Вы находитесь на странице: 1из 62

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum
termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi
dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat
yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga
yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil
(Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di
muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang
tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi
(Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi
atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi
atasMonocotyledonea dan Dicotyledone.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber
bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan
tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu,
sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan
sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat
dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman
secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi
tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara
taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu
tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio,
Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :
a. Gumnospermae
b. Angiospermae
2

Adapun ciri-ciri bangsa tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah :


a. Menghasilkan biji
b. Didalam biji terdapat embrio
c. Mengalami penyerbukan
d. Organ tubuhnya sudah sempurna (sudah memiliki akar, batang, dan daun
secara lengkap)
e. Sporofitnya merupakan tanaman utama, sedang gametofitnya mengalami
reproduksi
f. Kandungan lembaganya ajan berubah menjadi biji

Golongan tumbuhan angiospermae disebut juga tumbuhan berbunga


dan masuk ke dalam divisi Magnoliophyta. Angiospermae dianggap sebagai
golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang tertinggi. Tumbuhan
berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan.
Namanya diambil dari cirinya yang khas, yaitu menghasilkan organ
reproduksi dalam bentuk suatu bunga.

Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk


mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup
(dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau
ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini
membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain tumbuhan berbiji
terbuka atau Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut muncullah nama
Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae ("berbiji terbungkus").
Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan
sekerabat dengan magnolia "). Nama Angiospermae diambil dari
penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno αγγειον (aggeion , "penyangga"
atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang
diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690.
3

Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini


sekarang menempati takson sebagai divisio. Sebagian besar tumbuhan yang
kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan
kelompok tumbuhan yang mendominas daratan lebih dari 100 juta tahun yang
lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan
yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar
misalnya wortel, kangkung, bit; buah buahan misalnya apel, mangga, pisang,
papaya; buah dan biji kacang-kacangan Leguminosae buah kariopsis dari
padi- padian (Graminae ) misalnya padi dan jagung.

Pembagian Tumbuhan Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas


berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil. Ciri-ciri
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah,
mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae
dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan
Dicotyledoneae (berkeping dua)

B. Tujuan
Tujuan terciptanya makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa ilmu
Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan spesifikasi ilmu umtuk membahas
secara khusus penamaan suatu tumbuhan berdasarkan tingkatan tumbuhan
yang berkarakteristik tinggi.

C. Manfaat
Manfaat substansi dan yang urgen pada pembuatan makalah ini adalah
agar para pembaca wabilkhususnya penulis dapat memanfaatkan tulisan yang
telah hadir di depan kita ini sebagai refrensi dari pengumpulan refrensi-
refrensi yang ada agar memudahkan pula dalam memahami ilmu Taksonomi
4

Tumbuhan dan pembahasan-pembahasan yang telah terangkum dengan


sistematis di dalam makalah ini.
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gymnospermeae
1. Cycadophyta
Oleh: Fahri Hidayat

Pengantar
Cycadophyta terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya
Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk
di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta
menyerupai pohon palem. Beberapa jenis Cycadophyta memiliki pohon
amat pendek, jenis yang lain dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi
kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua anggota Cycadophyta
berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar namun rata-rata
reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang
tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan
betina. Tumbuhan Cycadophyta ini merupakan tumbuhan biji yang
primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal
pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis
dengan ganggang biru (Cyanophyceae) yang disebut Anabaena yang dapat
mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya tersusun dalam roset
batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina
terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua).
Strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar 7.16.
6

Gambar 7.16 Pakis haji

  


 
  
  
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi
yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-
bijian, Maka daripadanya mereka makan. (Yasin : 33)

  


 
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (Ar-
Rahman : 12)

  


 

Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,


(An-Naba : 15)
7

   

Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, (‘Abasa : 27)

    


  
  
  
    
  

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji


buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat)
demikian ialah Allah, Maka mengapa kamu masih berpaling? (Al-An’am :
95)

Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip
dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung
daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk
dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai
tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk
daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal
biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai
sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak
ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai
kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang,
8

daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik


ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan
Cycas rumphii (pakis haji).

Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :

1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun


sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan
strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus
betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun
demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus
yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja
yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini
menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk
datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus
dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina
menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang
kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan
aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus
jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan,
serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
9

6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang


tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting
untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang
atau tersusun rapat dan kompak.

Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :


1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun
sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan
strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus
betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun
demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus
yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja
yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini
menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk
datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus
dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina
menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang
kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan
aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus
jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan,
serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
10

4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.


5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang
tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting
untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang
atau tersusun rapat dan kompak.

strobilus betina
Gambar strobilus betina

Gambar strobilus jantan


Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
11

Contoh: Pakis Haji


Klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii

Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk
tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok
tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji
12

atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku


Cycadaceae.
Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh
kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang
tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga
terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh
tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat
betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina
tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut “pakis”, dan daun
mudanya juga mlungkerpakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota
tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis
Cyanobacteria, Anabaena cycadeae , yang pada gilirannya
menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi
akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya,
karena mengandung pati.

Ciri-Ciri Pakis Haji


Adapun cirri-ciri dari pakis haji, adalah:
1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar.
Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di
puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan
strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus
betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan
strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya
rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas
jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk
13

sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat


serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut
akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama,
strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga
yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina
menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari
strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan,
serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang
tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk
penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang
atau tersusun rapat dan kompak.

Perkembangan Pakis Haji


Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai
dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau
polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal
menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk
arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang
terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobilus.
14

Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan


mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya
struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada
tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada
tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan
tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan
dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit
betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap
berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi
sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium,
produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit
akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah
bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji,
istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan
kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah
megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio),
megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan
daun buah (karpela).
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia
disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones),
sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama
mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate
cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang
sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran dan
letak strobili pada tanaman bervarasi.
Strobilus jantan susun atas mikrosporofil. Setiap mikrosporofil
mengandung dua mikrospora yang masing-masing akan mengahasilkan
15

4 mikrospora haploid (n). mikrospora ini akan menjadi setelah


menjantan atau serbuk sari atau pollen.
Strobilus betina tersusun atas daun buah (makrosporofil). Setiap
makrosporofil tersebut berbentuk sisik dan mengandung dua ovolum.
Makrosporofil tersebut dilindungi oleh makrosporangium yang
didalamnya mengandung sel induk makrospora. Sel induk membela
secara miosis mengahasilkan empat maskropora. Tiga makrospora akakn
tereduksi. Akibatnya, hanya satu makrospora yang akan berkembang
menjadi sel telur.

Reproduksi Pakis Haji


Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau
strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina.
Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada
strobilus betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel
kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di
dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung
sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel
induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina
terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel
induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid.
Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara
pada satu ruang arkegonium.
Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun
hanya ada satu embrio yang terus berkembang karena adanya
pembelahan beberapa arkegonia. Air sudah tidak digunakan sebagai
16

media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk


sari yang berkecambah.
Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak
mempunyai flagel, sehingga buluh serbuk menghantarkannya langsung
ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko fertilisasinya
merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa
biji lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada
tumbuhan berbiji yaitu spermanya tidak mampu bergerak bebas.
Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap
makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh
serbuk tetapi tidak langsung masuk ke arkegonium. Buluh serbuk
tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-bulan
sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit
betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel
banyak. Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan
membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan
berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada
fertilisasinya.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan


Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu
dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk
sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang terjadi pada
gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur
dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan
pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti
sperma membuahi satu sel telur.
17

Strobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan


(ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti
spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ
membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di
dalam biji Þ tumbuhan baru

Manfaat Pakis Haji


Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah
beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya
dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai
untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga
penting sebagai tanaman hias. Getah Cycas rumphii berkhasiat sebagai
obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya
untuk pembersih darah sehabis melahirkan.

2. Gynkgophyta
Oleh: Arlina Maya Rizki

Pengantar
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo
(Gingko Biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota
tumbuhan berbiji terbuka yang berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini
tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini
belum pernah berubah, pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini
tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun
telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai
pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini
tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan.
18

Spesies ini awalnya dideskripsikan oleh Linnaeus pada 1771,


julukan tertentu biloba berasal dari bahasa Latin ‘dua’ bis dan ‘lobed’
Loba, mengacu pada bentuk daun. Biji Ginkgo tidak dilindungi oleh
ovarium dinding, itu morfologis dapat dianggap sebagai gymnospermae.
Para aprikot struktur seperti yang dihasilkan oleh pohon ginkgo
perempuan secara teknis tidak berbuah, tetapi benih yang memiliki
cangkang yang terdiri dari bagian lunak dan berdaging (sarkotesta), dan
bagian keras (sclerotesta ).

Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta, terdiri dari


kelas Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban, keluarga
Ginkgoaceae, genus Ginkgo dan merupakan satu-satunya spesies yang
tersisa dalam kelompok ini. Ini adalah salah satu yang paling terkenal
contoh dari sebuah fosil hidup, karena selain Ginkgoales biloba tidak
diketahui dari catatan fosil setelah Pliosen.

Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
19

Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba

 
  
  
  
 
  
 
 

Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-
buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian
yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar- Rahman: 10 – 13)

Ciri-ciri
20

Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti
kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30
meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku
kelompok suplir.
Batang Tinggi pohon Ginkgo biloba dapat mencapai 30 atau 40 meter
dan lebarnya sekitar 8 meter. Batangnya memiliki diameter 3 atau 4 meter.
Batangnya lurus seperti tiang dan bercabang. Termasuk jenis batang dikotom.
Daun berukuran 5-10 cm (2-4 inchi) dan kadang-kadang sampai 15 cm
(6 inchi). Selama musim semi daun berwarna hijau, dan berubah menjadi
kuning emas saat gugur. Daun dari pohon ini bentuknya menarik dan unik
dibanding pohon lainnya. Bentuknya 1/4 bundar, bagian ujungnya berliku-
liku. Selintas mirip kipas terbuka. Seperti halnya suflir, daun ginkgo pun
sama-sama sulit basah jika tertimpa air. Daun terbagi menjadi 2 lobus.
Akar Memiliki perakaran tunggang yang kuat. Bunga Ginkgo Biloba
merupakan tumbuhan dioecious, yang memiliki bunga jantan dan betina pada
pohon yang berbeda. Bunga jantan memiliki daun yang tipis dan petala yang
berwarna kekuningan yang terdapat pada ujung cabang. Sedang bunga betina
lebih sederhana, berkelompok secara berpasangan, dan pada tangkai yang
panjang terdapat 2 ovulum yang bebas. Buahnya berbentuk bulat, berwarna
kuning. Buah diproduksi dalam jumlah yang banyak dan mengalami absisi
pada bulan Oktober.
Bunga tersusun atas daun kelopak (sepal). Daun mahkota (petal)
kesatuan dari semua petal disebut mahkota bunga (korola). benang sari
(stamen) , tangkai sari (filamen) kepala sari (antera ) dan daun buah (karpel)
yang terdiri dari bagian dasar bakal buah (ovarium), ovarium mengandung
bakal biji tangkai putik (stillus) kepala putik (stigma).
a. Familia Araucariaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
21

Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Spesies: Araucaria sp dan Agathis alba

Ciri-ciri
Evergreen trees, mengandung resin. Daun tersusun spiral atau 2
tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing. Strobilus
uniseksualis, terminalis atau aksilar. jantan dgn banyak mikrosporofil masing-
masing dengan 4-19 mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat,
dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap. Kecambah
dengan 2-4 cotyledon. Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba.

b. Familia Podocarpaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Spesies : Podocarpus imbricatus

Ciri-ciri
Terdapat di belahan bumi selatan Perdu atau pohon; daun tersusun spiral
atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus
Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris Strobilus jantan berbentuk conus
dgn banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil.
Strobilus betina hanya satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan
22

pembungkus sukulen epimatium (homolog dgn sisik pembawa ovuli) atau


tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus). Mikropil pada
Podocarpus menghadap ke bawah Contoh : Podocarpus imbricatus, P.
Polystachyus

Reproduksi
Gingko adalah dioecious, dengan jenis kelamin terpisah, beberapa
pohon yang betina dan lainnya adalah jantan. Jantan menghasilkan tanaman
kecil kerucut serbuk sari dengan sporophylls masing-masing membawa dua
microsporangia spiral diatur di sekitar poros tengah.
Tanaman betina tidak menghasilkan kerucut. Dua bakal biji terbentuk
pada akhir tangkai, dan setelah penyerbukan, satu atau kedua berkembang
menjadi benih. Benih adalah 1,5-2 cm. Lapisan luar berdaging ( sarkotesta
berasal ) adalah lampu kuning-coklat, lunak, dan buah. Hal ini menarik dalam
penampilan, tetapi mengandung asam butanoic (juga dikenal sebagai asam
butirat) dan berbau tengik seperti mentega atau muntah ketika jatuh. Di bawah
sarkotesta berasal adalah keras sclerotesta (“shell” benih) dan tipis endotesta,
dengan nucellus seputar perempuan gametofit di pusat.
Pembuahan biji ginkgo terjadi melalui sperma motil, seperti pada
sikas, pakis, lumut dan ganggang. Sperma yang besar (sekitar 70-90
mikrometer) dan mirip dengan sperma dari sikas, yang sedikit lebih besar.
Ginkgo sperma pertama kali ditemukan oleh ahli botani Jepang Sakugoro
Hirase pada tahun 1896. Sperma memiliki struktur berlapis-lapis yang
kompleks, yang merupakan sabuk terus menerus badan basal yang
membentuk dasar flagela beberapa ribu yang benar-benar memiliki silia mirip
gerak. Aparat flagela / silia menarik tubuh ke depan sperma. Sperma hanya
memiliki jarak kecil untuk perjalanan ke archegonia, dari yang biasanya ada
dua atau tiga. Dua sperma dihasilkan, salah satunya berhasil menyuburkan
ovula. Meskipun luas bahwa pembuahan biji ginkgo terjadi sebelum atau
23

setelah mereka jatuh di awal musim gugur, embrio biasanya terjadi pada biji
sebelum dan setelah mereka turun dari pohon.

Paleontologi

Ginkgo biloba Eosen daun dari McAbee, BC , Kanada.

Ginkgo fosil daun dari Jurassic Inggris

Ginkgo adalah fosil hidup, dengan fosil dikenali berhubungan dengan


Ginkgo modern dari Permian, sejak 270 juta tahun. Gingkobiloba
karakteristik motil sperma. Fosil disebabkan oleh Ginkgo genus pertama kali
muncul di Jurassic Awal, dan genus diversifikasi dan menyebar ke seluruh
Laurasia selama pertengahan Jurassic dan Kapur Awal . Ini menurun pada
keragaman sebagai Kapur berkembang, dan pada Paleosen, Adiantoides
Ginkgo adalah spesies Ginkgo hanya tersisa di belahan bumi utara sedangkan
24

bentuk dan kurang didokumentasikan sangat berbeda berlangsung di belahan


bumi selatan.

Pada akhir Pliosen, fosil Ginkgo menghilang dari catatan fosil di


mana-mana kecuali di daerah kecil di Cina tengah di mana spesies modern
selamat. Sangat diragukan apakah spesies fosil Belahan utara dari Ginkgo
dapat diandalkan dibedakan. Mengingat lambatnya kesamaan evolusi dan
morfologi antara anggota genus, mungkin ada hanya satu atau dua spesies
yang ada di belahan bumi utara melalui keseluruhan dari Kenozoikum kini
Ginkgobiloba (termasuk adiantoides Ginkgo.) dan Gingko gardneri dari
Paleosen dari Skotlandia.

Setidaknya morfologis, Ginkgo gardneri dan spesies belahan bumi


selatan adalah taksa pasca Jurassic hanya dikenal yang dapat tegas diakui.
Sisanya mungkin telah ekotipe atau subspesies . Implikasi adalah bahwa
Ginkgo biloba telah terjadi selama jangkauan yang sangat luas, memiliki
fleksibilitas yang luar biasa dan genetik, meskipun berkembang secara
genetik, tidak pernah menunjukkan banyak spesiasi . Walaupun mungkin
tampak tidak mungkin bahwa suatu spesies mungkin ada sebagai entitas yang
berdekatan untuk jutaan tahun, banyak dari kehidupan sejarah Ginkgo itu
parameter cocok. Ini adalah: umur panjang yang ekstrim; tingkat reproduksi
yang lambat (pada zaman Kenozoikum dan kemudian) distribusi, lebar
ternyata berdekatan, tapi pasti kontrak ditambah dengan, sejauh dapat
dibuktikan dari catatan fosil, konservatisme ekologi ekstrim (pembatasan
untuk arus sungai lingkungan terganggu ).

Modern Ginkgo biloba tumbuh terbaik di lingkungan yang baik


disiram dan dikeringkan, dan Ginkgo fosil sangat mirip disukai lingkungan
yang sama: catatan sedimen pada sebagian besar daerah Ginkgo fosil
25

menunjukkan itu tumbuh terutama dalam lingkungan yang terganggu di


sepanjang sungai dan tanggul. Ginkgo karena itu menyajikan “paradoks
ekologis” karena sementara ia memiliki beberapa sifat yang menguntungkan
untuk hidup di lingkungan terganggu (reproduksi klonal) banyak lainnya
hidup sejarah sifat (pertumbuhan lambat, ukuran biji besar, kematangan
reproduksi alm) adalah kebalikan dari mereka ditunjukkan oleh tanaman
modern yang berkembang dalam pengaturan terganggu.

Mengingat tingkat yang lambat evolusi genus, adalah mungkin bahwa


Ginkgo merupakan praangiosperma strategi untuk bertahan hidup di
lingkungan arus sungai terganggu. Fakta bahwa keragaman dalam Ginkgo
genus turun melalui Kapur (bersama dengan pakis, sikas, dan cycadeoids)
pada saat yang sama bahwa tanaman berbunga sedang meningkat, mendukung
gagasan bahwa tanaman berbunga dengan adaptasi yang lebih baik untuk
Ginkgo gangguan pengungsi dan asosiasi perusahaan dari waktu ke waktu.

Manfaat

Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba berfungsi sebagai antioksidan


untuk menekan radikal bebas Untuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan
cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan
serotonin Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah Dapat
memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate) Ketika
musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap
dan dijauhi oleh manusia. Peluang agribisnis tannaman ini adalah di
manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman
ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000
tahun lalu di Cina.
26

Sejarah Penggunaan Ginkgo biloba telah digunakan sebagai obat


selama hampir 3.000 tahun. Dalam dunia kuno, daunnya digunakan untuk
membantu sirkulasi darah dan untuk mengobati masalah kulit, seperti luka
dan bintik-bintik.

Bijinya digunakan sebagai obat serta untuk keperluan memasak, dapat


juga untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, masalah kandung kemih,
dan bahkan kanker. Ginkgo juga secara tradisional digunakan untuk
mengobati masalah paru-paru seperti asma dan bronkitis kronis.

Penggunaan modernnya untuk sebagian besar, hanya daun gingko


yang sekarang digunakan untuk tujuan medis. Hal ini sangat jarang, di dunia
barat, bahwa benih yang digunakan baik sebagai obat atau sebagai produk
makanan. Ginkgo masih dianggap sebagai pengobatan yang baik untuk
sirkulasi yang buruk. Namun, tidak muncul untuk memberikan bantuan
apapun dari masalah kulit dan belum terbukti melawan kanker.

Dua komponen utama dari daun ginkgo adalah flavonoid dan


terpenoid. Flavonoid, antioksidan yang berbasis tanaman, membantu
melindungi pembuluh darah dan sistem saraf pusat. Terpenoid melebarkan
pembuluh darah dan membantu menjaga platelet darah dari saling menempel.

Meskipun sekarang kebanyakan ginkgo digunakan oleh orang dewasa,


umumnya tidak membahayakan anak-anak di atas usia dua. Telah ditemukan
sangat berguna untuk orang dewasa dengan kognisi dan / atau gangguan
konsentrasi seperti gangguan perhatian defisit. Sejak penemuannya 3.000
tahun yang lalu, ginkgo biloba tidak pernah keluar dari penggunaan. Pada
abad ke-20 dan ke-21, ginkgo telah digunakan untuk mengobati masalah
berikut:
27

1. Attention deficit disorder (ADD)


Ginkgo biloba adalah salah satu obat alami yang paling umum
digunakan untuk mengobati gejala-gejala ADD. Ginkgo membawa
lebih banyak oksigen ke otak dan membantu konsentrasi, sehingga
membantu orang menenangkan diri dan fokus pada satu kegiatan pada
suatu waktu. Telah terbukti sangat membantu untuk orang dewasa
dengan gangguan tersebut.
2. Bersifat sebagai antioksidan
Seperti halnya vitamin E, maka ginkgo mempunyai aktivitas
antioksidan yang dapat melumpuhkan radikal-radikal bebas yang sering
merusak sel-sel tubuh terutama sel otak dan sel darah merah. Ginkgo
dapat berfungsi sebagai antioksidan karena mengandung senyawa
antioksidan flavonoid yakni ginkgoflavonglikosida, ginkgolide dan
bilobalide. Dari ketiga senyawa ini, yang paling poten aktivitas
antioksidannya adalah ginkgoflavonglikosida. Penelitian di Perancis
telah menunjukkan bahwa Ginkgo Biloba sangat efektif dalam
melindungi membran sel (yang sebagian besar terdiri dari lemak) dari
serangan radikal bebas, terutama pada sel otak. Sel otak sangat rentan
terhadap serangan radikal bebas karena kandungan lemaknya paling
tinggi dibandingkan sel tubuh lainnya.
3. Penyakit Alzheimer / demensia
Karena ginkgo telah terbukti untuk membantu konsentrasi bantuan
dan meningkatkan kemampuan kognitif, itu lama berpikir bahwa hal itu
bisa membantu meringankan, jika tidak sebaliknya, efek dari penyakit
Alzheimer dan bentuk lain dari demensia.
4. Tinnitus
Pada saat ginkgo diresepkan untuk tinnitus. Telah terbukti cukup
efektif karena dapat membantu pembuluh darah yang rusak dari telinga.
Namun, tingkat keberhasilan tidak terlalu tinggi. Tinnitus, dengan cara
28

apapun dianggap penyakit nomor satu yang menggunakan pengobatan


ginkgo biloba.
5. Masalah mata
Jika diambil dengan benar, ginkgo dapat memperlambat kerusakan
mata. Hal ini terutama membantu bagian dari retina yang dipengaruhi
oleh degenerasi makula. Juga, ginkgo diambil dalam dosis besar, dapat
membantu meningkatkan visi mereka dengan glaukoma.
6. Depresi dan gangguan kecemasan
Ginkgo dapat bertindak sebagai antidepresan. Hal ini juga telah
terbukti membantu menenangkan suasana hati dari orang-orang dengan
gangguan kecemasan. Namun, agar ginkgo untuk secara efektif
mengobati gangguan kecemasan, itu harus dikombinasikan dengan obat
alami lain, terutama jahe.
7. Impotensi
Ginkgo dapat memperkuat arteri yang memasok darah ke penis,
sehingga membantu ereksi berlangsung.
8. Premenstrual sindrom (PMS) dan menopause
Ginkgo dapat membantu untuk wanita dengan gejala yang tidak
menyenangkan dari PMS atau menopause. Hal ini dapat menenangkan
suasana hati dan juga akan membantu mengendalikan otot-otot rahim.
9. Astma
Ginkgo dapat menjadi obat alami yang efektif untuk astma.
Kemampuannya untuk melebarkan pembuluh darah dapat sangat
mengurangi penyempitan jalan napas. Namun, terutama ketika merawat
anak-anak dengan astma, ginkgo seharusnya hanya diberikan di bawah
bimbingan seorang profesional medis.
10. Untuk penderita Diabetes
Lebih dari 34 hasil penelitian mengenai khasiat ginkgo terhadap
manusia telah dipublikasikan sejak tahun 1975. Kesimpulannya, ginkgo
29

dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate).


Melimpahnya produksi ATP akan memacu metabolisme glukosa, yang
merupakan bahan bakar bagi otak. Itulah sebabnya mengapa ginkgo
efektif dalam meringankan stress, menahan datangnya lelah otak, dan
menggiatkan daya pikir serta juga bermanfaat untuk penderita diabetes.
3. Gnetophyta
Oleh: Saibatul Islamiyah

Pengantar
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau
tangkil 7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia
untuk sayur – sayuran.
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa
melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini
diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo.
Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk
menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk
tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba
Jepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama
150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya
ingat.

Klasifikasi Gnetum gnemon (Melinjo)

Kerajaan : Plantae

Divisi : Gnetophyta

Kelas : Gnetopsida
30

Ordo : Gnetales

Famili : Gnetaceae

Genus : Gnetum

Spesies : Gnetum gnemon

Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan


pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan
bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak
memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut.

Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus


Ephedra atau yang di kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang”
mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam
dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat pula
mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai
narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di seluruh gurun
di dunia.

Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia,


Welwitschia hanya tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan
daun berupa helai - helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup
lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut.

Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa
pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah
melingkar atau berkarang, Cirri lain Ordo ini juga yaitu dengan Batang
pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang, Akarnya tunggang,
Tulang daun menyirip, tipis dan melebar. Berumah dua karena strobilus jantan
dan betina terletak pada pohon yang berbeda, strobilus jantan dan betina
31

terdapat dalam 1 pohon, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum(melinjo dan kerabatnya),
Welwitschia, dan Ephendra. Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

Sesuai dengan firman Allah QS.Ar’rad ayat :4

  


  
  
  
  
  
     
  
 

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun


anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian
tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum
yang berfikir.
32

Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan


ber-buku-buku. Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga
dengan brakteola bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap
bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang
berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup, tetapi mikropilnya tetap
terbuka.

1. Liana berkayu, beberapa tegak.


2. Percabangan bersendi dan menebal
3. Daun sederhana, berhadapan, menyirip.

Melinjo ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara (meskipun


merupakan tumbuhan asli dari Jawa dan Sumatra) dan tersebar hingga
mencapai sebelah utara Assam dan sebelah timur Fiji. Melinjo tumbuh liar di
hutan-hutan hujan pada ketinggian hingga 1200 m. Melinjo dapat ditemukan
di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo
tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo
dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang
menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah
kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang
memiliki kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak
33

hanya dapat dijumpai di hutan danperkebunan saja. Di beberapa daerah


tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekaranganrumah atau kebun rumah dan
dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung. Lahan yang akan ditanami
melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60
X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m.

Tanaman ini bisa hidup mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen
raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 kg. Bila tidak
dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman
melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung,


berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air
atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200
m. Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya
kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal
berbentuk oval bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang
terbungkus oleh selapis aril yang berdaging. Daun berhadapan, berbentuk
jorong, urat daun sekunder saling bersambungan. Perbungaan majemuk soliter
dan aksiler, melingkar di tiap nodus, panjang bunga 3—6 cm. Terdapat 5 – 8
bunga betina di tiap nodus, berbentuk bola. Buah seperti buah kacang,
berbentuk jorong, bagian ujungnya runcing pendek, ketika masak warna buah
berangsur-angsur akan berubah dari kuning, merah hingga keunguan. Satu biji
dalam satu buah, buah besar dan kulit tengahnya keras berkayu.
34

Kandungan Nutrisi Gnetum gnemon:

Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa


melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini
diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo.
Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk
menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk
tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba
Jepang. Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University,
Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas
antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah
diekstraknya, mulai dari daun,kulit daun , akar, sampai biji, ditemukan
protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas
antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik
BHT (Butylated Hydroxytolune).
35

Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya


protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus
obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi
dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis
bakteri gram positifdan negatif. Banyak mitos yang mengatakan bahwa
melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat (Hiperurisemia) yang
signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan
asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi
dari makanan secara berlebihan. Hiperurisemia terjadi karena gangguan
pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh
faktor genetik dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi,
konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat.
Kegemukan, pengguna obat diuretik, diet penurunan berat nadan, juga sering
menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara
berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.

Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk


menggoreng emping hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar
asam uratnya meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan
asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak
dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan
asam urat.

Kandungan Senyawa:

Setiap 100 gram mengandung: Air 30 g, protein 11 g, lemak 1,7 g,


karbohidrat 9,1 g, serat 6,8 g, phosphor 24 mg, calsium 151 mg, besi 2.5 mg
dan vit A 10889 IU, Energi 310 kJ/100 g.
36

Manfaat Gnetum gnemon :

1. Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah
menjadi sayur,
2. Bagian paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat
dimakan kering, dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk
(Emping). Emping merupakan panganan hasil industri rumah
tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di
Jawa.
3. Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga
baik ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa
Tengah, Melinjo ditanam untuk merehabilitasi lahan dan
konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Gobeh.
Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
4. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga
sederhana.

B. Angiopermeae
1. Monocotiledoneae
Oleh: Supraptini Lady Diana

Pengantar
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah
satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak
membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini
diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan
mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan
Liliidae.
37

Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling


berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber
energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian,
media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya.

Ciri-ciri Tumbuhan Monokotil

1. Memiliki sistem akar serabut


2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun (Melengkung atau sejajar)
3. Ada tudung akar / kaliptra
4. Jumlah keping biji atau kotiledon (satu buah keping biji saja)
5. Kandungan akar dan batang (Tidak terdapat kambium)
6. Jumlah kelopak bunga (Umumnya adalah kelipatan tiga)
7. Pelindung akar dan batang lembaga (Ditemukan batang lembaga /
koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza)
8. Pertumbuhan akar dan batang (Tidak bisa tumbuh berkembang
menjadi membesar)

Struktur biji monokotil


a. Kulit Biji
b. Endosperma, adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat
di kotiledon yang mengandung cadangan makanan.
c. Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan
makanan yang di dalamnya terdapat pati, protein dan beberapa jenis
enzim.
d. Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula.
e. Plumula, adalah kuncup primer pucuk batang lembaga.
f. Radikula (bakal akar).
g. Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar.
38

h. Embryonic axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio.


i. Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada
kotiledon.
j. Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada
kotiledon.
k. Embrio (bakal tumbuhan)

Struktur tubuh tumbuhan Monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil.


Perbedaan itu terletak pada akar, batang, daun, dan bunganya. Akar pada
tumbuhan berkeping satu atau Monokotil merupakan akar serabut. Oleh
karena itu, tumbuhan monokotil tidak sekokoh tumbuhan dikotil. Batang
tumbuhan Monokotil beruas-ruas dan tidak bercabang-cabang. Batang pada
tumbuhan jenis ini tidak dapat membesar karena tidak berkambium. Pada
batang tumbuhan monokotil terdapat jaringan pengangkut, yaitu pembuluh
xilem dan pembuluh floem yang letaknya tidak teratur. Daun tumbuhan
monokotil berbentuk pita, sedangkan tulang daunnya sejajar atau melengkung.
Daun-daun ini menempel langsung pada bantangnya. Seperti pada tumbuhan
Dikotil, tumbuhan Monokotil juga mempunyai bagian-bagian bunga, yaitu
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Pada umumnya, kelopak, mahkota,
dan benang sari berjumlah tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil
digolongkan atas beberapa suku. Suku-suku tersebut terdiri dari, suku rumput-
rumputan, suku pinang-pinangan, suku anggrek-anggrekan, suku pisang-
pisangan, dan suku jahe-jahean. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai
berikut:

a. Suku Rumput-rumputan (Graminaeae)


39

Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) mempunyai daun berbentuk


pita dan bertulang daun sejajar. Daun suku rumput-rumputan melekat
langsung pada batang, yaitu pada tiap ruas batangnya. Bunga Suku Rumput-
rumputan (Graminaeae) berupa bulir dan penyerbukannya dibantu angin.
Contoh Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) adalah:

1. Rumput, biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak,


2. Padi dan jagung, merupakan sumber karbohidrat, bahkan di beberapa
daerah di Indonesia menjadi bahan pokok,
3. Tebu, dimanfaatkan untuk membuat gula.

Klasifikasi Gandum

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotilae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae
40

Genus : Triticum

Species : Triticum sativum

b. Suku Pinang-pinangan (Palmae)

Pada umumnya, Suku Pinang-pinangan (Palmae) mempunyai batang


yang tidak bercabang. Tulang daunnya menyirip, namun ada pula yang
berbentuk kipas. Bunganya berupa karangan atau tongkol. Letak tongkol ini
pada ketiak daun atau ujung batang. Contoh tumbuhan Suku Pinang-pinangan
(Palmae), antara lain:

1. Pinang merah dan palem, biasanya dipelihara sebagai tanaman hias,


2. Kelapa, hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan,
3. Salak, buahnya dapat dimakan.

Klasifikasi Kelapa

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae


41

Kelas : Monocotilae

Ordo : Aracales

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Species : Cocos nicifera

c. Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae)

Biasanya, Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) hidup secara epifit


pada tumbuhan lain. Akar Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) berupa akar
rimpang dan mempunyai sel khusus yang berguna untuk menempel pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Daun Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae)
berdaging dan tepinya rata. Baik kelopak bunga maupun magkota bunganya,
masing-masing berjumlah tiga buah. Contoh

Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) adalah:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan).

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbuji)


42

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae (anggrek-anggrekan)

Genus : Phalaenopsis

Spesies : Phalaenopsis amabilis JJS; Phal. Javanica; Phal. Amboinesis


JJS, dan lain-lain.

d. Suku Pisang-pisangan (Musaceae)

Daun tumbuhan Suku Pisang-pisangan (Musaceae) berbentuk seperti


lanset dan tulang daunnya menyirip. Batang Suku Pisang-pisangan
(Musaceae) merupakan batang semu, sedangkan bunganya berupa karangan
bunga. Karangan bunga ini terdiri atas banyak bunga. Suku Pisang-pisangan
(Musaceae) banyak jenisnya dan biasanya diambil buahnya. Buah pisang
banyak mengandung, vitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan.

Klasifikasi Pisang

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)


43

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca

e. Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae)

Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai batang yang tumbuh


dari rimpang. Rimpang ini tumbuh menjalar di dalam tanah. Daun Suku Jahe-
jahean (Zingiberaceae) mempunyai pelapah yang memeluk batang dan letak
daunnya berseling atau tersusun spiral. Mahkota bunga Suku Jahe-jahean
(Zingiberaceae) berjumlah tiga dan kelopak bunganya berbentuk tabung.
44

Contoh tumbuhan Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) antara lain, Jahe, kunyit,


kencur, dan bunga tasbih.

Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma


dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi,
industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap,
bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe
sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar,
kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe
seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan
yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim,
campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara
lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang,
anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti
mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran
getah lambung dan getah empedu.

Dalam Al-Quran al-Insan: 17-19 jahe disebut dengan Zanjabil. Coba


simak ayat-ayat berikut ini :

  


  


“Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang
campurannya adalah jahe.”

  


 
45

“(yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.”

   


  
  


“Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. apabila
kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.”

Ternyata jahe merupakan minuman surga, tentu ada rahasia dibalik


nikmat jahe sehingga rimpang ini dijadikan salah satu sajian di surga.

Salah satu hikmah rahasia yang telah ditemukan adalah khasiat jahe
sebagai obat berbagai penyakit. Dalam Al Adab As Syar’iyah, Ibnu Muflih Al
hanbali (763 H) menjelaskan bahwa rempah-rempah yang populer didunia
Arab dengan sebutan nama zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan
pencernaan yang disebabkan jumlah udara gas yang berlebihan didalam
perut. Selain itu, juga mengurangi resiko yang disebabkan oleh makanan yang
beku dan kenyal, serta membantu memudahkan proses pencernaan.

Pandangan para ulama itu juga diakui oleh dunia farmasi modern.
Dalam British Journal of Anaesthasia vol. 84 (2006) disebutkan bahwa untuk
mengatasi mual dan muntah, jahe bisa diandalkan. Karena jahe mampu
memblok seretonim, yakni senyawa yang menyebabkan perut berkontraksi.
Kandungan gingeros yang ada dalam jahe juga bisa digunakan sebagai
peringan rasa sakit. Bahkan dalam British Journal of Nutrition vol. 96
(2006), beberapa ahli biologi Universitas Kuwait menjelaskan, rempah-
rempah yang memiliki nama latin Zingiber Offcinale ini amat bermanfaat bagi
46

penderita penyakit Diabetes Melitus karena bisa menurunkan glukosa,


kolesterol, dan kadar protein dalam air seni secara signifikan.

Penelitian lain membuktikan ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun
jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bekteri, infeksi jamur,
kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi
alergi. Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini
memiliki khasiat antikogulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat
daripada bawang putih atau bawang merah kadar kolesterol karena bisa
mengurangi penyerapan kolesterol dalam. Jahe juga mampu menurunkan
darah dan hati. Secara ilmiah juga jahe terbukti melawan bakteri
escherichia coli, penyebab penyakit diare. Dalam tradisi pengobatan herbal
di negeri ini, jahe dilumatkan sering digunakan sebagai pertolongan pertama
terhadap luka akibat gigitan ular berbisa.

Jadi Allah SWT telah memberikan banyak nikmat dan manfaat kepada
manusia lewat rempah minuman surga ini.

Klasifikasi Jahe

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotilae

Ordo : Zingiberales
47

2. Dicotiledoneae
Oleh: Husnul Budiatman Dani

Pengantar
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji
dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri
khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga
ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua
dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).Sejumlah sistem klasifikasi
tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan
menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan
menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran -
opsida(Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai
nama takson bagi
semua tumbuhan
berbunga bukan monokotil.
Magnoliopsida adalah nama yang
dipakai untuk menggantikan
nama yang dipakai sistem
klasifikasi yang lebih lama,
kelas Dicotyledoneae (kelas
"tumbuhan berdaun lembaga dua"
atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II,
yang perlahan-lahan mulai luas
48

dipergunakan, tidak mengakui kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik:


tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak dimasukkan. Lebih jauh lagi,
sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling tidak
tujuh klade yang berbeda secara genetik:
1. Suku Amborellaceae
2. Suku Chloranthaceae
3. Bangsa Nymphaeales
4. Bangsa Austrobaileyales
5. Magnoliids
6. Bangsa Ceratophyllales
7. Eudicots (dikotil sejati)
Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang
memiliki ciri-ciri khas Magnoliopsida secara konsisten dan
disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya, Magnoliaceae tidak
termasuk di dalam dikotil sejati.
Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:
a. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga
berbentuk seperti kupu-kupu. Pada akar terdapat bintil yang
merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh: kacang tanah,
kacang hijau, dan kacang panjang
b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)
Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya
menjalar atau membelit. Contoh: ketela pohon dan karet.
c. Mimmosaceae
Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk,
karangan bunga berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di
dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si kejut), Leucaena
glauca (petai cina).
49

d. Caesalpiniaceae (suku johar)


Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias
dipakai sebagai obat. Contoh: kembang merak, asam, johar.
e. Labiatae
Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga
memiliki mahkota dan kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putik 1.
Contoh: kemangi, kumis kucing.
f. Convolvulaceae
Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar,
melilit dan bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat
dan kangkung.
g. Myrtaceae
Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak.
Contoh: jambu air dan jambu biji.
h. Moraceae
Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung
oleh daun penumpu yang memeluk ranting. Seluruh bagian
tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah. Contoh: nangka
dan beringin.
i. Rutaceae (jeruk)
Daunnya mengeluarkan aroma yang sangat khas. Contoh: jeruk
bali, dan jeruk nipis.
j. Rubiaceae
Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap
ruas. Contoh: kopi
k. Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Tumbuhan berdaun tunggal, kulit batang dan buah dapat
menghasilkan benang. Contoh: kapas dan rosela.
l. Bombaceae
50

Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga


berwarna menarik. Contoh: durian.
m. Apocynaceae (suku kamboja)
Tumbuhan berkayu, bunga mencolok dan bergetah.
Contohnya: kamboja, dan alamanda.
n. Verbenaceae,Contohnya tanaman jati.
o. Annonaceae, Contohnya srikaya dan sirsak.
p. Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering
dikenal sebagai timun-timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.
q. Asteraceae
Tumbuhan yang menpunyai bunga majemuk bentuk cawan
(memiliki bunga tengah dan bunga tepi). Contohnya: bunga
matahari dan kenikir.

Contoh tumbuhan dikotil :

1. Kacang tanah
2. Mangga
3. Rambutan
4. Belimbing dll.

Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang


dimiliki adalah :
a. Bentuk akar.
1. Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
4. Tidak terdapat ada tudung akar
51

5. Jumlah keping biji atau kotiledon


6. Ada dua buah keping biji
7. Kandungan akar dan batang
8. Ada kambium
9. Jumlah kelopak bunga
10. Biasanya kelipatan empat atau lima
11. Pelindung akar dan batang lembaga
12. Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
13. Pertumbuhan akar dan batang
14. Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
b. Struktur-strukturpadatumbuhan
1. Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas
jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks,
endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada
akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan
monokotil dan dikotil berbeda.
2. Struktur Anatomi Batang
52

Secara umum batang tersusun atas epidermis yang


berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar
berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang
terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda
pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun
melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan
monokotil.
3. Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang
berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan
dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat
dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak
demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae.
Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
terdapat pada tulang daun.

Organ Tumbuhan
1. Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
53

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah,
sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan
kolumela.
a) Fungsi Akar
1) Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
2) Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
3) Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
b) Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan
terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
e. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding
selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari
sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
f. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak
tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian
besar dibangun oleh jaringan parenkim.
g. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder
pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus
pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik
Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus
54

sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila


diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut
sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga
memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut
dinamakan sel penerus/sel peresap.
h. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
1) Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang
terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
2) Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian
menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem
terdapat jaringan kambium.
3) Empulur
4) Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut
terdiri dari jaringan parenkim.
2. Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam
susunan anatominya.
55

Jaringan Batang

a) Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai
ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder,
lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa
lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas
jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim..
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas
selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan
stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat
tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari
stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada
stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak
saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di
antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium,
56

yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat


mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan
bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil,
berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat
air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak
terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada
batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut
dinamakan Lingkaran Tahun.
Dalam Al quran Allah SWT. Menjelaskan:
  
 
  

 
“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai
kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga
yang harum baunya.”

  1 


  
  
 
  
 
   
57

   


  
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
mengetahui.”
[166] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk
kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan
ilmiah dan lain-lain.

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
58

Simpulan yang dapat tertulis dari retorika-retorika yang telah


tersampaikan pada materi ini bahwa Tumbuhan Tingkat Tinggi
(Spermatophyta) merupakan tumbuhan berbiji, yang dimana pembagian
umum yang termasuk ke dalam sektor tersebut adalah:
1. Gymnospermeae
a. Cycadophyta
Batangnya Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun
majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk batang yang
memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta menyerupai
pohon palem. Contoh spesies ini Cycas rumphii.
b. Ginkgophyta
Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta,
terdiri dari kelas Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban,
keluarga Ginkgoaceae, genus Ginkgo dan merupakan satu-
satunya spesies yang tersisa dalam kelompok ini. Ini adalah salah
satu yang paling terkenal contoh dari sebuah fosil hidup, karena
selain Ginkgoales biloba tidak diketahui dari catatan fosil setelah
Pliosen.
c. Gnetophyta
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo
atau tangkil 7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh
orang Indonesia untuk sayur – sayuran.

2. Angiospermeae
a. Monocotiledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah
salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang
59

bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun


lembaga
b. Dicotiledoneae
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji
dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang
memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun
lembaga (kotiledon).

B. Saran
Perbanyaklah waktu luang untuk mendalami ilmu ini baik dengan
membaca buku, kajian-kajian, dan jurnal-jurnal perspektif para ahli maka
dengan hal tersebut memudahkan kita untuk memahami dan dapat menjadi
suatu yang melekat pada diri sehingga dengan itu kita pun dapat mengenal
dunia tumbuhan dengan pandangan Takson atau pengelompokannya.

C. Latihan
1. Jelaskan perbedaan utama antara tumbuhan berbiji terbuka dan
tumbuhan biji tertutup baik dari segi morfologi maupun reproduksinya ?
2. 2. Jelaskan dengan matriks (tabel) perbedaan tumbuhan monokotil dan
dikotil ?
3. 3. Sebutkan beberapa manfaat tumbuhan biji tertutup bagi kehidupan
manusia !
4. Kenapa Ginkgo biloba dimasukkan ke dalam fosil dan bagaiana manfaat
Ginkgo biloba dalam kesehatan?
Jawab: Ginkgo termasuk salah satu pohon tertua yang masih hidup di
dunia, karenanya ginkgo dikenal juga sebagai tanaman fosil. Para
arkeolog memperkirakan tanaman ini tumbuh sejak kurang lebih 200 juta
tahun yang lalu. Di Cina bahkan masih ada pohon ginkgo berumur lebih
dari 1.000 tahun. Dibandingkan dengan tanaman berbentuk pohon
60

lainnya, tanaman ginkgo tergolong berumur sangat panjang, sehingga


sering dimitoskan sebagai tanaman panjang usia. Manfaat dalam
kesehatan, ginkgo dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti ;
Penyakit Alzheimer / demensia, Tinnitus, Masalah mata, Astma, dan
Diabetes.
5. Kenapa tanaman melinjo tidak dapat hidup di daerah panta ?
Jawab: karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki
kadar garam yang tinggi.
6. Sebutkan ciri – ciri umum dari ordo gnetales ?
Jawab: Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman
berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk
daun buah melingkar atau berkarang
7. Apa yang terjadi jika kita mengkonsumsi secara berrlebihan dan minyak
goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo?
Jawab: Akan menyebabkan kadar asam uratnya meningkat

BAB III

TERMINOLOGI

Angiospermae : tumbuhan biji tertutup


61

Cocos nicifera : kelapa

Cotyledon :kepingbiji

Dioecious : yang memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang
berbeda

Gnetum : genus dari melinjo dengan kerabat

Graminaeae : suku rumput-rumputan

Hiperurisemia : kenaika asam urat

karminatif : peluruh kentut

Keleorhiza : akar lembaga

Koleoptil : batang lembaga

Kotiledon : keping biji

Mikrospangia :sporakecil

Mikrosporofil :daunkecil

Monokotiledon : biji berkeping satu (tunggal)

Musa parasidiaca : pisang

Musaceae : suku pisang-pisangan

Orchidaceae : suku anggrek-anggrekkan

Ovulum : pembungkus biji


62

Plantae : tumbuh-tumbuhan

Spermatophyta : tumbuhan berbuji

Strobilus :alatkelaminjantan/betina

Zingiberaceae : suku jahe-jahean

Вам также может понравиться