Вы находитесь на странице: 1из 19

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. E DENGAN RESIKO PENURUNAN CURAH JANTUNG


DI RW 02 KELURAHAN RANCABOLANG

A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny.E
Umur : 68 th
Alamat : Jl. Rncabolang RT 04/02 Rancabolang Kec.Gedebage
Pendidikan : Sekolsh Dasar
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Atatus Perkawinan : Janda
Tanggal Pengkajian : 22-05-2018

2. Riwayat kesehatan saat ini


Klien mengeluh lemas, lemas dirasakan kalau klien beraktifitas dan berjalan,
berkurang jika diistirahakan, klien mengatakan habis sakit selama 2 minggu,
sekarang tinggal lemasnya karena belum ada napsu makan, saat saur klien hanya
makan 5 sendok saja.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Kurang lebih 3 tahun yang lalu klien terserang hipertensi, keluarga hanya
membawa klien ke puskesmas, mantri terdekat, kadang juga ke dokter yang
diantapani, sejak itu klien diharuskan makan obat hipertensi yaitu amlodiphine 5
mg, sebelumnya klien tidak pernah sakit dan mempunya riwayat penyakit berat
maupun menular seperti TBC, Jantung dll, hanya pernah sakit demam dan batuk
pilek saja.

1
4. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut pengakuan Ny.E dari pihak keluarga dikeluarga mereka tidak ada
anggota keluarga yang memiliki penyakit sistemik seperti kencing manis,
Ashma dan hipertensi.
5. Pemeriksaan fisik :
a. Keadaan umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,40C
Nadi : 64 x/menit
Respirasi : 20 x/ menit
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 148 cm
b. Kepala
Kepala simetris, bentuk bulat, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri, rambut
beruban, distribusi merata, tidak ada alopesia, dan tidak rontok, kulit kepala
bersih dan tidak ada ketombe.
c. Wajah
Wajah simetris, warna kulit sawo matang fungsi nervus fasialis (VII) baik
terbukti dengan klien mampu mengangkat alis, dapat menahan pipi yang
dikembungkan dan ditekan tangan pemeriksa. Fungsi sensasi baik terbukti
klien dapat merasakan goresan lembut kapas, dapat merasakan dan
membedakan sensasi dingin dan panas, serta dapat merasakan dan
membedakan sensasi tujum dan tajam pada semua area.
d. Telinga
Telinga simetris, posisi pina sejajar dengan mata, tidak ada lesi dan
kemerahan. Tidak ada pembengkakan dan lesi pada telinga luar, liang telinga
bersih dan terdapat sedikit serumen, serumen tidak keras dan tidak bau.
Membran timfani berwarna kelabu utuh, fungsi pendengaran sudah
berkurang, klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tapi suara harus
dikeraskan, klien bisa menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik dan
benar.

2
e. Mata
Alis simetris, bulu mata ke atas, kelopak mata mampu mengedip, konjuctiva
agak anemis, sclera tidak ikterik, dan tidak ada lesi. Kornea halus, reflex
kornea positif, reaksi pupil terhadap cahaya baik, kebersihan mata bersih.
Bola mata klien dapat mengikuti gerakan tangan pemeriksa pada 5 posisi.
klien dapat melihat jari pemeriksa. Tidak ada nyeri tekan pada saat bola mata
ditekan. Lensa mata terdapat bayangan putih tetapi klien masih bisa membaca
Al-quran pada jarak kurang lebih 30cm
f. Hidung
Posisi simetris, warna kulit sama dengan warna kulit yang lain, tidak ada lesi
dan secret, mukosa hidung tidak kemerahan, lembut, septum simetris, tidak
ada masa, klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi.
g. Mulut
Bibir simetris, warna merah kecoklatan, mukosa lembab, tidak ada lesi, gusi
dan gigi bersih, gigi klien tinggal 17 gigi depan saja, gigi graham bagian
belakang sudah tanggal sisa akar gigi saja. Lidah simetris, bersih tidak ada
lesi, warna merah gerakan lidah tidak ada hambatan, tonsil simetris, tidak
membesar dan tidak kemerahan dan nyeri. Uvula tidak membesar warna
merah muda. Fungsi pengecapan baik terbukti klien mampu membedakan
rasa manis dan asin
h. Leher
Bentuk simetris, warna kulit leher sama dengan warna kulit anggota tubuh
lain, tidak ada jaringan parut, tidak ada pembengkakan, posisi trachea di
tengah. Klien dapat menyentuhkan dagu ke sternum (flexi 350) dapat
menengadah (ekstensi 450), dapat menekuk leher dengan telinga mengarah ke
dagu (lateral ke kiri dan ke kanan 300 ), rotasi kiri dan kanan (500),
pergerakan leher tidak kaku dan tidak terbatas, tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe, denyut nadi pada arteri karotis kuat, dan tidak ada perubahan
akibat inspirasi dan ekspirasi. Tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada
pembengkakan kelenjat tiroid, reflex menelan baik.

3
i. Thoraks
Bentuk dada simetris, tidak ada kifosis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
jaringan parut, tidak ada massa, ekspansi dada simetris frekuensi nafas 20
x/menit. Batas paru normal, tidak ada suara nafas tambahan, pengembangan
paru simetris, tidak ada wheezing dan suara nafas tambahan lainnya. Batas
jantung normal, tidak terjadi pembesaran, palpasi normal pada semua area,
bunyi jantung normal, BJ I dominan di area trikuspidal dan mitral dan bunyi
jantung II di area pulmonal dan aortic, tidak ada bunyi jantung tambahan.
Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe..
j. Abdomen
Bentuk abdomen cembung lembek simetris, warna kulit merata, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada pernafasan
perut, tidak nampak pelebaran pembuluh darah vena diseluruh area abdomen,
umbilicus, tidak hiperpigmentasi dan tidak berbau. Tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada distensi pada gaster. Hepar tidak teraba. Pada saat kandung empedu
di tekan klien tidak mengeluh nyeri dan tidak menghentikan nafas dalamnya.
Bising usus pada semua kwadran, terdengar timphani di semua kwadran, saat
palpasi suhu teraba hangat. Kandung kemih kosong, ginjal tidak teraba dan
klien mengatakan tidak ada rasa nyeri saat BAK dan BAB, BAB lancar tidak
ada keluhan.
k. Ekstremitas atas dan bawah
Bentuk kedua eksatremitas atas dan bawah simetris, tidak ada benjolan dan
tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan dan kemerahan, reflek bisep dan
trisep (+), reflex plantar dan patella serta achilles(+), kekuatan otot tangan
atas kiri 5 dan kanan 5, ektremitas bawah kanan 5 dan kiri 5.

6. Pengkajian psikososial dan spiritual


a. Pengkajian Emosi
Klien mengatakan mengalami susah tidur, keluhan dirasakan sudah 6 bulan
tidak ada perasaan gelisah, klien jarang murung atau menangis sendiri dan
klien merasa tenang tidak ada perasaan khawatir tanpa sebab.

4
b. Pengkajian spiritual
Agama yang dianut oleh keluarga Ny.E adalah agama Islam dan rajin
melaksanakan sholat 5 waktu dan puasa juga klien jalani tanpa mengeluh
karena menurut klien itu merupakan kewajiban umat muslim,.
c. Pengkajian Fungsional
Klien termasuk ke dalam kategori A (KATZ index) karena klien mampu
mandiri dalam makan, kontinensia (BAB dan BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi dapat dilakukan sendiri
d. Pengkajian Tingkat Kemandirian

Barthel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan Frekuensi 3x, sedangkan puasa
2x
5 10 Jumlah 1porsi, hanya 5 sendok
Jenis nasi, lauk pauk dan
sayuran
2 Minum Frekuensi 6x/gelas, karena klien
puasa selama hari biasa 8-10
5 10
Jumlah 2 L
Jenis air putih
3 Berpindah dari kursi roda ke Tidak memakai kursi roda
5-10 15
tempat tidur dan sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, Frekeunsi 3x
0 5
menyisisr rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci Bisa sendiri
pakaian, menyeka tubuh, 5 10
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi 2x
7 Jalan di permukaan datar 0 5 Bisa sendiri
8 Naik turun tangga 5 10 Bisa sendiri
9 Mengenakan pakaian 5 10 Bisa sendiri
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi 1x
5 10
Konsistensi lembek
11 Kontrol bladder (BAK) Frekeunsi 4x
5 10
Warna kng jernih
12 Olah raga / Latihan Frekuensi: jalan2, senam tiap
5 10 hari sabtu
Jenis: /hr
13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu Jenis : nonton TV, mengaji tiap
luang 5 10 hari rabu
Frekuensi:/hr

5
Keterangan:
A : 130 = mandiri
B : 65-125 = Ketergantungan sebagian
C :< 60 = ketergantungan total
Tingkat kemandirian klien termasuk kategori A yaitu mandiri

e. Pengkajian Sistem Mental


Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)

Benar Salah No Pertanyaan


 1 Tanggal berapa hari ini?
 2 Hari apa sekarang ini ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Di mana Alamat anda?
 5 Berapa Umur anda?
 6 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir)
 7 Siapa Presiden Indonesia Sekarang?
 8 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?
 9 Siapa nama Ibu anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
 10
angka baru, semua secara menurun

7 4
Score total salah : 0
Interpretasi Hasil :
A. Salah 0-3 ; Fungsi Intelektual utuh
B. Salah 4-5 ; Kerusakan intelektual ringan
C. Salah 6- 8 ; Kerusakan Intelektual sedang
D. Salah 9-10 ; Kerusakan Intelektual berat
Klien termasuk ke dalam Fungsi Intelektual utuh

f. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan


Mini Mental Status Exam (MMSE) meliputi :
- Orientasi - Kalkulasi
- Registrasi - Mengingat Kembali
- Perhatian - Bahasa

6
Nil
N Aspek ai Nilai
Kriteria
o Kognitif Ma Klien
x
Menyebutkan dengan benar :
- Tahun 2018
- Musim Kemarau
1 Orientasi 5 5
- Tanggal tanggal 22
- Hari Selasa
- Bulan Mei
Dimana kita sekarang berada ?
- Negara Indonesia
- Profinsi Jawa Barat
2 Orientasi 5 5
- Kota Bandung
- Kelurahan Rancabolang
- Rumah Rancabolang
Sebutkan nama 3 objek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk masing-masing objek kemudian tanyakan
Registras kepada klien ketiga objek tadi (untuk disebutkan)
3 3 3
i - Objek buku
- Objek pulpen
- Objek kertas
Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat:
Perhatian - 93
4 dan 5 5 - 86
Kalkulasi - 79
- 72
- 65
Minta klien untuk mengulangi ketiga objek pada No 2
Menging
5 3 3 (Registrasi) tadi. Bila benar, nilai 1 point untuk masing-
at
masing objek
 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien.
- Misal ; jam tangan, pensil
 Minta klien untuk mengulangi kata berikut “tak ada,
jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar, nilai satu point.
- pernyataan benar : 2 buah ; tak ada, tetapi
 Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang
terdiri dari 3 langkah yaitu:
6 Bahasa 9 9 - Ambil kertas dan pegang
- Lipat dua
- Letakkan diatas meja
 Perintahkan kepada klien untuk hal sebagai berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nila 1 point)
- “tutup mata anda”
- Tuliskan satu kalimat
- menyalin gambar :
.
TOTAL NILAI : 30

7
Interpretasi Hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi hasil klien adalah aspek kognitif dari fungsi mental baik

g. Pengkajian keseimbangan untuk lansia (Tinneti dan Ginter, 1998)


Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak
yaitu :
- Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri
nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis) (Nilai 1)
- Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
badan ke atas dengan tangan atau bergeser badan depan kursi terlebih
dahulu dan atau tidak stabil saat pertama kali duduk.
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) (0)
- Menjatuhkan diri ke kursi atau tidak duduk di tengah kursi
 Menahan dorongan sternum (pemeriksa mendorong sternum perlahan-
lahan sebanyak 3 kali). (Nilai 0)
- Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya.
 Mata tertutup, (Nilai 0)
- Lakukan pemeriksaan sama seperti diatas tapi klien disuruh menutup mata
(periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangannya)
 Perputaran leher, (Nilai 0)
- Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
 Gerakan menggapai sesuatu. (Nilai 0)

8
- Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki tidak stabi, memegang
sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk. (Nilai 0)
- Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (missal
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multipel untuk bangun
- Komponen gaya berjalan atau bergerak
Beri nilai 0 jika tidak klien menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri
nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi di bawah ini:
 Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan. (Nilai 0)
- Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) (Nilai 1)
- Kaki tidak naik lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (>5 cm).
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien).
(Nilai 0)
- Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara yang lain menyentuh lantai
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping pasien).
(Nilai 0)
- Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
 Berbalik (Nilai 1)
- Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang obyek untuk dukungan.

Interpretasi hasil : 3
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15 : resiko jatuh tinggi
Interpretasi hasil klien Resiko Jatuh rendah.

9
h. Pengkajian Sosial
1. Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 6x5, klien tinggal bersama dengan anak
dan 2 orang cucu-cucunya, bentuk rumah petak dengan jenis bangunan
atap rumah menggunakan atap genteng berdindingkan tembok, lantai
keramik. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas lantai dan teras
pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran
rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal menata perabotan kurang
dimana meja di letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-
barang yang lain, alat rumah tangga tidak lengkap, hanya ada kursi yang
lemari tampak kotor dan rusak.
2. Sanitasi
Sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Ny”E” mengatakan air
yang diminum air isi ulang tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama
dengan jenis jamban leher angsa dan dengan jarak < 10 meter dari
sumber air, sarana pembuangan air limbah ke solokan belakang rumah
3. Fasilitas
klien memelihara ternak dan ternaknya di simpan didepan rumah,
anak-anaknya kebanyakan bekerja sebagai karyawan swasta, terdapat
sarana olah raga di pinggir rumah yaitu di halaman TK, taman dan
ruang pertemuaan.Sarana hiburan yang ada hanyalah televisi.
4. Keamanan Dan Transportasi
Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan
kebakaran dan bencana Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu
handphone.

10
B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Data Objektif Menumpuknya colesterol Resiko Penurunan
- Klien tampak lemas didalam darah curah jantung
- Konjungtiva agak anemis
- T: 120/80mmhg Aliran darah keseluruh tubuh

- N: 64 X/M berkurang

- R: 20x/m
- S: 36,40c Kemampuan jantung

- Pemeriksaan Gula Darah memompa darah menurun

196 mg%
- Pemeriksaan cholesterol 301 Kontraksi jantung menurun
mg%
- Pemriksaan asam urat 9,5 Volume darah keseluruh
mg% tubuh menurun
- Riwayat hipertensi sudah 3
tahun Penurunan curah jantung
- Mendapatkan therapy
Amlodiphin 5mg
- Klien berjalan secara
perlahan
Data Subjektif
- Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan kalau
bangun tidur suka pusing
- Klien mengatakan kalau
bangun tidur suka mengelub
pusing
Data objektif : kondisi klien belum stabil dari Resiko Jatuh
- Berdiri dari tempat tidur sakit yang dideritanya. Rendah pada Ny. E
harus berpegangan pada
Lemas dan pusing
kasur

11
- Bangun dari tidur harus
pelan-pelan Resiko Jatuh Rendah
- Kekuatan otot tangan kiri 5,
kaki kiri 5
- Penilaian keseimbangan
lansia : 3 ( resiko jatuh
rendah)
- Klien tampak lemas
- Riwayat sakit 2 minggu
yang lalu
Data subjektif :
- Menurut pengakuan klien
kalau beraktifitas terasa
lemas
- Menurut pengakuan klien
pada saat bangun tidur
kadang suka mengeluh
pusing
- Keluarga mengatakan kalau
Ny. E masih mandiri, tetapi
bila pekerjaan berat anaknya
yang lakukan.
- Menurut klien dirinya masih
mampu melakukan segala
tindakan pribadi sendiri.

C. Diagnosa keperawatan
1. Resiko Penurunan curah jantung berhubungan dengan menumpuknya
cholesterol didalam darah.
2. Resiko jatuh rendah pada Ny.E b.d kondisi klien belum stabil dari sakit yang
dideritanya.

12
D. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria (A-P-K) Standar
1. Resiko Penurunan Tidak terjadi Mempertahankan Kognitif Klien mampu 1. Pantau TD, ukur pada ke
curah jantung penurunan curah TD dalam (Respon Verbal) 1. Mempertahankan TD dua tangan, gunakan
berhubungan jantung setelah rentang yang normal antara 120/80- manset dan teknik yang
130/90mmhg
dengan di lakukan dapat di terima, tepat
2. Bisa mengontrol aktifitas
menumpuknya tindakan 120/80mmhg - 2. Catat keberadaan,
yang dapat meningkatkan
cholesterol keperawatan 130/90mmhg. kualitas denyutan dan
tekanan darah
didalam darah selama 3 hari Hasil colesterol perifer
Psikomotor 3. Tidak terjadi oedema
dalam batas 3. Amati warna kulit,
4. Dapat membatasi
normal kelembaban, suhu, dan
aktifitas
< 200mg% masa pengisian kapiler
seperti istirahat di
4. Catat udema umum
tempat tidur/kursi
5. Tekankan pembatasan
5. Dapat melakukan
aktifitas seperti istirahat
tidakan-tindakan yang
di tempat tidur/kursi
nyaman, seperti pijatan
6. Anjurkan tidakan-
punggung
tindakan yang nyaman,
dan leher, meninggikan
seperti pijatan
kepala tempat tidur.

13
Kolaborasi pemberian punggung
obat-obatan sesuai yang di dan leher, meninggikan
indikasikan kepala tempat tidur.
7. Kolaborasi pemberian
obat-obatan sesuai yang
di indikasikan
1 Resiko Jatuh Setelah dilakukan Keluarga Mengerti Kognitif Keluarga mampu : 1. Jelaskan cara mencegah
Rendah Pada Ny.E pembinaan, resiko bagaimana cara (Respon Verbal) 1. Menjelaskan kembali terjadinya resiko jatuh
b.d kondisi klien jatuh tidak terjadi untuk mencegah cara-cara mencegah 2. Beri motivasi keluarga
belum stabil dari terjadinya resiko terjadinya resiko jatuh agar kebersihan rumah
sakit yang jatuh 2. Menerapkan cara-cara terjaga
dideritanya. mencegah terjadinya 3. Ajurkan keluarga untuk
resiko jatuh dirumah menjaga kebersihan lantai
Psikomotor 3. Menjaga kebersihan agar tidak licin
lantai terutama lantai 4. Anjurkan dan motivasi
kamar mandi keluarga untuk dapat
4. Keluarga mampu membantu aktivitas klien
membantu klien dalam 5. Diskusikan dengan
melakukan aktivitas keluarga untuk modifikasi
5. Keluarga mampu lingkungan sekitar rumah
merawat anggota yang aman dan nyaman

14
keluarga dengan lansia bagi klien
resiko

15
E. Implementasi
No Tanggal Implementasi Nama
2 22/05/18  Memantau TD, ukur pada ke dua tangan, gunakan Imas
manset dan teknik yang tepat Suryatini
 Mencatat keberadaan, kualitas denyutan dan perifer
 Mengamati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa
pengisian kapiler
 Mencatat udema umum
 Menekankan pembatasan aktifitas seperti istirahat di
tempat tidur/kursi
 Menganjurkan tidakan-tindakan yang nyaman, seperti
pijatan punggung dan leher, meninggikan kepala
tempat tidur.
Hasil:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,40C
Nadi : 64 x/menit, nadi kuat
Respirasi : 20 x/ menit
Tidak terdapat oedema diseluruh tubuh, klien mau
mendemonstrasikan pijatan yang diajarkan petugas.
1 22-08-18  Menjelaskan cara mencegah terjadinya resiko jatuh Imas
 Memberi motivasi keluarga agar kebersihan rumah Suryatini
lebih terjaga
 Menganjurkann keluarga untuk menjaga kebersihan
lantai agar tidak licin
 Menganjurkan dan memotivasi keluarga untuk dapat
membantu aktivitas klien
 Mendiskusikan dengan keluarga untuk selalu
mengawasi dan membantu klien dalam beraktifitas
 Memodifikasi lingkungan sekitar rumah yang aman
dan nyaman bagi kliien

16
Hasil :
Keluarga mengatakan sekarang jadi lebih tahu mengenai
cara mencegah terjadinya resiko jatuh, keluarga akan
berusaha untuk terus menjaga kebersihan rumah
terutama kebersihan lantai, agar lantai tidak licin
sehingga dapat mengurangi resiko jatuh. Keluarga
mengatakan Ny.E, tapi keluarga akan mengawasi
aktivitas klien.

F. Evaluasi

No Tanggal Evaluasi TTD


1 23-05-2018 S: Imas
- Klien mengatakan baru mengetahui kalau colesterolnya Suryatini
tinggi
- Klien meminta hasil ditulis oleh petugas dikertas untuk di
bawa hasilnya ke Puskesmas
- Klien mengatakan akan berobat ke Puskesmas
O:
- Klien tampak antusias untuk dilakukan pemeriksaan
cholesterol
- TD: 137/90 mmhg
- N: 64x/m
- R: 20x/m
- S:36,50c
- Hasil Colesterol 301 mg/%
- Asam Urat 9,5 mg%
- Gula darah 196mg%
- Klien tampak lemas
- Klien tampak pelan-pelan ketika jalan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

17
I: Rencana Tindakan
- Melakukan pendidikan kesehatan tentang daftar menu diit
rendah lemak
- Mendemonstrasikan senam hipertensi
2 23-05-2018 S: Imas
- Keluarga mengatakan menjadi tahu lebih banyak mengenai Suryatini
cara mencegah terjadinya resiko jatuh
- Keluarga mengatakan akan mencoba untuk menjaga
kebersihan rumah terutama kebersihan lantai
- Keluarga mengatakan aktivitas Ny.E selalu dibantu
- Keluarga mengatakan akan membuatkan alat bantu tongkat
untuk mencegah jatuh
O:
- Keluarga mengerti mengenai konsep cara mencegah resiko
jatuh
- Keluarga tampak termotivasi untuk selalu membersihkan
lantai rumah
- Keluarga tampak antusias dan setuju untuk pembuatan alat
bantu berupa tongkat untuk mencegah jatuh.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi dengan mendelegasikan kepada
keluarga Ny.E untuk selalu mengawasi aktifitas yang
klien lakukan

18
19

Вам также может понравиться