Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum
termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi
dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat
yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga
yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil
(Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di
muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang
tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi
(Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi
atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi
atasMonocotyledonea dan Dicotyledone.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber
bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan
tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu,
sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan
sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat
dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman
secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi
tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara
taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu
tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio,
Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :
a. Gumnospermae
b. Angiospermae
2
B. Tujuan
Tujuan terciptanya makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa ilmu
Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan spesifikasi ilmu umtuk membahas
secara khusus penamaan suatu tumbuhan berdasarkan tingkatan tumbuhan
yang berkarakteristik tinggi.
C. Manfaat
Manfaat substansi dan yang urgen pada pembuatan makalah ini adalah
agar para pembaca wabilkhususnya penulis dapat memanfaatkan tulisan yang
telah hadir di depan kita ini sebagai refrensi dari pengumpulan refrensi-
refrensi yang ada agar memudahkan pula dalam memahami ilmu Taksonomi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gymnospermeae
1. Cycadophyta
Oleh: Fahri Hidayat
Pengantar
Cycadophyta terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya
Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk
di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta
menyerupai pohon palem. Beberapa jenis Cycadophyta memiliki pohon
amat pendek, jenis yang lain dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi
kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua anggota Cycadophyta
berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar namun rata-rata
reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang
tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan
betina. Tumbuhan Cycadophyta ini merupakan tumbuhan biji yang
primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal
pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis
dengan ganggang biru (Cyanophyceae) yang disebut Anabaena yang dapat
mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya tersusun dalam roset
batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina
terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua).
Strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar 7.16.
6
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip
dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung
daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk
dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai
tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk
daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal
biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai
sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak
ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai
kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang,
8
strobilus betina
Gambar strobilus betina
Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk
tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok
tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji
12
2. Gynkgophyta
Oleh: Arlina Maya Rizki
Pengantar
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo
(Gingko Biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota
tumbuhan berbiji terbuka yang berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini
tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini
belum pernah berubah, pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini
tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun
telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai
pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini
tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan.
18
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
19
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-
buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian
yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar- Rahman: 10 – 13)
Ciri-ciri
20
Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti
kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30
meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku
kelompok suplir.
Batang Tinggi pohon Ginkgo biloba dapat mencapai 30 atau 40 meter
dan lebarnya sekitar 8 meter. Batangnya memiliki diameter 3 atau 4 meter.
Batangnya lurus seperti tiang dan bercabang. Termasuk jenis batang dikotom.
Daun berukuran 5-10 cm (2-4 inchi) dan kadang-kadang sampai 15 cm
(6 inchi). Selama musim semi daun berwarna hijau, dan berubah menjadi
kuning emas saat gugur. Daun dari pohon ini bentuknya menarik dan unik
dibanding pohon lainnya. Bentuknya 1/4 bundar, bagian ujungnya berliku-
liku. Selintas mirip kipas terbuka. Seperti halnya suflir, daun ginkgo pun
sama-sama sulit basah jika tertimpa air. Daun terbagi menjadi 2 lobus.
Akar Memiliki perakaran tunggang yang kuat. Bunga Ginkgo Biloba
merupakan tumbuhan dioecious, yang memiliki bunga jantan dan betina pada
pohon yang berbeda. Bunga jantan memiliki daun yang tipis dan petala yang
berwarna kekuningan yang terdapat pada ujung cabang. Sedang bunga betina
lebih sederhana, berkelompok secara berpasangan, dan pada tangkai yang
panjang terdapat 2 ovulum yang bebas. Buahnya berbentuk bulat, berwarna
kuning. Buah diproduksi dalam jumlah yang banyak dan mengalami absisi
pada bulan Oktober.
Bunga tersusun atas daun kelopak (sepal). Daun mahkota (petal)
kesatuan dari semua petal disebut mahkota bunga (korola). benang sari
(stamen) , tangkai sari (filamen) kepala sari (antera ) dan daun buah (karpel)
yang terdiri dari bagian dasar bakal buah (ovarium), ovarium mengandung
bakal biji tangkai putik (stillus) kepala putik (stigma).
a. Familia Araucariaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
21
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Spesies: Araucaria sp dan Agathis alba
Ciri-ciri
Evergreen trees, mengandung resin. Daun tersusun spiral atau 2
tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing. Strobilus
uniseksualis, terminalis atau aksilar. jantan dgn banyak mikrosporofil masing-
masing dengan 4-19 mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat,
dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap. Kecambah
dengan 2-4 cotyledon. Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba.
b. Familia Podocarpaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Spesies : Podocarpus imbricatus
Ciri-ciri
Terdapat di belahan bumi selatan Perdu atau pohon; daun tersusun spiral
atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus
Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris Strobilus jantan berbentuk conus
dgn banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil.
Strobilus betina hanya satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan
22
Reproduksi
Gingko adalah dioecious, dengan jenis kelamin terpisah, beberapa
pohon yang betina dan lainnya adalah jantan. Jantan menghasilkan tanaman
kecil kerucut serbuk sari dengan sporophylls masing-masing membawa dua
microsporangia spiral diatur di sekitar poros tengah.
Tanaman betina tidak menghasilkan kerucut. Dua bakal biji terbentuk
pada akhir tangkai, dan setelah penyerbukan, satu atau kedua berkembang
menjadi benih. Benih adalah 1,5-2 cm. Lapisan luar berdaging ( sarkotesta
berasal ) adalah lampu kuning-coklat, lunak, dan buah. Hal ini menarik dalam
penampilan, tetapi mengandung asam butanoic (juga dikenal sebagai asam
butirat) dan berbau tengik seperti mentega atau muntah ketika jatuh. Di bawah
sarkotesta berasal adalah keras sclerotesta (“shell” benih) dan tipis endotesta,
dengan nucellus seputar perempuan gametofit di pusat.
Pembuahan biji ginkgo terjadi melalui sperma motil, seperti pada
sikas, pakis, lumut dan ganggang. Sperma yang besar (sekitar 70-90
mikrometer) dan mirip dengan sperma dari sikas, yang sedikit lebih besar.
Ginkgo sperma pertama kali ditemukan oleh ahli botani Jepang Sakugoro
Hirase pada tahun 1896. Sperma memiliki struktur berlapis-lapis yang
kompleks, yang merupakan sabuk terus menerus badan basal yang
membentuk dasar flagela beberapa ribu yang benar-benar memiliki silia mirip
gerak. Aparat flagela / silia menarik tubuh ke depan sperma. Sperma hanya
memiliki jarak kecil untuk perjalanan ke archegonia, dari yang biasanya ada
dua atau tiga. Dua sperma dihasilkan, salah satunya berhasil menyuburkan
ovula. Meskipun luas bahwa pembuahan biji ginkgo terjadi sebelum atau
23
setelah mereka jatuh di awal musim gugur, embrio biasanya terjadi pada biji
sebelum dan setelah mereka turun dari pohon.
Paleontologi
Manfaat
Pengantar
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau
tangkil 7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia
untuk sayur – sayuran.
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa
melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini
diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo.
Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk
menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk
tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba
Jepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama
150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya
ingat.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
30
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa
pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah
melingkar atau berkarang, Cirri lain Ordo ini juga yaitu dengan Batang
pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang, Akarnya tunggang,
Tulang daun menyirip, tipis dan melebar. Berumah dua karena strobilus jantan
dan betina terletak pada pohon yang berbeda, strobilus jantan dan betina
31
terdapat dalam 1 pohon, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum(melinjo dan kerabatnya),
Welwitschia, dan Ephendra. Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Tanaman ini bisa hidup mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen
raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 kg. Bila tidak
dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman
melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Kandungan Senyawa:
1. Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah
menjadi sayur,
2. Bagian paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat
dimakan kering, dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk
(Emping). Emping merupakan panganan hasil industri rumah
tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di
Jawa.
3. Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga
baik ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa
Tengah, Melinjo ditanam untuk merehabilitasi lahan dan
konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Gobeh.
Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
4. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga
sederhana.
B. Angiopermeae
1. Monocotiledoneae
Oleh: Supraptini Lady Diana
Pengantar
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah
satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak
membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini
diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan
mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan
Liliidae.
37
Klasifikasi Gandum
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
40
Genus : Triticum
Klasifikasi Kelapa
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae
Ordo : Aracales
Famili : Palmae
Genus : Cocos
Ordo : Orchidales
Genus : Phalaenopsis
Klasifikasi Pisang
Ordo : Zingiberales
Genus : Musa
“Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang
campurannya adalah jahe.”
“(yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.”
“Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. apabila
kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.”
Salah satu hikmah rahasia yang telah ditemukan adalah khasiat jahe
sebagai obat berbagai penyakit. Dalam Al Adab As Syar’iyah, Ibnu Muflih Al
hanbali (763 H) menjelaskan bahwa rempah-rempah yang populer didunia
Arab dengan sebutan nama zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan
pencernaan yang disebabkan jumlah udara gas yang berlebihan didalam
perut. Selain itu, juga mengurangi resiko yang disebabkan oleh makanan yang
beku dan kenyal, serta membantu memudahkan proses pencernaan.
Pandangan para ulama itu juga diakui oleh dunia farmasi modern.
Dalam British Journal of Anaesthasia vol. 84 (2006) disebutkan bahwa untuk
mengatasi mual dan muntah, jahe bisa diandalkan. Karena jahe mampu
memblok seretonim, yakni senyawa yang menyebabkan perut berkontraksi.
Kandungan gingeros yang ada dalam jahe juga bisa digunakan sebagai
peringan rasa sakit. Bahkan dalam British Journal of Nutrition vol. 96
(2006), beberapa ahli biologi Universitas Kuwait menjelaskan, rempah-
rempah yang memiliki nama latin Zingiber Offcinale ini amat bermanfaat bagi
46
Penelitian lain membuktikan ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun
jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bekteri, infeksi jamur,
kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi
alergi. Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini
memiliki khasiat antikogulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat
daripada bawang putih atau bawang merah kadar kolesterol karena bisa
mengurangi penyerapan kolesterol dalam. Jahe juga mampu menurunkan
darah dan hati. Secara ilmiah juga jahe terbukti melawan bakteri
escherichia coli, penyebab penyakit diare. Dalam tradisi pengobatan herbal
di negeri ini, jahe dilumatkan sering digunakan sebagai pertolongan pertama
terhadap luka akibat gigitan ular berbisa.
Jadi Allah SWT telah memberikan banyak nikmat dan manfaat kepada
manusia lewat rempah minuman surga ini.
Klasifikasi Jahe
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae
Ordo : Zingiberales
47
2. Dicotiledoneae
Oleh: Husnul Budiatman Dani
Pengantar
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji
dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri
khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga
ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua
dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).Sejumlah sistem klasifikasi
tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan
menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan
menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran -
opsida(Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai
nama takson bagi
semua tumbuhan
berbunga bukan monokotil.
Magnoliopsida adalah nama yang
dipakai untuk menggantikan
nama yang dipakai sistem
klasifikasi yang lebih lama,
kelas Dicotyledoneae (kelas
"tumbuhan berdaun lembaga dua"
atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II,
yang perlahan-lahan mulai luas
48
1. Kacang tanah
2. Mangga
3. Rambutan
4. Belimbing dll.
Organ Tumbuhan
1. Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
53
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah,
sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan
kolumela.
a) Fungsi Akar
1) Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
2) Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
3) Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
b) Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan
terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
e. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding
selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari
sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
f. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak
tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian
besar dibangun oleh jaringan parenkim.
g. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder
pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus
pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik
Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus
54
Jaringan Batang
a) Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai
ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder,
lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa
lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas
jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim..
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas
selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan
stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat
tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari
stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada
stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak
saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di
antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium,
56
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
58
2. Angiospermeae
a. Monocotiledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah
salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang
59
B. Saran
Perbanyaklah waktu luang untuk mendalami ilmu ini baik dengan
membaca buku, kajian-kajian, dan jurnal-jurnal perspektif para ahli maka
dengan hal tersebut memudahkan kita untuk memahami dan dapat menjadi
suatu yang melekat pada diri sehingga dengan itu kita pun dapat mengenal
dunia tumbuhan dengan pandangan Takson atau pengelompokannya.
C. Latihan
1. Jelaskan perbedaan utama antara tumbuhan berbiji terbuka dan
tumbuhan biji tertutup baik dari segi morfologi maupun reproduksinya ?
2. 2. Jelaskan dengan matriks (tabel) perbedaan tumbuhan monokotil dan
dikotil ?
3. 3. Sebutkan beberapa manfaat tumbuhan biji tertutup bagi kehidupan
manusia !
4. Kenapa Ginkgo biloba dimasukkan ke dalam fosil dan bagaiana manfaat
Ginkgo biloba dalam kesehatan?
Jawab: Ginkgo termasuk salah satu pohon tertua yang masih hidup di
dunia, karenanya ginkgo dikenal juga sebagai tanaman fosil. Para
arkeolog memperkirakan tanaman ini tumbuh sejak kurang lebih 200 juta
tahun yang lalu. Di Cina bahkan masih ada pohon ginkgo berumur lebih
dari 1.000 tahun. Dibandingkan dengan tanaman berbentuk pohon
60
BAB III
TERMINOLOGI
Cotyledon :kepingbiji
Dioecious : yang memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang
berbeda
Mikrospangia :sporakecil
Mikrosporofil :daunkecil
Plantae : tumbuh-tumbuhan
Strobilus :alatkelaminjantan/betina