Вы находитесь на странице: 1из 3

Dalam materi pembelajaran 1 ini kalian akan mempelajari tentang Reaksi Reduksi dan

Oksidasi. Setelah kalian mempelajari salah satu bagian dari materi pembelajaran dan
berkeinginan untuk mempelajari materi pembelajaran lainnya, silakan pilih materi
pelajaran yang lainnya di halaman ini. Namun, materi ini sebaiknya dipelajari secara
berurutan, agar kalian dapat menguasai keseluruhan kompetensi yang dipersyaratkan
dalam mata pelajaran ini.

Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi


Pada mulanya pengertian reaksi reduksi-oksidasi hanya digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung
dengan adanya perpindahan oksigen. Reaksi-reaksi antara unsur-unsur atau senyawa dengan oksigen disebut
reaksi oksidasi. Sebagai contoh perhatikanlah reaksi perkaratan besi berikut.

4 Fe (s) + 3 O2 (g) ————> 2 Fe2O3 (s)

Pada peristiwa perkaratan, besi bereaksi dengan oksigen. Kita katakan, besi mengalami reaksi oksidasi. Kata
oksidasi secara harfiah berarti ―pengoksigenan. Karat besi adalah oksida dengan rumus Fe2O3, sebagaimana
bijih besi pada kulit bumi. Pada industri logam bijih besi diolah menjadi besi murni menurut reaksi berikut.

Fe2O3 (s) + 3 CO (g) ————> 2 Fe (s) + 3 CO2 (g)

Pada pembuatan besi murni, terjadi pengeluaran atau pengurangan oksigen dari bijih besi (Fe2O3). Kita
katakan, Fe2O3 mengalami reaksi reduksi. Kata reduksi secara harfiah berarti pengurangan.

Bilangan Oksidasi
Konsep bilangan oksidasi merupakan cara untuk memudahkan kita dalam mengatahui reduktor dan oksidator,
maka kepada masing-masing atom diberikan suatu harga yang disebut bilangan oksidasi (biloks) atau tingkat
oksidasi. Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan kepada
atom lain yang keelektronegatifannya lebih besar
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

Untuk memudahkan kita menentukan harga bilangan oksidasi (biloks) suatu atom, kita dapat mempergunakan
beberapa ketentuan

berikut.

1. Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah 0 (nol).

Contoh: He, Ne, Au memiliki biloks = 0

2. Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom penyusun suatu senyawa netral adalah 0 (nol).

Contoh:

Pada senyawa H2Cr2O7, jumlah bilangan oksidasi dari:

Bilangan oksidasi H2Cr2O7 =0

[( 2x biloks H ) + ( 2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = 0

( 2 x 1 ) + ( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = 0

( 2 + 12 + (-14) ) =0

(14 - 14) =0

3. Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom penyusun suatu ion sama dengan muatan ion tersebut.

Contoh:

Pada ion Cr2O72-

, jumlah bilangan oksidasi dari :

Bilangan oksidasi Cr2O72- = -2

[( 2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = - 2

( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) =-2

( 12 + (-14) ) =-2

4. Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu, misalnya :

 Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +1.

 Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +2.

 Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +3.
 Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1, kecuali dalam hidrida
logam.

Sebelum kalian melanjutkan ke materi selanjutnya. Dari materi yang telah kalian baca
di atas, apa saja proses dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk kedalam reaksi
redoks (reduksi oksidasi). Silakan beri tanggapan kalian dengan mengetikannya di
kolom komentar di bawah ini.

Вам также может понравиться