Вы находитесь на странице: 1из 13

Laporan Praktikum Kimia Analitik

PROSEDUR KEAMANAN BEKERJA DI LABORATORIUM

Oleh :

Nama : Rizal Arfandi


NIM : 1605105010073
Kelas : Kamis, 14.00 WIB
Kelompok : IV (empat)
Tanggal Praktikum : 19 Oktober 2017

Mengetahui Darussalam, 26 Oktober 2017


Asisten, Praktikan,

( ) (Rizal Arfandi)
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk
melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum
dilaboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara
nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang
digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan
dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-
masing nama alat. Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan,
bagaimana cara penggunaannya. Selain itu praktikan harus tahu cara
menggunakan alat tersebut dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun
sudah mengenal alat-alat yang sudah biasa kita lihat, tetapi perlu diingat bahwa
tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik
pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk
pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan
non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu mencoba
untuk menggunakannya.
Bekerja di laboratorium kimia tidak akan lepas dari kemungkinan bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu
diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium. Telah
banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja
yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium
sebenarnya dapat dihindari jika para praktikan selalu mengikuti prosedur kerja
yang aman di laboratorium.

1.2. Tujuan Praktikum


II. TINJAUAN PUSTAKA

Keamanan dan keselamatan diri ketika berada di laboratorium adalah


nomor satu maka dari itu perhatikanlah hal yang harus dilakukan hal yang harus
dilakukan. Seperti jauhkan mulut, mata, kulit, dan pakaian dari semua senyawa
dan pelarut berbahaya. Hindarilah mencium langsung gas, biasakan kibaskan gas
dengan tangan sampai bau gas tercium oleh hidung. Didalam laboratorium juga
ada anjuran untuk tidak membawa makanan dan minuman apalagi makan dan
minum didalam laboratorium kimia (Seran, 2011).
Selain keselamatan, bekerja di laboratorium kita juga harus
memperlakuakan alat-alat labolatorium dan bahan yang digunakan secara aman.
Hal ini dimaksudkan agar kecelakaan dalam praktikum dapat dihindari. Oleh
karena itu pemahaman tentang fungsi, kegunaan alat laboratorium harus
dipahami. Pemahaman tentang bahan yang akan digunakan juga perlu diketahui.
Seperti lambang-lambang dan simbol-simbol yang ada pada bahan laboratorium
tentang sifat dan bahaya dari bahan yang akan di gunakan (Basir, 2013).
Pengenalan alat laboratorium juga akan menambah wawasan dan
pengetahuan bagaimana tentang cara kerja alat tersebut beserta fungsinya.
Tentunya dengan hal seperti itu dapat dipahami oleh para praktikan, agar proses
penelitian dapat diperoleh hasil yang maksimal tanpa adanya kendala yang tidak
diinginkan. Hasil dari penelitian bergantung pada proses penelitian, jika penelitian
dan pengunaan alat sesuai prosedur maka hasil dari pengamatan juga bagus. Bila
bekerja tidak sesuai dengan prosedur maka hasilnya pun tidak akan maksimal dan
hasilnya tidak sesuai dengan yang di harapkan (Andi, 2013).
Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan
penelitian, yang dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, dosen, peneliti dan lainnya.
Percobaan ini dilakukan menggunakan berbagai alat dan bahan khusus yang bisa
saja menyebabkan terjadinya kecelakaan. Jika dilakukan dengan cara yang salah
atau tidak tepat. Kecelakaan juga dapat terjadi akibat kelalaian atau kecerobohan
dalam bekerja, sehingga dapat membuat cedera pada pelaku dan bahkan pada
orang disekitarnya, karena itu keselamatan kerja di laboratorium menjadi
dambaan bagi pelaku dilaboratorium, maka bekerjalah dengan baik dan benar.
Ada beberapa syarat saat bekerja di laboratorium seperti, syarat laboratorium yang
baik, tata tertib keselamatan kerja, alat keselamatan kerja dan cara memindahkan
kimia dengan baik dan benar. Selain itu juga ada pembuangan limbah,
penanganan pembuangan limbah. Adanya peralatan P3K juga penting untuk
pengobatan pertolongan pertama pada kasus bila terjadi suatu kecelakaan pada
laboratorium (Lasus, 2006).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.Alat Dan Bahan


3.2. Prosedur Percobaan
IV. PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengamatan


4.2. Pembahasan

No. Simbol Keterangan

1. Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan
iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan
luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
2. Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat
merusak jaringan hidup, dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal
dan dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
kulit dan hindari dari benda-benda yang
bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
3. Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan
tubuh bila kontak langsung dengan tubuh
atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan
dan hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
4. Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat
menyebabkan sakit serius bahkan kematian
bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan
dihirup, hindari kontak langsung dengan
kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
5. Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi
satu atau beberapa komponen lingkungan.
Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur
dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida,
Tetraklorometan, Petroleum bensin.
6. Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun
dan lebih sangat berbahaya bagi kesehatan
yang juga dapat menyebabkan sakit kronis
bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
tubuh dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida,
Nitrobenzene dan Atripin.
7. Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi,
dapat menyebabkan kebakaran dengan
menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan
reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium
perklorat.
8. Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak
dengan adanya panas atau percikan bunga
api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan,
gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala
lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro
Toluena (TNT).
9. Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi
atmosferik biasa atau mempunyai titik
nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api
terbuka dan loncatan api, serta hindari
pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
10. Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah
terbakar. Berupa gas dan udara yang
membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara
dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane
(gas).
11. Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor, serta hindari kontak
dengan air apabila bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
12. Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda
yang berpotensi mengeluarkan panas atau
api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

13. Nama : Flammable Gas


Arti : Simbol pengaman yang digunakan
pada tempat penyimpanan material gas
yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau
percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

14. Nama : Spontaneously Combustible


Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan
mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari
sumber panas atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated,
Carbon black.
15. Nama : Dangerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras
dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di
tempat yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium
phosphide, Maneb.

16. Nama : Oxidizer


Arti : Material yang mudah menimbulkan
api ketika kontak dengan material lain yang
mudah terbakar dan dapat menimbulkan
ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium
peroxide, Ammonium dichromate.

17. Nama : Organic Peroxide


Arti : Merupakan simbol keamanan bahan
kimia yang digunakan dalam transportasi
dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl
ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate.

18. Nama : Non Flammable Gas


Arti : Simbol pengaman yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan material
gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
19. Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide,
Carbon tetrachloride.

20. Nama : Poison Gas


Arti : Simbol yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan material gas
yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric
oxide.

21. Nama : karsinogenik


Arti : bahan yang bersifat penyebab sel
kangker, mempengaruhi pertumbuhan dan
pembentukan embrio dan dapat
menyebabkan mutagen
Tindaka : hindari kontak langsung dengan
tubuh
Contoh : methanye yellow, alfa benzo
puren, rhadamin B.
22. Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material
atau kombinasi dari material lain yang
dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :


1. Non flammable gas, adalah simbol pengaman yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
2. Oxidizer adalah Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan
material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contohnya Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium dichromate.
3. Harmful merupakan simbol yang menggambarkan kalau semua bahan
berbahaya.
4. Flammable merupakan lambang yang menunjukkan bahan yang mudah
terbakar.
5. Toxic adalah Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
DAFTAR PUSTAKA

Andi, R. 2013. Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja. Jurnal


Keselamatan Kerja. Vol.02, No.3.
Basir, D. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. UPT-MKU Universitas
Hasanudin, Makasar.
Lasus, R. 2006. Kimia Dasar. Grafindo, Jakarta.
Seran, E. 2011. Kesehatan dan keselamatan kerja pada laboratorium kimia. Jurnal
Keselamatan Kerja. Vol.03, No.5.

Вам также может понравиться