Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana standar dan praktik akuntansi komparatif Eropa ?
2. Bagaimana system akuntansi keuangan komparatif Eropa ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui standard dan praktik akuntansi komparatif Eropa
2. Untuk system akuntansi keuangan komparatif Eropa
2
BAB II
AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran
yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
1. Kebijakan Akuntansi yang diikuti
2. Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan
akuntansi yang penting
3. Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting
tentang ketidakpastian estimasi.
3
d. Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku
lainnya yang telah distandarisasi
e. Contoh laporan keuangan dan peraturan presentasinya.
4
CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi
standar profesional yang ekstensif dan mengeluarkan pula bulletin
informasi yang memmmberikan bantuan teknis.
Laporan Keuangan
Perusahaan prancis harus melaporkan hal – hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Patokan Akuntansi
Semua perusahan Perancis harus mengikuti regulasi tetap dari
ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan
pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan
menghitung penghasilan wajib pajak. Terdapat beberapa pengecualian,
5
aturan Perancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti
pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya.
Pengecualian tersebut yani bawa utang untuk kepentingan pasca
pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu
dikapitalisasi.
2. Jerman
Akhir perang dunia kedua, iklim akuntansi Jerman terus berubah.
Pda tahun 1965, Corporate Law memindahkan sistem laporan keuangan
Jerman kearah pemikiran Inggris-Amerika. Laporan manajemen dan
persyaratan audit tambahan menjadi ketentuan wajib setelah
pemberlakuan Undang-Undang Publikasi tahun 1969. Pada awal 1970an,
Uni Eropa mengeluarkan perintah penyelarasan.
Perlindungan terhadap kreditur merupakan perhtian yang
fundamentall bagi akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum
Komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan ha utama bagi
perlindungan kreditor dan hukum pajak secara garis besar menentukkan
akuntansi komersial.
6
Pelaporan Keuangan
Undang – undang jerman menetapkan persyaratan akuntansi,
audit, dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran
perusahaan. Ada 3 kelompok ukuran – kecil, menengah, besar – yang
didefinisikan dalam jumlah dalam neraca, jumlah penjualan per tahun,
dan jumlah karyawan. Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara
khusus menetukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Catatan atas Laporan Keuangan
d. Laporan Manajemen
e. Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
7
3. Republik Ceko
Akuntansi di negara Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring
dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya
digambarkan oleh negara-negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir
perang dunia II. Selanjutnya dengan pembangunan sebuah ekonomi
sentral, praktik akuntansi didasarkan pada contoh Soviet.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri dari : Neraca,
Akun laba dan rugi (laporan laba rugi) dan Catatan. Laporan keuangan
disetujui dalam rapat tahunan pemegang saham. Perusahaan yang
sahamnya tercatat juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan
per kuartal.perusahaan-perusahaan Di Ceko juga memiliki opsi untuk
menggunakan IAS/ IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun
laporan keuangan konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang
tercatat dalam Pasar Utama Bursa Efek Praha diwajibkan untuk menyusun
laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan IAS/ IFRS
8
4. Belanda
Belanda memiliki Undang-Undang Akuntansi dan persyaratan
laporan keuangan yang cukup bebas tetapi standar praktik profesional
yang sangat tinggi. Akuntansinyya diorientasikan ke arah kewajaran
penyajian. Laporan keuangan dan akutansi pajak merupakan dua aktifitas
yang terpisah. Inggris dan Amerika telah mempengaruhi akuntansi
Belanda. Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi,
banyak pemikiran dicurahkan untuk topik akuntansi. Pemikiran akademis
memiliki pengaruh dalam praktik berjalan. Belanda merupakan
penyokong awal dari Standar Internasional untuk akuntansi laporan
keuangan dan laporan IASB
9
e. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus
diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya
Laporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam
bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan
harus memuat Neraca, Laporan Laba Rugi, Catatan-catatan, Laporan
Direksi, dan Informasi lain yang direkomendasikan. Laporan arus kas tidak
diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan
kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan
harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan
penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi
yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada
tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan. Selain itu juga
memberikan informasi mengenai kinerja yang diharapkan selama tahun
keuangan yang baru dan komentar atas setiap peristiwa setelah tanggal
neraca yang signifikan. “Informasi lain yang direkomendasikan” harus
mencakup laporan auditor dan penyisihan laba untuk tahun berjalan.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat
dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud
seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-
perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan
pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan
langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham.
Hal ini antara lain :
a. Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum
diasuransikan
b. Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
c. Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan
5. Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai ilmu tunggal, kemudian
Udang-Undang eprusahaan menambahkan susunan persyaratan lainnya.
Sejak tahun 1970-an,sumber penting pengembangan Undang-Undang
perusahaan adalah EU Directives, dimaa standar akuntansi dan
penyuunan standar menjadi lebih otoritatif. Inggris merupakan negara
10
pertama didunia yang mengembangkan profesi akuntansi serta konsep
kewajaran penyajian hasil dan posisi keuangan.
11
d. Asosiasi Akuntansi berijin resmi dan bersertifikat (The Association of
Chartered Certified Accountants – ACCA)
e. Institut Akuntan Manajemen berijin resmi (The Chartered Institute of
Manajement Accountans – CIMA)
f. Institut Keuangan dan Akuntansi Publik berijin resmi (The Chartered
Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA)
Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komperhensif di
dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup : Laporan direksi, Laporan
laba dan rugi dan neraca, Laporan arus kas, Laporan total keuntungan dan
kerugian yang diakui, Laporan kebijakan akuntansi, Catatan atas referensi
dalam laporan keuangan dan Laporan auditor
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering sekali
termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan
keuangan. Pada thun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang
mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar
resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka yang
dimulai pada tahun 2005.
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran
yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
Kebijakan Akuntansi yang diikuti, penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam
menerapkan kebijakan akuntansi yang penting, dan asumsi utama mengenai
masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
Sistem akuntansi keuangan di lima 5 negara
1. Perancis. Perancis merupakan penyokong paling utama dunia dalam kesamaan
akuntansi nasional. Menteri ekonomi nasional Perancis menyetujui Plan
Comptable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional). Laporan Keuangan
Perusahaan prancis harus melaporkan hal – hal berikut : Neraca, Laporan laba
rugi, Catatan atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan auditor.
2. Jerman. Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan isi
dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi : Neraca, Laporan laba rugi,
Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan Manajemen, Laporan Auditor
3. Repulik Ceko. Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-
undang akuntansi, dan Keputusan Kementrian Keuangan. Bursa Efek memiliki
pengaruh yang kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman,
peraturan pajak tidak berpengaruh secara langsung. Laporan keuangan harus
bersifat komparatif, terdiri dari : Neraca, Akun laba dan rugi (laporan laba rugi)
dan Catatan.
4. Belanda. Belanda memiliki Undang-Undang Akuntansi dan persyaratan
laporan keuangan yang cukup bebas tetapi standar praktik profesional yang
sangat tinggi. Akuntansinyya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian.
Laporan keuangan harus memuat Neraca, Laporan Laba Rugi, Catatan-catatan,
Laporan Direksi, dan Informasi lain yang direkomendasikan.
5. Inggris. Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komperhensif di
dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup : Laporan direksi, Laporan laba
dan rugi dan neraca, Laporan arus kas, Laporan total keuntungan dan kerugian
yang diakui, Laporan kebijakan akuntansi, Catatan atas referensi dalam laporan
keuangan dan Laporan auditor
DAFTAR RUJUKAN
13
Choi, Frederick D.S. & Gerhard G Mueller . 1997 . Akuntansi Internasional .
Jakarta : Salemba Empat.
Choi, Frederick D.S. & Gary K. Meek . 2010 . International Accounting . Jakarta :
Salemba Empat .
14