Вы находитесь на странице: 1из 2

A.

Model Pembelajaran Cooperatif Script

Model pembelajaran kooperatif menurut Karli dan Yuliariatiningsih (dalam Kodir,2011) adalah suatu
strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktrur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dari dua orang atau lebih. Dengan kata lain pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran
berkelompok.

Ada beberapa jenis model pembelajaran kooperatif, salah satu model yang sesuai dengan
pendidikan ekonomi yaitu cooperatif script (skrip kooperatif). Model pembelajaran cooperatif sript
merupakan model pembelajaran yang mengatur interaksi peserta didik seperti ilustrsi kehidupan
sosial peserta didik dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok, masyarakat,
dan masyarakat yang lebih luas. Model ini berpijak pada paham kontruktivisme. Masalah
dipecahakan secara bersama melalui diskusi kelompok, sedangkan guru sebagai fasilitator yang
mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan belajar pada interaksi siswa. Cooperatif sript
mengaktulisasi potensi siswa dalam pengetahuan dan kerampilan, jadi benar-benar sesuai
denganpendekatan kontruktivis.

1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script


Kodir (88-89, 2011) menyebutkan langkah-langkah dalam model penerapan cooperative script,
yaitu:
a. Guru membagi siswa untuk saling berpasangan.
b. Guru memangian materi pembelajaran kepada setiap siswa untuk dibaca dan kemuadian
membuat ringkasannya.
c. Guru dan siswa menentukan siapa yang pertama menjadi pembicara dan pendengar.
d. Pembicara kemudian membacakan ringkasan materi yang telah diibuat secara lengkap
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasnnya. Sedangkan pendengar menyimak
ataupun mengoreksi atau menambahkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta
membantu mengingat dan menghapal dengan menghubungkan materi seelumnya dengan
materi lain.
e. Bertukar peran, siswa yang semula menjadi pendengar menjadi pembicara dan sebaliknya.
f. Guru membbuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

2. Manfaat Model Pembelajaran Cooperative Script


Menurut Jacobs et.Al (dalam Adiatama, 2015) mengungkapkan manfaat model pembelajaran
cooperative script, yaitu sebagai berikut.
a. Bekerja sama dapat membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang
dirasakan sulit.
b. Teman dapat membantu ingatan yang terlupakan pada teks.
c. Identifikasi ide-ide pokok materi dapat membantu ingatan dan pemahaman.
d. Memberikan kesempatan peserta didik membenarkan kesalahpahaman.
e. Memantu peserta didik menghubungkn ide-ide pokok materi dengan kehidupan nyata yang
relevan.
f. Memantu penjelasan bagian secara keseluruhan.
g. Memberikan kesempatan untuk mengulang dan mengingat kembali.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Coooperative Script
Kelebihan dari model cooperative script:
a. Setiap siswa mendapat peran, sehingga semua siswa erperan aktif dalam kegiatan
kelompok.
b. Dapat meningkatkan daya ingat siswa.
c. Melatih pendengaran ketelitian, kecermatan, dan keberanian.
d. Melatih siswa dalam menganalisi masalah dan mengimplementasi dalam kehidupannyata.
e. Melatih siswa untuk evaluasi belajar.

Kekurangan dari model cooperative script:


a. Hanya digunakan dalam mata pelajaran tertentu.
b. Memutuhkan waktu yang relatif lama.

4. Implementasi dalam pembelajaran ekonomi


Pada penerapan model pembelajaran Cooperative Script dalam pembelajaran ekonomi dapat
dilakuan dengan; guru membagi siswa untuk berpasangan, kemudian guru membagikan wacana
/materi tentang perkoperasian di Indonesia kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan,dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk bertanya, kemudian guru dan
siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan
sebagai pendengar, sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan
atau prosedur pemecahan masalah selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasan dan pemecahan masalahnya. Sementara pendengar (a)
menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b) membantu
mengingat /menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya, setelah itu yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya serta dilakukan seperti diatas, selajutnya guru bersama siswa membuat kesimpulan
dari materi yang telah dibahas.

Referensi

Kodir, Abdul. (2011). Srategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Adiatma, A. N. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Sricpt dalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas VII di MTsN Kediri 2. Skripsi. Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim,
Malang.

Вам также может понравиться