Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB 3

ANALISA MASALAH
3.1 Anatomi, fisiologi, dan histologi organ terkait.
A. Anatomi
a. Organ Genitalia Feminina Interna

1. Ovarium
Ovarium homolog dengan testis pada laki-laki. Ovarium terdapat dalam cekungan
yang disebut dengan fossa ovarica pada dinding lateral dari pelvis. Ovarium melekat pada
ligamentum latum uteri, terletak di sebelah dorsocaudal dari tuba uterina.
Ovarium memiliki dua ekstremitas, dua facies, dan dua margo.
a. Extremitas cranialis/tubarius
- Terletak dekat v.illiaca interna
- Dilekati fimbriae ovarica dan ligamentum suspensorium ovarii
- Menghadap ke ostium abdominale tuba uterina
b. Extremitas uterine
- Menuju ke arah caudal
- Melekat pada bagian lateral uterus melalui ligamentum ovarii propium yang
melintas di dalam ligamentum latum uteri dan letak melekatnya tepat kaudal dari
tempat masuknya tuba uterine
c. Facies lateralis ovarii
- Bersinggungan dengan peritoneum parietale yang melapisi fossa ovarica
d. Facies medialis ovarii
- Ditutupi fimbriae tubae uterinae
e. Margo mesovaricus
- Melekat ke facies dorsalis dari ligamentum latum uteri oleh plica penfek yang
disebut mesovarium. Perbatasan antara korteks ovarium yang diliputi epitel kuboid
dengan mesovarium disebut linea fore waldeyer. Daerah yang dibatasi oleh linea
tersebut dinamakan hilus ovarii yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah
dan syaraf
f. Margo libera ovarii
- Konveks, tidak berikatan dengan apapun
2. Tuba Uterina
Tuba uterina adalah saluran yang berfungsi menyalurkan oosit dari cavitas peritoneal
periovarian menuju cavitas uteri. Organini juga berfungsi untuk tempat fertilisasi. Tuba
uterine terletak memanjang ke arah lateral dari cornu uteri dan terbuka dalam cavitas
pelvis di dekat ovarium.
Tuba uterine disokong oleh suatu plica peritonei yang disebut mesosalphinx,
membentuk tepi bebas dari ligamentum latum uteri bagian anterosuperior. Panjang dari
tuba uterine kurang lebih 10 cm dan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Infundibulum tubae uterinae
Ujung distal berbentuk corong dan terbuka kea rah cavitas peritonealis melalui ostium
abdominal tubae uterinae. Terdapat fimbriae tubae uterine dan fimbriae ovarica.
b. Ampulla tubae uterinae
Bagian yang terlebar dan terpanjang dari tuba, kurang lebih sepertiga lateral. Tempat
terjadinya fertilisasi antara oosit dengan sperma.
c. Isthmus tubae uterinae
Bagian yang berdinsing tebal, tersempit, dan masuk cornu uteri.
d. Pars intramural tubae
Segmen proksimal yang pendek, menembus dinding uterus. Pada bagian ini terdapat
ostium uterinum tubae uterinae (Tortora, 2007).
3. Uterus
Uterus adalah suatu massa muskuler dengan dinding tebal berongga di sebelah
dalamnya, terdapat dalam cavitas pelvicus di antara vesica urinaria dan rectum. Tuba
uterina akan bermuara di bagian atas dari uterus, sedang uterus bagian bawah akan
berhubungan dengan vagina. Corpus uteri adalah bagian dari uterus yang menghadap ke
arah abdomen dan memiliki bagian-bagian sebagai berikut: facies ventralis atau facies
vesicalis dan facies dorsalis atau facies intestinalis. Facies ventralis merupakan
permukaan yang berhadapan dengan vesica urinaria yang akan ditutupi oleh peritoneum
yang kemudian mengadakan pelipatan di daerah pertemuannya dengan cervix uteri ke
arah ventral, untuk kemudian menuju ke vesica urinaria. Sedangkan facies dorsalis
memiliki permukaan yang lebih convex, ditutupi oleh peritoneum yang ke arah caudal
menutupi cervix uteri dan bagian cranial dari vagina. Fundus uteri, merupakan bagian
uterus yang terletak di atas muara tuba uterina. Margo lateralis, daerah ini sedikit convex
dan pada bagian atas dari margo lateralis ini terlihat tuba uterina yang bermuara pada
dinding uterus. Cervix uteri, merupakan lanjutan atau bagaian dari corpus uteri bagian
bawah yang sempit yang akan menembus dinding anterior vagina dan dibagi menjadi:
portio supravaginalis cervicis uteri dan portio vaginalis cervicis uteri. Portio
supravaginalis cervicis uteri, merupakan bagian dari cervix uteri yang berada di atas
vagina. Portio vaginalis cervicis uteri, bagian ini adalah bagian dari cervix uteri yang
menjorok ke dalam cavum vaginae, pada ujungnya terdapat ostium uteri externum.
Ostium ini dibatasi oleh 2 labia, yaitu labium anterius dan labium posterius. Antara
labium anterius dengan dinding ventral vagina terdapat fornix anterior, sedang labium
posterius dengan dinding posterior vagina terdapat fornix posterior, yang merupakan
bagian paling cranial dari cavum vaginae. Cavum uteri, terlihat sempit karena uterus
gepeng ke arah dorsoventral. Cavum uteri ke arah distal berlanjut sebagai isthmus uteri
kemudian berakhir sebagai canalis cervicis uteri. Isthmus uteri, bangunan ini merupakan
tempat yang sempit antara ostium uteri internum anatomicum dan ostium uteri internum
histologicum. Fiksasi utama dari uterus adalah diaphragma pelvis, terutama m. levator ani
beserta fascia yang melekat padanya (Tortora, 2007).

Вам также может понравиться