Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. Pendahuluan
Oleh karena itu, ilmu tentang Jalan Rel Kereta Api haruslah dimiliki
dan dipahami oleh mahasiswa teknik sipil sehingga dapat menjawab
kebutuhan tenaga ahli dalam pengembangan infrastruktur kereta api di
Indonesia.
Struktur jalan rel kereta api berbeda dengan struktur jalan raya.
Perbedaannya terletak pada lapisan atas. Pada struktur jalan raya lapisan
atasnya berupa aspal (flexible pavement) atau beton (rigid pavement),
sedangkan pada struktur jalan rel kereta api lapisan atasnya terdiri dari rel,
penambat rel, bantalan, serta ballast.
Untuk lebih jelasnya, susunan struktur jalan rel kereta api sebagai
berikut :
1. Sub soil
Merupakan lapisan tanah dasar yang berada di bawah struktur jalan rel
kereta api (tanah asli)
2. Sub grade
Sub grade adalah lapisan di atas sub soil yang merupakan tanah
timbunan yang padatkan.
Apabila sub soil merupakan tanah lunak maka sebelum lapisan sub
grade ditambahkan lapisan pasir guna mengurangi resiko penurunan tanah
akibat konsolidasi.
Gambar 2.2 Penambahan Lapisan Pasir Di Atas Tanah Lembek
Gambar 2.3. Lapisan Pasir yang Mendesak Tanah Asli yang Lembek
3. Sub ballast
Merupakan lapisan di atas sub grade yang terdiri dari campuran batuan
pecah dan tanah yang dipadatkan.
4. Ballast
Lapisan balas (ballast) terdiri dari selapis bahan berupa butiran kasar
lepas yang bila saling bergesekan dapat menyerap tekanan kompresi yang
cukup besar tetapi tidak dapat menyerap regangan. Daya dukung ballast pada
arah vertikal sangat besar tetapi untuk arah lateral agak kurang.
5. Batalan rel
a. Pengertian
Bantalan rel yang dalam baasa inggris disebut sleeper, merupakan tempat
untuk menambatkan kaki rel sehingga posisi rel tidak berubah. Bantalan
juga membentuk sistem pembebanan dari kendaraan rel terdistribusi secara
lebih ringan dan merata kepada struktur pondasi. Bantalan dapat berupa
kayu, beton maupun baja. Baik bantalan beton, baja maupun kayu, pada
jalan lurus jumlah bantalan yang dipergunakan adalah 1.667 buah tiap
kilometer panjang. Pada lengkungan, jarak bantalan diambil sebesar 60 cm
diukur pada rel luar.
b. Fungsi
1) Untuk memberi tumpuan dan tempat pemasangan kaki rel dan penambat
ke ballast
1) Bantalan kayu
180 x 22 x 24 (JNR)
Gambar 2.5. Aplikasi Bantalan Kayu pada Jalan Rel Kereta Api
Kelas Kuat
Jenis Tegangan Ijin I II
3
Kelebihan menggunakan bantalan kayu antara lain :
Mudah pemasanganannya
Mudah pembuatannya (menentukan ukurannya)
Murah biaya pembuatannya
Bantalan bekas dapat digunakan kembali untuk bantalan rel kelas di
bawahnya.