Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Introduction
Penghindaran Pajak Berganda (P3B), pada pembahasan ini akan menjelaskan secara
rinci basis hukum dari kerangka kerja DTA/P3B. pada hakikatnya, seluruh DTA harus
muncul, dan menjadi, sebuah bagian keutuhan dari keseluruhan hukum internasional.
DTA bukanlah lagi kontrak antar 2 atau lebih negara yang dibuat dalam jangkauan dari
hukum internasional. Oleh karena itu, DTA seharusnya diatur oleh prinsip dan
peraturan dari kesesuaian atau kebiasaan hukum dari hukum international atau
DTA memiliki 2 model yaitu OECD dan UN Model. OECD dan United Nations
Model sudah mempublikasikan uraian atau tafsiran untuk membantu user untuk
internasional, yang datang atau berasal dari persetujuan atau agreement dari negara-
negara yang melakukan kontrak internasional. Prinsip-Prinsip DTA diatur oleh Vienna
Convention of the Law of Treaties 1969. Dalam implementasi DTA kedalam autoritas
mengerti arti dari hukum atau undang-undang prima facie untuk diterapkan terhadap
intepretasi dari DTA. Ada 5 (lima) faktor yang perlu untuk diperhatikan dalam
1. Dua negara yang terlibat dalam setiap DTA. Dengan demikian, niat bersama kedua
2. DTA menangani permasalahan yang lebih luas daripada legislasi domestik. DTA
Beroperasi pada dua tingkat. pada satu tingkat, mereka adalah kesepakatan antara
yang bersifat konsekuensial) dan pada tingkat lain mereka merupakan perwujudan
peraturan yang wajib diperhitungkan oleh wajib pajak dalam argumen melawan
pemerintah mereka.
3. seringkali DTA tidak menggunakan istilah yang sama seperti legislasi domestik,
namun tidak banyak negara yang menggunakan istilah tsb. Pada hukum
domestiknya.
4. DTA tidak memaksakan pajak itu sendiri. Tetapi mereka secara eksklusif
Intepretasi dari DTA, layaknya perjanjian yang lain, di atur oleh kebiasaan hukum
persetujuan internasional.
Vienna Convention 1969
Ketentuan atau ketetapan yang relevan pada masalah ini dalam Vienna Convention
adalah Arts. 31(1)-(4) dan Arts 32. pada Arts 31 di ungkapkan seperti “shall be
interpreted in good faith in accordance with ordinary meaning to be given to the terms
of the treaty in their context and in the light of its object and purpose”(emphasis
added).
Apa arti dari konteks dari istilah DTA ? DTA Arts 31(2) secara spesifik
1. Text dari DTA itu sendiri, termasuk kata pengantar dan lampiran. Seperti protokol
DTA.
2. Persetujuan antar pihak yang dibuat berhubungan dengan rekomendasi dari DTA.
3. Alat atau tambahan yang dibuat secara sepihak sehubungan dengan rekomendasi
dari DTA, dimana alat atau tambahan ini disetujui oleh pihak lainnya.
1. Perjanjian yang menyusul antara negara yang terikat kontrak tentang penafsiran
antara antara pihak yang terkait dengan menghormati tafsir dari DTA.
Arts 31(4) dan Arts 32 menjelaskan seberapa luas dan dalam lingkup Arts 31(1) sampai
31(3).
OECD Model Double Tax Treaty Definitions
Untuk membantu dalam mentafsirkan ketentuan DTA, Art 3 dari OECD Model
DTA mensiapkan definisi umum dari istilah-istilah yang digunakan dalam DTA. Dalam
OECD arts 3(1) menjelaskan untuk tujuan DTA. Seperti, “Person”. Company,
Untuk tambahan, dalam DTA model OECD mengandung spesifik artikel definisi
Untuk itu, jika istilah tidak dapat dijelaskan oleh DTA, istilah tersebut dapat
Practical Observations
dalam mentafsirkan DTA, meskipun sulitnya rekonsiliasi dengan konvensi Wina. Halm
– membentuk basis ratusan DTA, dan karena itu sulit untuk diabaikan.
– Model OECD DTA dan ketentuannya seringkali satu-satunya bahan yang tersedia
– Model OECD DTA dan ketentuannya membantu membangun tubuh dari hukum
internasional
– Kata yang sama muncul bersangkutan dalam DTA dan model OECD DTA
– tidak satu pun dari negara-negara yang mengontrak telah menyatakan keberatan
Wina dan Arts 3(2) dari Model OECD DTA ketika ada kontradiksi atau perselisihan
tafsir. Contoh saja negara Austria dan USA memasuki MoU di tahun 1996, yang
tunduk pada daftar pengecualian. Contoh lainnya yang hampir sama tetapi lebih
Dalam pentafsiran DTA dapat digunakan 2 metode yaitu metode Static dan Metode
Ambulatory. Penggunaan kedua metode ini terjadi karena timbulnya masalah apabila
suatu istilah tidak dapat di define oleh Model OECD maka istilah tersebut dapat di
Penafsiran metode static dapat diartikan bahwa istilah-istilah sudah ada dibawah
naungan hukum domestik pada waktu DTA masuk. Sedangkan Penafsiran metode
ambulatory hampir sama tetapi perbedaanya pada metode ini mengikuti perubahan-
perubahan atau amandemen dalam undang-undang atau peraturan yang dapat merubah