Вы находитесь на странице: 1из 20

TEKNOLOGI SEDIAAN

STERIL

Tim Teknologi Farmasi


Program Studi S1 Farmasi
Institut Sains dan Teknologi Farmasi
SEJARAH PERKEMBANGAN OBAT SUNTIK

 Pengamatan : gigitan serangga atau ular →


zat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yg
dirusak

 William Harvey ( Inggris – 1616 ) :


 uraian sirkulasi darah
 gigitan ular →racun diserap & beredar melalui
pembuluh darah ke seluruh badan.
 Christopher Wren ( Inggris, 1632-1732 ) :
candu + anggur → vena kaki belakang
anjing → anjing tertidur (1656 )

 Edward Jenner ( 1796 ) : suntikan i.c


terhadap cacar, kmd s.c

 Lafarque ( Perancis, 1836 ) :


 Kulitdisayat dg pisau kecil yg dicelup dlm
larutan morfin utk pengobatan neuralgia
 Penemu semprit hipodermik
 Rynd ( Irlandia, 1844 ) : morfin + kreosot →
s.c
 Wood ( Skotlandia, 1853 ) : morfin → s.c
 Pravaz ( Perancis, 1853 ) : pertama kali
menggunakan alat suntik “plunger type”
 Sejak 1860 terapi s.c banyak digunakan.
 1886 : Limousin ( Perancis ) & Friedländer (
Jerman ) → ampul
 1920 : introduksi vial ( multiple dose
container ) dlm rangka terapi insulin
 Pertengahan 1920 : syarat “ steril “
 1926 : monografi pertama ampul dlm NF V
 1942 : monografi pertama “ Injectiones “ dlm
USP XII

 Ciri khas perkembangan obat suntik


mengenai masalah sterilitas, cara
penyuntikan & alat suntik
Pengertian

 Sediaan steril yaitu sediaan terapetis yang bebas


mikroorganisme baik vegetatif atau bentuk sporanya
baik patogen atau nonpatogen.

Yang termasuk dalam sediaan steril :


 Sediaan parenteral volum besar,

 Sediaan parenteral volum kecil (injeksi)

 Sediaan mata(tetes/salep mata)


Rute pemberian sediaan parenteral

 Intravena, intramuskuler,, subcutan, intradermal, dan


intraspinal

 Absorbsi obat dipengaruhi oleh:


1. Banyaknya pembuluh darah yang mensuplai jaringan
2. Sifat fisikokikimia obat
3. Karakteristik bentuk sediaan (larutan, suspensi, atau
emulsi),
4. Sifat pembawa,
5. pH
 Pemberian intravena dan intraspinal harus dalam bentuk
larutan, sedangkan intramuskuler, subcutan, intradermal
sediaan dapat berbentuk larutan, suspensi atau emulsi

 Pembawanya dapat berupa air, glikol ataupun minyak


lemak

 Perhatikan adanya logam-logam dalam pembawa, misal


adanya Cu (bisa bersumber dari air atau wadah) dapat
mengoksidasi asam askorbat dalam larutan.
Keuntungan dan kerugian sediaan
parenteral
 Keuntungan:
1. Lebih cepat efek terapinya dibandingkan penggunaan
oral.
2. Dapat juga digunakan dengan tujuan memberikan efek
yang lambat (sistem depot) , implant,
3. Dapat digunakan oleh pasien dalam keadaan tidak
sadar,
4. Dapat digunakan untuk obat yang mengiritasi lambung
atau rusak oleh cairan lambung,
5. Dapat untuk terapi keseimbangan elektrolit dalam tubuh
 Kerugian :
1. Mahal
2. Butuh keahlian khusus dan alat khusus dalam
menggunakannya
3. Menimbulkan rasa sakit (tidak nyaman),
4. Adanya kekeliruan dosis atau obat tidak mungkin
diperbaiki, terutama sesudah pemberian intravena.
Perbandingan Parenteral dan Oral

Parenteral Oral
1. Utk pasien muntah, tak sadarkan diri, 1. -
koma
2. Bekerja cepat (langsung) 2. Tidak cepat
3. Langsung ke sirkulasi darah 3. Melalui lambung, usus
halus, kmd diabsorbsi
4. Harus steril 4. Tidak perlu steril
5. Tidak melalui barier 5. Melalui lambung
6. Tidak ada iritasi 6. Ada iritasi
Syarat-syarat sediaan steril
1. Steril
2. Isotonis 10. Penggunaan wadah
3. Isohidris yang sesuai, sehingga
4. Bebas pirogen mencegah terjadinya
5. Bebas partikel asing interaksi dengan bahan
obat
6. Jernih
11. Sesuai antara bahan
7. Stabil baik secara fisika,
obat yang ada dalam
kimia, maupun
wadah dengan etiket,
mikrobiologi
12. Tidak terjadi
8. Aman (tidak toksik)
pengurangan kualitas
9. Tidak terjadi reaksi antar selama penyimpanan
bahan dalam formula
Cara penyuntikan

Вам также может понравиться