Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Masa nifas merupakan masa pemulihan rahim yaitu masa 2 jam setelah
terjadinya bahaya yang akan mengancam keselamatan ibu (Rukiyah 2012). Pada
masa nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein,
cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka
jalan lahir. Pada sebagian pasien, penurunana kadar protein akan mempengaruhi
ibu terkait kehamilan, persalinan, dan masa nifas (direct obstetri death) dan
per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs. Profil kesehatan indonesia,
cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2010 adalah 73,48%, tahun 2011 adalah
langsung kematian ibu adalah karena perdarahan (39%), eklampsi (20%), infeksi
menjadi kota penyumbang angka kematian ibu hamil tertinggi di Jatim. Hal itu
terlihat dari jumlah ibu melahirkan yang meninggal di Surabaya hingga bulan
September 2015 mencapai 32 orang, 6,9 persen pada tahun lalu dari jumlah
kematian ibu saat melahirkan di Jatim yang mencapai 567 orang. Untuk Jatim,
1
2
jumlah kasus serupa tidak terlalu banyak, namun pada tahun lalu, rasio ibu
melahirkan yang meninggal 93,52 per 100.000 kelahiran hidup. Rasio tersebut
lebih rendah dari target Millenium Development Goals (MDGs) yakni 102 per
100.000.
Untuk kesehatan tubuh, ibu nifas perlu makanan bernutrizi dan porsi makan
perlu ditingkatkan untuk proses pemenuhan fisik ibu selama nifas dan melawan
infeksi. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor yang
membantu proses penyembuhan luka perineum. Ibu nifas dianjurkan untuk makan
protein (Rukiyah,2010).
untuk mencegah terjadinya robekan perineum yang luas dan dalam di sertai
pinggir yang tidak rata, dimana penyembuhan luka akan lambat atau terganggu.
Luka insisi yang lurus (rata) lebih mudah di perbaiki dan lebih cepat sembuh
dibanding luka laserasi yang tidak terkendali. Seperti halnya insisi pada bagian
tubuh lain, luka jahitan robekan (episotomi) mungkin tidak mau merapat. Faktor
defisiensi gizi dan adanya infeksi. Tingkat robekan juga dapat mempengaruhi
Ibu membutuhkan nutrizi yang cukup pada saat nifas. Faktor makanan yang
bergizi terutama protein sangat penting di konsumsi oleh ibu nifas karena dapat
3
serat juga sangat penting di konsumsi oleh ibu nifas untuk membantu proses
pencernaan makanan, kadar air dan vitamin dalam buah juga sangat baik untuk
menjaga kesehatan tubuh. Jadi kebiasaan berpantang makanan pada ibu nifas akan
Beberapa zat gizi dapat dibuatoleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya
harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Zat gizi yang
diperlukan tubuh terdiri dari Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air
kesehatan yang kurang peka terhadap masalah sosial budaya pada ibu nifas.
Dampak dari perilaku pantang makanan pada ibu nifas adalah kekurangan zat
gizi, yang berdampak ASI tidak lancar, lambatnya kembalinya kondisi tubuh
paska nifas, dan lamanya proses penyembuhan luka akan lebih lama sembuh
bahkan bisa timbul infeksi dan masalah nifas yang lain. Kebutuhan gizi yng
tercukupi akan membantu ibu nifas untuk mengembalikan tubuh pada masa
nifas dan kelancaran pada proses menyusui. Banyak masalah pada masa nifas
dikarenakan asupan nutrisi yang di konsumsi ibu nifas tidak memenuhi syarat
4
Upaya yang dilakukan agar kebutuhan nutrizi ibu nifas terpenuhi dan proses
penyembuhan luka berjalan dengan normal yaitu dengan memberitahu ibu untuk
yang mengandung gizi yang terdiri atas karbohidrat, protein dan mineral, atau
makan makanan yang mengandung empat sehat dan lima sempurna. Melakukan
ibu nifas tentangdampak pantang makanan sehingga ibu tidak melakukan pantang
makanan.
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari RSIA Kirana Sidoarjo pada bulan
januari – desember pada tahun 2016 di peroleh 300 orang (45,11%) dengan luka
ini adalah “Apakah ada Hubungan antara nutrizi dengan kejadian lamanya
penyembuhan luka perineum pada ibu nifasdi R.S Ibu dan Anak Kirana
5
lamanya penyembuhan luka perineum pada ibu nifas hari ke - 14 di R.S Ibu dan
Anak Kirana.
Anak Kirana.
3. Menganalisis hubungan antara nutrisi dengan kejadian lamanya
2. Bagi profesi
kesehatan sebagai upaya untuk menambah kajian baru dalam bidang kesehatan
reproduksi.
4. Bagi masyarakat