembaca sekalian. Jadi menurut saya,
ada baiknya pembaca memilih jurnal ini untuk menambah wawasan dan pengalaman
membaca, karena materi dan pembahasannya sudah rinci. Critical jurnal review ini tentu
memiliki banyak kekurangan dan kesalahan, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Вам также может понравиться