Вы находитесь на странице: 1из 33

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : PEMBANGUNAN RKB, TEMPAT SUCI, DAN PENATAAN HALAMAN SMP


NEGERI 2 KUTA
Pekerjaan : PEMBANGUNAN RKB, TEMPAT SUCI, DAN PENATAAN HALAMAN SMP
NEGERI 2 KUTA
Lokasi : BADUNG
Tahun : 2018

PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Sosialisasi Kegiatan
Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan Pra Meeting Kontruksi
dengan melibatkan unsur dari tokoh masyarakat, Kepala desa dan tokoh adat setempat,
pembahasan akan di pimpin oleh PPK dengan Konsultan menjelaskan tentang tujuan proyek dan
peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.

B. Papan Nama Kegiatan


Sebagai Pertanda bahwa pada lokasi dimaksud ada kegiatan/pembanguna maka harus
memasang papan Nama Kegiatan dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran yang telah
ditentukan dalam bestek.

C. Direksi keet
Kantor lapangan disesuaikan dengan tempat dan kondisi dilapangan di tambah dengan
bedeng tenaga kerja dan apabila ada mobilisasi tenaga diupayakan tidak menggagu ketertiban
sekitar areal dan secara kontinou dilaporkan kepada pihak desa apabila tenaga yang dipekerjakan
menetap di tempat kegiatan.

D. Kebutuhan alat dan peralatan kerja


Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam PEMBANGUNAN RKB, TEMPAT SUCI,
DAN PENATAAN HALAMAN SMP NEGERI 2 KUTA adalah sebagai berikut:

No Uraian/ Nama Peralatan Kapasitas Jumlah (Unit)


1 Generator Set 125 Kva 1 (unit)
2 Concrete Vibrator - 2 (unit)
3 Concrete Mixer 0.3 m3 3 (unit)
4 Scafolding - 200 set
5 Theodolite Digital - 1 (unit)
6 Stamper - 2 (unit)
7 Laser Level siku vertical dan - 1 (unit)
Horizontal
Adapun perlengkapan dan perlatan penunjang lainnya yaitu Cangkul, Palu, Sekop, Kuas, Gergaji
dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan disimpan di gudang penyimpanan sementara.

E. Mobilisasi Peralatan dan Material


Mobilisasi alat dan bahan disesuaikan dengan kondisi areal lingkungan tempat pekerjaan
dilaksanakan dengan berkordinasi dengan aparat dan pihak Desa Adat agar tidak mengangu
lingkungan sekitar proyek

F. Contoh- Contoh Material


Material yang akan dipergunakan pada kegiatan ini terlebih dahulu di setuju oleh direksi
dan disesuaikan dengan keinginan dari Desa adat agar ada sinkronisasi dengan masyarakat
setempat seperti Keramik, warna cat dan politur, bahan style bali dan bahan lainya

G. Fasilitas Penunjang lainya


Beberapa fasilitas lainya yang diperlukan pada saat pelaksanaan meliputi, persediaan air
dalam tangki, penyimpanan sementara dalam bak, terpal, pompa air, mesin disel generator
apabila PLN mati, terpal dan perlengkapan yang bersifat urgensi dan optional.

H. Pembersihan Lokasi
Sebelum pekerjaan tersebut dimulai kita wajib mengadakan pembersihan lokasi / site
yaitu Pembersihan semak – semak / rumput–rumput, humus– humus dan kotoran – kotoran lain
yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Sisa-sisa dari galian dan material akan
dibuang ke luar lokasi.

I. Rambu Rambu Pengaman


Rambu rambu pengaman dipasang sebelum pekerjaan dimulai untuk mengihdari
kecelakaan dan kemacetan pada areal kegiatan dipasang police line atau pagar pengaman untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan kenyamanan sekitar proyek.

Gambar rambu-rambu pengaman Gambar rambu-rambu pengaman


J. Penempatan Bahan
Bahan yang akan didatangkan dipastikan berada pada areal yang aman dan tidak
menimbulkan ketidaknyamanan kegiatan masyarakat sekitar.
K. Pemilihan Dan Pengujian Material
Sebelum bahan didatangkan akan di test terlebih dahulu di lab agar bahan yang
dipergunakan sesuai dengan spesifikasi atau mutu yang dipersyaratkan seperti untuk perkerjaan
cor beton, wajib membuat jobmix K-125, K-175, K-225, K-250, K-275 dan untuk besi beton
wajib tes tarik 10,12,13,16,19,22 . Test PDA, Test slump dan uji kuat tekan beton sebelum
diadakan pengecoran, semua pengetesan harus disaksikan direksi dan konsultan pengawas.

Gambar test slump Gambar uji kuat tekan beton

Gambar test PDA


L. Pelaksanaan Teknis
Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Pekerjaan Pengukuran dilakukan setelah pekerjaan pembersihan lokasi. Penentuan ukuran dan
sudut siku-siku menggunakan waterpas dan tetap dijaga dengan ketelitian yang sebaik – baiknya
dengan menggunakan alat waterpas/pesawat theodolite Pengukuran berupa uitzet, dan
pemasangan bowplank, patok-patok dilaksanakan bersama atas persetujuan direksi & konsultan
pengawas lapangan, bouwplank dan patok-patok tersebut diberi warna/tanda yang jelas dan
wajib membuat patok (BM) untuk acuan. Apabila ada yang rusak/hilang akan di cek kembali.

Gambar Pekerjaan Pengukuran Gambar Pemasangan Bowplank

M. Administrasi Dan Dokumentasi


Sebelum kegiatan pembongkaran bangunan existing dikerjakan kontraktor wajib membuat
FOTO 0% dan laporan wajib dibuat dan melaporkan setiap kegiatan yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan, yaitu data Administrasi proyek berupa;
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Backup Data, Shop Drawing
4. Foto Dokumentasi Pekerjaan ( 0 %, 50 % dan 100 % )
5. Asbuilt Drawing.
PEKERJAAN TANAH & PONDASI

A. Pekerjaan Galian Tanah


Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah
kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk mengurug site dan peilnya
belum sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana.

1. Galian Tanah biasa (Common Soil)


Pekerjaan galian tanah biasa adalah berupa penggalian dengan Jenis material yang
termasuk didalam kategori tanah (common soil) meliputi semua residual soil yang
umumnya disebut "tanah", tanah liat (clay), lanau (silt), pasir, kerikil, cobble, deposit
alami sirtu sampai kedalaman 3.0 m dan boulder lepas yang volume butirannya kurang
dari 1 m3. (Presentase batu kurang dari 60 %).

2. Galian Tanah Cadas


Galian tanah yang mencakup tanah batuan cadas, bongkaran pondasi / landasan steger
jembatan, gorong – gorong, tembok penahan, Apron (Lantai Dam) atau konstruksi –
konstruksi lain dengan penggalian / pembongkaran dapat menggunakan peralatan dengan
tenaga mesin atau peralatan lain yang disetujui Direksi

3. Galian Tanah Berbatu


Galian berbatu mencakup galian pasir berbatu dengan diameter butiran pasir dan batu
beraneka ragam, mempunyai komposisi lepas dari butiran satu dengan yang lainnya
sehingga mudah digaruk dengan jenis alat gali tertentu (Traktor / Buldozer).

4. Galian Lumpur / Humus.


Galian tanah yang mencakup galian lubang pondasi dan alur selokan / saluran sehingga
mencapai lapisan tanah dasar yang baik, keras atau yang mempunyai daya dukung untuk
dapat memikul beban konstruksi diatasnya.

B. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Tanah Subur


Urugan Tanah ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi. Pemadatan lapis
demi lapis dari tanah urugan kembali ini harus menggunakan stamper.Tanah untuk urugan
kembali ini adalah tanah yang bersih dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh dan
mendapat persetujuan direksi
Gambar Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Urugan Tanah subur dengan Stamper

C. Pekerjaan Urugan Sirtu


Urugan pasir dan batu digunakan pada galian lumpur sehingga sirtu dapat mempercepat
pengeringan spesifikasi sirtu sesuai dengan rencana.

D. Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Pondasi


Spesifikasi pekerjaan yang telah ditentetukan dengan ketebalan 5cm. Urugan pasir harus
disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat.Pasir laut tidak boleh digunakan
untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. Pasir pasang dari jenis
yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

Gambar Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Pondasi

E. Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Lantai


Spesifikasi pekerjaan yang telah ditentetukan dengan ketebalan 5cm. Urugan pasir harus
disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat.Pasir laut tidak boleh digunakan
untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. Pasir pasang dari jenis
yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

Gambar Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Lantai

F. Pekerjaan Pondasi Batu Kali / Batu Belah


Spesifikasi pekerjaan yang telah ditentetukan menggunakan Pondasi batu Kali 1:5.
Pekerjaan ini merupakan pembuatan galian untuk pondasi. Batu kali Pekerjaan galian tanah
pondasi dilakukan disepanjang denah bangunan yang ajan dipasang pondasi batu kali. Sebelum
pasangan batu kali terlebih dahulu dipasang batu kosong.
Gambar Pekerjaan Pondasi Batu Kali

G. Pasangan Batu Kosong


Pasangan batu kosong dipasang dengan ketebalan 20 cm sesuai dengan gambar kerja
kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua lubang penuh dengan pasir.
Batu kosong yang akan dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam bestek/ gambar kerja.
Batu kosong terpasang padat dan diantara batu kosong harus dilapisi oleh adukan tetapi atas dari
pondasi batu kosong harus datar. Untuk pondasi batu kosong yang menumpu kolom beton
bertulang harus dilengkapi dengan stek-stek berdiameter sama dengan tulangan kolom yang akan
ditumpunya

H. Pekerjaan Bored Pile


Pondasi Bore Pile adalah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu berfungsi
meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras
di bawahnya. Pondasi bore pile memiliki fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang atau
pondasi dalam lainya. Perbedaan di antara keduanya adalah pada cara pelaksanaan pengerjaanya.
Jasa pelaksanaan pondasi bore pile diawali dari pembuatan lubang di tanah dengan cara tanah di
bor terlebih dahulu kemudian penginstalan besi tulangan ke dalam lubang yang dilanjutkan
dengan pengecoran bore pile dengan tremi. Pondasi yang digunakan meliki diamer 30cm dengan
mutu K-250.

I. Pekerjaan Poer Pondasi


Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang
diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi
tembiring usuk 4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut:
 Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal

J. Pekerjaan Pile Cap


1. Pekerjaan pile cap dilaksanakan setelah selesainya pekerjaan pemancangan, dengan
tujuan untuk membuat tiang-tiang bekerja sebagai satu kesatuan dalam menahan
bebas dari struktur atas, baik itu vertikal, lateral maupun gulingan.
2. Pekerjaan pile cap dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
3. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis tidak akan diterima oleh
Manajemen Konstruksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya sepenuhnya dari
Pihak Kami.

K. Pekerjaan Benang Sudut


Pekerjaan merapikan sudut atau tepi pekerjaan agar lurus dan rapi, pekerjaan ini sangatlah
penting dalam suatu pekerjaan konstruksi dimana pekerjaan ini merupakan acuan agar hasil,
ketepatan, kelurusan setiap item pekerjaan. Misalnya pekerjaan pemasangan pondasi,
pemasangan keramik dan yang lainnya.

Gambar Pekerjaan Benang Sudut


PEKERJAAN BETON
A. BETON K-250
Beton merupakan salah satu material yang terbuat dari campuran yang homogen antara
semen, air dan aggregat.Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang
tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah. Sifat dan karakteristik beton:
• mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah;
• beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen
lengkung atau tarikan;
• beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin
– lama makin besar;
• proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan
proses hidrasi;
• air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga
beton dapat dipadatkan dengan mudah;
• kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak
semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang;
• dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan
mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan;
• setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan
mampu memikul beban luar yang bekerja padanya;
• untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang
tulangan baja pada daerah yang tertarik; • pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton
yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya
tarik;
• dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah;
• beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun
serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap
bahaya kebakaran;
• salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan
• kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan
rangkak.
Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:
1. Beton keras sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan
tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan
dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah kekuatan
tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu beton yang ada kaitannya dengan
strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain: • uji
kekuatan tekan (compression test);
• uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test);
• uji kekuatan lentur;
• uji lekatan antara beton dan tulangan; dan
• uji modulus elastisitas dan lain sebagainya.
2. Beton segar ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton:
• sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras,
seperti kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan
• sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi
plastis (workability) atau kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan
segregation.Pekerjaan pengecoran beton pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku (sni03 – 2847 tahun 2002) dengan jenis beton yang
akan dilaksanakan sesuai dengan rencana anggaran dan biaya (rab).Persyaratan uji :
• trial test dan mix design, merupakan uji awal sebelum pengecoran dilaksanakan, untuk
mengetahui takaran sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan dan dipakai sebagai
acuan untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton
struktur.
• actual random test, merupakan uji acak selama pelaksanaan pengecoran berlangsung
untuk mengetahui mutu beton pada bagian struktur tertentu.
• slump cone test, merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan beton dalam hal ini
jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi perbandingan air, semen sehingga
didapat mutu beton seperti yang disyaratkan.
• tes tekan beton, pada saat pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat dan kolom
harus dibuatkan silinder dengan ukuran dan jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang
dimuat dalam (sni03 – 2847 tahun 2002), dan dilakukan pengetesan di laboratorium
konstruksi beton.Pelaksanaan pekerjaan beton
• pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan penghentian
pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman.
• untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata harus memakai mesin
pengaduk beton (untuk pembuatan beton) dan memakai ready mix (untuk pembuatan
beton struktur) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
• segera setelah beton dituangkan kedalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan
concrete vibrator
• selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalu cepat
dan melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan terus menerus selama
paling tidak 10 (sepuluh) hari setelah pengecoran plat lantai, sedangkan untuk kolom
struktur harus dilindungi dengan membungkus dengan karung goni yang dibasahi.
• pembongkaran bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan dipenuhi
dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah
mengeras

Gambar Beton

L. Pekerjaan Pondasi Telapak


Pekerjaan Pondasi Telapak (Foot Plate) Menggunakan beton K-250 dan disesuaikan dengan
RAB dan spesifikasi yang telah ditentukan.

M. Pekerjaan beton Sloof


Pekerjaan slof menggunakan mutu beton sesuai spek yang dilakukan setelah pasangan
pondasi bored file dengan spesifikasi diameter 30cm dan menggunakan beton k-250 semua
dikerjakan dengan pemasangan pembesian dan begesting terlebih dahulu sebelum dicor.

Gambar Beton Sloop


N. Pekerjaan Beton Lantai Kerja K-175
Pekerjaan beton rabat bawah lantai dilaksanakan dengan campuran beton readymix BO atau
readymix (tergantung persyaratan dari pihak perencana atau direksi). Rabat beton lantai kerja
biasa diperhitungkan dalam sataun m3 atau dapat juga dalam m2.
Rabat beton lantai kerja biasa ada diantara urugan pasir urug dan pondasi serta sloof beton
bertulang. Fungsi dari lantai kerja adalah untuk memudahkan pekerja berdiri (tidak kotor dan
becek), sebagai cetakan atau bekisting beton pada sisi bawah yang bersifat permanen, sebagai
perata permukaan dan penstabil permukaan dan sebagai penahan kelembaban/rembesan air.
Selain itu dengan menggunakan beton lantai kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan pembesian
pondasi akan dapat dilaksanakan dengan kondisi yang lebih bersih / tidak kotor oleh tanah.

O. Pekerjaan Beton Kolom Praktis


Pekerjaan pengecoran kolom menggunakan beton mutu sesuai spek dilakukan setelah
dipasang begesting dan pembesian kolom dilakukan dengan system manual cor.

Gambar Beton Kolom

P. Pembesian
Dalam pekerjaan pembesian digunakan Wiremesh M8 untuk spek sesuai RAB.
Q. Pekerjaan Beton Kolom
Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah dipasang begesting dan pembesian kolom
dilakukan dengan system cor Ready Mix atau manual cor dengan Mutu beton sesuai dengan
Spek
R. Pekerjaan Beton Balok
Balok beton adalah beton bertulang merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horizontal bangunan yang akan menerima beban-beban diatasnya. Beton balok yang dibuat pada
kegiatan ini menggunakan beton readymix dengan mutu beton K-250.
S. Pekerjaan Plat Beton
Plat beton (dak beton) adalah beton bertulang, yang fungsinya sebagai lantai pada bangunan
bertingkat.yang dicor menggunakan pompa dan molen beton ready mix sesuai dengan mutu
beton dan spek sesuai dengan RAB. Plat Beton menggunakan mutu K-250
T. Pekerjaan Ring
Pekerjaan ring ini menggunakan mutu beton spesifikasi sesuai dengan rencana.
U. Pekerjaan Bekisting
1. Pengertian bekisting
Bekisting ialah acuan suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di atasnya dapat
di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang dicorkan sesuai dengan
bentuk yang kita dikehendaki.
2. Syarat bekisting
a. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah
ketika menerima beban yang bekerja.
b. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
c. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
d. Ekonomis
e. Kokoh dan kuat
f. Mudah dipasang dan dibongkar
g. Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
h. Mampu menahan gaya horizontal

V. Faktor Penggunaan Metode Bekisting


a. Kondisi struktur yang akan dikerjakan Hal ini menjadi pertimbangan utama sebab
sistem perkuatan bekisting menjadi komponen utama keberhasilan untuk
menghasilkan kualitas dimensi struktur seperti yang direncanakan dalam bestek.
Metode bekisting yang diterapkan pada bangunan dengan dimensi struktur besar tentu
tidak akan efisien bila diterapkan pada dimensi struktur kecil.
b. Luasan bangunan yang akan dipakai Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan yang
materialnya bersifat pakai ulang (memiliki siklus perpindahan material). Oleh karena
itu, luas bangunan ini menjadi salah satu pertimbangan utama untuk penentuan berapa
kali siklus pemakaian material bekisting. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya pengajuan harga satuan pekerjaan.
c. Ketersediaan material dan alat Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah
kemudahan atau kesulitan untuk memperoleh material atau alat bantu dari sistem
bekisting yang akan diterapkan.
d. Work – Time Waktu yang diperlukaan dalam membuat dan memasang bekisting.
e. Harga Bahan dan Upah Kerja.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PELESTERAN

A. Pekerjaan Pasangan Dinding


Sebelum dipasang, bata ringan harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari kotoran.
Secara umum, bata ringan dipasang dengan adukan jenis semen MU200 (semen instan)
menggunakan campuran air digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai 20 cm diatas lantai
jadi. Dan juga untuk pasangan bata ringan yang akan berhubungan langsung dengan air, seperti
pada tembok toilet, pasangan riol, septictank dan bak kontrol, digunakan adukan acian dengan
jenis semen instan Acian digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan
pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk Direksi. Pasangan bata ringan dilakukan secara bertahap
dan setiap hari tingginya tidak lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata ringan, yang diikuti dengan
cor kolom praktis. Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak
dibenarkan. Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan
pasangan bata ringan .Setelah bata ringan terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan
sapu lidi dan kemudian disiram dengan air.Hasil dari pasangan bata ringan adalah sesuai dengan
gambar kerja.Kerugian akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi
tanggungan Pemborong.
B. Pekerjaan Pelesteran Dinding
Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan penutup dinding bata
ringan dengan semen MU Pelapisan dilakukan dengan diplesteruntuk dinding dalam dan
luar.Saatmemulai suatu pekerjaan plesteran hendaknya dinding batu bata disiramterlebih dahulu
dengan air agar plesteran cepat menempel di dinding.
Setelah seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadarairnya cepat hilang.biasanya
setelah kadar air seluruhnya telahmenguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil.
Pekerjaan plester itu biasanya dilakukan pada bidang dinding danpada bagian atas pondasi
(trasram/semenram).Pekerjaan trasram untukmencegah agar kaki tembok tidak mengisap lembab
(air) dari tanah.Adukannya dibuat rapat air yaitu dengan campuran semen MU dengan air
Fungsi dari plesteran tembok/dinding antara lain:
 Sebagai pelindung tembok/dinding dari pengaruh cuaca
 Menambah kekokohan atau kekuatan dinding/tembok
 Meratakan permukaan dinding/tembok
Itu beberapa fungsi atau manfaat dari plesteran dinding/tembok, masih ada manfaat lainnya, tapi
tiga poin di atas merupakan fungsi yang bisa di bilang sebagai fungsi pokok. Untuk pasangan
plesteran tembok/dinding, ada beberapa syarat, diantaranya adalah:
 Permukaan harus rata dan tegak
 Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm
 Tidak ada retak-retak pada plesteran
C. Pekerjaan Acian Dinding
Pekerjaan acian mengguunakan semen MU200 pada dinding tembok merupakan langkah akhir
dari rangkaian pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu ringan ,
selcon kemudian dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian.setelah acian dilakukan maka
bisa ditinggal begitu saja untuk mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi
dengan cat agar dinding menjadi berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu
hanya mengoleskan dan menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian ini
memerlukan keahlian khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh karena itu
diperlukan tukang bangunan yang telah profesional dalam mengaci dinding sehingga dapat
menghasilkan pekerjaan yang baik serta dapat selesai dalam waktu secepat mungkin.

Metode pekerjaan acian dinding


1. Persiapan bahan peralatan seperti air, semen MU200, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat
atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh
diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak
dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. Menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar
nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-
benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
Karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan

D. Pekerjaan Plesteran Plesteran & Acian Kolom Beton


Plesteran kolom atau beton merupakan pekerjaan finishing yang membutuhkan ketrampilan
tinggi karena hasil dari plesteran kolom akan menentukan tingkat kesempurnaan finishing
kolom. Pada bangunan seperti hotel dan apartemen, finishing kolom sangat ditekankan karena
berhubungan dengan penglihatan tamu langsung.Jika pada proyek menggunakan sistem kolom
berbentuk persegi maka yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedataran dan kehalusan kolom
serta sudut-sudut (sponengan) harus lurus dan rapi.
Finishing kolom bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Diplester terlebih dahulu jika permukaan kolom belum datar atau ada cembungan.
Setelah diplester, tunggu kering terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diaci.
2. Langsung diaci atau skim coat langsung menggunakan semen mortar seperti drymix,
MU, dan sebagainya. Kondisi ini dilakukan jika permukaan beton sudah dalam keadaan
datar.

Berikut ini langkah cara plesteran kolom yang baik :


1. Persiapkan peralatan-peralatan dan bahan material terlebih dahulu.
2. Peralatan yang digunakan adalah jidar aluminium berukuran 1"x3" yang digunakan untuk
profil dan penjidaran.
3. Bahan-bahan yang digunakan adalah semen MU dan air.
4. Bahan tambahan lainnya bila diperlukan adalah sikabond dan kawat ayam.
5. Buat sipatan atau marking terlebih dahulu untuk menentukan tebal plesteran dan acian
kolom.
6. Memasang profil pada sisi kanan dan kiri kolom dengan holow aluminium 1"x3". Seperti
pada gambar di bawah ini. cara pemasangan hollow dengan dijepit menggunakan besi
beton.
7. Sebaiknya gunakan 1 tukang dan 1 kenek untuk 1 plesteran kolom. Jika permukaan beton
pada kolom terlalu halus atau licin maka bisa diberi sikabond terlebih dahulu agar daya
lekat antara plesteran dengan beton meningkat. Alternatif lain adalah dengan ciping
permukaan beton agar menjadi kasar.
8. Membuat adukan plesteran dengan perbandingan semen dg air sesuai dengan adukan yg
diinginkan
9. Jika penebalan plesteran lebih dari 3 cm, bisa menggunakan kawat ayam. Pertama
dikamproti terlebih dahulu. Setelah kering diberi kawat ayam lalu diplester lagi.
10. Ratakan permukaan plesteran dengan jidar aluminium agar hasil lebih rata.
11. Setelah plesteran kering sekitar 2 hari, lakukan pekerjaan acian dengan menggunakan
semen MU. Alasan menggunakan semen MU, pada sudutan atau sponengan lebih awet
dan tidak rusak.
12. Metode pelaksanaan acian sama dengan pekerjaan plesteran.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan terlebih dahulu areal dibersihkan dari puing-puing
dengan metode pemasangan sesuai petunjuk direksi, lantai yang digunakan adalah keramik asia
tile ukuran 40x40 cm untuk keramik lantai dan keramik anti slip, border keramik lantai anti slip
20x40cm, keramik lantai 20x20 anti slip untuk km/wc, keramik dinding 40x40cm, kemarik
dinding 20x25cm, plint keramik 10x40cm, plint keramik tangga 10/30cm, list dinding keramik
10x20cm dengan mutu spek sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Gambar Pekerjaan Lantai Gambar Pekerjaan dinding

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


Material kusen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat dengan arsitekturnya
dan termasuk material halus, finishing yang perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari
pemasangan sampai pemeliharaannya. Untuk menghindari resiko salah pemasangan, ukuran dan
material kosen maupun accesoriesnya, untuk itu penyedia memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar ukuran kosen yang dipasang
telah disesuaikandengan ukuran di lapangan dan membuat shop drawings, lalu diajukan
kepada Manajemen Konstruksi danP erencana untuk dimintakan persetujuannya.
b. mengajukan contoh-contoh bahan yang digunakan pada proyek ini.
c. Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang sesuai
dengan contoh bahanyang sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi.
d. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan, pemasangan alat-alat bantu, alat-
alat angkut darigudang ke lokasi proyek dan peralatan lainnya.
e. Sebelum kosen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up kosen, pintu, jendela
dengan skala 1 : 1,lengkap dengan kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di proyek
untuk diperiksa dan di ACC terlebih dahulu oleh Manajemen Konstruksi dan Perencana
Arsitektur.
f. Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding diplester dan diaci,
naad/pertemuan kosen dengandinding diberi sealent.

Bahan / Material
Bahan yang dipakai menggunakan kayu bengkirai sesuai dengan spesifikasi, dan tidak terdapat
cacat kayu.

Persiapan.

 Ukuran-ukuran kosen dicek dahulu berdasarkan gambar dan kondisi di lapangan,


bila perlu adapenyesuaian-penyesuaian / koreksi koreksi pada gambar. Bila kondisi
lapangan dan gambar kerja tidak sesuai, harus dilaporkan kepada Manajemen Konstruksi
/Perencana untuk diperiksa.
 Untuk ukuran kusen pintu dan daun pintu yang berhubungan dengan areal luar seperti
teras, selasar, balkon, kamar mandi / wc dan sebagainya, atau yang berhubungan dengan
perbedaan peil lantai, perlu ada penambahan ketinggian kusen dan daun pintu agar tidak
ada celah, pada teras, selasar dan balkon setinggi 2 cm, sedang pada KM/WC/Toilet
tingginya ditambah 5 cm atau sesuaiketinggian perbedaan peil lantai pada tiap pintu
kusennya, demikian juga untuk daun pintunya perluditambah. Penambahan ketinggian
kusen/pintu tidak berarti kayunya yang disambung, tetapi ukurantinggi kusen/pintu
ditambah pada saat pembuatan kusen dan pintunya, sehingga tidak terjaditambatan pada
kusen atau pintu. Bila terjadi tambalan, maka kusen dan daun pintu tersebutdibongkar
dan diganti dengan yang baru, biaya penggantiannya ditanggung oleh Pihak Kami.

Pemasangan
 Kusen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaankasar seperti: pengecoran struktur, pemasangan dinding bata, floor/
rabat beton lantai dasar,pengerjaan struktur lantai atas, kuda-kuda dan atap sudah selesai
dipasang dan pekerjaan menujutahap finishing (lebih baik bila dinding dan lantai sudah di
finish).
 Kusen – kusen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan – pekerjaan
struktur/persiapan untuk menghindari kesalahan ukuran dan terjadi kerusakan-kerusakan
akibat benturan.
 Kusen – kusenyang sudah dipasang dilindungi dari kerusakan – kerusakan
akibat tabrakan/benturan dengan ditutup lembaran plywood 9 mm atau papan, penutupan
papan/plywooddipasang/ditempatkan pada lubang – lubang skonengan, sehingga tidak
merusak permukaan kayukusen akibat paku, pemakuan untuk lembaran plywood
pelindung dengan menggunakan paku kecil.
 Kusen pintu, jendela, boven lighting terletak di antara 2 kolom /dinding, dipasang rapat/
presisi, tidak boleh ada plesteran tambahan atau belah, yang ada hanya boleh untuk tali
air selebar 5 mm.
 Tali air dipasang pada seluruh keliling kusen pintu dan jendela dengan lebar 5 mm tidak
difinish cat, pengecatan dinding hati-hati, agar tali air/naad tersebut tidak terkena lapisan
cat.
 Dalam pemasangan/penyetelan kosen, penggunaan paku yang dapat merusak permukaan
kayu kusen dihindari, pemakuan pada tempat yang ada terdapat engsel atau accessory
pintu atau jendela, sehingga lubang – lubang bekas paku tidak terlihat.
 Pada saat melakukan plesteran/acian, adukan yang menempel
pada kusen segeradibersihkan/dicuci sebelum adukan mengering.

Finishing Akhir
a. Finishing akhir untuk seluruh kosen, daun pintu kayu dan daun jendela di finish
Melamix; material finishing sudah dapat persetujuan terlebih dahulu oleh
Perencana/Manajemen Konstruksi (lihat spesifikasi pekerjaan pengecatan).
b. Accessories seperti engsel pintu, handle, letak engsel pintu, kunci pintu, engsel jendela
jungkit danpengunci jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya dibuat mock-up
terlebih dahulu dandimintakan persetujuan dari Arsitek/Manajemen konstruksi.
c. Lebar engsel pintu lebih kecil minimal 5 mm dari lebar daun pintu/jendela, agar engsel
tertanamdengan baik.
d. Letak posisi engsel pintu, engsel jendela, handle, kunci di ACC terlebih dahulu oleh
Arsitek.
e. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam dengan baik, dan tidak boleh terlihat
pada waktu jendela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam, maupun dari luar.
f. Semua kosen, pintu, jendela yang sudah difinish, dilindungi/dibungkus dengan plastik.

Pekerjaan Daun Pintu kayu bengkirai Daun pintu panel ini terbuat dari bengkirai setelah diserut
halus (ukuran jadi) dengan ukuran yang sesuai dengan gambar.

a. Sebelum pekerjaan dimulai, membuat shop-drawing, tentang bentuk pintu panelbeserta


ukuran-ukuran dengan skala 1:10, juga digambarkan letak-letak engsel, handle, kunci
disertai denganukuranukurannya, lalu diajukan kepada Manajemen Konstruksi &
Arsitek/Perencana untuk disetujui.
b. Daun pintu panel ini dibuat di workshop, untuk itu agar Pihak Kami mengajukan sub
pekerjaanpintu/jendela kepada Arsitek Perencana/Manajemen Konstruksi untuk disetujui.
c. Pemasangan daun pintu ini dipasang oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
pintu, agar hasil pemasangannya benar-benar rapih dan halus

Pekerjaan Daun Pintu Kaca dan Daun Jendela Kaca

A. Daun pintu kaca


 Rangka/frame daun pintu kaca terbuat dari kayu sesuai dengan spesifikasi, ukuran jadi
untuk rangka vertical dan horizontal disesuaikan dengan gambar.
 Sebelum pekerjaan dimulai mengajukan gambar kerja kepada Perencana/Manajemen
Konstruksi untuk disetujui.
 Pembuatan daun pintu, dilakukan di workshop.
 Pemasangan daun pintu dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun pintu.

B. Daun jendela
a. Rangka/frame daun jendela kaca memakai kayu sesuai dengan spesifikasi, ukuran
disesuaikan dengan gambar.
b. Pembuatan daun jendela dilakukan di workshop.
c. Pemasangan daun jendela dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan
daun jendela.
d. Pemasangan engsel jungkit mengikuti petunjuk spesifikasi teknisnya, sehingga
dapat menghasilkanpemasangan yang rapih dan baik, lancar dibuka dan ditutup.

A. Pekerjaan Kunci dan Penggantung / Engsel


1. Bahan
a. Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-ruang maupun
daun pintu kamar mandi memakai merk dakson atau yang setara dengan merk
dakson.
b. Engsel untuk daun pintu menggunakan engsel dakson atau setara Solid dengan
tipe disesuaikan ukuran berat daunpintu.
c. Engsel daun jendela jungkit memakai engsel dakson atau setara Solid dengan
ukuran disesuaikan dengan beratdaun jendela dan sesuai dengan spesifikasi
teknisnya.
d. Pengunci untuk daun jendela memakai merk dakson atau setara Solid.
e. Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara Dekson; sedangkan seperti
yang sudah disebut handle, kunci, engsel pintu, engsel jendela, handle jendela,
hak angina, grendel, grendel tanam dan lainnya memakai merk dakson atau
dakson.

Pelaksanaan

 Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan diajukan
kepada Arsitek/Perencana untuk disetujui.
 Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, engsel daun jendela jungkit, pengunci
daun jendela, tarikan daun jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya dibuatkan
mock-up terlebih dahulu untuk dimintakanpersetujuan/ACC Arsitek
 Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar daun pintu/daun jendela, agar
engsel tertanam denganbaik.
 Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle/kunci, tarikan daun jendela di ACC
dahulu oleh Arsitek.
 Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak boleh terlihat pada saat
daun jendela dalamkeadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar.
 Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun
pintu/jendela/-accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan
halus.
 Bila menurut pengamatan Manajemen Konstruksi /Arsitek, hasil pemasangannya tidak
baik dan rapih, maka daunpintu / daun jendela yang sudah dipasang diganti dengan yang
baru, dan pekerjaannya harus diganti denganpekerja yang benar-benar terampil dan ahli.
 Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka
daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak/cacat akibat benturan..

Gambar Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Gambar Kunci, engsel dan
kait angin
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
1. Bahan
a. Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan profil UK 75
b. Pasangan baja ringan profil C75 alas listplank
b. Bergaransi resmi untuk material dari pabrik minimal 20 tahun.
c. Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO 9001.
d. Type screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS).
e. Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi.
f. Pelapis yang dugunakan untuk ketahanan terhadap karat adalah Zinc
43,5%, Aluminium 55% dan silikon 1,5%.
2. Pekerjaan Kontruksi tiang dan kuda – kuda baja ringan
a. Kuda – kuda dibentuk dengan menyatukan batang – batang profil berketebalan paling
tidak 1 mm dengan di skrup denganmenggunakan bor listrik dan hexagonal socket.
b. Kuda – kuda inti dirakit terlebih dahulu dan selanjutnya dilakukan perakitan kuda-
kuda pendukung ataupun penahan.Sistim interlock antara kuda – kuda dapat
menjamin kestabilan kuda-kuda terhadap semua beban yang bekerja padarangka atap
tersebut.
c. Jarak antara satu kuda – kuda ke kuda – kuda lainnya tidak lebih dari 150 cm.
Pengurangan jarak kuda-kuda dilakukansesuai dengan pemilihan bahan penutup atap
yang digunakan.
d. Sekrup yang digunakan adalah tipe 12 – 14 x 20 mm HWFS yang dilapisi antikarat.
Baut angker diameter 19mm, Lebar = 50cm.

B. Pekerjaan List Plank Atap


List plank menggunakan fibercement eave pro coral white setara shera

Gambar list Plank

C. Pekerjaan Genteng Penutup Atap


1. Bahan
a. Genteng Kodok Karang Pilang setara GOOD YEAR, warna dan type
menyesuaikan dengan jenis dan warna yang tertera pada keterangan gambar kerja
merk roman atau setara
b. Bubungan genteng karang pilang
D. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan pasang plafond gypsum (9 mm), Rangka Plafond hollow, plafond
lambrizing kayu semen 11 mm (setara sera), list plafond kayu kamper profil 2.5/5 cm, List
Plafond (shadow line).

Gambar Atap rangka baja Gambar Pekerjaan Plafond

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Pekerjaan ini meliputi pentanahan ground listrik, pawer panel dan pemasangan lampu sesuai
rencana.
A. LISTRIK
Instalasi yang terpasang dianggap selesai 100% apabila sudah mendapatkan
SLO (Sertifikat Layak Operasi) dari PLN.

Pemasangan Titik Lampu Menggunakan Pipa


PVC Listrik 5/6” / 3/4” dengan pemasangan sistem inbow/tanam atau OB /
luar sesuai dengan kebutuhan. Kecuali disebutkan lain dalam gambar, kabel
yang digunakan adalah type NYY 4 x 10 mm², NYY 3 x 2,5 mm², NYM 3 x
2,5 mm2 dengan merk setara Supreme dan kabel tersebut sudah LMK atau
persetujuan PLN dengan sistem semua kabel–kabel masuk dalam pipa. Khusus
pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang sakelar.
Sakelar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari
penggunaan sakelar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan. Untuk sakelar dan fitting setara Broco / produksi
dalam negeri.

Pemasangan Titik Stop Kontak

Menggunakan pipa PVC listrik 5/8” / 3/4”, Kecuali disebutkan lain


dalam gambar kabel-kabel yang digunakan adalah NYM 3 x 2,5 mm² atau
NYA 3 x 2,5 mm². Dan instalasi tersebut agar masuk dalam pipa. Cara
pemasangan ada pemasangan inbow / tanam dan OB / luar. Khusus untuk
pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop
kontak. Penggunaan stop kontak sesuai dengan kebutuhan. Stop kontak
yang digunakan adalah setara Clipsal.
Pemasangan Sekering / Panel

Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan
kebutuhan. Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai
dengan beban / watt yang diperlukan dan kabel tersebut sudah dengan
merk LMK atau sudah persetujuan PLN.

Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan


pada tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan.

B. Lampu
Semua lampu dan Armatur yang digunakan terbuat dari bahan dengan kualitas setara

Philips.

Gambar Instalasi Listrik


Pekerjaan tambahan: Pekerjaan Pemasangan Proyektor setara MX528
PEKERJAAN SANITAIR
A. Pekerjaan Saluran Air Bersih
Diameter pipa yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana.

a. Pekerjaan instalasi air bersih dikerjakan oleh instalatur yang mempunyai ijin
kerja dari instansi yang berwenang yang berlaku untuk tahun kerja tersebut dan
mendapat persetujuan dari Direksi.

b. Pipa-pipa yang sudah terpasang tidak boleh ditimbun sebelum disetujui Direksi
dan pemasangan pipa didalam bangunan adalah bersifat inbow.
c. Pipa-pipa yang melintas jalan harus dilindungi dengan pipa pelindung yang
berdiameter 2 kali lebih besar dari pipa yang dipasang.
d. Pekerjaan yang harus dilaksanakan ialah pemasangan dan pennyambungan
saluran air minum lengkap dengan kran-krannya sampai keluar airnya.
e. Bahan-bahan yang digunakan untuk instalasi air bersih serta cara-cara
pelaksanaan teknisnya harus memenuhi syarat-syarat dalam A.V, peraturan
pemerintah setempat, gambar dan spesifikasi instalasi.
f. Semua instalasi air minum harus ditest dengan tekanan sekurang-kurangnya 6
(enam) atmosfir atau selama 30 menit atas persetujuan jawatan yang bersangkutan.
g. Setelah pemasangan pipa selesai, saluran pipa di halaman harus diurug
dan dipadatkan sampai rata tanah semula.

h. Sebelum pekerjaan dimulai, instalatur harus mengajukan gambar-gambar


rencana pelaksanaan yang diperlukan.

i.. Pipa-pipa air bersih :

B. Pipa PVC.
 Penggunaan pipa PVC sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi yang telah disetujui .
 Perbandingan diameter dan tebal pipa PVC adalah sebagai berikut
Diameter dalam pipa Tebal dinding
minimum
50 mm & 75 1,6 mm
100 mm & 125 mm 2,0 mm
150 mm 2,5 mm
200 mm 3,1 mm
 Fitting-fitting atau alat penyambung yang digunakan harus
dari jenis standard produk pipa dan mendapat persetujuan
Direksi
 Pipa dan fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet
dan perekat khusus dan cara-cara lain yang disetujui Direksi.
 Untuk fitting pada ujung sambungan kran pakai yang dari besi.

C. Perlengkapan Sanitair Yang Dipasang Meliputi


 Pasangan Closet jongkok " TOTO Type CE 7 COMPLIT
Klosed jongkok yang dipakai adalah setara TOTO dengan type mendapat
persetujuan dari Direksi. Klosed harus terpasang kokoh dengan letak dan
ketinggian sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian semua noda – noda bekas semen dan kotoran – kotoran lainnya
harus dibersihkan dari klosed.
 Pasangan Wastafel setara TOTO
Wastafel yang dipakai adalah Wastafel Type Counter komplit LW 521
V1a setara TOTO dengan type mendapat persetujuan dari Direksi.
Wastafel harus terpasang kokoh dengan letak dan ketinggian sesuai dengan
gambar kerja. Kemudian semua noda – noda bekas semen dan kotoran –
kotoran lainnya harus dibersihkan dari wastafel

 Pasangan Floor Drain


Floor Drain " TOTO TypeTx 1 Bv 1 " Square Flange " tainless kualitas
setara Toto dengan lubang 3” lengkap dengan siphon dan tutup berengsel.
Sebelum dipasang floor drain harus ditunjukkan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantainya harus dilubangi
dengan rapi dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain.
Hubungan saringan metal dengan beton atau lantai, menggunakan perekat
beton kedap air dan pada lapisan teratas, diisi dengan lem khusus untuk itu
setebal 5 mm.
Floor drain terpasang rapi pada tempatnya dan bersih dari noda – noda
ataukotoran – kotoran.
 Pekerjaan kran
 Stop kran untuk air bersih dipakai dari kuningan dengan skrup tekanan
rendah yang disetujui Direksi/Owner
 Untuk kran kamar mandi stainless setara Onda dengan bentuk/type
sesuai petunjuk Direksi
 Kran – kran harus dipasang pada pipa dengan kuat dan siku dan tidak
terjadi kebocoran – kebocoran serta penempatannya sesuai dengan gambar
kerja.
D. Pekerjaan Saluran Air Kotor dan Kotoran

 Pasangan pipa air kotor dan kotoran harus dipasang dengan kemiringan
tidak kurang dari 1 : 100 dan untuk penyaluran ke bawah harus dipasang tegak.
 Pipa air harus dipasang sebaik mungkin dengan tidak ada kebocoran –
kebocoran, sehinggan tidak ada bau busuk yang keluar.
 Untuk pipa panjang diusahakan sedikit mungkin ada sambungan.
 Pipa – pipa dipasang sedemikian rupa shingga tidak banyak terjadi tekanan
-tekanan dari luar dan diklem setiap jarak maksimal 1,5 m.
 Semua benda yang dapat menyumbat harus dibersihkan dari dalam pipa
sebelum fitting dipasang. Uliran harus dipotong dengan teliti agar yang
kelihatan di luar fitting tidak lebih dari 3 ulir.
 Ujung – ujung pipa dan lubang pipa lainnya harus tertutup selama
dalam persiapan pemasangan.
 Saluran kotor dan kotoran harus terpasang tertutup dari pandangan umum.
 Sebelum semua pekerjaan perpipaan dinyatakan selesai terpasang, harus
ditest terlebih dahulu terhadap kelancaran dan kebocoran – kebocoran.

E. Pengujian dan flusing


 Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji/pada setiap sambungannya
untuk diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan
sempurna.
 Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan
oleh direksi Tenis. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil
pengetesan belum mendapat persetujuan direksi proyek.
 Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat
pekerjaan pengetesan ini menjadi tanggung jawab rekanan.
 Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa
air bersih interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior)
gedung dengan tekanan 8 bar yang ditunjukkan pada jarum manometer,
dan apabila selama 1(satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test
dinyatakan berhasil dan dapat diterima.
 Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam
pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa
yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat
memasang kran pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek.
Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat
dituup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
 Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam
keadaan tertutup.Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
 Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
 Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
 Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air
bersih (portable) yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai
dari ujung pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran drainage,
secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa

dibersihkan.
Gambar Pemipaan air bersih Gambar Closet Duduk

Gambar Pemipaan air buangan/kotor


PEKERJAAN PEMBUATAN BIO TANK
Pekerjaan pembuatan biotank akan dikerjakan sesuai Spesifikasi dan RAB yang sudah
ditentukan.

PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan akan dilakukan setelah dinding dan beton selesai di aci sedangkan,
jendela, papan list plank, baja dan plafond dilakukan setelah diberi politer. Untuk spek sesuai
persyaratan di RAB.

PEKERJAAN WATERPROOFING
 Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
 Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari lumpur
dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
 Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
 Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat beton atau kape
scrabe.
 Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan sikat kawat
dan air bersih.
 Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan dinding
dengan menggunakan kuas atau roll.
 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan
water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan
serat fiberglass.
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm
(atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
 Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru
dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam, dilanjutkan dengan
pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding
PEKERJAAN EXTIGUISER
Tabung pemadam kebakaran tidak boleh ditaruh disembarang tempat atau di taruh di
bawah lantai. Jika tabung pemadam kebakaran ini ditaruh disembarangan tempat atau tidak
digantung di tembok/dinding (wall) minimal 1 meter dipastikan dapat tersenggol oleh para
pejalan kaki dan memperlampat pengguna/operator untuk memadamkan titik api. Disamping itu
juga akan mengganggu media yang ada didalam tabung pemadam, khususnya tabung pemadam
media powder karena media powder ini riskan akan kelembapan dan dapat mengakibatkan
penggumpalan media pada dalam tabung pemadam.

Gambar Fire Extinguiser

PEKERJAAN PEMASANGAN AC/ INTALASI TATA UDARA


Air Conditioning (AC) yang digunakan Type AC Inventer adalah setara dengan Daikin
atau Toshiba atau Mitsubishi yang memiliki garansi resmi dari Pabrik/ Supplier dan dilengkapi
dengan brousur.
Pemasangan dan jenis PK yang digunakan sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai
dengan petunjuk Direksi. Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material, pemasangan atau
pengetesan Pemeliharaan terkait dengan pekerjaan Air Conditioning (AC).

PEKERJAAN PANANGKAL PETIR


Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir Viking sebagai berikut:
1. Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding system
terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan. Kemudian dilakukan
pengukuran resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter, apabila hasil
pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat
dilakukan. Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di
lakukan pembuatan atau penambahan grounding lagi di sebelahnya dan di pararelkan
dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan
standarnya < 5 Ohm.
2. Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah memasang kabel penyalur
(Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas bangunan, tentunya dengan
mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90
derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel
penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial.
Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan
maksud kerapihan dan keamanan.
3. Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya
pemasangan head terminal petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur tersebut
sampai ke grounding system.

Penangkal Petir atau Anti Petir adalah istilah yang sudah keliru dalam bahasa kita, kesan yang
ditimbulakn dua istilah ini adalah aman 100 % dari bahaya petir, akan tetapi pada kenyataannya
tidak demikian. Dalam penanganan bahaya petir memang ada beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi, bilamana kita ingin mencari solusi total akan bahaya petir maka kita harus
mempertimbangkan faktor tersebut.

Sambaran petir tidak langsung pada bangunan yaitu petir menyambar di luar areal perlindungan
dari instalasi penangkal petir yang telah terpasang, kemudian arus petir ini merambat melalui
instalasi listrik, kabel data atau apa saja yang mengarah ke bangunan, akhirnya arus petir ini
merusak unit peralatan listrik dan elektronik di dalam bangunan tersebut. Masalah ini semakin
runyam karena peralatan elektronik menggunakan tegangan kecil, DC yang sangat sensitif.

Pada dasarnya system pengamanan sambaran petir langsung bukan membuat posisi kita aman
100 % dari petir melainkan membuat posisi bangunan kita terhindar dari kerusakan fatal akibat
sambaran langsung serta mengurangi dampak kerusakan peralatan listrik dan elektronik bila ada
sambaran petir yang mengenai bangunan kita.

Maka istilah yang paling tepat untuk pengamanan petir adalah PENYALUR PETIR.

PEKERJAAN STYLE BALI


Pekerjaan STYLE BALI akan dipasang pada setiap pintu dan kolom dengan bahan,
Pasangan paras abu ex Tegal Saet, Batu Candi, Pasangan Murda paras dan ikut celedu paras ex.
Silekarang, Pekerjaan Pagar dan candi bentar dengan bahan batu tulung agung, Pasangan Bata
Press dengan spek yang dipersyaratkan pada di rencana anggaran biaya.
PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN
Untuk menambah estetika dari bangunan yang telah dikerjakan maka dibuatkan penataan halaman yang
terdiri dari:

1. Pasangan kansteen 15x30x50 dengan mutu k-225


2. Penanaman Rumput mutiara
3. Pasangan paving 20x20 cm tebal 6

PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR


Pada saat semua Item pekerjaan selesai dikerjakan harus dilakukan pembersihan
akhir lokasi proyek (Clean Construction). Pembersihan meliputi pemindahan material bekas
pekerjaan, pengecekan pekerjaan akhir, pengecekan mutu bangunan dan kelengkapan Item-ite
m pekerjaan sesuai dengan daftar kerja yang terdapat di dalam RAB.

PEMELIHARAAN
Dalam masa pemeliharaan 730 (Tujuh Ratus Tiga Puluh) hari kalender kita masih
mempunyai kewajiban untuk mengadakan perbaikan – perbaikan dan penyempurnaan –
penyempurnaan terhadap kekurangan atau kerusakan yang terjadi selama dalam masa
pemeliharaan dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam dokumen lelang.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat secara garis besarnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mangupura, 27 April 2018


PT. Karya Mandiri Teknik Sentosa

I Ketut Wiranata, ST., MSi


Direktur

Вам также может понравиться