Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. HELM (HELMET)
Alat ini dari bahan plastik tebal yang berfungsi melindungi kepala dari
benturan dan terik matahari, disamping itu yang tak kalah pentingnya menjaga
kepala bila terjadi longsoran dari atas dan terkena bagian kepala, disamping
mudah dikenakan, bahan helm tidak terlalu berat sehingga kita bisa bergerak
leluasa.
3. PAKAIAN
Memilih pakaian yang akan dikenakan sebaiknya bahannya dari karet
elastis yang tipis disamping terhindar dari sengatan matahari juga membuat
pergerakan lebih leluasa. Kebanyakan pemanjat tebing memilih pakain jenis
second skin yang berwarna agak menjolok agar mudah terlihat jika sedang
melakukan aktivitas.
5. TALI (ROPE)
Salah satu alat yang paling menunjang dalam olah raga panjat tebing
adalah tali. Bahan ini terbuat dari nilon berserat rapat dan permukaannya
terbungkus mantle yang tidak mudah sobek oleh gesekan batu atau friksi yang
dapat mengakibatkan tali putus, memilih tali panjat sebaiknya yang telah terdaftar
atau yang telah ditera oleh UIAA (Union Internationale Des AssociatonThe
Alpinisme) salah satu badan yang menguji kekuatan peralatan yang banyak
dipakai dan dapat dijamin kekuatannya pada batas waktu tertentu.
Didalam pengenalan tali diketahui ada dua macam jenis tali :
a. Tali Cerenmantle Dinamic
Tali yang biasa dipakai dikalangan panajat tebing adalah tali jenis
Cerenmantle Dinamic dengan ukuran 45 m sampai dengan 50 m berdiameter
antara 8 mm sampai dengan 11 mm dengan kekuatan beban 300 kg sampai
dengan 6000 kg. Bahan tersebut terbuat dari nilon elastis dan tidak mudah putus
karena bagian dari permukaannya dibalut mantle yang kuat. Tali jenis ini
biasanya dipakai untuk pemanjatan artificial atau pembuatan jalur.
b. Tali Cerenmantle Static
Tali jenis ini biasanya dipakai untuk tali Fixe atau dipakai turun
(Rappeling) bahan dan ukuran serta bentuknya hampir sama dengan jenis
Dinamic.
8. CHOCK
Chock adalah potongan logam yang dapat diselipkan kecelah batu untuk
memperoleh patok pengaman yang disebut Runner atau Running Belay. Chock ini
bermacam-macam ukuran dan bentuknya, untuk ukuran micro 1-6 sedangkan ukuran
macro 6-12, pada dasarnya ada tiga bentuk chock yang diketahui yaitu jenis pipih
Hexentrix dan hexagon. Kegunaan alat ini berfungsi sebagai patok yang diselipkan pada
rekahan atau cacat batuan disesuaikan dengan ukuran yang cocok agar dapat berfungsi
menahan jika pemanjat terjatuh. Biasanya alat ini dipergunakan pada pemanjatan
artificial. Alat ini mudah terlepas jika mendapat hentakan beban keatas. Oleh sebab itu
didalam pemasangat alat tersebut pemanjat haruslah berhati-hati melihat kemungkinan
yang bisa terjadi, karena kelalaian dari pemasangan dapat membuat chock terlepas.
9. PALU TEBING (HAMMER)
Palu untuk panjat tebing tentu agak berbeda dengan palu untuk mengetok paku
ditembok atau kayu, terutama untuk pemanjatan artificial, kepala palu harus cukup berat
agar penancapan piton bisa dilakukan dengan mudah, sementara dibagian ekornya
hendaknya berbentuk baji (Wedge) atau meruncing agar dapat digunakan untuk
membersihkan dinding batu-batuan lepas, tanah atau tumbuhan (lumut dan rumput).
Kemudian ekor kepala palu yang merucing berguna untuk mencangkol piton kecuali
keluar dari celah tebing batu. Bagian ini harus kuat agar dapat pula digunakan untuk
memukul pinggiran batu serpih yang tajam sehingga aman untuk anchor dibagian tengah
kepalanya diberi seutas tali