Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tabel 02. Perbandingan Hasil pada dilakukan selama 45 menit dan dijadikan
Variasi Lama Waktu Refluks sebagai variabel kontrol pada tahap
Variasi Lama % Produk selanjutnya.
Waktu Refluks Esterifikasi pada tahap ketiga
(menit) dilakukan dengan variasi komposisi
15 3,89 pereaksi serta variabel kontrol yaitu
30 6,52 penambahan 0,75 mL asam sulfat serta
45 23,6 lama waktu refluks selama 45 menit. Hasil
variasi pada tahap ketiga ini berupa
Refluks yang dilakukan selama 45 menit campuran yang bening tidak berwarna.
menunjukkan hasil tertinggi pada variasi Adapun kromatogram untuk variasi pada
tahap kedua yaitu 23,6%. Hal ini tahap 3 disajikan pada gambar 03.
menunjukkan lama waktu refluks optimum
(a) (b)
Gambar 03 Kromatogram GC pada Variasi Mol Pereaksi; (a) perbandingan 1:10; dan (b)
perbandingan 1;15
Berdasarkan kromatogram GC-MS Pada penelitian ini, asam mineral yang
diperoleh prosentase luas area kemudian digunakan adalah asam sulfat.
dapat dihitung prosentase pembentukan Jumlah asam yang ditambahkan
produk oktil-salisilat dan disajikan dalam dalam suatu reaksi esterifikasi bervariasi.
tabel 03. Ion H+ dari asam sulfat mempercepat
terbentuknya kesetimbangan dengan
Tabel 03. Hasil pada Variasi Komposisi membantu pembentukan intermediet.
Mol Pereaksi Namun, asam sulfat juga dapat
menghambat suatu reaksi dengan
Variasi Komposisi % Produk merubah struktur dari salah satu pereaksi
Mol Pereaksi dan juga menghidrolisis ester yang
1 : 10 23,6 terbentuk. Asam sulfat dalam jumlah yang
1 : 15 85,7 berlebih dapat bersifat sebagai dehidrator,
dimana salah satu pereaksi akan dapat
Dari tabel 03, dapat diamati bahwa mengalami dehidrasi sehingga tidak dapat
prosentase produk tertinggi diperoleh bereaksi dengan asam salisilat untuk
dengan mereaksikan asam salisilat dan n- membentuk ester. Selain itu, asam sulfat
oktanol dengan perbandingan 1 : 15. juga dapat menghidrolisis produk ester
Dari tiga tahap esterifikasi yang yang terbentuk sehingga jumlah ester
dilakukan diperoleh kondisi-kondisi yang terbentuk akan berkurang dengan
optimum yaitu pada penambahan 0,75 mL adanya proses balik atau hidrolisis ester.
asam sulfat pekat, lama waktu refluks Untuk mengantisipasi terjadinya
selama 45 menit, dan komposisi pereaksi proses dehidrasi pada n-oktanol, maka
dengan perbandingan 1 : 15. Dengan jumlah maksimal asam sulfat yang
kondisi tersebut diperoleh prosentase ditambahkan harus diketahui. Dengan
pembentukan produk optimum sebesar penambahan yang optimum, tidak terjadi
85,7%. perubahan struktur dari pereaksi sehingga
jumlah ester yang didapatkan akan
Pembahasan semakin banyak.
Sintesis oktil-salisilat dilakukan Pada penelitian penelitian tahap
dengan mereaksikan asam salisilat dan n- pertama, dilakukan perlakuan berupa
oktanol melalui proses esterifikasi. Reaksi variasi pada penambahan jumlah asam
esterifikasi merupakan reaksi reversibel sulfat pekat sebagai katalis dalam reaksi
yang sangat lambat, tetapi bila esterifikasi asam salisilat dengan n-
menggunakan katalis asam mineral oktanol. Variasi yang dilakukan antara lain
seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam 0,5 mL, 0,75 mL, dan 1,0 mL. Pada
klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai penambahan asam sulfat sebanyak 0,5
dalam waktu yang cepat (Morrison, 2002). mL dan 0,75 mL, setelah proses refluks
berlangsung diperoleh campuran bening
berwarna merah muda dengan intensias luas area produk yang mengalami
yang rendah. Berbeda halnya pada variasi peningkatan. Dari variasi yang dilakukan,
penambahan 1,0 mL asam sulfat, setelah waktu refluks selama 15 menit dan 30
proses refluks berlangsung diperoleh menit masih belum menunjukkan keadaan
campuran yang berwarna kuning setimbang dan jumlah produk yang
kecokelatan (bening). Perubahan ini dihasilkan belum optimum. Lama waktu
mengindikasikan adanya dehidrasi pada refluks selama 45 menit merupakan waktu
pereaksi dalam hal ini n-oktanol. Selain itu yang paling optimum di antara ketiga
dapat pula dilihat dari jumlah ester yang variasi, dimana jumlah produk yang
dihasilkan berdasarkan kromatogram GC dihasilkan paling tinggi.
dimana terjadi penurunan jumlah ester Untuk memperoleh rendemen ester
yang dihasilkan pada variasi 1,0 mL asam yang tinggi maka kesetimbangan harus
sulfat. bergeser ke arah pembentukan ester.
Variasi terhadap penambahan Untuk mencapai keadaan ini, dalam Jerry
jumlah asam sulfat bertujuan untuk March (1977) dapat ditempuh dengan cara
menentukan jumlah asam sulfat optimum salah satu pereaksi digunakan secara
yang ditambahkan. Terjadi peningkatan berlebih. Biasanya alkohol digunakan
jumlah produk yang dihasilkan dari berlebih karena murah dan mudah
penambahan 0,5 mL sampai penambahan diperoleh. Yang kedua dengan
0,75 mL asam sulfat pekat, namun produk menghilangkan salah satu produk dari
yang dihasilkan mengalami penurunan campuran reaksi dengan destilasi. Dan
pada penambahan 1,0 mL asam sulfat. yang ketiga menghilangkan air dengan
Dengan mengamati perubahan jumlah menggunakan agen penarik air.
produk yang dihasilkan, maka Dalam penelitian ini digunakan
penambahan 0,75 mL asam sulfat dapat pereaksi berlebih untuk memperoleh
dikatakan sebagai jumlah optimum dalam rendemen oktil-salisilat yang tinggi.
reaksi esterifikasi oktil-salisilat dari asam Adapun pereaksi yang ditambahkan
salisilat dan n-oktanol. secara berlebih adalah n-oktanol. Sesuai
Untuk mencapai kesetimbangan, dengan azas Le Chatelier (Reaksi = –
suatu reaksi esterifikasi memiliki lama aksi), jika konsentrasi salah satu
waktu tertentu selain dengan penambahan komponen tersebut diperbesar, maka
asam mineral dalam jumlah yang reaksi sistem akan mengurangi komponen
optimum. Semakin lama suatu reaksi tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi
esterifikasi berlangsung, jumlah pereaksi salah satu komponen diperkecil, maka
akan menurun dan sebaliknya jumlah reaksi sistem adalah menambah
produk meningkat. Pada waktu tertentu komponen itu. Dengan menambah jumlah
jumlah pereaksi dan produk akan tetap, n-oktanol dari sistem kesetimbangan
dimana pada saat tersebut jumlah (menambah komponen pereaksi), maka
pereaksi dan produk masih mengalami sistem akan mengurangi jumlah n-oktanol
perubahan namun dengan laju yang dengan cara menggeser kesetimbangan
sama. Jumlah produk yang terbentuk akan dan bereaksi bersama pereaksi lain yaitu
sama dengan jumlah produk yang terurai asam salisilat membentuk produk ester
sehingga dan keadaan inilah yang disebut yaitu oktil-salisilat.
dengan setimbang. Pada beberapa reaksi esterifikasi
Berdasarkan penelitian yang yang sudah pernah dilakukan, misalnya,
dilakukan, variasi waktu refluks ditentukan reaksi antara asam--fenilbutirat dengan
yaitu selama 15 menit, 30 menit, dan 45 etanol, dimana untuk memperoleh hasil
menit. Proses esterifikasi asam salisilat optimum diperlukan 8 mol etanol untuk
dan n-oktanol dengan katalis asam sulfat bereaksi dengan 1 mol asam--fenilbutirat
pekat pada variasi waktu refluks selama dan menghasilkan rendemen etil--
15 menit hingga 45 menit menunjukkan fenilbutirat sebanyak 85-88% (Morrison,
peningkatan jumlah produk yang 2002). Contoh lain pada esterifikasi 0,020
dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari mol asam-p-nitrobenzoat dengan etanol
kromatogram GC yaitu pada prosentase sebanyak 0,5 mol (Doyle-Mungall, 1980).
Pada penelitian esterifikasi asam salisilat esterifikasi dari asam salisilat dengan n-
dengan n-oktanol ini, dilakukan dua variasi oktanol adalah selama 45 menit. 3)
pada perbandingan mol pereaksi yang Komposisi n-oktanol untuk
digunakan. Adapun perbandingan mengoptimalkan hasil esterifikasi asam
pereaksi yaitu mol asam salisilat dengan salisilat pada volume asam sulfat dan
mol n-oktanol adalah 1 : 10 dan 1 : 15. lama proses refluks optimum adalah 1 : 15
Dari perbandingan yang telah disesuaikan dengan hasil sebesar 85,7 %.
tersebut diperoleh peningkatan jumlah
produk jika hasil dari kedua variasi
dibandingkan. Perbandingan yang Daftar Rujukan
dilakukan juga berdasarkan prosentase Cseke, Leland J., dkk. 2006. Natural
produk dari perhitungan terhadap Product from Plants (Second
kromatogram GC masing-masing variasi Edition). U.S: CRC Press.
mol pereaksi seperti pada variasi Doyle, Michael P. & William S. Mungall.
sebelumnya. Hasil perhitungan 1980. Experimental Organic
berdasarkan prosentase luas area Chemistry. America: United State
kromatogram GC dari masing-masing of America.
variasi mol pereaksi menunjukkan terjadi Fessenden, Ralph J & Joan S.
peningkatan jumlah produk akibat Fessenden. 1989. Organic
peningkatan jumlah perbandingan mol Chemistry 3th edition diterjemahkan
pereaksi dalam hal ini adalah mol dari n- A.H. Pudjaatmaka. Kimia Organik.
oktanol. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Peningkatan cukup tinggi diperoleh Konnepohl, Dieatmar & Arthur Last. 2010.
pada variasi kedua dimana perbandingan Chemistry 360 Organic Chemisrty
mol asam salisilat dengan n-oktanol II. Kanada : Athabasca University
adalah 1 : 15 yang menghasilkan March, Jerry. 1977. Advanced Organic
prosentase produk ester oktil-salisilat Chemistry: Reaction, Mechanism,
sebesar 85,7 % lebih tinggi dibandingkan and Structure (Second Edition).
dengan variasi pertama yaitu 1 : 10 McGraw-Hill, Inc.
dengan prosentase hasil yang terbentuk Morrison, Robert Thornton & Robert
sebesar 23,6 %. Hal ini menunjukkan Neilson Boyd. 2002. Organic
dengan adanya penambahan jumlah Chemistry (sixth edition). New
pereaksi, maka kesetimbangan akan Dehli: Prentice-Hall of India.
bergeser kearah pembentukan produk Muderawan, I Wayan. 2009. Analisis
sehingga jumlah produk yang dihasilkan Instrumen. Singaraja: Undiksha
lebih optimum seperti teori yang Press.
menyatakan bahwa untuk memperoleh Pavia, dkk. 2009. Introduction to
rendemen ester yang tinggi dapat Spectroscopy (Fourth Edition).
dilakukan dengan menggunakan salah Canada: Nelson Education, Ltd.
satu perseaksi secara berlebih (March, Rgmaisyah. 2009. Tabir Surya (Sunscreen
1977). Jadi, perbandingan mol pereaksi and Sunblock). Diakses pada
asam salisilat dan n-oktanol untuk tanggal 14 Januari 2013 dari
menghasilkan jumlah produk ester oktil- http://TABIR SURYA (Sunscreen
salisilat optimum adalah 1 : 15. and Sunblock) « Rgm_aisyah’s
Blog.htm.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan Sukadana, I Ketut. 2012. Transformasi
pembahasan yang telah dipaparkan, maka EPMS yang Diisolasi dari Rimpang
dapat disimpulkan: 1) Volume asam sulfat Kencur untuk Menghasilkan
yang ditambahkan untuk mengoptimalkan OPMS. Skripsi tidak diterbitkan.
hasil esterifikasi dari asam salisilat dengan Singaraja: Undiksha
n-oktanol adalah 0,75 mL. 2) Lama proses
refluks untuk mengoptimalkan hasil